Professional Documents
Culture Documents
WARIS ADAT
OLEH:
TRUSTO SUBEKTI, SH, MHum.
0811281033 ATAU 0281638542
HJ. SITI MUFLICHAH, SH, MH
FAKULTAS HUKUM UNSOED
PURWOKERTO
WASYIYANAKUM
MINAL AIDIN WALFAIZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
YA ALLAH SEMOGA SAUDARAKU INI, DIMAAFKAN
DOSANYA, DIKABULKAN SETIAP DOANYA, DIPELIHARA
KESEHATANNYA, AMIN YA RABBAL ALAMIIN.
Kontrak pembelajaran
Kuliah aktif dengan diskusi dan analisis
Mahasiswa wajib memiliki diktat
Soal ujian open book
Sistem penilaian dengan PAP
Komposisi nilai 50% Ujian sisipan dan 50% Ujian
Utama
Apabila ada tugas 10% dan 40% Ujian
Tertib dan Disiplin
Harus Sopan.
Pluralisme Hukum
Sebagai akibat berlakunya Pasal II AP UUD 1945, dengan sendirinya berlaku pula
pluralisme hukum, khususnya Hukum Waris BW, Hukum Waris Islam dan Hukum
Waris Adat, yang berlaku mengikuti pergolongan rakyat (aspek historis)
TUJUAN PEWARISAN
Menyelesaikan perikatan yang dibuat pewaris semasa hidupnya dan
mempertahankan eksistensi masyarakat genealogis.
KONSEP HARTA WARISAN HARUS SUDAH BERSIH
Harta peninggalan pewaris setelah dibersihkan dari utang-utang pewaris semasa
hidupnya (termasuk biaya perawatan, selamatan dan biaya kubur), selebihnya
baru dapat dilakukan pembagian warisan (Konsep pasiva dan aktiva).
UNSUR-UNSUR PEWARISAN
UNSUR-UNSUR
Pewaris, Harta Warisan dan Ahli Waris.
SIFAT KUMULATIF
berkait dengan konsep peristiwa hukum waris, dan apabila salah satu saja
dari unsur-unsur pewarisan tidak ada maka tidak akan terjadi peristiwa
pewarisan.
SISTEMATIKA UNSUR-UNSUR
unsur-unsur tersebut merupakan suatu sistematika, yang berasngkat dari
cara berpikir sistem dan susunan/urutan unsur-unsur tersebut tidak bisa
dibolak-balik.
HARTA WARISAN
Konsep Harta nilai ekonomis, sosial dan magis,
Makna
Sebagai konsekuensi dari pengertian lain ajang hidup, maka harta asal
merupakan perwujudan dari melanjutkan eksistensi masyarakat genealogis.
Prinsip
yang berhak menerima warisan adalah anggota masyarakat genealogis
(generasi berikut), jadi semua orang diluar anggota masyarakat genealogis
tidak berhak mewarisnya (janda, Duda dan Anak Angkat). Dan adanya asas
ASAL KEMBALI KE ASAL & KONSEP AHLI WARIS ASAL.
Diskusi
Tanah sawah, pekarangan, kebun
Rambutan/buah-buahan hasil kebun warisan
Rumah dan bangunan
Gaji dan penghasilan lainnya.
Hasil lotere atau hadiah/undian
Mobil dan motor atau sepeda.
Televisi dan perkakas rumah tangga.
Emas batangan dan perhiasan emas yang DIBELI suami/isteri selama
perkawinan
Jam tangan pria dan jam tangan wanita yang DIBELI suami/isteri
selama perkawinan
PEROLEHAN SUAMI
Penghasilan/pendapatan isteri
Waktu
Tempat
Atas nama
Hasil perubahan bentuk harta asal isteri Catatan: apabila tidak bisa dibedakan
maka menjadi harta bersama dengan
para isteri.
tugas-kelompok
1.
2.
4.
