You are on page 1of 38

DETEKSI DINI PENYAKIT PARU

PADA DOKTER KELUARGA

Zen Ahmad

DIVISI PULMONOLOGI FK UNSRI/RSMH PALEMBANG


2015

DETEKSI DINI PENYAKIT PARU

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang : darah


rutin, darah kimia, ro. thorax, px
sputum

ANAMNESIS PENYAKIT PARU


1. BATUK
2. SESAK
3. NYERI DADA
4. DEMAM

BATUK

DEFINISI

Batuk adalah suatu refleks napas yang terjadi


karena adanya rangsangan reseptor iritan yang
terdapat di seluruh saluran napas.
Batuk juga dapat merupakan akibat penyakit
telinga atau gangguan perut yang mengakibatkan
iritasi diafragma.

FISIOLOGIS BATUK
Batuk proses fisiologik dari mekanisme
pertahanan paru (melindungi paru dari trauma
mekanik, kimia dan suhu).
Batuk merupakan upaya pertahanan tubuh alamiah
dengan tujuan:
Mencegah masuknya benda asing kedalam saluran
pernafasan.
Mengeluarkan benda asing atau sekret yang
abnormal dari dalam saluran pernafasan.
Batuk menjadi tidak fisiologis bila dirasakan sebagai
gangguan.

MEKANISME BATUK

KLASIFIKASI UMUM
BATUK

Berdahak/
produktif

VISKOSITAS

Tanpa dahak
(kering)/tidak
produktif

WARNA

Darah

Berbagai jenis penyakit dengan batuk dengan


ekspektorasi berbeda :
Bronkiektasi dan
abses paru

Batuk + dahak purulen + bau +


darah sedikit

Bronkitis akut/kronik

Batuk + dahak mukoid atau kuning


kehijauan

Edema paru

Batuk + dahak merah muda, encer

Pneumonia

Batuk + dahak kecoklatan

Pneumonia gram
negatif

Batuk + dahak tebal, + pus,


kemerahan

Tromboemboli paru

Batuk + dahak merah segar

TB Paru

Batuk kering dan berlanjut dg batuk


mukoid atau batuk darah

KLASIFIKASI BERDASARKAN WAKTU


BATUK

AKUT

KRONIS

PENYEBAB BATUK

DIAGNOSIS BATUK
Kapan mulai batuk?

AN
A
M
NE
SI
S

Lamanya batuk
Ada dahak atau tidak? Batuk berdahak (sputum
mukopurulen)
menunjukkan adanya kelainan
saluran napas bawah.
Warna dahak dan konsistensi
Paparan lingkungan, toksin atau alergen. Batuk
yang terladi kadang-kadang dan berhubungan
dengan
paparan sesuatu keadaan lingkungan
(hawa dingin, debu, asap, angin dan lainnya) akan
menggiring kita kepada penyebab batuk itu.
Riwayat penyakit sebelumnya
Gejala terkait lainnya seperti sakit telinga, hidung
tersumbat, sakit tenggorok, nyeri ulu hati atau
sakit perut membantu melokalisir
tempat iritasi
tersebut.

DIAGNOSIS BATUK
adanya benda asing pada saluran
telinga luar./radang membran timpani;
2). Nasofaring palpasi sinus , mukosa hidung,
faring dan hipofaring
3). Leher menggelembungnya vena-vena leher
dapat
dilihat pada pasien dengan masa
mediastinal yang batuk karena tekanan pada saraf
laringeal rekuren atau saraf frenikus. Distensi vena
jugularjuga dapat menandakan adanya edema
paru yang dapat menyebabkan batuk;
4). Dada.
a. Pasien dengan obstruksi saluran napas dapat
memperlihatkan
rongga
dada
yang
hiperekspansi atau kontraksi otot-otot bantu
napas. Auskultasi pada keadaan ini akan
terdengar suatu
ekspirasi napas yang
memanjang;
ronki
kasar
atau
mengi
1). Telinga

PE
ME
RIK
SAA
N
FISI
K

DIAGNOSIS BATUK
Lanjutan........

PE
ME
RIK
SAA
N
FISI
K

b. Penyakit parenkim seperti pneumonia,


fibrosis interstisial dan edema paru
biasanya menimbulkan suara ronki.
Pneumonia juga dapat menyebabkan
melemahnya
suara
napas,
pekak
(dullness) pada perkusi dan fremitus
yang mengeras. Edema paru dan
fibrosis interstisial biasanya menyebar
meluas di kedua parenkim paru dan
menimbulkan bunyi ronki;
5). Abdomen. adanya masa atau
peradangan
subdiafragma
dapat
menyebabkan iritasi pada diafragma.

