You are on page 1of 68

TRAUMA THORAKS

KHABIBIE DARMA JAYA

Pendahuluan
Laki-laki : wanita = 5 :
1
Di Amerika Serikat,
insidens pneumotoraks
pada laki-laki adalah
7,4 kasus per 100.000
orang tiap tahunnya
wanita insidensnya
adalah 1,2 kasus per
100.000 orang.

TRAUMA THORAX
Definisi
Trauma thorax adalah keadaan
dimana dinding dada mengalami
cedera atau luka yang dapat
menyebabkan perubahan fisiology
sehingga terjadi gangguan faal dari
organ yang berada di dalamnya

ETIOLOGI
1. Trauma tumpul/trauma kompresi
dimana thorax mengalami kompresi
2. Trauma tajam
Trauma yang terjadi karena penetrasi
suatu objek ,misalnya peluru
,pisau,serpihan metal,atau kaca dan
benda-benda lain yang dapat
menembus dinding thorax ,merusak
organ dalam dan mengganggu respirasi

Anatomi Dinding thorax


Dinding dada terdiri dari kulit, fascia, otot,
neurovaskuler dan kerangka ( 12 pasang costa
dan vertebra thorakal)
Otot dinding dada :
intrinsik : pembentuk dinding dada
Ekstrinsik : gerakan dada

Pernapasan berlangsung dengan bantuan


dinding dada
Jaringan paru disusun oleh jutaan alveolus yang
akan mengembang dan mengempis sesuai
dngan pergerakan dinding dada.

Trauma Thoraks
A. Fraktur Costa
. Diagnosis ditetukan berdasarkan gejala
dan tanda nyeri lokal
. Nyeri lokal : nyeri kompresi kiri-kanan
dan depan belakang dan nyeri pada
gerak napas.
. Fraktur kosta
Pernapasan memadai
Pernapasan paradoks dada gail (flail chest)

Fraktur costa tunggal atau fraktur


majemuk dalam lapang dada yang
berbeda gerak dada masih
memadai untuk bernapas
Fraktur costa multiple dalam satu
segmen dinding dada akan
terlepas dari kesatuannya
Etiologi trauma tumpul dengan
energi hebat. Contoh jatuh dari atap
gedung, benturan keras dll

X-ray foto thoraks

Inspirasi rongga dada mengembang


dinding dada meluas segmen dada
yang terlepas tidak ikut mengembang
tertarik oleh jaringan elastis paru
mediastinum bergeser ke sisi yang sehat
Ekspirasi dinding dada relaksasi
ekspirasi aktif akibat hipoksemia
segmen menonjol keluar mediastinum
bergerak kembali ke sisi yang cidera.
Segmen yang terlepas disebut gerakan
paradoks(flail chest)
Mediastinum menunjukan gerak bandul

Flail chest

Penatalaksanaan
Oksigenasi Peningkatan oksigenasi dan
pertukaran gas yang ade kuat.
Analgetik Fraktur iga sering berkaitan
dengan nyeri yang hebat.
Resusitasi cairan Bila tidak ditemukan syok
maka pemberian cairan kristoloid intravena
Operatif yaitu dengan menggunakan towlclip traction atau dengan menyatukan
fragmen-fragmen yang terpisah dengan
pembedahan.

Pneumothoraks
Pneumotoraks adalah suatu keadaan
dimana terdapatnya udara pada
rongga potensial diantara pleura
viseralis dan pleura parietalis
(Sharma et al, 2008)

Klasifikasi Pneumothoraks
trauma
Open pnemothoraks : luka dinding dada
yang menembus pleura parietalis atau luka
jalan napas yang sampai ke pleura viseralis
Tension pneumothoraks : Apabila kebocoran
pleura viseralis berfungsi sebagai katup,
maka udara yang masuk saat inspirasi tak
akan dapat keluar dari kavum pleura pada
saat ekspirasi. Akibatnya, udara semakin
lama semakin banyak sehingga mendorong
mediastinum kearah kontralateral

