Professional Documents
Culture Documents
id
Curriculum Vitae
Nama
: Iskandar Novianto, Ak.,M.Si
HP/e-mail
: 082150662013 / iskandarnovi@yahoo.com
Tempat/tgl lahir
: Jakarta, 20 November 1963
Agama
: Islam
Jabatan
: Kepala Perwakilan
Riwayat Pendidikan : - Akuntan, lulus tahun 1993 dari STAN, Depkeu, Jakarta
- Magister Administrasi Publik, Univ Gadjah Mada lulus
tahun 2005
Riwayat Jabatan
:
1. Kepala Seksi, tahun 1998 2002 di Perw.BPKP Kalimantan Selatan
2. Pengendali Teknis, tahun 2003 2005 di Perw.BPKP DIY
3. Kasubdit Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, BPKP 2005-2011
4.Kasubdit Pengawasan Pertahanan dan Keamanan, BPKP Maret 2012- Sept 2012
5. Kepala Perwakilan BPKP Prov. Kalteng, Sept 2012 s.d Sekarang
Aktivitas Lain
: 1. Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD), Bid.Monev
2. Tim Teknis Nasional Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (EPPD)
3. Pokja Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP)
P
R
I
N
S
I
P
A
L
R
A
K
Y
A
T
L
E
M
B
A
G
A
P
E
R
W
A
K
I
L
A
N
Ketentuan Undang-Undang
P
E
M
E
R
I
N
T
A
H
Akuntansi
Pelaporan
Auditing
A
G
E
N
DASA HUKU
R
Penerapan
SAP
UU
UU
UU
No.
No.
No.
17/200
1/200
32/200
PP No.
Berbasis
58/2005
Akrual
PP No.
pada Pemda
71/2010
Permenda
gri
No.
64/2013
Dasar Hukum
Psl 1
UU17/2003
15%
Akuntan
35%
si
50%
Belum Diproses
Sedang
Diproses Telah
Diproses
Tanpa
Peraturan Gubernur
Keterangan
tentang
0%
15%
Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah
50%
35%
Belum Diproses
Sedang
Diproses
Telah Diproses
Tanpa
Keterangan
Peraturan
13%
Belum Diproses
Bupati/Walikota
22% tentang
64%
Kebijakan
Sedang
AkuntansiDiproses
Telah Diproses
Tanpa
Keterangan
Akuntansi Pemerintah
16%
Daerah
17%
64%
Belum Diproses
Sedang
Diproses
Telah Diproses
Tanpa
Keterangan
Nama Pemda
2013
2012
2011
2010
2009
2008
WDP
TMP
WDP
WDP
TW
WDP
TMP
WDP
TMP
TW
TW
TW
WDP
TMP
TMP
TMP
TW
TW
TW
TMP
TMP
TMP
TW
TMP
WDP
WDP
WDP
WDP
TW
WDP
WDP
TMP
WDP
TW
TW
TW
TMP
TMP
WDP
WDP
TW
WDP
Kab. Kapuas
WDP
WDP
WDP
WDP
WDP
TW
WDP
WDP
WDP
TW
TW
TW
10
TW
TMP
TW
TW
TW
TW
11
WDP
WTP
WDP
WDP
TW
TW
12
Kab. Lamandau
WTP
WDP
WDP
WDP
TW
TW
13
Kab. Sukamara
WTP
WTP
WDP
WDP
TW
WDP
14
Kab. Katingan
WTP
WDP
TMP
TMP
WDP
WDP
15
Kab. Seruyan
WDP
TMP
TMP
TMP
TMP
TMP
PERANAN LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH
Melaporkan upaya dan hasil
pelaksanaan kegiatan untuk
kepentingan:
1. Akuntabilitas
2. Manajemen
3. Transparansi
4. Keseimbangan antar generasi
(intergenerational equity)
Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan
pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan
kebijakan
yg
dipercayakan
kepada
entitas
pelaporan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara periodik
Manajemen
Membantu
para
pengguna
untuk
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu
entitas pelaporan dalam periode pelaporan
sehingga
memudahkan
fungsi
perencanaan,
pengelolaan
dan
pengendalian atas seluruh aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pemerintah untuk
kepentingan masyarakat
Transparansi
1. Memberikan informasi keuangan yg terbuka
dan jujur kepada masyarakat.
2. Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui
secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjawaban
pemerintah
dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepadanya dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan.
Keseimbangan Antargenerasi
Membantu para pengguna dalam menilai
kecukupan penerimaan pemerintah pada
periode pelaporan untuk membiayai
seluruh pengeluaran yang dialokasikan
dan apakah generasi yg akan datang
diasumsikan akan ikut menanggung
beban pengeluaran tersebut
Mengapa Akrual?
1. Penyajian informasi keuangan yang lebih
informatif, terutama dalam hubungannya dengan
pengukuran kinerja pemerintah terkait biaya jasa
layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan dalam
periode akuntansi terkait.