SESAK (DISPNEA)

DEFINISI
Menurut The American Thoracic
Society
Pengalaman su bjektif atas ketidaknyamanan dalam
bernafas
DEFINISI LAIN
Suatu ungkapan rasa atau sensasi yang dialami
individu dengan keluhan tidak enak atau tidak
nyaman bernafas yang bersifat subjektif

ETIOLOGI SESAK
Penyakit saluran Asma bronkial, bronkitis
nafas
kronis, emfisema, sumbatan
laring, tertelan benda asing
Penyakit
parenkimal

Pneumonia, gagal jantung


kongestif, ARDS, Pulmonary
infiltrates with eosinofilia

Penyakit vaskular
paru

Emboli paru, korpulmonal,


hipertensi paru primer, penyakit
vena oklusi paru

Penyakit pleura

Penumothoraks, efusi pleura,


hematothoraks, fibrosis

Penyakit dinding
paru

Trauma, penyakit neurologik,


kelainan tulang

PATOFISIOLOGI
Patofisiologi sesak dapat dibagi sebagai
berikut:
1. Oksigen jaringan menurun
2. Kenutuhan oksigen meningkat
3. Kerja pernafasan meningkat
4. Rangsangan pada sistem saraf pusat
5. Penyakit neuromuskular

KLASIFIKASI SESAK
1.Sesak akut
Sesak yang terjadi dalam jam sampai hari
Contoh : serangan asma akut, edema
paru akut, pneumonia, pneumothoraks,
emboli paru
2.Sesak subakut
Sesak yang terjadi dalam hari atau
minggu
Contoh : asma atau bronkitis kronik.
Pneumonia pneumocystic carinii pada
AIDS, pnemumonia mikobakterial atau
jamur,
granulomatosis
wagener,
pneumonnia eosinofilik, sindroma Guillain

KLASIFIKASI SESAK
3. Sesak kronis
Sesak yang terjadi selama berbulanbulan atau bertahun-tahun.
Contoh : PPOK

SKALA SESAK (Menurut ATS)


Tingkat

Derajat

Kriteria

Normal

Tidak ada kesulitan bernafas


dengan aktivitas berat

Ringan

Terdapat
kesulitan
bernafas,
nafas
pendek ketika terburu-buru atau berjalan
mencapai puncak landai

Sedang

Berjalan lebih lambat karena sulit


bernafas atau harus berhenti berjalan
untuk bernafas

Berat

Berhenti berjalan seteleh 90 meter untuk


bernafas atau setelah berjalan beberapa
menit

Sangat
berat

Terlalu
sulit
untuk
bernafas
bila
meninggalkan rumah atau sulit bernafas
ketika memakai baju atau membuka baju

kecuali

DIAGNOSIS SESAK

AN
A
M
NE
SI
S

1)Sesaknya sudah berapa lama?


2)Apakah
sesaknya
mengganggu
aktivitas/tidur?
3)Apakah sesak bertambah hebat?
4)Apakah sesak dipengaruhi aktivitas?
5)Apakah sesak dipengaruhi waktu?
6)Apakah sesak timbul setelah terpapar
dengan eksposure tertentu (debu, bau
atau alergen lainnya)?
7)Apakah sesak dipengaruhi cuaca?
8)Apakah sesak dipengaruhi mengi?
9)Apakah penderita makan obat untuk
mengurangi sesak?
10)Berapa kali serangan sesak dalam
seminggu?

DIAGNOSIS SESAK

AN
A
M
NE
SI
S

11) Apakah ada batuk (kering, berdahak,


berdarah)?
12) Apakah ada demam?
13) Apakah ada riwayat atopi?
14) Apakah ada riwayat merokok?
15) Riwayat kontak dengan penderita batuk
lama?
16) Riwayat ke dokter, dirontgen, makan
obat lama?
17) Apakah sebelumnya ada sakit menelan?
18) Apakah disertai nyeri dada?

DIAGNOSIS SESAK

PE
ME
RIK
SAA
N
FISI
K

Tanda Vital. Tekanan darah, temperatur;


frekuensi nadi dan frekuensi napas
menentukan
tingkat
keparahan
penyakit.
Pemeriksaan umum keadaan umum
Kontraksi otot bantu nafas
Tekanan vena jugularis
Pemeriksaan paru

PENATALAKSANAAN SESAK
Penanganan sesak pada dasarnya mencakup
tatalaksana yang tepat atas penyakit yang
melatarbelakanginya.
Diagnosis gagal napas akut dengan analisis gas
darah ditentukan ketika PaO2, kurang dari 50 mm
Hg atau PaCO, lebih besar dari 50 mm Hg dengan
pH di bawah normal.
SALURAN NAPAS
Periksalah orofaring untuk memastlkan saluran
napas tidak tersumbat karena pembengkakan
(edema) atau suatu benda asing. lntubasi
endotrakeal dapat dilakukan apabila pasien
mengalami henti napas atau mengarah kepada

PENATALAKSANAAN SESAK
OKSIGEN
Oksigen harus diberikan kecuali apabila ada
bukti bahwa retensi CO, yang akan memburuk
karena tingginya oksigen yang diberikan (FlOr).
Sistem Venturl mask delivery dengan FlO,
sebesar 24Yo atau 28% biasanya aman.
Tujuan terapi oksigen adalah mempertahankan
PaO, sebesar 60-70 mm Hg dengan kenaikan
minimal pada PaCO2
Ventilasi mekanis. Pasien yang diintubasi untuk
sementara
dapat
diberi
oksigen
melalui
Ambubag
sambil
mempersiapkan
suatu
ventilator sebagai kelanjutannya .

