You are on page 1of 23

PNEUMONIA

OLEH
JUSENTRY TODINGAN
G 501 09 064
PEMBIMBING KLINIK
DR. ROBERT MANGIRI, SP.RAD, M.SC

Defenisi
Pneumonia adalah peradangan akibat adanya

infeksi pada saluran udara pada satu atau kedua


paru.
Peradangan mengenai parenkim paru, distal dari
bronkhiolus terminalis yang mencakup
bronkhiolus respiratorius, dan alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan
gangguan pertukaran gas setempat.

Anatomi

Etiologi
Bakteri
Streptococcus pneumoniae
Staphylococcus aureus
Staphylococcus piogenes
Pseudomonas aeruginosa
Virus
Influenza
RSV (respiratory syncytial virus)
Adenovirus
Jamur
Actinomyces iaraeli
Aspergillus fumigatus
Histoplasma capsulatum

Klasifikasi Pneumonia

Klinis dan epidemiologis


Pneumonia komuniti
Pneumonia nosokomial
Pneumonia aspirasi
Pneumonia pada penderita immunocompromised
Penyebab
Pneumonia tipikal
Pneumonia atipikal
Pneumonia virus
Pneumonia jamur
Predileksi lokasi / luas infeksi
Pneumonia Lobaris
Bronkopneumonia
Pneumonia interstitialis

Gejala Klinis
Demam
Batuk produktif
Sesak nafas
Berkeringat
Menggigil
Malaise
Anorexia
Nyeri dada

Diagnosis
Anamnesis
Identititas, Keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,

riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga


Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Bagian yg sakit tertinggal dlm pernapasan
Palpasi : fremitus meningkat
Perkusi : perkusi redup / pekak
Auskultasi : nafas bronkhial, ronkhi basah
Pemeriksaan Penunjang
Gambaran radiologis :
Air bronkogram positif
Gambaran infiltrat sampai konsolidasi / berawan

Patofisiologi
bakteri masuk ke
saluran napas atas

Mekanisme pertahanan
terganggu

Terbentuk sekret

Inflamasi

Sekret berlebih turun


ke alveoli

4 Tahap proses inflamasi


1. Stadium Engorgment (hiperemi)
Kapiler di dinding alveoli mengalami kongesti dan alveoli berisi
cairan oedem. Bakteri berkembang biak tanpa hambatan.

2. Stadium hepatisasi merah


kapiler yang telah mengalami kongesti disertai dengan diapedesis
dari sel-sel eritrosit.

Cont
3. Stadium hepatisasi kelabu
Alveoli dipenuhi oleh eksudat dan kapiler menjadi terdesak dan
jumlah leukosit meningkat. Dengan adanya eksudat yang
mengandung leukosit ini maka perkembangbiakan kuman menjadi
terhalang bahkan kumankuman pada stadium ini akan di
fagositosis. Pada stadium ini akan terbentuk antibodi.

4. Stadium Resolusi
Pada stadium ini terjadi bila tubuh berhasil membinasakan kuman.
Makrofag akan terlihat dalam alveoli beserta sisasisa sel. yang khas
adalah tidak adanya kerusakan dinding alveoli dan jaringan
interstitial. Arsitektur paru kembali normal

Indikasi pemeriksaan foto thorax


Direkomendasikan pada pneumonia berat yang

dirawat
Ulangan foto rontgen toraks diperlukan bila gejala
klinis menetap, penyakit memburuk, atau untuk
tidak lanjut.

Gambaran foto thorax


Infiltrat interstitial, ditandai dengan peningkatan

corakan bronkovaskuler.
Infiltrat alveolar, merupakan konsolidasi paruparu dengan air bronchogram.

Foto Thorax

Normal

Pneumonia

Gambaran PA and lateral films pneumonia (tanda panah).


Perhatikan batas tidak jelas, air bronchograms , dan
gambaran siluet dari perbatasan jantung kanan.

Pneumonia
Interstitial

Pneumonia Viral

Referensi

http://www.mayoclinic.com/health/pneumonia/DS00135
http://emedicine.medscape.com/article/300157-overview
http://emedicine.medscape.com/article/300455-overview
http://www.meded.virginia.edu/courses/rad/cxr/pathology3ches
t.html
http://emedicine.medscape.com/article/360090-overview
http://radiology.rsna.org/content/260/1/18.full
http://www.meddean.luc.edu/lumen/meded/medicine/pulmona
r/cxr/pneum.htm
http://erj.ersjournals.com/content/18/1/196.long
http://www.meded.virginia.edu/courses/rad/cxr/pathology3chest.html
Ghazali, R. 2011. Radiologi Diagnostik. Yogyakarta. Pustaka
Cendekia Press.
Rasad, S. 2009. Radiologi Diagnostik. Jakarta. Balai Penerbit
FKUI.

You might also like