You are on page 1of 17

MELENGKAPI TES DALAM SIKLUS

PENJUALAN dan PENAGIHAN :


REKENING PIUTANG
Dinda Oktaviani R
MAT 082333
STAR BPKP 5C
AUDITING

METODOLOGI UNTUK DESAIN TES


RINCIAN SALDO
Tujuan : untuk mempertimbangkan
risiko yang melekat pada perbedaan
untuk setiap tujuan, dan hasil dari
tes substantif penjualan dan
penerimaan tunai yang tujuannya
bervariasi.

Fase fase metodologi untuk mendesain tes rincian saldo untuk rekening
piutsng
Fase 1 * Mengidentifikasi
Fase 2 Mendesain dan
resiko bisnis klien yg
melaksanakan tes
mempengaruhi rekening
pengawasan dan tes
piutang
substantif transaksi
* Tentukan kesalahan yg
siklus penjualan dan
dapat ditolerir dan menilai
penagihan
resiko melekat pada
rekening piutang
* Menilai resiko pengawasan
untuk siklus penjualan dan
penagihan

Fase 3

* Mendesain dan melaksanakan


analisis prosedur untuk saldo
rekening piutang

* Desain tes rincian saldo rekening


piutang yg memenuhi tujuan audit
yg berkaitan dgn saldo

Prosedur audit
Ukuran sample
Hal yang adipilih
Penentuan waktu

9 tujuan audit rekening piutang yang berkaitan


dengan saldo :
1. Rekening umur piutang dalam neraca saldo sesuai
jumlahnya dengan data asli lainnya, dan total ditambah
dengan benar dan sesuai dengan jurnal buku besar (Detail
ke-in)
2. Rekening piutang catatannya ada (Keberadaan)
3. Rekening piutang yang ada, selalu dimasukkan
(Kelengkapan)
4. Rekening piutang akurat (Akurasi)
5. Rekening piutang diklasifikasikan dengan baik (Klasifikasi)
6. Cut off rekening piutang benar (Cut off)
7. Rekening piutang ditetapkan dengan nilai yang dapat
dicapai (Nilai dapat dicapai)
8. Klien mempunyai hak terhadap rekening piutang (Hak)
9. Rekening piutang presentasinya dan keterbukaanya sesuai
(Presentasi dan Keterbukaan)

PERANCANGAN TES RINCIAN SALDO


Tes rincian saldo untuk semua siklus diarahkan
pada rekening neraca, tetapi laporan rekening
pendapatan tidak diabaikan sebab diverivikasi
sebagai hasil tambahan dari tes neraca
Neraca saldo berumur adalah daftar saldo
rekening piutang pada tanggal neraca.
Menguji informasi rincian yg berkaitan pada
neraca saldo berumur adalah prosedur audit yang
diharuskan, hal ini untuk menyakinkan auditor
bahwa populasi yg sedang diuji sesuai dengan
jurnal buku besar dan berkas induk rekening
piutang.

PERANCANGAN TES RINCIAN SALDO


1.

2.

3.
4.

Neraca saldo umur piutang dagang memang ada


Untuk menentukan keberadaan pencatatan rek.
piutang melalui konfirmasi saldo pelanggan (tes yang
paling utama)
Piutang dagang dimasukkan
Lihat berkas induk rek. piutang (footing saldo rek
piutang dan adjustmen dengan rek control dalam buku
besar)
Akurasi rekening piutang
untuk konfirmasi rek. yang terpilih dari neraca saldo
Klasifikasi rekening piutang adalah benar
apakah klien telah dengan tepat memisahkan
klasifikasi rek piutang

5. Pisah batas (Cut Off) rekening piutang


Memverifikasi apakah transaksi dari periode
terakhir akuntansi dicatat didalam periode yang
sesuai
1. Pisah Batas Penjualan
menentukan kapan penjualan terjadi dengan
pengiriman barang
2. Pisah Batas Retur Penjualan dan Pengurangan
Harga
harus sesuai dengan penjualan jika jumlahnya
material
3. Pisah Batas Penerimaan Tunai
berdasarkan penerimaan tunai yangdicatat ke
simpanan bank pada rek koran bank yang
berikutnya

Kesalahan cut off muncul ketika transaksi


periode berjalan dicatat dalam periode
selanjutnya atau sebaliknya (dapat
mempengaruhi pendapatan periode
berjalan)
Pendekatan untuk menentukan
kewajaran cut off :
Memutuskan kriteria yang sesuai untuk
cut off
Mengevaluasi apakah klien telah
menetapkan prosedur yang cukup
untuk memastikan cut off yang layak
Menguji apakah cut off layak diberikan

6. Rekening piutang yang dinyatakan pada nilai


yang dapat dicapai
mengevaluasi rek piutang, cadangan
piutang tak tertagih
* Beban piutang tak tertagih, asumsi :
1.Saldo awal rekening dibuktikan sebagai
bagian dari audit sebelumnya
2.Piutang tak tertaguh dibuktikan sebagai
bagian dari tes substantif

