You are on page 1of 13

ASBESTOS Oleh

Puteri Siti Salmiati


15308070
APA ITU ASBESTOS ?
 Asbestos adalah bentuk serat mineral silika  termasuk
dalam kelompok serpentine dan amphibole dari
mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk:
actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite,
grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbes putih),
crocidolite (asbes biru), tremolite, atau campuran yang
sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari
mineral-mineral tersebut.
BAGAIMANA BENTUKNYA ?
KOMPONEN ASBESTOS
 debu asbes
 Serat asbes
Asbestos biasa digunakan untuk atap
rumah. Bahan baku rem dan piranti tahan
api.
EKOKINETIKA
 menghirup dan menelan partikel-partikel kecil yang tak
terlihat oleh kasat mata yang berasal dari bahan asbes
yang didapatkan dari:
- atap rumah
- industri-industri misalnya pertambangan, penggilingan,
dan konstruksi.
- partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian
pekerja industri
PORTAL OF ENTRY
Ukuran sebuah serat asbes sangat
kecil dan halus. Karena itulah mudah
beterbangan di udara. Apabila
terhirup, asbes akan segera masuk ke
dalam rongga pernapasan, kemudian
menimbulkan berbagai kerusakan.
METABOLISME DI DALAM TUBUH
 Masuknya debu asbes tidak berefek secara langsung
namun berefek setelah jangka waktu yang lama yaitu
dengan timbulnya penyakit-penyakit saluran pernafasan
yaitu Asbestosis, Mesothelioma , Kanker paru-paru, dan
Plak Pleura.
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
 Asbestosis: penyakit saluran pernafasan yang terjadi
akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-
paru terbentuk jaringan parut yang luas.
 Mesothelioma : kanker ganas yang mengenai selubung
paru-paru, selubung perut, atau selubung jantung.
 Kanker Paru-Paru :kanker dinding saluran napas

 Plak Pleura : penebalan pleura dan timbulnya lapisan


plak pleura dapat mengarah pada pengapuran.
DETOKSIFIKASI

 Tubuh tidak bisa mendetoksifikasikan


debu asbestos yang masuk ke dalam
tubuh. Oleh karena itu, debu asbes yang
masuk ke dalam tubuh terakumulasi pada
satu organ saja yaitu paru-paru dan
menimbulkan penyakit-penyakit diatas.
PENCEGAHAN PENYAKIT
bahan terlarang  menggantinya
dengan bahan lain (untuk
penggunaan atap)
membuat standar nilai ambang batas
penggunaan
Menggunakan Fiberglass
NILAI AMBANG BATAS
Kadar serat dinyatakan dalam f/ml = serat per mililiter

Australia
 Krosidolit 0.1 f/ml
(NationalHealthand Medical Research Council)
 Amosit 1.0 f/ml, Krisotil 1.0 f/ml

Austria
 1,250 partikel/ cm3 (kadar asbes Juli 1980 - dalam debu di bawah 2.5%)
 600 partikel/cm3 (kadar asbes dalam debu berkisar antara 2.5-15%)
 300 partikel/cm3 (kadar asbes dalam debu berkisar antara 15-50%)
150 partikel/cm3 (kadar asbes dalam debu di atas 50%) -

Belgia Januari 1980


 Amosit 2.0 f/ml, Krisotil 2.0 f/ml, Krosidolit 0.2 f/ml

Spanyol Tahun 1982 Semua tipe asbes: 2.0 f/ml

Indonesia
 Amosit 1.0 f/ml, Krisotil 1.0 f/ml, Asbes bentuk lain: 4.0 f/ml
TERIMA KASIH

You might also like