Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
HERA MUTMAINAH
NIM : 032401 S13023
TEORI
Anemia secara fungsional didefenisikan sebagai
punurunan
jumlah eritrosit sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Secara praktis
anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit, atau hitung eritrosit. Tetapi yang paling
lazim dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian
hematokrit. Pada keadaan tertentu ketiga parameter
tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti
dehidrasi, perdarahan akut dan kehamilan (Bakta, 2006).
Secara klinis didapati keluhan-keluhan seperti
lemah,pucat,
mudah pingsan, mata berkunangkunang,walaupun tekanan darah masih dalam batas
normal (Ayu Wuryanti,2010)
Anemia pada ibu hamil adalah penurunan kadar
hemoglobin kurang dari 11g/dl (Lenovo,2009).
DAMPAK
Efek anemia bagi ibu dan janin bervariasi dari ringan sampai berat.
Bila kadar hemoglobin lebih rendah dari 6 g/dL, maka dapat timbul
komplikasi yang signifikan pada ibu dan janin. Kadar hemoglobin
serendah itu tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen janin dan
dapat menyebabkan gagal jantung pada ibu. Selain itu anemia ibu
pada trimester satu dan dua meenyebabkan kelahiran prematur
(kurang dari 37 minggu).
Anemia pada ibu hamil juga menyebabkan hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, Abortus,
lamanya waktu partus karena kurang daya dorong rahim,
pendarahan post partum, rentan infeksi, rawan dekompensasi
cordis pada penderita dengan Hb kurang dari 4 g persen.
Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan shock bahkan kematian
ibu saat persalinan, meskipun tak disertai pendarahan, kematian
bayi dalam kandungan, kematian bayi pada usia sangat muda serta
cacat bawaan, dan anemia pada bayi yang dilahirkan
FAKTOR FAKTOR
Penyebab anemia pada ibu hamil umunya adalah
kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan darah
saat persalinan yang lalu, dan penyakit
penyakit kronik. Faktor lain yaitu status gizi yang
merupakan faktor penentu kesehatan yang
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia
dan
produktivitas
kerja.
Selain
itu
juga
dipengaruhi oleh karakteristik individu, yang
meliputi umur, pekerjaan, dan pendidikan
(Mochtar, 1998).
DATA
MASALAH
Masih tingginya prevalensi Anemia pda ibu hamil
Dilaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia
di negara berkembang dimana anemia yang sering dialami
oleh ibu hamil kebanyakan adalah anemia zat besi dan
anemia defisiensi asam folat
Di Indonesia dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil,
separuhnya mengalami anemia gizi dan satu juta lainnya
mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) (Satijowati, 2007).
Menurut Penelitian Riswan (2007) di Indonesia prevalensi
anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 63,5%
Di provinsi lampung tahun 2013 menunjukkan jumlah ibu
hamil yang menderita anemia sebanyak orang.
Di RS dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda data menunjukkan
prevalensi anemia pada ibu hamil yang terus mengalami
peningkatan yaitu tahun 2013 sebanyak orang, tahun 2014
sebanyakorang
TUJUAN
Mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil di
RS dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda Pada Tahun
2015
KERANGKA KONSEP
Distribusi
anemia pada ibu
hamil
berdasarkan usia
Distribusi
berdasarkan
klasifikasi
anemia
Anemia Pada
Kehamilan
DEFINISI OPERASIONAL
No
Variabel
Kadar Hb
Usia Ibu
Definisi
Operasional
Komponen sel darah
merah yang
berfungsi
menyalurkan oksigen
ke seluruh tubuh
Alat
Cara
Ukur
Ukur
Data Rekam Observasi
Medik
Hasil
Ukur
a. Hb > 11g/dl
b. Hb < 11 g/dl
Skala
Ukur
Nominal
Ordinal
Klasifikasi
Anemia
Berdasarkan kadar
hemoglobin (Hb)