Professional Documents
Culture Documents
SINUS PARANASAL
PENDAHULUAN
ETIOLOGI
Belum diketahui secara pasti
Diduga :
Faktor Genetik
Zat hasil industri : nikel, debu kayu,
formaldehid, kromium, minyak isopropil, dll
Alkohol
Makanan yang diasinkan dan diasap
KLASIFIKASI TUMOR
HIDUNG DAN SINUS
PARANASALIS
TUMOR JINAK
Tumor jinak dan ganas di cavum nasi dan sinus
dapat berasl dari epitel dan non epitel.
Tumor jinak epitelial : Adenoma, Papiloma.
Tumor jinak non epitelial : Fibroma,
Angiofibroma, Hemangioma, Osteoma,
Diplasia fibrosa.
Papiloma
Mirip polip, Banyak ditemukan di lateral cavum nasi
Hiperplasi epitel respiratori,
Obstruksi nasi unilateral
Usia 40-70 tahun
2 jenis papiloma :
1. Eksofitik / Fungiform
2. Endofitik / Papiloma inverted : destruktif, residif,
bisa menjadi ganas
Papilloma squamosa
Primer terdapat pada daerah alar/vestibular
Mungkin disebabkan oleh virus
Merupakan papilloma yang rapuh, berasal
Papilloma Schneiderian
Berasal dari epitel respiratorium (schneiderian)
dan terkait dengan HPV 6 dan 11,
Dapat berubah menjadi ganas pada 10-15%
kasus,
Polip/massa unilateral,
Terapi dengan eksisi lesi, namun didapatkan
tingkat rekuren yang signifikan. Pembedahan
yang lama mencakup rhinotomy terbuka,
maxilloectomy medial dan maxilloectomy,
sekarang pembedahan cenderung dilakukan
secara endoskopik.
Tiga tipe:
Septal Papilloma; 50% dari schneiderian papilloma. Dapat
berbentuk exofitik, verrucoid, bertangkai atau sessile.
Predileksi pada pria dengan usia 20 sampai 50 tahun. Secara
histology mirip papilloma squamosa/verruca vulgaris
Inverting papilloma; 47% dari schneiderian papilloma. Massa
polipoid bulky (besar, tebal), berwarna merah keabu-abuan
biasanya ditemukan pada dinding lateral cavum nasi. Usia 4070 tahun. Epithelium menginvasi jaringan sekitarnya
(inverting)
INVERTED PAPILOMA
- Papiloma inverted merupakan kelainan yang bermakna
secara klinis
- Massa polipoid bulky (besar, tebal), berwarna merah
keabu-abuan biasanya ditemukan pada dinding lateral cavum
nasi.
- Usia 40-70 tahun.
- Epithelium menginvasi jaringan sekitarnya (inverting).
- Adanya tendensi untuk menjadi maligna (15 %) dan
kekambuhan.
- Dx : Biopsi
- Tx : Operasi
Papiloma
(A) Gambaran endoskopik dari massa.
(B) CT-scan potongan axial setinggi sinus Sphenoid
Angiofibroma
Angiofibroma Nasofaring Juvenilis
Tumor jinak namun agresif
Banyak pada pria remaja.
Penyebab : tidak diketahui, dicurigai
faktor hormonal.
Asal : dinding posterolateral atap
nasofaring
Massa berwarna merah keunguan dan
licin
Adenocarcinoma
yaitu
Stadium dini stadium 1 dan 2
Stadium lanjut stadium 3 dan 4
STADIUM TNM
Stadium
0
Stadium I
Stadium
II
Stadium
III
Stadium
IV
Tis
N0
M0
T1
N0
M0
T2
N0
M0
T3
N0
M0
T1,2,3
N1
M0
T4
N0,1
M0
Klasifikasi TNM
MANIFESTASI KLINIS
Hidung dan sinus paranasalis
Massa memenuhi rongga hidung dan mendesak
septum nasi
Obstruksi hidung unilateral dan rhinorrhea yang
progresif
Sekret bercampur darah atau epistaxis , nyeri
wajah
Tumor yang besar dapat mendesak tulang
hidung sehingga terjadi deformitas hidung
Khas pada tumor ganas ingusnya berbau
karena mengandung jaringan nekrotik
Oral
Invasi ke daerah maxilla
Penonjolan atau ulkus di palatum atau di
prosessus alveolaris
Gigi geligi goyah atau gigi palsu tidak pas
lagi
Nyeri gigi yang tidak hilang meskipun gigi
telah dicabut
Orbital :
Kompresi bagian apex rongga orbita dan
penjepitan ductus nasolacrimalis
Diplopia
Proptosis
Ophtalmoplegi
Gangguan visus
epifora
PEMERIKSAAN
1.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Foto polos sinus paranasal
2.
3.
CT scan
MRI
DIAGNOSA
Diagnosa Pasti : Histopatologi
Dengan cara Biopsi :
- langsung : jika tumor tampak di cavum nasi / cavum oris
- Tidak langsung : Sinuskopi
Operasi Caldwell-Luc
Catatan :
Jika curiga tumor vaskuler (Angiofibroma) Diagnosa :
Angiografi
TERAPI
Tumor Jinak
Pembedahan
Tumor Ganas
(tergantung jenis, lokalisasi & perluasan)
1. Operasi : morbiditas tinggi
Rinotomi lateral
Maksilektomi parsial
Maksilektomi total
Maksilektomi total + eksenterasi bulbi
2. Radiasi
3. Kemoterapi bermanfaat pada tumor ganas dengan
metastase atau residif
Kontraindikasi pembedahan:
Lymfoma, kecuali bila massa tumor
menyebar sedemikian rupa dapat
menyebabkan kerusakan fungsi yang
signifikan atau potensi menyebabkan
kematian.
Mengenai intracranial secara extensive
Adanya penyakit komorbid yang
menyebabkan tingginya resiko untuk di
operasi.
PROGNOSA
Pada umumnya kurang baik karena :
1. Diagnosis terlambat
2. Sulit dievaluasi
3. Sifat tumor agresif dan mudah kambuh
Faktor yang mempengaruhi :
Perbedaan diagnosis histologi
Asal tumor primer
Perluasan tumor
Pengobatan yang diberikan sebelumnya
Sifat tumor yg mudah kambuh dan agresif
Terapi ajuvan yang diberikan
Status imunologi
Lamanya follow up
Mesostruktur
Infrastruktur
Ohngrens Plane
Anterior prognosisnya baik
Posterior prognosisnya jelek
TERIMA KASIH