Professional Documents
Culture Documents
Hiperactivity Disorder
(ADHD)
A. PENDAHULUAN
Definisi hiperaktifitas:
Suatu pe aktifitas motorik hingga pada tingkatan
tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang
terjadi setidaknya pada 2 tempat dan suasana yang
berbeda.(National Medical Series)
Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung
berlebihan, yang ditandai dengan gangguan
perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jarijari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan
tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya
meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk
dan tenang. (Larry B Silver)
ADHD
U/
B. EPIDEMIOLOGI
Insidensi
anak SD.
Rasio kejadian antara laki-Iaki dan perempuan
yaitu 4:I secara epidemiologis, secara klinis 9:1.
angka prevalensi ADHD di seluruh dunia adalah
8-12 %.
Gangguan
C. ETIOLOGI
Penyebab
5.
6.
7.
8.
CEDERA OTAK
Adanya
NEUROKIMIAWI
Telah
GENETIK
10-35
FAKTOR NEUROLOGIS
FAKTOR LINGKUNGAN
Kehamilan
dan
trauma
lahir
mungkin
mempengaruhi perkembangan otak
Kelainan prenatal dan postnatal, infeksi SSP,
ketergantungan gula dan makanan tertentu,
keracunan timbal, disfungsi thyroid, kekurangan
nutrisi seperti asam lemak omega-3, trauma,
BBLR, hipoksia, paparan toksin seperti kokain dan
nikotin perlu diperhatikan dalam kasus ADHD.
Penelitian lain menemukan adanya korelasi
antara agents toxic/kekurangan nutrisi dan
kemampuan belajar.
FAKTOR PSIKOSOSIAL
Faktor
D. DIAGNOSIS
Tanda
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Sering
tidak
mengikuti
intruksi
dan
gagal
menyelesaikan tugas, pekerjaan, atau kewajiban di
tempat kerja (bukan karena perilaku opposional atau
tidak dapat mengerti instruksi)
Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas
dan aktifitas.
Sering menghindari, membenci, enggan untuk terlibat
dalam tugas yang memerlukan usaha yang lama
(seperti tugas sekolah atau pekerjaan rumah)
Sering menghindari hal-hal yang perlu untuk tugas
dan aktifitas (misalnya tugas sekolah, pensil, buku
atau peralatan).
Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar.
Sering lupa dalam aktifitas sehari-hari.
IMPULSIVITAS
KRITERIA DIAGNOSTIK
UNTUK ADHD DARI PPDGJ III
Kriteria
E. GAMBARAN KLINIS
Attention
Impulsivitas
Selalu
Anak
Impulsivitas
F. PEMERIKSAAN PATOLOGI
DAN LABORATORIUM
Tidak
Tes
G. DIAGNOSA BANDING
Kumpulan
Kecemasan
Remisi
I. TERAPI
Terapi
FDA
Selain
Penelitian
Terapi diet
Penelitian ilmiah yang pernah dilakukan tentang
pengaruh diet tertentu terhadap terjadinya
hiperaktifitas termasuk dengan eliminasi konsumsi
gula guna memperkecil terjadinya hiperaktifitas tidak
menunjukkan hasil yang memuaskan.
Suatu substansi asam amino (protein), L-Tyrosine,
telah diuji-cobakan dengan hasil yang cukup
memuaskan, karena kemampuan L-Tyrosine
mampu mensintesa (memproduksi) norepinephrin
(neurotransmitter) yang juga dapat ditingkatkan
produksinya dengan menggunakan golongan
amphetamine
Psikoterapi
Terapi
Nasehat
Modifikasi perilaku
Merupakan
Pada
Terapi