Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Phatos (penderitaan), Logos (ilmu)
Ilmu pengetahuan tentang keadaan struktural
dan fungsional yang menyebabkan penyakit
pada manusia.
Empat aspek penyakit :
Penyebab (etiologi)
Mekanisme terjadinya (patogenesis)
Perubahan struktur sel dan jaringan (morfologi)
Konsekuensi fungsional akibat perubahan morfologik,
seperti yang terlihat secara klinik.
JEJAS REVERSIBEL
JEJAS IREVERSIBEL
Ditandai oleh vakuolisasi berat pada mitokondria,
kerusakan membran plasma yg luas,
pembengkakan lisosom dan tampak kepadatan
yg besar, amorf dalam mitokondria.
Jejas pd membran lisosom menyebabkan
kebocoran enzim ke dalam sitoplasma, dan oleh
enzim yg telah diaktifkan terjadi digesti enzimatik
sel dan komponen inti, yg mengakibatkan
perubahan inti karakteristik untuk kematian sel.
Dua peristiwa kritis pada jejas ireversibel:
penurunan ATP dan kerusakan membran sel.
JEJAS KIMIA
Bahan-bahan kimia menyebabkan jejas sel melalui
2 mekanisme :
1. Secara langsung, mis. merkuri dari merkuri
klorida terikat pd gugus SH protein membran
sel, menyebabkan peningkatan permeabilitas
dan inhibisi transportasi yg tergantung pd
ATPase.
2. Dengan konversi menjadi metabolit toksik
reaktif. Metabolit toksik ini menyebabkan jejas
sel baik dgn ikatan kovalen langsung pd lipid
dan protein membran, atau lebih sering dgn
pembentukan radikal bebas reaktif.
Contoh zat kimia: karbon tetraklorida (CCl4)
dan asetaminofen.
Jenis-jenis Nekrosis
- Nekrosis koagulativa. Pola nekrosis yg paling
umum terdapat pd miokardium, ginjal, hati, dan
organ2 lain.
- Nekrosis likuafakta. Timbul jika autolisis dan
heterolisis lebih banyak daripada denaturasi
protein. Dapat timbul di otak dan infeksi
bakterial lokal (abses).
- Nekrosis lemak. Merupakan akibat kerja lipase
yg mengkatalisa dekomposisi trigliserida
menjadi asam lemak, yg kemudian berikatan
dgn kalsium membentuk sabun kalsium.
- Nekrosis kaseosa. Karakteristik untuk lesi
tuberkulosa. Makroskopik tampak materi seperti
keju, lunak, rapuh dan secara mikroskopik
merupakan debris amorfus.
AKUMULASI INTRASELULAR
Protein, karbohidrat dan lipid dpt tertimbun
dalam sel dan dpt menyebabkan jejas sel.
Bahan-bahan ini didapat :
- Merupakan konstituen normal dlm sel yg
berlebihan.
- Merupakan substansi/bahan abnormal,
biasanya hasil dr metabolisme
abnormal.
- Merupakan pigmen.
2. Hiperplasia patologik :
- Rangsangan hormonal yg berlebihan (mis.
hiperestrinisme dan hiperplasia endometrium
atipik).
- Pengaruh faktor pertumbuhan setempat pd sel
target (mis. proliferasi sel-sel jaringan ikat pd
penyembuhan luka, atau proliferasi epitel
skuamosa yg disebabkan oleh virus).
Pada hiperplasia patologik, jika stimulus mereda,
hiperplasia menghilang. Namun hiperplasia
patologik merupakan tempat yg subur untuk
timbulnya proliferasi keganasan. Contohnya,
hiperplasia endometrium dan serviks, yg
merupakan prekursor kanker endometrium dan
serviks.
METAPLASIA
Metaplasia adalah perubahan yg reversibel,
yaitu jenis sel dewasa yg satu digantikan
oleh yg lain (epitelial atau mesenkimal).
Contohnya adalah metaplasia skuamosa
epitel respiratorik sebagai respons
terhadap iritasi kronik.
Walaupun epitel metaplastik jinak, tetapi jika
pengaruh yg menimbulkan metaplasia itu
menetap, dapat menimbulkan metaplasia
atipik yg dapat berubah ganas.
Pertumbuhan Sel
1.sel yang terus membelah secara
berkesinambungan ( sel labil )
Mis:sel epitel permukaan, sel sumsum
tulang ,sel darah
2. sel diam ( stabil ) : sel yang secara
normal lambat mengalami pergantian
tetapi dapat membelah dengan cepat
sebagai respon terhadap ransangan