Professional Documents
Culture Documents
PERAWATAN LUKA
Oleh:
Dina Tria Febriyanti
1102010079
Pembimbing:
dr. Aunurrafieq, Sp.B
Epidermis
Dermis
Derivate dermis terdiri atas bulu, kelenjar minyak,
kelenjar keringat, dan kelenjar lendir yang
membenam jauh ke dalam dermis. Dermis terdiri
atas serat-serat kolagen, serabut-serabut elastis,
dan serabut-serabut retikulin. Serat-serat ini
bersama pembuluh darah dan pembuluh getah
bening membentuk anyaman-anyaman yang
memberikan perdarahan untuk kulit.
Kelenjar
di Kulit
Persarafan Kulit
LUKA
Luka (wound) merupakan adanya diskontinuitas
dan/atau kerusakan jaringan tubuh yang
menyebabkan gangguan fungsi. Luka disebabkan
oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan
suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau
gigitan hewan.
Klasifikasi
Berdasarkan kontaminasi
Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak
terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan
(inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan,
pencernaan,genital dan urinari tidak terjadi. Kemungkinan
terjadinya infeksi luka sekitar 1% 5%.
Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi),
merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi,
pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi
terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan
timbulnya infeksi luka adalah 3% 11%.
Berdasarkan waktunya
Luka akut
Luka akut adalah luka dalam hitungan jam (s/d 8
jam). Luka yang dibiarkan lebih dari 8 jam
dinamakan neglected wound (luka yang terabaikan).
Luka akut umumnya merupakan luka traumatik,
contohnya luka tertusuk, terpotong, abrasi, laserasi,
luka bakar, dan luka traumatik lainnya.
Luka kronik
Luka kronis adalah luka yang berlangsung lebih dari
2 minggu tanpa melewati fase-fase penyembuhan
secara sempurna; atau merupakan luka yang
berulang. Contohnya adalah luka akibat tekanan.
Berdasarkan penyebabnya
Luka mekanik, terdiri atas :
Vulnus scissum, atau luka sayat akibat benda
tajam.
Vulnus contusum, luka memar di karenakan
cedera pada jaringan bawah kulit akibat
benturan benda tumpul.
Vulnus laceratum, luka robek akibat terkena
mesin atau benda lainnya yang menyebabkan
robeknya jaringan rusak dalam.
Penyembuhan Luka
Usia
Nutrisi
Infeksi
Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
Hematoma
Benda asing (pasir atau mikroorganisme)
Iskemia
DM
Obat
Perawatan Luka
Jenis Debridement
Conservatice Surgical Wound Debridement (CSWD)
Merupakan
tindakan
pembedahan
konservatif
dibawah anastesi untuk mengangkat jaringan necrotic.
Autolytic
Debridement,
contohnya,
dengan
menggunakan Hydrogel.
Mechanical Debridement, contohnya, dengan
menggunakan kasa basah-kering (wet to dry gauze).
Enzymatic
Debridement,
contohnya,
dengan
menggunakan enzyme papain urea, kolagenase, dll.
Biosurgical
Debridement,
contohnya
dengan
menggunakan Maggot/Larva/Belatung
Nutritional therapy
Nutrisi adalah suatu terapi bukan hanya sebagai
suplemen/tambahan. Terapi nutrisi sangat
penting dalam proses penyembuhan luka sebab
komponen jaringan yang rusak harus diganti.
Treat underlying diseases
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses
penyembuhan luka adalah penyakit yang
mendasari luka tersebut misalnya DM, CVI, SLE.
Wound dressing
Wound dressing (balutan) pada luka hingga saat ini masih
merupaka subyek yang terus diteliti dan dikembangkan untuk
mencari bentuk yang paling ideal pada semua luka. Dressing
yang ideal harusnya mempunyai kriteria sebagai berikut :
Mempertahankan kelembapan dasar luka
Dapat mengontrol perumbuhan kolonisasi bakteri
Bersifat absorben
Mudah digunakan
Berfungsi sebagai barrier dari bakteri
Penggantian dressing yang efektif
Menyebakan pembentukan jaringan granulasi yang sehat
Memulai epitelialisasi
Aman
Mengurangi dan menghilangkan nyeri pada tempat luka
Saat pelepasan tidak menyebabkan nyeri
Murah
Anesthesi
Jenis anestesi lokal atau regional yang paling
banyak digunakan adalah
Anestesi permukaan
Anestesi infiltrasi
Anestesi blok
Anestesi spinal
Anestesi epidural
Anestesi kaudal
Penilaian Luka
Parameter
Penilaian
Measure
Exudate
Appearance
Suffering
Undermining
Re-evaluate
Edge
Penyembuhan akan terjadi lebih cepat bila tepi-tepi kulit dirapatkan satu
sama lain dengan hati-hati. Tegangan dari tepitepi kulit harus seminimal
mungkin atau kalau mungkin tidak ada sama sekali. Ini dapat dicapai dengan
memotong atau merapikan kulit secara hatihati sebelum dijahit.
Tepi kulit harus ditarik dengan ringan, ini dilakukan dengn memakai traksi
ringan pada tepitepi kulit dan lebih rentan lagi pada lapisan dermal daripada
kulit yang dijahit.
Setiap ruang mati harus ditutup, baik dengan jahitan subcutaneus yang dapat
diserap atau dengan mengikutsertakan lapisan ini pada waktu mmenjahit
kulit
Jahitan halus tetapi banyak yang dijahit pada jarak yang sama lebih disukai
daripada jahitan yang lebih besar dan berjauhan.
Teknik
Penjahitan
Luka
Profilaksis Tetanus
Imunisasi pasif
- ATS dari serum kuda
- Tetanus Immunoglobulin Human (TIGH).
Dosis ATS yang dianjurkan belum ada keseragaman
pendapat
- 15003000 u i.m
- 30005000 u i.m.
Dosis TIGH: 250500 u i.m
Imunisasi aktif
- DPT : diberikan untuk imunisasi dasar
DT: diberikan untuk booster pada usia 5 tahun; diberikan
pada anak dengan riwayat demam dan kejang
- TT: diberikan pada: ibu hamil dan anak usia 13 tahun
keatas.
Profilaksis Antibiotik
Pencabutan Jahitan
Umumnya luka didaerah
wajah memerlukan
waktu 3-4 hari, di daerah lain 7-10 hari. Salah satu
faktor penting dalam menentukan saat pencabutan
jahitan adalah tegangan pada tepi luka bedah. Tepi
luka yang searah dengan garis lipatan kulit tidak
akan tegang, sementara luka yang arahnya tegak
lurus terhadap garis kulit atau yang dijahit setelah
banyak bagian kulit diambil, akan menyebabkan
ketegangan tepi luka yang besar.
TERIMA KASIH