Open pneumothoraks
1. Patogenesis
Udara bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah.
Inspirasi udara masuk melalui luka udara
mengisi rongga pleura dinding dada terlepas dari
paru tekanan negatif di rongga pleura tidak ada
tekanan pada paru-paruparu kolaps
Mediastinum :
Inspirasi : mediastinum bergerak ke arah paru sehat
tekanan udara rongga pleura > paru sehat.
Ekspirasi : mediastinum bergerak kearah paru sakit
tekanan paru sehat > rongga plura (paru sakit)

Open pneumothoraks

Jika terjadi mekanisme katup pada luka


viseral yang tidak sempurna timbul
pneumothoraks desak (tension
pneumothoraks)
Udara masuk tetapi tidak dapat keluar
tekanan didalam ronggal pleura semakin
tinggi akibatnya penderita semakin sesak
melakukan inspirasi kuat tekanan
semakin tinggi mendesak mediastinum kesisi
yang sehat keadaan semakin buruk jika
sisi yang sakit sebelah kanan mediastinum
mendesa vena cava inferior,vena cava
superior terdorong/terlipat darah tidak
keluar kejantung kematian.

Tension pneumothoraks

Penegakan diagnosa
ANAMNESIS
a) Nyeri dada hebat yang tiba-tiba pada
sisi paru terkena khususnya
padasaatbernafas dalam atau batuk.
b) Sesak.
c) Mudah lelah pada saat beraktifitas
maupun beristirahat.
d) Warna kulit yang kebiruan disebabkan
karena kurangnya oksigen (cyanosis)

Penegakkan diagnosa
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi: dapat terjadi pencembungan dan pada waktu
pergerakan nafas, tertinggal pada sisi yang sakit
Palpasi: Pada sisi yang sakit ruang sela iga dapat normal
atau melebar, iktusjantung terdorong kesisi thoraks
yang sehat. Fremitus suara melemah atau menghilang.
Perkusi: Suara ketok hipersonor samapi tympani dan
tidak bergetar, batasjantung terdorong ke thoraks yang
sehat, apabila tekanannya tinggi
Auskultasi: suara nafas melemah sampai menghilang,
nafas dapat amforik apabila ada fistel yang cukup besar

Pemeriksaan radiologi
Tampak
gambaran
avaskuler
tanpa air
bronchogram
Disertai colaps
paru

Penanganan Pneumothorax
Evaluasi tingkat kesadaran dengan menyapa pasien
dan dilaknjutkan dengan pemeriksaan ABC
jaw thrust (bila dicurigai terdapat cedera
cervical/pada pasien tidak sadar) atau head tilt chin
lift
membersihkan rongga mulut dengan swab
mengunakan jari telunjuk, mempertahankan jalan
nafas agar tetap terbuka
Look-feel-listen
Pada pasien tidak sadar dilakukan pemasangan
orofaringeal tube untuk mencegah lidah jatuh dan
menutup jalan nafas

Air way

Breathing
Pada pasien dengan pneumotoraks
perkembangan dinding dada asimetris, deviasi
trakea ke paru yang sehat, JVP meningkat, suara
nafas menurun bahkan menghilang dan pada
perkusi didapatkan hipersonor.
Oksigen 100% harus diberikan melalui facemask.
Intubasi harus dipertimbangkan bila oksigenasi
atau ventilasi tidak adekuat.
open pneumotoraks adalah menutup luka dan
segera memasang intercostal chest drain (chest
tube)

Breathing
Manajemen klasik tension pneumothorax adalah
dekompresi dada emergensi dengan needle toracostomy.
Jarum ukuran 14-16 G ditusukkan pada Intercostal Space
(ICS) II Mid Clavicular Line (MCL).
Jarum dipertahankan hingga udara dapat dikeluarkan
melalui spuit yang terhubung dengan jarum.
Jarum ditarik dan kanul dibiarkan terbuka di udara. Udara
yang keluar dengan cepat dari dada menunjukkan
adanya tension pneumothorax.
Manuver ini mengubah tension pnemothorax menjadi
simple pneumothorax
thoraksostomy

