Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
CICI AFELA ZANE (1113096000044)
TATU RUHAMALIA (1113096000059)
JANUAR ERLANGGA(1113096000050)
RISNA AYU FADILA(1113096000048)
Latar belakang
karbon
karena
unsur
pertama
dan
umum
KARBON
Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang
merupakan unsur nonlogam dan merupakan unsur
penyusun senyawa-senyawa organik.
Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak
terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat
0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 di bumi.
Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan
didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk
senyawaan hampir dengan semua unsur terutama
senyawa organik yang banyak menyusun dan menjadi
bagian dari makhluk hidup.
Sumber karbon anorganik terbesar terdapat pada
batu kapur, dolomit,
dan karbon dioksida,
sedangkan
sumber organik terdapat pada batu bara, tanah gambut
, dan minyak bumi.
Sintesis Karbon
Kegunaan
Digunakan dalam bidang industri baja, plastik, cat, karet dan lain-lain
Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk
membuat alat pemotong, karena sifatnya yang sangat keras
Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon, seperti minyak bumi dan
turunannya digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industriindustri petrokimia
Gas karbondioksida (CO2) digunakan oleh tumbuhan hijau untuk proses
fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia
Isotop karbon-14 digunakan dalam bidang arkheologi
Dalam bentuk batu bara digunakan sebagai bahan bakar,
Arang dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna dan bahan
polutan dalam pengolahan air serta dalam air tebu pada pengolahan
gula, selain sebagai obat sakit perut.
Asam karbonat (H2CO3), digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan garam-garam karbonat.
Glukosa (C6H12O6), yang bermanfaat sebagai sumber energi yang
digunakan untuk proses respirasi
SILIKON
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet,
hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak
berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan
proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat
menghantarkan listrik.
Titik leleh, c
: 1,412
Titik didih, C : 2,680
Distribusi elektron : 2,84
Energi pengionan : 8,2 eV/atm atau
kJ/mol
jari-jari kovalen, : 1,18
jari-jari ion, : 0,41 (Si4+)
keelektronegatifan : 1,8
REAKSI SILIKON
a. Reaksi dengan Halogen
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas
flour (menggunakan suatu atom halogen).
Si + 2X2 SiX4
Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang berasifat basa bila dilarutkan
dalam air. Ion SiO32-, bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
SiO32-(aq) + H2O(aq) HSiO3-(aq) + OH-(aq)
silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi
dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H 4SiO4, dan
asam metasilikat, H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air,
tetapi mereka memang bereaksi dengan basa.Contohnya:
H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)
Germanium (Ge)
Struktur kristal
: cubic face centered
Bilangan oksidasi
: 4)
Elektronegativitas
: 2.01 (skala pauling)
jari-jari atom
: 125 pm
jari-jari kovalen
: 122 pm
Germanium umumnya memiliki bilangan oksidasi +2
dan +4, tetapi biloks yang paling mantapnya adalah +4.
Jenis ikatan yang terbentuk antara timah dengan unsur
lain pada umumnya ikatan kovalen.Germanium agak
lebih relaktif daripada silikon dan melarut dalam H2SO4
dan HNO3 pekat.
Kegunaan
TIMAH (Sn)
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang
mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki struktur
kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika
didinginkan.Timah adalah unsur dengan jumlah isotop
stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai
dari 112 hingga 126.
Sumber Timah
Timah pada saat ini dapat diperoleh dari mineral cassiterite
atau tinstone dan kompleks mineral sulfide yaitu stanite
(Cu2FeSnS4)
mudah dibentuk,
ductile
memilki struktur kristal yang tinggi.
tahan karat
flesibel,
memiliki struktur kristalin, akan tetapi
bersifat mudah patah jika didinginkan
SnO
Kegunaan Timah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tinjauan Umum
yang
mengandung
86,6%
Pb,
Kerussit
Sumber Timbal
Galena
Cerrusite
Anglesite
Simbol
Pb
Radius Atom
1.75
Volume Atom
18.3 cm3/mol
Massa Atom
207.2
Titik Didih
2023 K
Radius Kovalensi
1.47
Massa Jenis
11.35 g/cm3
Konduktivitas Listrik
Elektronegativitas
2.33
Konfigurasi Elektron
Formasi Entalpi
4.77 kJ/mol
Konduktivitas Panas
35.3 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi
7.416 V
Titik Lebur
600.65 K
Bilangan Oksidasi
4,2
Kapasitas Panas
0.129 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan
177.9 kJ/mol
Sifat Timbal
Timbal merupakan logam
putih kebiru-biruan dengan
pancaran yang terang. Ia
sangat lunak, mudah dibentuk
dan bukan konduktor listrik
yang
baik.
Ia
memiliki
resistansi
tinggi
terhadap
korosi.
Sintesa Timbal
Timbal terutama terdapat dalam bentuk galena, PbS. Bijih dipekatkan
dengan
pemanggangan.
kemudian
bijih
dipanggang
temperatur tinggi.
dengan
Reaksi Timbal
Reaksi timbal dengan HCl(aq)
Pb(s) + 3 HCl(aq,pekat) (PbCl3)-(aq) + H+(aq) + H2(g)
Reaksi PbO dengan CH3COOH
PbO + CH3COOH
Pb(CH3COO)2 + H2O
Reaksi antara Pb3O4 CH3COOH
Pb3O4 + CH3COOH
Pb(CH3COO)4
Reaksi dengan HNO3
Logam Pb tidak larut dalam asam sulfat maupun asam klorida, melainkan
larut dalam asam nitrat dengan membentuk gas NO dan timbal nitrat yang
larut.
3Pb + 8H+ + 8 NO32 Pb2+ + 6 NO3- + 2NO + 4OH Bila dipanaskan dengan hidroksida dari logam alkali maka logam timbal akan
membentuk [Pb(OH)2]4-.
PbO + 2OH- + H2O
[ Pb(OH)2]4 Bila terjadi Klorinasi terhadap larutan diatas menghasilkan timbal dengan
biloks +4.
[Pb(OH)2]4- + Cl2