Manajemen Laktasi

Kandungan ASI dibanding susu lain

ASI

Susu sapi

Formula

tidak ada

mungkin ada

mungkin ada

Faktor
ada
pertumbuhan

Tidak ada

Tidak ada

protein

Jumlah
cukup,
mudah
dicerna

terlalu
Sebagian
banyak,
diperbaiki
sukar dicerna

Lemak

Cukup asam
lemak
esensial, ada
lipase untuk
mencerna

Kurang asam
lemak
esensial,
tidak ada
lipase

Kontaminasi
bakteri

Kurang asam
lemak
esensial,
tidak ada
lipase

Kandungan ASI dibanding susu lain

Zat besi

Jumlah sedikit,
diserap dg.
baik

Jumlah sedikit,
Diberi
penyerapan tidak tambahan, tdk
baik
diserap dg baik

vitamin

cukup

Tidak cukup vit A

&C

vitamin
ditambahkan

Air

Cukup

Butuh tambahan

Mungkin butuh
tambahan

Hormon

Cukup: kortisol
dan insulin

Tidak utk
manusia

Tidak ada

Sumber: Konseling menyusui: Pelatihan untuk tenaga kesehatan.Manual

peserta. Kerjasama WHO/UNICEF/BK PP-ASI Januari 2003

Komposisi kolostrum dan ASI Matur

dibandingkan dengan susu sapi
Komposisi

Kolostrum
(hari 1-5)

ASI matur
(>30 hari)

Susu sapi

Energi (kkal/dl)
Lemak (g/dl)
Protein(g/dl)
Kasen (g/dl)
Whey
Laktoferin (g/dl)
IgA

58
2,9
2,3
0,5
0,5
0,5

70
4,2
0,9
0,4
0,3
0,2
0,2

65
3,8
3,3
2,5
0,1
Trace
0,003

Komposisi kolostrum dan ASI Matur

dibandingkan dengan susu sapi
komposisi

kolostrum ASI matur

Laktosa (g/dl)

5,3

7,3

Susu
sapi
4,7

Vitamin A (g/dl) 151

75

40

Kalsium (mg/dl) 28
Natrium (mg/dl) 48
Zat besi (mg/dl) -

30
15
0,08

125
47
0,05

Sumber: CE Casey,KM Hambridge: Nutritional Aspect of Human Lactation, In. MC

Neville,MR Neifert (eds),Lactation: physiology, nutrition, and breastfeeding.New
York: Plenum,1983:203-4

Variasi dalam komposisi ASI

Kolostrum: Asi yang diproduksi pada harihari pertama bayi lahir. Warna kekuningan
atau jernih dan lebih kental
ASI matur: diproduksi setelah beberapa
hari kemudian
Foremilk: ASI pada awal proses menyusui.
Kadar air tinggi tapi lemak rendah
Hindmilk: ASI pada akhir proses
menyusui. Kadar lemak 2-3 kali foremilk

Kolostrum
Kaya antibodi perlindungan terhadap infeksi
dan alergi
Banyak sel darah putih perlindungan
terhadap infeksi
Pencahar membersihkan bayi dari
mekoneum
Faktor pertumbuhan membantu kamatangan
usus, mencegah alergi, intoleransi
Kaya vitamin A mengurangi keparahan
infeksi, mencegah kerusakan mata

Anatomi payudara dan fisiologi

laktasi
Tiga bagian umum payudara:
Korpus (badan) : bagian yang membesar
Areola: bagian yang hitam di tengah
Papila/puting: bagian yang menonjol di
puncak payudara

Refleks prolaktin
Dalam puting susu banyak ujung syaraf
sensoris
Rangsangan pada puting impuls ke
hipotalamus hipofisis anterior
mengeluarkan prolaktin
Hormon prolaktin berperan dalam
produksi ASI di tingkat alveoli

Refleks prolaktin

Refleks aliran
Rangsangan di putting juga diteruskan ke
kelenjar hipofise posterior yang
mengeluarkan hormon oksitosin
Oksitosin memacu kontraksi otot polos di
dinding alveolusdan dinding saluran ASI
dipompa keluar
oksitosin memacu kontraksi rahim
sehingga involusi rahim makin cepat