NYERI DADA

DEFINISI

Pengalaman subjektif atas sensasi yang tidak


menyenangkan di dada yang disebabkan karena
adanya hantaran impuls nyeri dari pusat nyeri
Nyeri dada karena penyakit paru nyeri pleuritik
dan nyeri trakeobronkial

NYERI PLEURITIK

Berupa nyeri tajam, menusuk, pada umumnya


terlokalisir ke suatu titik di toraks dan makin
memburuk dengan bernapas dalam ataupun
batuk.

PENYEBAB NYERI PLEURITIK

DIAGNOSIS NYERI PELURITIK

AN
AM
NE
SIS

a. Nyeri pleuritik yang terjadi tiba-tiba


terutama setelah batuk atau bersin
menandakan
kemungkinan
terjadi
pneumotoraks. Kejadian ini sering disertai
sesak;
b. Demam dan batuk produktif yang
mendahului
nyeri
dada
menandai
terjadinya infeksi parenkim dan pleura;
c. Hemoptisis yang terjadi tiba-tiba dicurigai
adanya emboli paru, sedangkan nyeri
semakin meningkat pasca hemoptisis
lebih cenderung kepada kanker paru;
d. Penyakit
autoimun
sering
dikaitkan
dengan radang pleura non-spesifik yang
mengarah ke pleuritis.

DIAGNOSIS NYERI PLEURITIK

PEM
ERI
KSA
AN
FISI
K

a) Melemahnya bunyi napas; pekak/redup


pada
perkusi
dan
melemahnya
fremitus
merupakan
tanda
efusi
pleura;
b) Adanya friction rub pada inspirasi dan
ekspirasi
menandakan
terjadinya
peradangan pleura.

DIAGNOSIS NYERI PLEURITIK

PEN
CIT
RAA
N

Pneumotoraks, efusi pleura atau


penebalan pleura dapat diidentifikasi
dengan foto toraks
posterioanteriori lateral dan dekubitus
lateral.
Diagnosis
etiologi
efusi
pleura
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

PENATALAKSANAAN NYERI PLEURITIK


Nyeri dapat dikurangi dengan indometasin
25 mg, oral, 3 kali sehari.
Cara terbaik untuk menghilangkan nyeri
adalah mengobati penyakit dasarnya.

NYERI TRAKEOBRONKITIS

Nyeri trakeobronkitis adalah sensasi terbakar di


daerah substernal yang makin memburuk dengan
batuk. Hal ini disebabkan oleh radang akut pada
cabang trakeobronkial.

DIAGNOSIS NYERI TRAKEOBRONKITIS

ANAMN
ESIS &
PEMERI
KSAAN
FISIK

ANAMNESIS
Nyeri dapat berlangsung beryam-jam
hingga berhari-hari. Perburukan nyeri
karena batuk dan lokasinya pada
daerah
substernal
yang
membedakan dengan nyeri pleuritik.
PEMERIKSAAN FISIK
biasanya tidak ditemukan apa-apa
kecuali berupa ronki kasar pada
auskultasi.

DEMAM

DEFINISI

Demam umumnya diartikan suhu tubuh di atas 37,2


C
Demam merupakan gejala penyerta yang juga
sering ditemukan pada penyakit paru seperti infeksi
pneumonia , TB paru, dan keganasan paru.

PATOFISIOLOGI DEMAM
1. Pelepasan pirogen dari dalam leukosit
yang sebelumnya sudah terangsang oleh
pirogen eksogen yang berasal dari
mikroorganisme atau suatu hasil reaksi
imunologi yang tidak berdasarkan suatu
infeksi
2. Pirogen menghasilkan IL-1, di
hipotalamus IL-1 merangsang pelepasan
arakidonat peningkatan prostaglandin
E2 demam
3. Pengaruh pengaturan otonom yang
mengakibatkan vasokonstriksi perifer
sehingga pengeluaran panas menurun.

DIAGNOSIS DEMAM

AN
AM
NE
SIS

a. Lamanya demam?
b. Kapan timbulnya demam?pagi, sore,
malam?
c. Tipe demam?terus-menerus atau ada
episode turunnya?
d. Demam timbul mendadak atau berangsurangsur?
e. Demam tinggi atau tidak tinggi?
f. Apakah disertai keringat pada malam
hari?
g. Apakah disertai penurunan berat badan?
h. Adakah gejala penyerta: batuk, nyeri
dada, sesak nafas?

DIAGNOSIS DEMAM

PEM
ERI
KSA
AN
FISI
K

a) Pemeriksaan suhu, vital sign


b) Keadaan umum
c) Pemeriksaan saluran nafas
hidung, faring
d) Pemeriksaan paru
e) Pemeriksaan abdomen

atas

PENATALAKSANAAN DEMAM
1. Rehidrasi
2. Kompres hangat
3. Antipiretik : aasetaminofen,
NSAID
4. Glukokortikoid
5. Infeksi bakterial : antibiotika

aspirin,

You might also like