Professional Documents
Culture Documents
BRONKOPNEUMONIA
BERAT
Supervisor Pembimbing:
PENDAHULUAN
Umur
Penyebab tersering
Lahir 20 hari
E.coli
Streptococcus grup B
Listeria monocytogenes
Chlamydia trachomatis
Streptococcus pneumonia
Adenovirus
Chlamydia trachomatis
Streptococcus pneumonia
Mycoplasma pneumonia
Adenovirus
Chlamydia pneumonia
Streptococcus pneumonia
Mycoplasma pneumonia
3 minggu 3 bulan
4 bulan 5 tahun
5 tahun remaja
GEJALA KLINIS
Riwayat klasik seperti Demam, batuk akut, dan
sesak sering ditemukan. Anak sangat gelisah,
dispnu, pernapasan cepat dan dangkal disertai
pernapasan cuping hidung dan sianosis sekitar
hidung dan mulut.
Pada stadium awal sukar dibuat diagnosis
dengan pemeriksaan fisik, tetapi dengan adanya
nafas cepat dan dangkal, pernafasan cuping
hidung dan sianosis sekitar mulut dan hidung
baru dipikirkan kemungkinan pneumonia.
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu tubuh 38,5o C
Pada setiap nafas terdapat retraksi otot
epigastrik, interkostal, suprasternal, dan
pernapasan cuping hidung.
Klasifikasi Takipneu berdasarkan WHO:
Usia < 2 bulan
60 x/menit
Usia 2-12 bulan
50 x/menit
Usia 1-5 tahun
40 x/menit
Usia 6-12 tahun
28 x/menit
Pada palpasi ditemukan fremitus vokal
menurun.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada perkusi lapangan paru redup pada daerah
paru yang terkena.
Pada auskultasi dapat terdengar suara
pernafasan menurun. Ronkhi basah halus (Fine
Crackles) yang khas pada anak besar bisa tidak
ditemukan pada bayi. Dan kadang terdengar
juga suara bronkial.
DIAGNOSIS
Bayi dan anak berusia 2 bulan 5 tahun :
Pneumonia berat
Frekuensi pernafasan pada anak umur 2-12
bulan 50 x/menit, Usia 1-5 tahun 40 x/menit
Adanya retraksi
Sianosis
Anak tidak mau minum
Tingkat kesadaran yang menurun dan merintih
(pada bayi)
Anak harus dirawat dan di terapi dengan
antibiotik
DIAGNOSIS
Pneumonia
Frekuensi pernafasan pada anak umur 2-12
bulan 50 x/menit, Usia 1-5 tahun 40 x/menit
Adanya retraksi
Anak perlu di rawat dan berikan terapi antibiotik
DIAGNOSIS
Pada bayi berusia dibawah 2 bulan, perjalanan
penyakit lebih bervariasi. Klasifikasi pneumonia
pada kelompok usia ini adalah sebagai berikut :
Pneumonia
Bila ada nafas cepat 60 x/menit atau sesak nafas
Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Bukan pneumonia
Tidak ada nafas cepat atau sesak nafas
Tidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan
simptomatik
PATOGENESIS
Infeksi alveoli
Edema
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
Jenis Kelamin
Lahir pada tanggal / umur
Bulan
Lahir di
Partus di tolong oleh
Berat badan lahir
Agama
Kebangsaan
Suku
Alamat
: RP
: Laki-laki
: 29 Maret 2016 / 3
: RS. Siloam
: Dokter
: 2050 gr
: Islam
: Indonesia
: Jawa
: Banjer lingkungan IV
: Ny. EA
: 22 tahun
: SMA
: IRT
:1
Nama Ayah
Umur Ayah
Pendidikan Ayah
Pekerjaan Ayah
Status Perkawinan Ayah
: Tn. TP
: 28 tahun
: D3
: Swasta
:1
ANAMNESIS
ALLOANAMNESIS : IBU
PENDERITA
ANAMNESIS ANTENATAL :
ANC teratur di puskesmas dan dokter spesialis
kandungan
Suntik TT 2 kali
Selama hamil ibu dalam keadaan sehat
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (+)
:
:
-
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
bulan
ANAMNESIS MAKANAN
ASI
: Lahir sekarang
PASI
: Lahir Sekarang
Bubur susu : (-)
Bubur saring
: (-)
Bubur halus : (-)
Nasi lembek : (-)
IMUNISASI
Dasar
I
BCG
Polio
DTP
Campak
Hepatitis
II
Ulangan
III
II
III
Anamnesis Keluarga
: Isi ulang
Sumber listrik
Penanganan sampah
: PLN
: Dibuang
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Gizi
Sianosis
Anemia
Keadaan mental
Ikterus
Kejang-kejang
Respirasi
Nadi
Suhu
: Tampak sakit
: Normal
: (-)
: (-)
: Compos Mentis
: (-)
: (-)
: 65x/m
: 140x/m
: 38,7c
Kepala
: Conjungtiva anemis (-), sclera
ikterik (-), PCH (+), pupil bulat, isokor 3mm 3mm,
refleks cahaya +/+
Thorax
: Simetris, retraksi (+) SC chest
indrawing (+)
Cor
: bising (-)
Pulmo
: Sp. bronkovesikuler Rh +/+, Wh -/Abdomen
ttb
Extremitas
HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
(24 JUNI 2016)
Hematokrit
Hemoglobin
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Na
K
Cl
SGOT
SGPT
: 31,2 %
: 13,8 g /dL
: 3,50 10^6uL
: 4800 /uL
: 688 10^3/uL
: 148 mEq/L
: 4,70 mEq/L
: 99,8 mEq/L
: 30 U/L
: 16 U/L
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Diagnosis sementara
Bronkopneumonia Berat
Diagnosis Banding
Bronkhiolitis
Perawatan/Pengobatan/Makanan :
GDS/24 jam
25 JUNI 2016
S: demam (+), sesak (+), nafas cepat (+)
O: KU: tampak sakit
N: 124x/m
Kepala
R: 68x/m
Kes: CM
S: 38,3oC
SpO2 = 90%
26 JUNI 2016
27 JUNI 2016
S: demam (-), nafas cepat (+) berkurang, sesak (+) berkurang
O: KU: tampak sakit Kes: CM
N: 124x/m R: 54x/m
S: 36,5oC
SpO2: 98%
Kepala
: Conjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), PCH (-)
Thorax
: Simetris, retraksi (+) SC (+)
28 JUNI 2016
S: demam (-), sesak (-)
O: KU: tampak sakit
Kes: CM
N: 130x/m R: 50x/m
S: 36,5oC
SpO2: 98%
Kepala
: Conjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), PCH
(-)
Thorax
: Simetris, retraksi (+) SC (-) Sp.
Bronkovesikuler, Rh+/+, Wh -/-, bising (-), gallop (-)
Abdomen
: Datar, lemas, BU (+) N, Hepar/lien ttb
Extremitas : Akral hangat, CRT 2 detik
A: Bronkopneumonia
P: IVFD KAEN 4B (HS - susu) = 11 - 12 ml/jam
Inj. Cefotaxim 3 x 300 mg IV
Inj. Gentamicin 1 x 30 mg IV
Inj. Dexametason 1 x 0,25 mg (tapering off)
Susu 8 x 10 ml/NGT (kebutuhan 30 ml/kg/hari)
29 JUNI 2016
S: demam (-), sesak (-) berkurang
O: KU: tampak sakit
Kes: CM
N: 130x/m R: 48x/m
S: 36,7oC
SpO2: 99%
Kepala
: Conjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), PCH
(-)
Thorax
: Simetris, retraksi (-), Sp. Bronkovesikuler,
Rh+/+, Wh -/-, bising (-), gallop (-)
Abdomen
: Datar, lemas, BU (+) N, Hepar/lien ttb
Extremitas : Akral hangat, CRT 2 detik
A: bronkopneumonia
