You are on page 1of 25

Presentasi Kasus

Varikokel

Penyusun :
Maulidya Annisa S.

Pembimbing :
dr. H. Supriyono, Sp.B

Status Pasien
IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn.H

Umur

: 40 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Pekerjaan

: Buruh bangunan

Agama

: Islam

Berat Badan
Tanggal masuk RS

: 56 Kg
: 25 Mei 2015

Tanggal pemeriksaan : 26 Mei 2015

Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama

Keluhan Tambahan

Benjolan di kemaluan kanan

Kemaluan terasa berat saat berjalan

Riwayat Penyakit
Sekarang

Muncul benjolan di kemaluan kanan sejak 1


bulan lalu, terasa berat saat berjalan, nyeri
(-), BAK& BAB ( t.a.k)

Riwayat penyakit
dahulu

OS pernah mengeluhkan sakit yang sama


pada kemaluan kiri thn 2013, sudah
dioperasi (maret 2015) . HT (-), DM (-),
alergi (-), asma (-)

Riwayat Penyakit
Keluarga

Tidak ada riwayat penyakit seperti pasien


dalam keluarga

Pemeriksaan Fisik
TTV
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36.90 Celsius
Nadi
: 88 x/menit
RR : 20 x/menit
TD : 120/80 mmHg

Status Lokalis
Tampak asimetris skrotum
dextra dan sinistra
Tampak benjolan di regio
scrotalis dextra
terlihat gambaran seperti
kumpulan cacing. Permukaan
tidak rata, konsistensi lunak.

Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mata
: Konjungtiva anemis -/- ,
Sklera ikterik -/ Leher : tidak ada kelainan
Thorax : simetris
Cor
: BJ I dan II reguler,
murmur (-), gallop (-)
Pulmonal : Vesikular (+/+),
wheezing (-), ronkhi (-)
Abdomen : bising usus (+
normal)
Ekstremitas: akral hangat, edema
(-/-/-/-)

Pemeriksaan Penunjang (Lab)


Hematologi
Pemeriksaan
Hemoglobin

Hasil
14,4 g/dl

Nilai Normal
P: 14-18 g/dl
W: 12-16 g/dl

Glukosa darah
Pemeriksa
Hasil
Nilai normal
an
GDS

50 mg/dl

Leukosit

12.780/UL

5000-10.000/UL

Pemeriksa

Basofil

1%

0-1

Eosinofil

7%

1-3

Batang

0%

2-6

an
Albumin
SGOT

Segmen

51 %

50-70

Limfosit

32 %

20-40

Monosit

9%

2-8

Hematokrit

42.6 %

Trombosit

214.000 /uL 150.000-450.000

Masa

2 menit

Pemeriksa

4,4 g/dl
24 g/dl

5-15

3-6 g/dl
P: <37, W: <31

u/l
46
g/dl Ginjal
P: <41, W: <31
Fungsi
Hasil
u/lNilai normal

an
Ureum
Kreatinin

34 g/dl
1,3 g/dl

17-43 g/dl
P 0,7-1,1 W 0,60,9

Asam Urat
8 menit

Fungsi liver
Hasil
Nilai normal

1-6

perdarahan
Masa

SGPT

< 200 mg/dl

12,2 g/dl

P 3,6-8,2 W 2,36,1

Pemeriksaan Penunjang (Lab)


Elektrolit
Pemeriksaan
Natrium

Hasil
150,1

Nilai normal
135

155

mmol/l
Kalium

4,04

3,6 5,5 mmol/l

Klorida

113,1

95 107 mmol/l

Diagnosis Kerja
Varikokel dextra

Penatalaksanaan
Ligasi
Pre Op :

Infus Ringer Laktat


Cefotaxim
Ketorolac
Bed rest

Follow up
Hari/ tanggal : Selasa, 26 Mei 2015
S

: Pasien mengeluh benjolan di daerah kemaluan, nyeri (-),


terasa berat saat berjalan

: KU ; Baik, Kesadaran ; composmentis


TTV : Suhu 35,6 oC
Nadi 88 x/menit
RR 16 x/menit
TD 120/80 mmHg
Status lokalis : Regio skrotalis
- Inspeksi : Terdapat benjolan pada regio skrotalis dextra,
tampak gambaran bag of worms
- Palpasi : Teraba benjolan pada regio skrotalis dextra,
konsistensi lunak, permukaan tidak rata, nyeri tekan (-)

: Pre-op varikokel dextra

Follow up
Hari/ tanggal
S

: Rabu/ 27 Mei 2015

: Pasien mengatakan nyeri luka operasi berkurang

O : KU; Baik, kesadaran; composmentis


TTV : Suhu 36,1 oC
Nadi 96 x/menit
RR 24 x/menit
TD 120/80 mmHg
Status lokalis: Regio skrotalis
Terdapat luka bekas operasi di regio skrotalis dextra,
luka tertutup verban , rembesan (-)
A

: Post op varikokel dextra H +1

Tinjauan Pustaka
Varikokel

Anatomi Testis dan epididimis


Testis : Tempat terjadinya
spermatogenesis dan
produksi steroid seks pada
pria
Testis berada dalam
kantung skrotum bersama
epididimis
Epididimis : tempat
terjadinya maturasi akhir
sperma

Testis & epididimis dapat


asupan darah dari a.
testikularis.

Vena testikular dextra


bermuara ke vena cava
inferior

vena testikularis sinistra


bermuara ke vena renalis
sinistra
Darah vena dari testis &
epididimis mengalir ke vena
testikular dan membentuk jaringjaring vena yang memanjang
terutama di bagian distal disebut
pleksus pampiniformis.

Definisi Varikokel
Varikokel merupakan dilatasi abnormal dari vena
yang memperdarahi testis yaitu plexus
pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik
vena spermatika interna sehingga bentuknya
menjadi berbelit-belit.

Epidemiologi Varikokel
Terjadi pada 15%
pria

30% - 40%
pasien yang
sedang
dievaluasi
dengan dugaan
infertilitas
didiagnosis
varikokel

Kasus varikokel
yang dominan
dilaporkan
adalah pada
sebelah kiri (77%
- 92%)

Etiologi Varikokel
Diduga perubahan fisiologis yang terjadi
selama masa pubertas menyebabkan
peningkatan aliran darah pada testis sehingga
terjadi dilatasi vena sebagai akibat dari
peningkatan perfusi vena spermatika interna.

Patofisiologi Varikokel
Karakteristik anatomi
v. spermatika interna
dextra & sinistra
Nutcracker effect pada
a. Renalis sinistra
Insufisiensi katup v.
spermatika interna

Mekanisme gangguan
spermatogenesis akibat varikokel
Suhu : Skrotum regulator suhu testis, varikokel suhu
pada skrotum meningkat merusak proses
spermatogenesis.

Metabolit : varikokel aliran darah retrograde dari v.


renalis dan adrenal darah mengandung zat toksik seperti
katekolamin mengganggu proses spermatogenesis.
Iskemia : varikokel terbentuk pleksus pampiniformis
terisi darah vena dalam jumlah cukup banyak
menghambat input arteri ke testis asupan oksigen ke
testis berkurang testis mengalami hipoksia

Diagnosis Varikokel
Anamnesis
Biasanya asimtomatik
Nyeri kronis disertai berdenyut di daerah inguinal, bertambah
buruk saat mengejan/ berdiri

Pemeriksaan fisik
Inspeksi : Dilatasi vena akan terlihat kebiruan di bagian
bawah skrotum
Palpasi :
varikokel tidak terlihat secara visual maneuver valsava
palpasi pleksus pampiniformis yang mengalami dilatasi dan
isi korda akan teraba asimetris
Palpasi funikulus spermatikus membandingkan kiri dan
kanan testis untuk menentukan adanya sisa tunika vaginalis,
tanda peradangan atau bendungan di pleksus pampiniformis

Pemeriksaan palpasi funikulus


spermatikus

Grade

Temuan dari pemeriksaan fisik

Grade I Ditemukan dengan palpasi, dengan manufer valsava


Grade II Ditemukan dengan palpasi, tanpa manufer valsava,
tidak terlihat dari kulit skrotum
Grade

Dapat dipalpasi tanpa valsava, dapat terlihat di kulit

III

skrotum

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan imaging color Doppler ultasonography (CDU)
dapat digunakan sebagai pemeriksaan tambahan pada
varikokel.

Diagnosis banding
Spermatokel
Inflamasi atau
tumor epididimis
Tumor testis
Hidrokel

Penatalaksanaan varikokel
Gold standar operasi, teknik operasi yang dapat
digunakan diantaranya adalah: open conventional
varicocelectomy, microsurgical varicocelectomy, dan
laparascopic varicocelectomy.

Lokasi insisi varikokelektomi

Penatalaksanaan varikokel

v. Spermatika, arteri, dan


vas deferens

v. Spermatika setelah
dilakukan ligasi

Komplikasi varikokel

Terbentuk
hidrokel

Varikokel
rekurens

Cedera arteri
testikular

Prognosis varikokel

Bertambahnya
volume testis
(80%)

Perbaikan
analisis semen
(60-80%)

Pasangan pasien
menjadi hamil
(50%)

Daftar Pustaka
Alshahrani, Saad, et al. 2014. Varicocelectomy in infertile Male ( Principle and Practice of

Assisted Reproductive Technology). New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.
Cavallini, Giorgio and Giovanni Beretta. 2015. Clinical Management of Male Infertility.

Switzerland: Springer International Publishing


Dabaja, Ali et al. 2013. Varicocele and Hypogonadism. Men's health (j mulhall, section

editor). Vol (14): 309-314


Glassberg, Kenneth I. 2007. The Adolescent Varicocele: Current Issues. Current Urology

Reports 2007. Vol (8): 100-103


Goldstein, Marc and Peter N. Schlegel.2013. Surgical and Medical Management of Male

Infertility. USA: Cambridge University Press, New York.


Haffner, Linda J & Danny J. Schust. 2006. At a glance Sistem Reproduksi. Jakarta:

Erlangga
Hopps, Carin V and Marc Goldstein. 2010. Varicocele: General Consideration (Glenns

Urologic Surgery). Philadelphia: Lippincott William & Wilkins, a Wolters Kluwer


Jecht, E.W and E. Zeitler. 2012. Varicocele and Male Infertility: Recent Advances in

Diagnosis and Therapy. Springer-Verlag


Purnomo., B., B., 2003. Dasar-dasar Urologi edisi kedua. Jakarta, Sagung Seto.
Schuenke, et al. 2006. Thieme Atlas of Anatomy: General Anatomy and Musculoskeletal

System. USA : Thieme New York.


Sjamsuhidajat, R. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat- De Jong, ed: 3. Jakarta: EGC

You might also like