Refleks oksitosin

Refleks oksitosin

Tiga refleks penting dalam mekanisme

hisapan bayi:
1. Refleks menangkap (rooting reflex):
timbul bila bayi tersentuh pipinya, bayi menoleh
ke arah sentuhan
2. Refleks menghisap
timbul bila langit-langit bayi tersentuh, biasanya
oleh puitng
3. Reflex menelan
bila mulut bayi terisi ASI, ia akan menelannya

Bahaya susu formula

Mudah terserang diare
Mudah terkena alergi dan intoleransi susu
Meningkatkan risiko beberapa penyakit
kronik
Kelebihan berat badan
Ibu cepat hamil
Tidak ekonomis, tidak praktis

ASI menurunkan risiko penyakit alergi

Macam pemberian
minum

Asthma

Atopic
Allergic
dermatitis rhinitis

Asi eksklusif 4 bulan

atau lebih

7.7%

24%

6.5%

ASI dalam waktu

yang lebih pendek

12%

27%

9%

Adapted from Kull I. et al. Breastfeeding and allergic diseases in infants - a

prospective birth cohort study. Archives of Disease in Childhood 2002: 87:478-481.

10 langkah keberhasilan menyusui

Mempunyai kebijakan tertulis yang selalu
dikomunikasikan ke staff kesehatan
Melatih ketrampilan seluruh staf
kesehatan untuk melaksanakan kebijakan
yang ditetapkan
Menginformasikan kepada semua ibu
hamil manfaat menyusui
Membantu ibu memulai pemberian ASI
dalam setengah jam kelahiran

10 langkah keberhasilan menyusui

Perlihatkan pada ibu bagaimana cara
menyusui dan menjaga laktasi, walaupun
mereka terpisah dari bayinya
Jangan berikan pada bayi minuman
apapun selain ASI kecuali ada indikasi
medis
Lakukan rooming in, dimana ibu dan bayi
ada dalam satu ruangan selama 24 jam

10 langkah keberhasilan menyusui

Berikan ASI sesuai kebutuhan (ad libitum/
sesuka bayi)
Jangan berikan puting buatan/ dot kepada
bayi yang menyusu ASI
Membantu pendirian kelompok ibu
menyusui dan rujuk ibu kepada mereka
saat pulang dari rumah sakit

Slide 4q

Observasi proses menyusui

B
R
E
A
S
T

Body position
Respons
Emotion
Anatomy
Sucking
Time

Posisi tubuh

Ibu rileks dan nyaman

Bayi melekat, menghadap putting
Kepala dan tubuh bayi pada garis lurus
Dagu bayi menyentuh payudara
Bokong bayi ditopang

Respon

Bayi meraih payudara bila lapar

Bayi mencari putting (rooting reflex)
Bayi tenang tapi tetap waspada
Bayi tetap melekat pada payudara
Ada tanda ASI keluar (menetes, hilangnya
rasa sakit)

Hubungan emosional (Bonding)

Rasa aman, merangkul dengan yakin
Atensi ibu dengan muka hadap muka
(face to face)
Banyak sentuhan dilakukan ibu, tapi
bukan menepuk/mengayun

Anatomi
Payudara lunak setelah penyusuan
Putting keluar dan protaktil
kulit payudara terlihat sehat, tidak merah,
berkerut
Payudara membulat selama penyusuan,
tidak tertarik, teregang,dll

Isapan bayi
Mulut terbuka lebar
Bibir bawah terlipat keluar
Lidah mencakupi putting dan payudara
Pipi bayi membulat
Sebagian besar areola dalam mulut bayi,
areola lebih banyak terlihat pada bagian
atas mulut
Isapan teratur yang lambat dan dalam
Menelan teratur yangdapat dilihat dan
didengar

Lama pengisapan
Bayi menyusu selama 15-30 menit
Bayi melepas payudara sendiri, bukan ibu
yang menyetop

Alternatives to artificial teats

cup
spoon
dropper
Syringe

Slide 4.9.2

Cup-feeding a
baby

Slide 4.9.3

Slide 4v

Terimakasih