Professional Documents
Culture Documents
Nama Kelompok:
1. Cindy Untari
2. Heryanto
3. Jerri Sahputra
4. Jakaria
5. Nurul Fitriana
6. Renato Rakit Noprimasah
Lanjutan...
C. Noncardiac respiratory
Bronchospasm
Aspirasi
Hipertensi pulmonal primer
Emboli pulmonal
Tension pneumotoraks
Metabolik atau toksik
D. Gangguan elektrolit dan
asidosis
o Obat-obatan
o Keracunan
o Sepsis
Faktor Resiko
1. Tekanan perasaan
atau stress
2. Darah tinggi
3. Merokok
4. Kelesuan, kurang
tidur, kerja
berlebihan
Penatalaksanaan Medis
1. Amiodaron
Oral: Dosis awal 200 mg 3x/hari selama 1 minggu, lalu 200 mg 2x/hari selama 1
minggu, lalu dosis pemeliharaan 200 mg/hari tergantung respon. 2,5 Atau dosis
bolus s/d 1600mg/hari selama 1 - 3 minggu, diikuti dengan 600 - 800 mg/hari
selama 1 bulan, dan dosis pemeliharaan s/d 400mg/hari.1
Parenteral : Secara intravenus melalui kateter vena sentral, dosis awal 5 mg/kg
dalam 250ml dextrose 5 % selama 20 - 120 menit dengan EKG dimonitor; dosis
berikutnya diberikan jika perlu tergantung respon sampai maksimum 1,2 g dalam 24
jam. 1,2 Dalam keadaan emergensi dapat juga diberikan dengan dosis 150 s/d 300
mg dalam 10-20 ml dextrose 5 % secara IV perlahan-lahan dengan waktu
pemberian tidak kurang dari 3 menit; injeksi IV kedua tidak boleh diberikan paling
sedikit 15 menit setelah injeksi pertama
KONTRA INDIKASI
Sinus Bradikardi dan AV Block
Lanjutan...
2. Lidokain
Diberikan pada aritmia ventrikel khususnya
yang timbul akibat iskemia myocard,
ventricular takikardi.
Dosis: Bolus 1-2 mg/kgBB dalam 5 menit dan
biasa diulang dalam 3-5 menit tetapi tidak
boleh lebih dari 3000 mg dalam periode 1 jam.
Dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 1-4
mg/menit
Kontraindikasi
Total AV block dan gagal jantung
Tatalaksana
1. Lakukan survey ABCD( jika
memungkinkan pasang intubasi trakea) dan
lanjutkan RJP sambil menunggu alat listrik
datang. ketika alat datang , pasang
sadapan tanpa menghentikan RJP , lalu
lihat irama.
2. Bila terlihat gambaran VF , lakukan kejut
listrik unsynchronized dengan energi 350
J( untuk monofasik ) atau 200 J ( untuk
bifasik). Lakukan RJP selama 2 menit (5
siklus) setelah itu monitoring EKG. Bila
masih VF , lakukan kejut listrik kedua ,RJP
selama 2 menit (5 siklus), bila IV line telah
terpasang beri Epinefrin 1mg IV yang
dapat diulangi setiap 3 5 menit. Obat
alternative lain adalah lidokain 1-1,5
mg/kgbb dan amiodaron 300mg.
3. lidokain dosis awal 1-1,5 mg/kgbb dan
diikuti 0,5-0,75 mg / kgBB sampai
maksimal dose 3 mgg/kgBB
Terapi
Terapi sangat tergantung pada jenis aritmia. Jika kausa aritmia
berhasil dideteksi, maka tak ada yang lebih baik daripada
menyembuhkan atau memperbaiki penyebabnya secara spesifik.
Aritmia sendiri dapat diterapi dengan beberapa hal di bawah ini :
Jika FV terjadi, maka defibrilasi harus segera dilakukan
Bila defibrilasi tidak berhasil, maka harus segera dilakukan
resusitasi jantung paru dan obat-obatan.
Obat-obatan yang dapat diberikan adalah epinefrin bila pola
vibrilasi ventrikelnya halus. Epinefrin dapat membuat fibrilasi
menjadi kasar, sehingga memudahkan untuk mengkonversi
defibrilasi. Natrium bikarbonat diberikan untuk mengatasi asidosis
akibat berkurangnya perpindahan respirasi. Epinefrin dan Natrium
bikarbonat saling berlawanan apabila dicampur, oleh sebab itu
harus diberikan terpisah.
Lanjutan...