Professional Documents
Culture Documents
Penyusunan Rencana Perawatan Dan Kasus Rujukan (Hesti) - 1
Penyusunan Rencana Perawatan Dan Kasus Rujukan (Hesti) - 1
TREATMENT PLANNING
(Seleksi kasus dan penyusunan
rencana perawatan)
Hesti Witasari JE, drg, SpKG
endodontic
treatment and
maintaining the tooth
by advising
extraction.
or
specific modifications.
A number of valuable texts are
available that review the subject of
dental care for the medically
compromised patient.
From: http://www.asahq.org/clinical/physicalstatus.htm
An alternative means of
considering risk assessment is
to review the following issues:
History of allergies
History of drug interactions, adverse
effects
Anxiety (past experiences and
management strategy)
Presence of prosthetic valves, joints,
stents, pacemakers, and so on
Antibiotics required (prophylactic or
therapeutic)
COMMON
MEDICAL
FINDINGS
THAT
MAY
INFLUENCE ENDODONTIC TREATMENT PLANNING
Cardiovascular
Disease
Diabetes
Pregnancy
Malignancy
Bisphosphonate
Therapy
Human
Immunodeficienc
y Virus and
Immunodeficiency
Syndrome
End-Stage Renal
Disease and
Dialysis
Prosthetic
Implants
Behavioral and
Psychiatric
Disorders
Psychosocial
Evaluation
Periodontal Considerations
Surgical Considerations
Restorative Considerations
Endodontic Therapy or Dental
Implant
Vital Case
Nonvital Case
Single-Visit versus MultipleVisit Treatment
Retreatment Case
Immature teeth
Other Factors That May
Influence Endodontic
Case Selection
Calcifications
Dilacerations
Resorptive defects
The inability to isolate a tooth
Extra roots and canals pose a
particular anatomic challenge that
radiographs do not always reveal
Retreatment cases
Referred to a
Extra Root
Canal
Dilacerati
on teeth
PEMBAHASAN KASUS
A. Data Pribadi
Nama
: Robi
Usia
: 17 tahun
Jenis kelamin : Pria
Pekerjaan
: Pelajar SLTA
B. Anamnesis
Keluhan Utama : gigi depan patah setelah
alat ortho dilepas. Gigi tersebut berlubang
besar dan pernah sakit sekali 2 tahun yang
lalu pada saat Robi masih dalam
perawatan Orthodonti.
Keluhan Tambahan : Gigi belakang bawah
kiri sakit tajam bila makan dan minum.
Gigi ini sakit semenjak tambalannya lepas.
C. Keadaan Umum
: TAK
D. Pemeriksaan Ekstra Oral : TAK
E. Pemeriksaan Intra Oral:
Plak dan debri pada semua region, Indeks
plak: 0,9; indeks kalkulus: 0,4
Hiperemia dan edema pada sebagian
gingival rahang atas dan bawah
Terdapat alat ortho cekat pada gigi rahang
bawah pasien
Fistula (+) pada gingival bukal region 12
Gigi 15, 25, 35, dan 45 dicabut untuk
keperluan perawatan ortho
Tanpa stimulasi
Dengan stimulasi
Hidrasi
30-60 detik
KUNING
Viskositas
Jernih, cair
HIJAU
pH
6.0 6.6
KUNING
Kecepatan
aliran
5 3,5 5 ml
KUNING
KUNING
menit
Plak
Kapasitas buffer
6-9
KUNING
pH
6.8 7.8
HIJAU
pH
6.0-6.5
KUNING
Aktivitas
Merah
KUNING
KUNING
kebiruan
Fluor
Pasta gigi
Ya
Air minum
Tidak
Topikal
Tidak
Gula
> 1x / hr
Asam
< 2x / hr
Faktor
Tidak
Modifi
Tidak
kasi
Alat orthodonti
Ya
Karies aktif
Ya
Sikap
Ya
Diet
KUNING
KUNING
MERAH
Diagnosis:
Gingivitis kronis
Gigi 12 : abses periapikalis kronis
Alasan:
Riwayatnya gigi pernah sakit spontan sekali 2 tahun yang lalu
Pemeriksaan intra oral : kavitas D6 fraktur mahkota mencapai pulpa hingga
1/3 servikal mahkota, tes vitalitas (-), perkusi (-), palpasi (-), terdapat fistula di
gingival bukal region 12
Pemeriksaan radiografis : terdapat lesi radiolusen berbatas tidak jelas di
apical gigi 12, lamina dura terputus
PERAWATAN
Tujuan perawatan:
Mengatasi keluhan utama pasien, yakni melakukan perawatan
pada gigi 12
Menyembuhkan penyakit karies yakni menghentikan proses
karies yang telah terjadi pada pasien dan mencegah
terbentuknya lesi karies baru dengan cara mengidentifikasi
faktor resiko karies pada pasien dan merencanakan
perawatan yang efektif untuk menghilangkan factor penyebab
pada pasien tersebut.