Circulation
Pemeriksaan nadi carotis dan radialis
didapatkan takhikardi, akral dan
memeriksa capillary refill test.
Dilakukan pemasangan intravenous
line, bila terjadi perdarahan masif
dilakukan pemasangan double line
dengan cairan kristaloid

HEMOTHORAKS

Hemothorak
Hemotoraks adalah
Terakumulasinya darah pada rongga toraks
akibat trauma tumpul atau tembus pada dada.
Rongga hemitoraks dapat menampung 3 liter
cairansyok berat/kegagalan sirkulasi
Tanda dan gejala klinis sesuai dengan
banyak darah terakumulasi
Warning sign tanda depresi pernapasan dan
gangguan hemodinamik

HEMOTHORAKS

Etiologi
Penyebab utama dari hemotoraks
adalah laserasi paru atau laserasi
dari pembuluh darah interkostal yang
disebabkan oleh trauma tajam atau
trauma tumpul
Dislokasi fraktur dari vertebra torakal
juga dapat menyebabkan terjadinya
hemotoraks.

Klasifikasi hemothoraks
Hemotoraks kecil, yaitu yang tampak
sebagai bayangan kurang dari 15% pada fo
rontgen , cukup diobservasi dan tidak
memerlukan tindakan khusus
Hemotoraks sedang, yaitu yang tampak
sebagai bayangan yang menutup 15-35%
pada foto Roentgen ditangani dengan
pungsi dan transfusi darah.
Hemotoraks besar (>35%), ditangani
dengan penyair sekat air dan transfusi.

KLASIFIKASI
HEMOTHORAKS
BESARNYA
PENANGANA
N
UKURAN

Kecil

BAYANGAN

PEMERIKSAA

FOTO

N FISIK

RONTGEN
0-15%

Perkusi pekak Observasi


ics V-ics VI

Sedang

15-35%

Perkusi pekak Aspirasi


smpai ics V

Besar

>35%

ketat
dan

transfusi

Perkusi pekak Penyalir sekat


sampai ics IV

air

di

antar
transfusi

ruang
iga,

Dada gail harus segera diperbaiki untu


menghentikan gerak paradoks yang sangat
mengganggu pernapasan.
Hemotoraks tidak menimbulkan nyeri selain dari
luka yang berdarah di dinding dada.
Di dalam rongga dada, dapat terkumpul banyak
darah tanpa gejala yang menonjol.
gejala dan tanda anemia atau syok hipovolemik
menjadi keluhan dan gejala yang pertama muncul.
Tindak bedah pada hemotoraks diindikasikan pada
hemotoraks yang masif dan mengancam jiwa.

Manifestasi klinis
Air way
Sesak nafas
Suara nafas berkurang (Sjamsuhidayat, 2005)
Gurgling

Breathing
Dispnea ringan sampai berat
Takipnea (Sarwiji, 2011)
Ekspansi dan kaku di sisi dada yang diserang, sedangkan sisi yang tidak
diserang akan naik dan turun saat respirasi

Circulation
Syok hipovolemik
Nyeri dada
Sianosis
Hipotensi
Anemia

Pemeriksaan diagnosis
Foto rontgen :
Terlihat bayangan difus radio-opak pada seluruh
lapangan paru
Bayangan air-fluid level hanya pada
hematopneumotoraks

Darah rutin

HB turun

WSD
Memantau perdarahan yang terjadi
Sebagai pertimbangan untuk melakukan operasi
Indikasi operasi cito bila Perdarahan >
8cc/kgBB/jam dalam 1 jam

Foto rontgen PA

Penanganan
A : pastikan jalan nafas aman
B: Evakuasi pengembangan paru secepatnya.
C : evakuasi kegagalan sirkulasi, darah yang
keluar dan Penanganan hemodinamik segera
untuk menghindari kegagalan sirkulasi.
CEPAT DAN TEPAT
Tindakan Bedah : WSD (pada 90% kasus)
atau operasi torakotomi cito (eksplorasi)
untuk menghentikan perdarahan