AHLI WARIS
ORANG-ORANG YANG BERHAK
MENERIMA HARTA WARISAN
PENINGGALAN PEWARIS
o r a n g - o r a n g y a n g b e r h a k m e n e r im a
h a r t a w a r i s a n p e n in g g a l a n p e w a r i s
G E N E R A S I B E R IK U T
t u j u a n p e w a r is a n
m e m p e r t a h a n k a n e k s is t e n s i
m a s y a r a k a t g e n a l o g is
KETURU NAN
fa ls a fa h a ir m e n g a lir k e b a w a h
t e o r i k r a n a ir
ANAK
P R IN S IP U M U M
KEDUDUKAN ANAK
KUAT
KO NSEP ANAK
H A K D A N B A G IA N A N A K
S IS T IM P A T R IL IN E A L
S IS T IM M A T R IL IN E A L
S IS T IM P A R E N T A L
B E R S IF A T A B S O L U T
DASAR HUBUNGAN KO DRAT
T ID A K B IS A P U T U S K A N
P E N G E C U A L IA N
K O N S E P B IO L O G IS
K O N S E P S O S IO L O G IS
K O N S E P Y U R ID IS
H A K S B G A S P E K K U A L IT A S
B A G IA N S B G A S P E K K U A N T IT A S
IN D IK A T O R
g e n e r a s i b e r ik u t
a n g g o t a m a s y a r a k a t g e n e a l o g is
t id a k a d a y a n g m e n g h a l a n g i m e n e r im a w a r is a n
A S A S H A R T A W A R IS A N S B G K E S A T U A N
A S A S H A K D A N B A G IA N S A M A
peninggalan pewaris
Generasi berikut
keturunan anggota masyarakat genealogis hub.
Wangsa & hub. Silsilah (patrilineal, matrilineal
dan parental dan tidak ada yang menghalangi utk
terima warisan)
Anak (kedudukannya kuat selaku ahliwaris,
konsep anak biologis, sosiologis, yuridis; hak
(kualitas) dan bagian (kuantitas) anak selaku ahli
waris
KONSEP ANAK
AN AK
s b g s e b u a h k o n s e p a t a u k u a l if ik a s i
D A N S E T IA P F E N O M E N A
s e l a l u a d a k u a l if ik a s i h u k u m n y a
K O N S E P B IO L O G IS
PER TEM U AN SPERM A
D EN G AN SEL TELUR
PER SETU BU H AN
BAYI TABU NG
K O N S E P S O S IO L O G IS
K O N S E P Y U R ID IS
PEN G EM BANG AN
J A R IN G A N
d ilih a t d a r i c ir c le o f life
k u a lifik a s i h u k u m n y a s b g
a n a k b e lu m d e w a s a
anggapan hu ku m nya
K E P A S T IA N H U K U M
P E R L IN D U N G A N A N A K
K L O N IN G
U U p e r lin d u n g a n a n a k
s e o ra n g a n a k b e rh a k ta h u
s ia p a
o r a n g t u a b io lo g is n y a
L IN G K U P
H U KUM KELU AR G A
( P e r k a w in a n )
anak sah
a n a k lu a r k a w in
a n a k z in a h
a n a k a n g k a t d a n a n a k t ir i
KONSEP ANAK
KONSEP BIOLOGIS
DILIHAT DARI PROSES TERJADINYA:
1). PERTEMUAN ANTARA SPERMA DAN TELUR (persetubuhan dan bayi
tabung)
2). PENGEMBANGAN JARINGAN (kloning)
KONSEP SOSIOLOGIS
1). CIRCLE OF LIFE
2). UU PERLINDUNGAN ANAK
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.
KONSEP YURIDIS
DILIHAT DARI AKIBAT SUATU PROSES
DIDALAM LINGKUP HUKUM KELUARGA (Anggapan hukum, kepastian hukum
dan perlindungan anak) anak sah, anak kandung dlm terminologi hukum
1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.
2. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
3. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga
sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga.
4. Orang tua adalah ayah dan/atau ibu kandung, atau ayah dan/atau ibu tiri, atau ayah
dan/atau ibu angkat.
orang tua merupakan struktur sosial (konsep sosial)
Pasal 7
(1) Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh
orang tuanya sendiri.
diskusi
Apakah seorang anak dalam status anak zinah,
anak tiri.