Setelah dilakukan evaluasi, apabila factor-faktor resiko karies
dapat dihilangkan atau dimodifikasi dan mulut pasien berada
pada kondisi yang menguntungkan, perawatan dapat
dilanjutkan ke tahap perawatan invasive untuk merestorasi
karies ireversibel dan melakukan perawatan saluran akar pada
gigi yang mengalami kelainan periapikal.
Pasien difollow-up secara periodic, selain untuk evaluasi
keberhasilan perawatan non-invasif juga untuk mengobservasi
apakah karies dini yang terdapat pada pasien
terhenti/berlanjut, serta evaluasi keberhasilan perawatan
invasive.
Rencana perawatan:
Scaling
Evaluasi dilakukan secara berkala pada pasien untuk memeriksa
apakah faktor resiko karies pasien telah berubah dari status merah
dan kuning menjadi status hijau. Bila telah berubah menjadi status
hijau, pasien diminta untuk tetap mempertahankan kondisi tersebut.
Pada tahap ini perawatan invasif pada pasien dapat dimulai.
Perawatan invasif
figure2
figure3
figure4
figure5
placement
The restoration has been monitored for over 12 years now
and this photograph was taken at 8 years.
PROGNOSIS
Prognosis Perawatan
Prognosis umum : SEDANG
Keadaan umum pasien baik, tidak ada faktor
sistemik yang dapat mempengaruhi hasil
perawatan (ASA I)
Bila factor-faktor resiko karies pada pasien
dapat diatasi prognosis penyembuhan
karies baik.
Pasien masih menggunakan alat ortho cekat
pada gigi geligi rahang bawah sehingga
meningkatkan retensi plak dan menyulitkan
pembersihan. Oleh karena itu, pasien perlu
lebih teliti dalam pembersihan gigi dan
mulut.
Prognosis gigi-geligi:
Gigi 12
Prognosis: baik
Gigi masih dapat dirawat saluran akar dan
direstorasi dimana factor penyulit minimal
(lesi radiolusen kecil, saluran akar lurus dan
besar, tidak terlihat adanya obliterasi atau
pulp stone (kalsifikasi di dalam saluran akar),
tidak terlihat resorpsi maupun perforasi akar)
Jaringan penyangga gigi normal
Struktur mahkota yang tersisa masih
memungkinkan dilakukan restorasi dowel
crown sehingga gigi dapat dipertahankan dan
fungsi pengunyahan dan estetis pasien dapat
dikembalikan.
Gigi 37
Prognosis: baik
Gigi masih dapat dirawat saluran akar dan
direstorasi dimana factor penyulit minimal
(lesi radiolusen kecil, hanya terdapat 1
saluran akar lurus dan besar, tidak
terlihat adanya obliterasi atau pulp stone
(kalsifikasi di dalam saluran akar), tidak
terlihat resorpsi maupun perforasi akar)
Jaringan penyangga gigi normal
Struktur mahkota yang tersisa masih
memungkinkan dilakukan restorasi onlay
Gigi 34 dan 27
Prognosis: Baik
Kavitas kecil sehingga struktur gigi yang
tersisa masih cukup untuk mendukung
restorasi gigi dapat kembali berfungsi
normal
Penatalaksaan kasus
Meliputi:
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif