Professional Documents
Culture Documents
Hortikultura STIS
Hortikultura STIS
Statistik Hortikultura
LATAR BELAKANG
Subsektor
Hortikultura
berkontribusi
dalam
perekonomian nasional baik dalam penyediaan
pangan, kesehatan dan kosmetika, budaya dan
pariwisata,
perdagangan,
penciptaan
produk
domestik bruto maupun dalam penyerapan tenaga
kerja
Kesadaran akan pentingnya buah-buahan dan sayursayuran sebagai sumber gizi, mineral, dan pangan
sehari-hari
Kebutuhan lingkungan yang indah dan asri
Adanya paradigma back to nature dalam bidang
kesehatan dan penataan lingkungan untuk bertanam
hortikultura
Memperluas
cakupan
komoditas
dalam
pengumpulan data statistik pertanian hortikultura
dari 72 jenis menjadi 90 jenis.
2. Penyajian angka sementara (ASEM) pada bulan
Maret, dan angka tetap (ATAP) pada bulan Agustus.
3. Studi produktivitas (ubinan) hortikultura untuk
komoditas strategis.
4. Implementasi pengukuran produktivitas (ubinan)
cabai dan bawang merah.
Perkembangan hortikultura di
Indonesia
Perkembangan hortikultura di Indonesia hingga saat
ini, belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal
ini antara lain disebabkan karena hortikultura perlu
penanganan yang serius, modal besar, dan berisiko
tinggi. Selain itu, harga produk hortikultura rendah
dan berfluktuasi sehingga memperbesar risiko rugi
bagi petani.
Adanya
dorongan
pemerintah
dalam
sistem
agribisnis yang berbasis hortikultura, diharapkan
perkembangan hortikultura berjalan pesat.
LANDASAN HUKUM
1. UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan
Lembaran negara Nomor 3683).
2. PP Nomor 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
statistik .
3. KEPMENTAN Nomor 511/Kpts/PD.310/9/2006, tentang
jenis komoditi tanaman binaan Ditjen Perkebunan,
Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen Hortikultura.
DATA YANG
DIHASILKAN
1. Statistik Pertanian Hortikultura (SPH) :
a. Laporan Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim (SPH-SBS)
b. Laporan Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan (SPH-BST)
c. Laporan Tanaman Biofarmaka (SPH-TBF)
d. Laporan Tanaman Hias (SPH-TH)
2. Survei Perusahaan Hortikultura
3. Indikator Pertanian
4. Survei Produktivitas Hortikultura Bawang Merah dan Cabai Merah
5. Berita Resmi Statistik (BRS)Produksi Cabai Besar dan Bawang
Merah
DAFTAR ISIAN
HORTIKULTURA (SPH)
STATISTIK PERTANIAN
HORTIKULTURA (SPH)
CARA PENAKSIRAN/PERKIRAAN
Pedagang;
Pedagang pengumpul;
Perangkai bunga (florist);
Asosiasi;
Koperasi;
PKK;
Posyandu;
UPGK;
Balai Benih Hortikultura;
UPT Balai Pengawasan dan Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura (BPSB TPH)
STATISTIK PERTANIAN
HORTIKULTURA (SPH)
Cakupan wilayah: Seluruh kecamatan di Indonesia
Petugas pengumpul data: Kepala Cabang Dinas
(KCD)/Mantri Tani/PPL
Cakupan komoditas: 90 komoditas
Sarana pengumpul data : daftar isian SPH dan
register kecamatan
Jumlah rangkap: 4 rangkap (BPS Provinsi, BPS
Kab/Kota/ Diperta Kab/Kota, dan Arsip KCD)
Sayuran
Dipanen Habis
Sayuran Dipanen
Berulangkali
VARIABEL
(KOLOM)
Buah-buahan
Semusim
Link SPH-SBS
Buah-buahan
Tahunan
VARIABEL
(KOLOM)
Sayuran Tahunan
Link SPH-BST
RIMPANG
VARIABEL
(KOLOM)
NON RIMPANG
Link SPH-TBF
VARIABEL
(KOLOM)
SATUAN
PRODUKSI
Jenis Komoditas
pada Pedoman
yang terbaru
LINK SPH-TH
Benih
Sayuran
Benih
Buahbuahan
VARIABEL
(KOLOM)
VARIABEL
(KOLOM)
LINK
SPH-ALSIN
PENGOLAHAN DATA
Batching
Editing
Coding
Entry
Data
Tabulasi
3.
4.
5.
6.
Indikator Pertanian
Indikator Pertanian merupakan publikasi tahunan BPS.
Tujuan :
1. Memberikan gambaran mengenai perkembangan
sektor pertanian secara umum di Indonesia melalui
indeks produksi
2. Memberikan informasi penunjang untuk
perencanaan, memonitor dan evaluasi
perkembangan sektor pertanian.
Sumber : Data sekunder dari semua sub sektor
Studi/Implementasi Pengukuran
Produksi Bawang Merah dan Cabai
Merah
Tujuan:
1. Meningkatkan akurasi pengukuran produksi pada komoditas
strategis
2. Mengoreksi range produktivitas SPH
3. Menyempurnakan faktor estimasi untuk prenghitungan produksi
cabai merah level kabupaten
. Cakupan: 7 Provinsi (Sumut, Jabar, Jateng, Yogya, Jatim, Bali dan
Sulut)
. Periode pelaksanaan: Triwulan III (Juli-September)
. Metode : pengukuran produksi dengan ubinan 5 tanaman x 5
tanaman
. Kuesioner : VPRH13-S1, VPRH13-S2, dan VPRH13-KENDALI
107
Terima Kasih