Professional Documents
Culture Documents
ASMA BRONKIAL
Diajukan Kepada :
Dr. Suharjono. Sp.PD
Disusun oleh :
Sri Lestari
KASUS
IDENTITAS
Nama
Nn.I.R
Umur
16 th
Pendidikan
SLTA
Pekerjaan
Pelajar
Agama
Islam
Suku/bangsa
Jawa / Indonesia
Alamat
ANAMNESA
1. Keluhan utama
: Sesak nafas
2. RPS
: 2 Hsmrs setelah melakukan
olahraga lari di sekolah, pasien batuk, pilek dan terasa
agak sesak, Hsmrs keluhan tidak berkurang, sesak di
rasa bertambah dan disertai bunyi mengi, pasien
merasa pada posisi duduk sesak sedikit berkurang
dibanding posisi tidur. Sesak sering kambuh bila
pasien melakukan aktivitas berat.
3. RPD
: sejak kecil pasien sudah sering
masuk rumah sakit karena sesak nafas. Dan setiap
sesak disertai mengi. Sesak dirasa lebih sering bila
cuaca dingin.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
Vital sign
: Tampak Sesak
: Compos mentis
: Tensi
: 100/70 mmHg
Nadi
: 76 x/menit
Respirasi : 32 x/menit
Suhu
: 37,5
Kepala : Conjungtiva Anemis ( -/- )
Leher : Lnn ttb
Thorax
Pulmo : Inspeksi : Retraksi ( - ), Ketinggalan gerak ( - )
Palpasi : Ketinggalan gerak ( - )
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi ( - /-), Wheezing
(+/+)
ekspirasi memanjang
Jantung : Inspeksi
: Ictus Cordis tak tampak
Palpasi
: Ictus Cordis teraba di SIC IV
Perkusi
: Redup
Auskultasi : Regular, bising ( - )
Abdomen :
Inspeksi
: Perut sejajar dada.
Palpasi
: Hepar / lien tidak teraba
Perkusi
: Pekak alih ( - )
Auskultasi : Peristaltik baik
Ektremitas : akral hangat , nadi kuat.
Hasil Laboratorium
WBC
HGB
PLT
: 6,8
10^3/uL
: 12.0 g/dL
: 199 N
DEFINISI
Asma adalah saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu. bersifat
sementara
Asma adalah suatu sindrom klinik ditandai dengan respon
dari saluran trakeo-bronkial terhadap berbagai macam
rangsangan dengan manifestasi berupa penyempitan jalan
nafas yang luas, dan beratnya serangan dapat berubah-ubah
yang bersifat refersibel, baik secara spontan maupun dengan
pengobatan
Penyempitan jalan nafas yang terjadi akibat infeksi (misalnya
bronchitis akut atau kronis), emfisema, atau karena penyakit
kardiovaskular tidak termasuk asma.
DIAGNOSA
1.Anamnesa Semua keluhan biasanya bersifat
variasi diurnal.
2.Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : penderita tampak sesak nafas
dan gelisah, penderita lebih nyaman dalam posisi
duduk
Paru :
Inspeksi : dinding torak tampak mengembang,
diafragma terdorong ke bawah.
Auskultasi : terdengar wheezing (mengi),
ekspirasi memanjang.
TERAPI
1. Edukasi keluarga
2. Pengobatan simptomatik
a. Bronkodilator golongan simpatomimetik (beta adrenergik /
agonis beta) Salbutamol, Epinefrin
b. Bronkodilator golongan teofilin Aminofilin
c. Kortikosteroid Dexamethason
d. Ekspektoran
e. Antibiotik
3. Pengobatan profilaksis
a. Steroid dalam bentuk aerosol.
b. Disodium Cromolyn.
c. Ketotifen.
d. Tranilast.
TERIMA
KASIH
WASSALAMUALAKUM. WR.
WB.