Anak sah adalah anak yang lahir di dalam atau sebagai akibat
perkawinan sah
Anak kandung adalah anak yang beribu wanita yang melahirkannya
dan berayah pria suami ibunya
Anak angkat adalah anak orang lain atau kerabat yang melalui suatu
tindakan hukum (pengangkatan anak) ditempatkan/didudukkan
seperti anak kandung
Anak tiri adalah anak dari perkawinan terdahulu yang dibawa masuk
kedalam perkawinannya yang baru
STATUS ANAK
Diskusi kasus
Anak sah adalah anak yang lahir di dalam
ANAK ANGKAT
PO SES
PENG AN G KATAN
AN AK
A K IB A T H U K U M
AN AK AN G KAT
P E N E R U S S IL S IL A H
T ID A K P U N Y A A N A K
K A S IH S A Y A N G
IN V E S T A S I H A R I T U A
D IA M -D IA M
ASPEK
H U KU M KELU AR G A
KE K U AS A AN O R A N G TU A
A D A L A R A N G A N K A W IN
t id a k f o r m a l
TER AN G
H A K M E W A R IS
d g f o r m a l it a s
N O N Y U D IC IA L
Y U D IC IA L
PEN G ESAH AN AN AK AN G KAT
PENG ANG KATAN ANAK
H A K D A N B A G IA N
AN AK ANG KAT
Putusan MARI
Kesimpulan
1.
1.
2.
2.
3.
JANDA
Janda /Duda
Satu generasi dengan pewaris, oleh karena itu menurut hukum adat
tidak termasuk sebagai ahli waris dan hanya menerima separuh dari
harta bersama, dan kedepan tumbuh wacana sebagai ahli waris
melalui Yurisprudensi Mahkamah Agung RI.
Janda
Hukum memberikan perlindungan dengan memberi hak sementara
sampai ia kawin lagi atau meninggal dunia, untuk hidup layak dan
menikmati serta menunda harta peninggalan almarhum suaminya
uintuk dibagi warisan.
masih kecil.
Memegang hak kepengurusan (beheer) atas harta
peninggalan suaminya untuk kepentingan anakanaknya dan untuk hidup layak bagi dirinya.
Dapat menarik kembali harta peninggalan suaminya
almarhum yang berada dalam kekuasaan orang lain.
BEBERAPA PUTUSAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA (1)
BEBERAPA PUTUSAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA (2)
2.
BEBERAPA PUTUSAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA (3)
3.
ARGUMENTASI
JANDA SEBAGAI AHLI WARIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tidak ada kejelasan hak mewaris Janda atas harta asal suaminya.
8.
Pemberian hak mewaris Janda secara penuh akan menggeser nilai-nilai hukum
adat.
9.
Nilai baru hak mewaris Janda akan berpengaruh pada masyarakat Patrilineal
dan Matrilineal.
SISTIM PEWARISAN
SISTIM PEWARISAN SECARA KOLLEKTIF
Sistem pewarisan yang didasarkan pada prinsip komunalistis, sebagai bagian dari
proses pewarisan (penerusan, pengoperan dan peralihan) kepada generasi berikut.
PEMBAGIAN WARISAN
PEWARISAN INDIVIDUAL
P R O S E S P E M B A G IA N W A R IS A N
S E C A R A IN D IV ID U A L
S E M A S A P E W A R IS H ID U P
P E W A R IS A N
S E B A G IA N
P E M B E R IA N
KEPAD A AN AK
S EW AKTU
A N A K M E N IK A H
S E T E L A H P E W A R IS M E N IN G G A L
P E W A R IS A N
S ELU R UH N YA
H IB A H
W A S IA T
P E M B A G IA N
SELUR U H N YA
TAN PA
P E R A L IH A N
Y U R ID IS
PAC U N G AN
PEN G G ARAPAN
PEN G U ASAAN
D EN G AN
P E R A L IH A N
Y U R ID IS
D EN G AN SEN G KETA
M U SYAW A RAH
A H L I W A R IS
SESU AI
K ETEN TU AN
H A K D A N B A G IA N
A H L I W A R IS
SESU AI ATAU
T ID A K S E S U A I
K ETEN TU AN
W A R IS A N
Sistem pewarisan/pembagian
Semasa hidup pewaris (inisiatif ada pada pewaris, hak
Kepastian hukum
Apakah pembagian warisan semasa hidup pewaris, mengandung
ASAS-ASAS YG SAMA/MIRIP
1.
Keluarga bilateral
2.
Jenis-jenis harta
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PRINSIPPRINSIP
2.
Sistem
pewarisan
Individual
3.
Terbukanya
warisan
Konsep harta
keluarga
Kematian pewaris
Persatuan
Bukan persatuan
4.
Bilateral
HUKUM
ADAT
Patrilineal
Matrilineal
Parental
Kolektif
Mayorat
Individual
Kematian pewaris
1.
Konsep
keluarga
KUH PERDATA
(BW)
HUKUM
ISLAM
Patrilioneal-Bilateral
Bukan persatuan
Individual
Kematian Pewaris
5.
Jenis harta
keluarga
Harta persatuan
kecuali ada
perjanjian kawin
6.
Keadaan harta
warisan
Harta materiil
Harta peninggalan
Harta pusaka
Harta asal
Harta pencaharian
(harta bersama)
Bersih dari hutang
Ada yang tidak
terbagi dan ada yang
dapat dibagi-bagi
Harta materiil dan
harta immateriil
Harta peninggalan
dan harta pemberian
dari sipewaris semasa
hidupnya kepada ahli
waris
Aktiva
Harta materiil
Harta peninggalan
7.
8.
Ahli waris
Penggantian
tempat ahli
waris
Ab-intestato dan
testamen
Garis keatas
Garis kebawah
Genealogis dan
perbuatan hukum
(anak angkat)
Garis kebawah dan
muncul janda
Dikenal
penggolongan ahli
waris
Dikenal konsep
penghalang
menerima warisan
Dikenal lembaga ini
Dikenal
penggolongan ahli
waris
Dikenal konsep
penghalang
menerima warisan
Dikenal lembaga ini
Genealogis (nasab)
dan karena
perkawinan
Garis kebawah
Garis keatas
Garis menyamping
Dikenal
penggolongan ahli
waris
Dikenal konsep
penghalang
menerima warisan
Tidak dikenal
lembaga ini,
penyelesaiannya
dengan wasiat
wajibah
9.
10.
Bagian ahli
waris
Ditentukan secara
matematis
11.
Hak menolak
warisan
Mengenal lembaga
ini
Ditentukan
seimbang
Ditentukan dengan
menetapkan besar
bagian yang akan
diterima oleh ahli
waris sesuai
penggolongannya
Tidak mengenal
lembaga ini
Tidak mengenal
lembaga ini
12.
Perhitungan
harta warisan
oleh ahli
waris
13.
Anak angkat
14.
Anak luar
kawin
Dikenal lembaga
inbreg yang
merupakan
kewajiban dari para
ahli waris
Tidak dikenal anak
angkat tetapi bila
ada angkat dianggap
sama dengan anak
kandung
Harus melalui
pengakuan oleh ibu
maupun ayanhnya
Prinsipnya harta
warisan adalah harta
peninggalan
Mengenal anak
angkat hanya hak
warisnya terbatas
pada harta bersama
Tidak mengenal
anak angkat bila ada
diselesaikan dengan
wasiat
Memiliki hubungan
hukum dengan
ibunya dan ayahnya
yang mengakuinya
Memiliki hubungan
hukum dengan
ibunya
Pencabutan hak
mawaris
16.
Hibah/sohenking
Terkena inbreng
17.
Wasiat/testamen
18.
Pencabutan hak
waris
Semasa hidup
pewaris dan setelah
meninggalnya
pewaris
Diperhitungkan
dalam pewarisan
Setelah
meninggalnya
pewaris dengan
wasiat
Tidak
diperhitungkan
dalam pembagian
warisan
Sebagai hak
pewarisan yang
harus didahulukan
Perbudakan
Pembunuhan
berlainan agama
berlainan negara