7. Klien mempunyai Hak terhadap Rekening


Piutang
biasanya tidak menyebabkan masalah
audit
8. Presentasi dan Keterbukaan
auditor perlu mengevaluasi ketercukupan
dari catatan kaki

KONFIRMASI REKENING PIUTANG


Tujuan utama konfirmasi rek. piutang untuk memenuhi
tujuan keberadaan, ketelitian dan cut off
Tiga keadaan rekening piutang yg tidak bisa dikonfirmasi,
menurut SAS 67 (AU 330) :
1. Rekening piutang tidak penting
hanya menerima uang tunai atau kartu kredit
2. Auditor berpendapat bahwa konfirmasi bukti tidak efektif
karena tingkat responnya mungkin tidak cukup atau tidak
dapat diterima
rumah sakit, tanggapan terhadap konfirmasi sangat
rendah
3. Kombinasi tingkat resiko yang melekat dan resiko
pengawasan rendahan bukti substantif lainnya yang dapat
diakumulasikan menjadi bukti yang cukup
jika klien mempunyai pengendalian internal yang efektif
dan resiko yang melekat pada siklus penjualan dan
penagihan, auditor perlu memenuhi bukti dengan tes
pengawasan, tes substantif transaksi dan prosedur analisis

Penentuan penerimaan konfirmasi negatif


menurut SAS 67 adalah sesuai keadaan
berikut :
Rekening piutang terdiri dari beberapa rekening
kecil
Kimbinasi penilaian resiko pengawasan dan
resiko yg melekat rendah
Tidak ada alasan untuk percaya bahwa
penerima konfirmasi tidak mungkin
memberikan pertimbangan

Hal yg harus dilakukan bagi auditor untuk melakukan


prosedur konfirmasi, yaitu :
Menentukan jenis konfirmasi
Pemilihan waktu
dikirim sedekat mungkin dengan neraca saldo
Ukuran sample
faktor kesalahan yang dapat ditolerir, resiko yang
melekat, resiko pengendalian, resiko pendeteksian
yang dapat dicapai dari tes substantif lainnya, tipe
konfirmasi
Pemilihan materi untuk pengujian
mempertimbangkan jumlah saldo yang besar dan
panjang waktu rekening
Memelihara pengawasan
Menindak lanjuti konfirmasi yg tidak direspon
Analisis pengecualian
Analisis off differences.

JENIS KONFIRMASI
1. Konfirmasi Positif (lebih dapat dipercaya)
komunikasi yang ditujukan kepada debitur yang meminta
untuk dapat mengkonfirmasi secara langsung apakah saldonya
dinyatakan dengan benar atau salah
Konfirmasi Format dalam lembar kosong, tidak
menyatakan jumlah tetapi permintaan untuk mengisi atau
melengkapi informasi lain
Konfirmasi Faktur konfirmasi positif untuk faktur
2. Konfirmasi Negatif (lebih murah)
ditujukan kepada debitur tetapi tanggapan yang diminta
sekedar menanyakan ketidaksetujuan dengan jumlah yang
dinyatakan

SAS 67 bisa menerima konfirmasi negatif, jika :


1. Rek. piutang terdiri dari beberapa rek. Kecil
2. Kombinasi penilaian resiko pengawasan dan resiko melekat
rendah
3. TIdak ada alasan untuk percaya bahwa penerima konfirmasi
tidak mungkin memberikan pertimbangan

Faktor yang mempengaruhi keputusan


konfirmasi
materialitas total rek piutang, ukuran dan nomor
rek individu, resiko pengawasan, resiko audit yang
melekat, efektivitas konfirmasi sebagai bukti audit,
ketersediaan bukti audit lainnya

KONFIRMASI REKENING PIUTANG


Memelihara pengawasan

Untuk memastikan komunikasi mandiri antara auditor dan pelanggan


Menindaklanjuti konfirmasi yang tidak direspon

Dengan melakuan permintaan ketiga, kemudian dengan cara selain


konfirmasi

Jika konfirmasi positif tidak dikembalikan, dapat menguji akurasi


keberadaan transaksi penjualan dengan dokumentasi : Penerimaan
tunai berikutnya, Salinan faktur penjualan, Dokumen pengiriman,
Surat menyurat dengan klien
Analisis pengecualian

Disebabkan adanya perbedaan pemilihan waktu antara klien dan


pelanggan, jenis perbedaan yang umum terjadi : Pembayaran yang
telah dilakukan, Barang yang belum diterima, Barang yang telah
dikembalikan, Kesalahan pekerjaan klerk dan memperdebatkan
jumlah
MENGEMBANGKAN TES PROGRAM AUDIT DETAIL
Sumbernya : Kesalahan yang Dapat Ditolerir, Resiko Audit yang dapat
Diterima, Resiko yang Melekat, Resiko Pengawasan, Tes Substantif, Hasil
Transaksi, Prosedur Analisis, Resiko Deteksi Terencanadan Bukti Audit
Terencana

You might also like