TEMPONADE
JANTUNG

TEMPONADE JANTUNG
Jumlah normal cairan perikardium 15-50 ml,
disekresi oleh sel mesotelial jika berlebih
akan menyebabkan temponade (penurunan
cardiac output dan hipotensi)
Jadi, temponade jantung adalah Akumulasi
abnormal cairan dalam ruangan perikardium
dapat menimbulkan efusi perikardium.
Selanjutnya akumulasi tersebut dapat
menyebabkan peningkatan tekanan
perikardium,memperberat kerja jantung
penurunan cardiac output dan hipotensi

Etiologi dan patogenesis


temponade jantung
Tamponade jantung sering disebabkan oleh
luka tembus. Walaupun demikian , cedera
tumpul juga dapat menyebabkan pericardium
terisi darah , baik dari jantung , pembuluh
darah besar maupun dari pembuluh dari
perikard .
perikard manusia terdiri dari struktur jaringan
ikat yang kaku dan walaupun relatif sedikit
darah yang terkumpul, namun sudah bisa
menghambat aktivitas jantung dan
mengganggu pengisian jantung.

Patofisiologi
Tekanan ventrikel harus lebih tinggi >
tekanan intraperikardial
Pada temponade jantung :
1.Fase 1: terjadi peningkatan tekanan intraperikardial
namun, tekanan ventrikel kanan dan kiri tetap lebih
tinggi daripada tekanan intraperikardial.
2. Fase 2: Peningkatan tekanan intraperikardial
melebihi tekanan pengisian ventrikel kanan curah
jantung turun.
3. Fase 3: peningkatan tekanan intraperikardial =
tekanan ventrikel kiri terjadi gangguan curah
jantung yang berat.

Penurunan pengisian diastolik sehingga akan


menyebabkan peningkatan tekanan vena.
Pada vena pulmonalis , peningkatan ini
menyebabkan dyspnea dan ronkhi (edema paru).
Peningkatan tekanan vena sistemik menyebabkan
kongesti vena leher, hepatomegali, asites dan
edema perifer
Curah jantung yang menurun pada tamponade
jantung karena penurunan pengisian ventrikel. Akan
mengakibatkan peningkatan aktivitas simpatis ,
terjadi takikardi dan sentralisasi sirkulasi. SYOK!!

Gejala Klinis
Ansietas
Nyeri dada
Menjalar ke leher, pundak, punggung atau abdomen
Tajam dan menusuk
Memburuk ketika tarik nafas dalam dan batuk

Dispneu
Tidak nyaman
Pingsan, melayang

Pucat atau sianosis


Pernafasan cepat (takipneu)
pusing, mengantuk, atau palpitasi

Tanda klinis

Dyspnea
Takikardia
Tekanan vena jugularis tinggi.
Takipnea
Hepatomegali
Suara jantung berkurang
Perikardial friction rub
Dingin, kulit lembab dan dingin, dan puls
lemah karena hipotensi

Beck triad (1935) temponade jantung :


Peningkatan tekanan vena jugularis
Penurunan tekanan darah (hipotensi)
Suara jantung menjauh

Trias Beck yang kadang sulit karena penilaian


suara jantung menjauh sulit ditemukan jika
dalam keadaan berisik , distensi vena leher
tidak ditemukan karena penderita
hipovolemia , dan hipotensi sering disebabkan
oleh hipovolemia

Pemeriksaan penunjang
EKG :
Sinus tachycardia
Kompleks QRS Low-voltage
PR segment depressio
Electrical alternans

Foto rontgen :
Cardiomegali
Jantung berbentuk water bottle shaped heart
Kalsifikasi perikardial
Bukti trauma dinding dada

Laboratorium:
Darah rutin : Hb
Creatine kinase dan isoenzim
Factor Koagulasi - Waktu protrombin

Pemeriksaan penunjang

Penatalaksanaan
A : pastikan jalan napas tidak ada
masalah
B : ventilasi tekanan postif/nasal
canul
C : Evakuasi cepat tekanan darah
resusitasi cairan,bila tidak juga
memberi respon baikcuriga
temponade jantung, segera lakukan :
Metode sederhana untuk
mengeluarkan cairan adalah