2. Memberikan gambaran yang utuh atas posisi
keuangan pemerintah untuk tujuan pengambilan
keputusan
3. menyajikan nilai barang dan jasa yang
digunakan, dihibahkan, dan diperoleh
4. sesuai dengan konsep capital maintenance.
5. Mengikuti International Best Practices dan
memenuhi amanat paket UU di bidang Keuangan
Negara
Pertimbangan :
SAP yang ditetapkan dengan PP 24/2005 berbasis Kas
Menuju Akrual sebagian besar telah mengacu pada
praktik akuntansi berbasis akrual,
Para Pengguna yang sudah terbiasa dengan SAP PP
24/2005 dapat melihat kesinambungannya.
25
PERIODE PELAPORAN
30
NERACA
Neraca
menggambarkan
posisi
keuangan
pemerintah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada tanggal tertentu.
ISI SINGKAT NERACA
Aset Lancar
Kewajiban Jangka
Pendek
Kewajiban Jangka
Panjang
Ekuitas
Investasi Jangka
Panjang
Aset Tetap
Aset Lainnya
32
ASET
33
ASET LANCAR
34
35
36
ASET TETAP
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Aset tetap terdiri dari:
a)Tanah;
b)Peralatan dan mesin;
c)Gedung dan bangunan;
d)Jalan, irigasi, dan jaringan;
e)Aset tetap lainnya; dan
f) Konstruksi dalam pengerjaan.
37
DANA CADANGAN
38
39
PENGAKUAN ASET
Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah.
Pengukuran aset adalah sebagai berikut:
a) Kas dicatat sebesar nilai nominal;
b) Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai
perolehan;
c) Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
d) Persediaan dicatat sebesar:
(1) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
(2) Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
(3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
40
PENGAKUAN ASET
Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya
perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang
terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas
investasi tersebut;
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila
penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya
perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh
aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut.
Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata
uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral
pada tanggal neraca.
41
KEWAJIBAN
Pengukuran Kewajiban:
EKUITAS
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah
yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah pada tanggal
laporan.
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo
akhir ekuitas pada Laporan Perubahan
Ekuitas.
47
LAPORAN OPERASIONAL
Laporan finansial mencakup laporan operasional yang menyajikan
pos-pos sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
Laporan Operasional
diatur dalam PSAP 12
49
51
56
LO menyediakan
informasi mengenai
seluruh kegiatan
operasional
keuangan entitas
pelaporan yang
penyajiannya
disandingkan dengan
periode sebelumnya
Performance
Estimate
57
COST
untuk
setiap
program/
kegiatan
58
efektivitas
efisien
Konsep VFM memberikan
pengertian akan cost dan
kinerja dalam mencapai
efisiensi dan efektivitas
aktivitas organisasi
Laporan
Operasional
ekonomi
Laporan
Kinerja
59
Manajemen Keuangan
Aset &
Kewajiban
Pendapatan
Beban
Cost
Kinerja
LAPORAN
KEUANGAN
EVALUASI KINERJA
LAPORAN
KINERJA
60
61
AKRUAL - LO
AKRUAL-LO
Dicatat sebagai beban
Jurnal:
Beban langganan daya dan jasa
Utang Belanja
300
300
TRANSAKSI NON
OPERASIONAL
AKRUAL-LO
Neraca
Aset
Kewajiban
Ekuitas
2.000
540
1.460
LRA
Pendapatan
Belanja
Surplus/(defisit)
Pembiayaan
SILPA
750
(0)
750
1.000
1.750
100
(30)
1.750
1.820
65
Lampiran I
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
KEUANGAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI AKUN
PELAPORAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI
1. Kebijakan akuntansi adalah proses pemilihan metode
pelaporan, alternatif, sistem pengukuran dan teknik
pengungkapan tertentu diantara semua yang mungkin tersedia
untuk pelaporan keuangan oleh suatu perusahaan (Elden S
Hendriksen)
2. Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar,
konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik
yang dipilh oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan (PSAP 04)
3. Kebijakan akuntansi akan mempengaruhi pengakuan,
pengukuran dan penyajian atas elemen seperti aset, liabilitas,
Kebijakan Akuntansi
Pengakuan
Pengukuran
Penyajian&Peng
ungkapan
Pengakuan pendapatan-LRA;
Pengakuan pendapatan-LO;
Pengakuan belanja;
Pengakuan beban;
Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian;
Investasi;
Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud dan tidak
berwujud;
Kontrak-kontrak konstruksi;
Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
Kemitraan dengan pihak ketiga;
Biaya peneilitian dan pengembangan;
Persedian;
Pembentukan dana cadangan;
Pembentukan dana kesejahteraan pegawai;
Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai
Identifikasi
Transaksi
Alat :
JURNAL
Laporan
Keuangan
Alat :
Alat :
Kode Rekening
NERACA
(BUKU BESAR)
SALDO
(Pasal 5 ayat 1)
SAPD memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan
identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar,
penyusunan neraca saldo dan penyajian laporan keuangan.
74
(Pasal 6 ayat 1)
77
Terima Kasih
79