You are on page 1of 9

GAMBARAN PREVALENSI ANEMIA PADA IBU

HAMIL DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT


DR. H. BOB BAZAR, SKM KALIANDA LAMPUNG
SELATAN
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
HERA MUTMAINAH
NIM : 032401 S13023

AKADEMI KEBIDANAN HAMPAR BAIDURI


KALIANDA LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2015

TEORI
Anemia secara fungsional didefenisikan sebagai
punurunan
jumlah eritrosit sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Secara praktis
anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit, atau hitung eritrosit. Tetapi yang paling
lazim dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian
hematokrit. Pada keadaan tertentu ketiga parameter
tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti
dehidrasi, perdarahan akut dan kehamilan (Bakta, 2006).
Secara klinis didapati keluhan-keluhan seperti
lemah,pucat,
mudah pingsan, mata berkunangkunang,walaupun tekanan darah masih dalam batas
normal (Ayu Wuryanti,2010)
Anemia pada ibu hamil adalah penurunan kadar
hemoglobin kurang dari 11g/dl (Lenovo,2009).

DAMPAK

Efek anemia bagi ibu dan janin bervariasi dari ringan sampai berat.
Bila kadar hemoglobin lebih rendah dari 6 g/dL, maka dapat timbul
komplikasi yang signifikan pada ibu dan janin. Kadar hemoglobin
serendah itu tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen janin dan
dapat menyebabkan gagal jantung pada ibu. Selain itu anemia ibu
pada trimester satu dan dua meenyebabkan kelahiran prematur
(kurang dari 37 minggu).
Anemia pada ibu hamil juga menyebabkan hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, Abortus,
lamanya waktu partus karena kurang daya dorong rahim,
pendarahan post partum, rentan infeksi, rawan dekompensasi
cordis pada penderita dengan Hb kurang dari 4 g persen.
Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan shock bahkan kematian
ibu saat persalinan, meskipun tak disertai pendarahan, kematian
bayi dalam kandungan, kematian bayi pada usia sangat muda serta
cacat bawaan, dan anemia pada bayi yang dilahirkan

FAKTOR FAKTOR
Penyebab anemia pada ibu hamil umunya adalah
kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan darah
saat persalinan yang lalu, dan penyakit
penyakit kronik. Faktor lain yaitu status gizi yang
merupakan faktor penentu kesehatan yang
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia
dan
produktivitas
kerja.
Selain
itu
juga
dipengaruhi oleh karakteristik individu, yang
meliputi umur, pekerjaan, dan pendidikan
(Mochtar, 1998).

DATA

Secara global prevalensi anemia pada wanita hamil sebesar


41,8%. Prevalensi anemia wanita hamil di beberapa benua
diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika
sebesar 24,1% dan Eropa 25,1%. Penelitian di Korea
menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada wanita
usia 18-49 tahun adalah sebesar 16,7% (Satijowati,
2007).
Di negara Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan
masih cukup tinggi tinggi yaitu sekitar 63,5%. Menurut
Lautan J dkk (2001) melaporkan dari 31 orang wanita hamil
pada trimester II didapati 23 (74 %) menderita anemia, dan
13 (42 %) menderita kekurangan besi (Riswan, 2007).

MASALAH
Masih tingginya prevalensi Anemia pda ibu hamil
Dilaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia
di negara berkembang dimana anemia yang sering dialami
oleh ibu hamil kebanyakan adalah anemia zat besi dan
anemia defisiensi asam folat
Di Indonesia dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil,
separuhnya mengalami anemia gizi dan satu juta lainnya
mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) (Satijowati, 2007).
Menurut Penelitian Riswan (2007) di Indonesia prevalensi
anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 63,5%
Di provinsi lampung tahun 2013 menunjukkan jumlah ibu
hamil yang menderita anemia sebanyak orang.
Di RS dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda data menunjukkan
prevalensi anemia pada ibu hamil yang terus mengalami
peningkatan yaitu tahun 2013 sebanyak orang, tahun 2014
sebanyakorang

TUJUAN
Mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil di
RS dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Pada Tahun
2015

KERANGKA KONSEP

Distribusi
anemia pada ibu
hamil
berdasarkan usia
Distribusi
berdasarkan
klasifikasi
anemia

Anemia Pada
Kehamilan

DEFINISI OPERASIONAL
No

Variabel

Kadar Hb

Usia Ibu

Definisi
Operasional
Komponen sel darah
merah yang
berfungsi
menyalurkan oksigen
ke seluruh tubuh

Alat
Cara
Ukur
Ukur
Data Rekam Observasi
Medik

Hasil
Ukur
a. Hb > 11g/dl
b. Hb < 11 g/dl

Umur ibu yang


dihitung dari tanggal
lahir sampai dengan

Data Rekam Observasi a. < 20 th


Medik
b 20-35 th
c. >35 th

Skala
Ukur
Nominal

Ordinal

ulang tahun terakhir


dan umur dinyatakan
dalam tahun
3.

Klasifikasi
Anemia

Berdasarkan kadar
hemoglobin (Hb)

Data Rekam Observasi a. Anemia Ringan Ordinal


Medik
b. Anemia Sedang
c. Anemia Berat

You might also like