Thorakosintesis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

Monitor tanda vital penderita


Persiapan bedah pada area xiphoid dan subxiphoid
Anestesi local di tempat pungsi
gunakan kateter jarum yang lebih panjang , terpasang pada
tabung jarum yang kosong 35 ml dengan 3 way stopcock.
Identifikasi adanya pergeseran mediastinum yang menggeser
jantung secara bermakna
Tusuk kulit 1-2 cm inferior xiphokondrial junction kiri dengan
sudut 45 derajat.
Ketika ujung jarum memasuki perikard yang terisi darah , hisap
sebanyak mungkin
Sesudah aspirasi selesai , cabut tabung jarum, dan sambungkan
ke 3 way stopcock, tinggalkan stopcock tertutup . pertahankan
posisi kateter ditempatnya
Jika gejala tamponade jantung persisten , buka stopcock dan
perikard diaspirasi ulang , jarum plastic perikardiosentesis dapat

Perikardiosentesis mungkin negatif


karena darah dalam rongga
pericardium beku.
Perikardiotomi adalah operasi yang
bisa menyelamatkan nyawa
dikerjakan oleh ahli bedah yang
berpengalaman

KONTUSIO PARU
(CONTUSIONO
PULMONARY)

Kontusio Paru
Konstusio paru adalah cedera fokal
dengan edema, perdarahan alveolar
dan interstisial.

Etiologi
Kecelakaan lalu lintas
Trauma tumpul dengan fraktur Iga yg multipel
Cedera ledakan atau gelombang kejut yang
terkait dengan trauma penetrasi.
organ yang paling rentan terhadap cedera
ledakan adalah mereka yang mengandung gas,
seperti paru-paru.
Flail chest
Dapat pula terjadi pada trauma tajam dg
mekanisme perdarahan dan edema parenkim
Luka tembak

Patogenesis
robeknya parenkim paru cairan kapiler bocor
ke dalam jaringan di sekitarnya
Membran antara alveoli dan kapiler robek
darah dan cairan bocor ke dalam alveoli dan
ruang interstisial edema Paru (dalam
keadaan parah)
Akumulasi cairan mengganggu pertukaran
gaspenurunan jumlah surfaktan
meningkatkan tegangan permukaan
parualveoli kolaps, dan atelektasis (kolaps
paru parsial atau total) dapat terjadi

Manifestasi klinis

Takikardi
Dyspnoe
Bronchoorhea/ Sekresi bercampur darah
Takipnea
Hipoksia
Perubahan Kesadaran
Membutuhkan waktu untuk berkembang, dan sebanyak setengah
dari kasus tidak menunjukkan gejala pada presentasi awal
Dapat timbul atau memburuk dalam 24-72 jam setelah trauma.
Pada kasus berat, gejala dapat terjadi secepat tiga atau empat
jam setelah trauma
Hipoksemia
Sianosis

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: Analisa Gas Darah(AGD) :
asisdosis respiratorik
Foto thoraks :
Menunjukan gambaran atelektasis
Menunjukan trauma (patah tulang rusuk)
gambaran Infiltrat, namun tidak khas untuk
menunjukan adanya perdarahan pada awal kejadian <
12 jam

USG :
Dilakukan pada saat fo rontgen tidak terlihat. Sindrom
interstisial dinyatakan dengan garis putih vertikal, BLine.

Penatalaksanaan
Pertahankan Air way ,jika terdapat
cairan lakukan suction dan lakukan
postural drainase :

Penatalaksanaan
Breathing : Oksigenasi 24-36 Jam
pertama
Jika pernapasan tidak kunjung membaik,
lakukan Penaganan Agresif Intubasi
Endotracheal

Circulation : tekanan darah dan nadi,


pembatasan pemberian cairan
Konservatif : analgetik dan
pemberian diuretika

Daftar pustaka
Sjamsuhidayat, De Jong. 2011. Buku
Ajar Ilmu Bedah. Egc. Jakarta
American college of surgeons.
2004.Advanced Trauma Life Support
Program for Doctors.American
College of Surgeons, 633 N. Saint
Clair St.,Chicago

Terimakasih

You might also like