You are on page 1of 24

Treatment of Localized Vitiligo with

1% Pimecrolimus Cream versus


0.05% Clobetasol Propionate Cream
Single,
Blinded, Comparative Therapeutic Trial
Pembimbing
dr. Renni Yuniati, Sp.KK
Oleh
Yuni Ismulyati (012116555)

Identitas
jurnal
Judul jurnal:

Treatment of Localized Vitiligo with 1% Pimecrolimus Cream versus 0.05%


Clobetasol Propionate Cream-Single, Blinded, Comparative Therapeutic Trial
Penulis:

Khalifa E. Sharquie , Hayder R. Al-Hamamy , Adil A. Noaimi , Kholod A. Ali


1*

Tahun Terbit :

2015
Dipublikasikan :

Scientific Council of Dermatology and Venereologyl, Iraqi and Arab Board for
Medical Specializations, Department of Dermatology, Collage of Medicine,
University of Baghdad, Baghdad, Iraq
Scientific Council of Dermatology and Venereology, Iraqi Board for Medical
specializations, Baghdad Teaching Hospital, Medical City, Baghdad, Iraq
Department of Dermatology & Venereology, Baghdad Teaching Hospital,
Baghdad, Iraq

ABSTRACT

PURPOSE

To compare the effectiveness and side effects of 1% pimecrolimus cream in


comparison with 0.05% clobetasol propionate cream as a treatment of
localized type of vitiligo.

STUDY DESIGN

Single, blind, comparative therapeutic trial.


Group A consisted of 25 patients (52 lesions) receiving 1% pimecrolimus
cream and Group B 27 patients (62 lesions) treated with 0.05% clobetasol
propionate cream, both used twice daily.
Measuring the surface area of the lesions and calculating the reduction rate
were done every month till the end of the 6 month. Then patients were asked
to stop the use of medication to be re-evaluated again after 3 months without
any treatment and to record any local or systemic side effects.
th

RESULT

After 6 months of treatment there was 79.67% reduction in the surface area of
lesions in Group A, while in Group B there was 82.59% reduction in the surface
area with no statistically significant difference between the two groups.

CONCLUSION

Topical 1% pimecrolimus is as effective as clobetasol propionate in treatment


of localized vitiligo affecting less than 5% of the body surface area but
pimecrolimus was more preferred as the side effects of topical steroid could be
avoided.

Background
Vitiligo adalah kelainan berupa peradangan kulit di mana banyak faktor etiologi
yang dicurigai berpengaruh pada etiopatogenesis umumnya akibat reaksi
autoimun.
Hasil akhirnya adalah penghancuran melanosit sebagian atau seluruhnya.
Kortikosteroid topikal lini pertama digunakan untuk terapi vitiligo. Kortikosteroid
topikal kelas 1 (sangat kuat) memiliki banyak efek samping.
Pimekrolimus merupakan turunan ascomycin macrolactam yang telah terbukti
secara in vitro untuk mengikat macrophilin-12 dan menghambat kalsineurin.
Jadi pimecrolimus menghambat aktivasi T-sel dengan menghambat sintesis
dan pelepasan sitokin dari T-sel. Pimekrolimus juga mencegah pelepasan
sitokin dan mediator inflamasi dari sel mast.
Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan
efektivitas dan efek samping dari krim pimecrolimus 1% dengan krim klobetasol
propionat 0,05% sebagai pengobatan vitiligo lokal.

Metode Penelitian
Kriteria Inklusi

Vitiligo lokal mempengaruhi


kurang dari 5% dari luas permukaan tubuh.

Kriteria Ekslusi

52 Pasien
Group A
25 pasien

Group B
27 pasien

krim pimecrolimus 1%

krim clobetasol Propionate 0,05%

luas permukaan lesi


kecepatan penyembuhan lesi

STOP terapi
Evaluasi efek samping, relapse

Tiap bulan (6 bulan)

3 bulan

Result

Tabel 1. Usia, durasi penyakit, dan luas permukaan lesi untuk kedua kelompok.

krim Pimecrolimus

Pasien 12 tahun, laki-laki, riwayat vitiligo lokal


4 thn

Pasien 9 tahun, laki-laki dengan riwayat vitiligo lokal 1


thn

Pasien 20 tahun, laki-laki dengan riwayat vitiligo lokal 2 th

krim klobetasol propionat

Pasien 7 tahun, perempuan dengan riwayat vitiligo lokal 2 thn

Pasien 7 th, perempuan dengan riwayat vitiligo lokal 3 th

Pasien 8 tahun, laki dengan riwayat vitiligo lokal 2 th

Tabel 2. Persentasi pengurangan pada setiap kunjungan untuk kedua


kelompok.

Tabel3. Persen pengurangan menurut lokasi untuk kedua kelompok.

Rata-rata luas permukaan dalam cm2

Discussion
Pimecrolimus

memblokir fungsi sel T


menghambat sintesis dan sekresi sitokin
efek imunomodulatornya
efek pada keratinosit, melanosit dan melanoblasts

Penelitian lain dengan pimecrolimus menunjukkan hasil yang


sama pada Lepeet al.,Xuet al., Hartmannet al., dan Zeyadet
al. masing-masing menemukan repigmentasi sebesar 41,3%,
83,3%, 81% dan 70,8%.
Penelitian lain dengan krim klobetasol propionat menunjukkan
rata-rata repigmentasi 82,59%, sedangkan Hoet al.
menunjukkan 49,3%, Lepeet al.58% dan Giuseppeet
al.menunjukkan repigmentasi >75%.

Conclusion
krim pimecrolimus 1% secara topikal sama
efektif dengan krim clobetasol Propionate
0,05% dalam pengobatan vitiligo terlokalisir
yang mempengaruhi kurang dari 5% dari
luas permukaan tubuh, tetapi pimecrolimus
lebih disukai karena efek samping dari
steroid topikal dapat dihindari.

CRITICAL APPRAISAL
JUDUL:
Treatment of Localized Vitiligo
with 1% Pimecrolimus Cream
versus 0.05% Clobetasol
Propionate CreamSingle,
Blinded, Comparative Therapeutic
Trial
Judul sesuai ketentuan < 20 kata, tidak terlalu
panjang dan tidak terlalu pendek, tidak ada
kalimat yang disingkat dan mewakili isi penelitian

ABSTRAK
Abstrak < 250 kata dan sudah
menggambarkan isi jurnal.
Terdiri dari 4 paragraf meliputi :

Objective
Methods
Results
Conclusion

Mencantumkan kata kunci.

METODE PENELITIAN DAN


SAMPLING

Metode
Penelitian
descriptive
study

Sampling
52
pasien
vitiligo
lokal (kurang dari 5%
dari luas permukaan
tubuh)

COMPARATION
Krim Clobetasol Propionate0.05%

BUKTI VALID
Pertanyaan
Apakah alokasi pasien pada
penelitian ini dilakukan secara
acak?

Ya

Apakah pengamatan pasien


dilakukan secara cukup
panjang dan lengkap?

Ya

Apakah semua pasien dalam


kelompok yang diacak,
dianalisis?

Tidak

Apakah kelompok terapi dan


kontrol sama?

Tidak

BISA DITERAPKAN
Dapat Diterapkan
Apakah pada pasien kita
terdapat perbedaan bila
dibandingkan dengan yang
terdapat pada penelitian
sebelumnya?

Ya

Apakah terapi tersebut


mungkin dapat diterapkan
pada pasien kita?

Ya

Apakah pasien memiliki


potensi yang menguntungan
atau merugikan bila terapi
tersebut diterapkan?

Menguntungkan

You might also like