P: IVFD KAEN 4B (HS - susu) = 11 - 12 ml/jam
Inj. Cefotaxim 3 x 300 mg IV
Inj. Gentamicin 1 x 30 mg IV
Inj. Dexametason 1 x 0,25 mg (tapering off)
Susu 8 x 16 ml/NGT (kebutuhan 30 ml/kg/hari)
30 JUNI 2016
S: demam (-), sesak (-)
O: KU: tampak sakit
Kes: CM
N: 130x/m R: 48x/m
S: 36,4oC
SpO2: 99%
Kepala
: Conjungtiva anemis (-), sclera ikterik
(-), PCH (-)
Thorax
: Simetris, retraksi (-), Sp. Bronkovesikuler,
Rh-/-, Wh -/-, bising (-), gallop (-)
Abdomen
: Datar, lemas, BU (+) N, Hepar/lien ttb
Extremitas : Akral hangat, CRT 2 detik
A: bronkopneumonia
P: IVFD KAEN 4B (HS - susu) = 11 - 12 ml/jam
Inj. Cefotaxim 3 x 300 mg IV
Inj. Gentamicin 1 x 30 mg IV
Inj. Dexametason 1 x 0,25 mg
Susu 8 x 22 ml (kebutuhan 40 ml/kg/hari)
1 JULI 2016
S: demam (-), sesak (-)
O: KU: tampak sakit
Kes: CM
N: 130x/m R: 46x/m
S: 36,8oC
SpO2: 98%
Kepala
: Conjungtiva anemis (-), sclera
ikterik (-), PCH (-)
Thorax
: Simetris, retraksi (-), Sp. Bronkovesikuler,
Rh-/-, Wh -/-, bising (-), gallop (-)
Abdomen
: Datar, lemas, BU (+) N, Hepar/lien ttb
Extremitas : Akral hangat, CRT 2 detik
A: bronkopneumonia
P: IVFD KAEN 4B (HS - susu) = 11 - 12 ml/jam
Inj. Cefotaxim 3 x 300 mg IV
Inj. Gentamicin 1 x 30 mg IV
Inj. Dexametason 1 x 0,25 mg
Susu 8 x 22 ml (kebutuhan 40 ml/kg/hari)
2 JULI 2016
S: demam (-), sesak (-)
O: KU: tampak sakit
Kes: CM
N: 130x/m R: 46x/m
S: 36,7oC
SpO2: 98%
Kepala
: Conjungtiva anemis (-), sclera ikterik
(-), PCH (-)
Thorax
: Simetris, retraksi (-), Sp. Bronkovesikuler,
Rh-/- Wh -/-, bising (-), gallop (-)
Abdomen
: Datar, lemas, BU (+) N, Hepar/lien ttb
Extremitas : Akral hangat, CRT 2 detik
A: bronkopneumonia
P: IVFD KAEN 4B (HS - susu) = 11 - 12 ml/jam
Inj. Cefotaxim 3 x 300 mg IV
Inj. Gentamicin 1 x 30 mg IV
Inj. Dexametason 1 x 0,25 mg (tapering off)
Susu 8 x 22 ml (kebutuhan 40 ml/kg/hari)
3 JULI 2016
S: demam (-), sesak (-)
O: KU: tampak sakit
Kes: CM
N: 130x/m R: 46x/m
S: 36,7oC
SpO2: 98%
Kepala
: Conjungtiva anemis (-), sclera
ikterik (-), PCH (-)
Thorax
: Simetris, retraksi (-), Sp.
Bronkovesikuler, Rh-/-, Wh -/-, bising (-), gallop (-)
Abdomen : Datar, lemas, BU (+) N, Hepar/lien ttb
Extremitas
: Akral hangat, CRT 2 detik
A: bronkopneumonia
P: cefixime 2 x 30 mg
Susu on demand
R/Rawat Jalan
Gejala klasik
bronkopneumonia yaitu
Demam, batuk akut, dan
sesak sering ditemukan.
Anak sangat gelisah,
dispnu, pernapasan
cepat dan dangkal
disertai pernapasan
cuping hidung dan
sianosis sekitar hidung
dan mulut.11 Kadangkadang disertai muntah
dan diare.
Pneumonia berat
Frekuensi pernafasan pada
anak umur 2-12 bulan 50
x/menit, Usia 1-5 tahun 40
x/menit
Adanya retraksi
Sianosis
Anak tidak mau minum
Tingkat kesadaran yang
menurun dan merintih (pada
bayi)
Anak harus dirawat dan di
terapi dengan antibiotik
Frekuensi pernafasan 65
x/menit
Adanya retraksi SC
Auskultasi : rhonki halus
Sianosis sekitar mulut
dan hidung
Anak rewel