PELAYANAN

OPERASIONAL TERMINAL

INTRODUCTION
1.

PENGELOMPOKAN
BARANG

BARANG

BARANG ANTAR
PULAU

Barang yang diangkut dari pelabuhan asal ke

pelabuhan tujuan dalam wilayah Indonesia

BARANG
EKSPOR/IMPOR

Barang yang diangkut dari pelabuhan asal luar

negeri ke pelabuhan tujuan dalam wilayah
Indonesia atau sebaliknya.

Semua jenis barang

muatan kapal yang
dibongkar/dimuat dari
dan ke kapal
BARANG DALAM
KEMASAN

Barang yang menggunakan kemasan, petikemas

(container), atau menggunakan pallet dan
Unitized

BARANG TIDAK
DALAM
KEMASAN

Barang dalam bentuk urai, antara lain Break

Bulk Cargo, Bag Cargo, Barang Curah Cair,
Barang Curah Kering termasuk Hewan.

2.

SIFAT BARANG

BARANG
MENGGANGGU

BARANG
MERUSAK

BARANG
BERBAHAYA

Jenis barang yang mempunyai sifat mudah merusak atau dapat mencemarkan
barang lain apabila ditumpuk/disusun pada lokasi yang berdekatan
Contoh :
Cuka, garam, kopi, tembakau, terasi, gaplek, bungkil kopra, kulit, kertas bekas,
belerang, pupuk, semen, besi, baja dan barang logam atau batangan lainnya.
Jenis barang yang mudah tercemar atau mempunyai sifat merusak atau mudah
rusak oleh kondisi cuaca di sekitarnya atau diakibatkan oleh pengarus sifat dari
muatan yang lain yang berada didekatnya khususnya terhadap fasilitas
pelabuhan.
Contoh :
Beras dalam karungan mudah tercemar oleh muatan karet yang berada
disekitarnya, karena beras bersifat keropos habis.
Tembakau peka terhadap suhu yang berada disekitarnya besi Tua, Kayu Log,
Batubara dll
Barang yang dikelompokkan oleh Internationale Maritime Organization (IMO)
sebagai barang yang dapat menimbulkan bahaya ledakan, kebakaran, meracuni
terhadap muatan lain ataupun itu sendiri dan mengancam lingkungan sekitarnya.
Contoh :
Explosive, inflammable, poison gas, inflammable liquid, inflammable solid, radio
active, corrosive dll.

3.

PELAYANAN JASA BARANG

1.
2.

PELAYANAN JASA DERMAGA

3.

Menyiapkan perlengkapan dan peralatan B/M ke tepi

dermaga atau mengembalikannya ke tempat semula.
Mengangkat muatan dari sisi lambung kapal atau tongkang
ke tepi dermaga atau sebaliknya.
Menempatkan atau memindahkan muatan dari tepi dermaga
ke lokasi penumpukan barang (Gudang atau Lapangan
Penumpukan)

FUNGSI
GUDANG

PELAYANAN JASA
PENUMPUKAN

1.

Mencegah terjadinya idle time bagi

kapal.

2.

Menyiapkan waktu yang diperlukan,

antara lain diakibatkan : keterlambatan
penyelesaian dokumen, penyelesaian
kewajiban
pembayaran
jasa
pelabuhan, penyelesaian dokumen ke
pabean. penyelesaian port clearence
dll.

3.

Tempat pengumpulan barang yang

akan dimuat ke kapal sehingga dapat
dicegah terjadinya kapal menunggu
muatan.
3

Salah satu fasilitas

pelabuhan untuk
menunjang proses
pemindahan barang
dari
angkutan laut ke darat
atau sebaliknya.

LAPANGAN
PENUMPUKAN

FASILITAS PELAYANAN BARANG

DERMAGA
Adalah
tempat
untuk
melaksanakan
kegiatan
B/M
barang.

GUDANG
Adalah bangunan yg
digunakan
untuk
menyimpan barangbarang yg berasal
dari kapal atau yg
akan dimuat ke kapal
yg
bersifat
sementara.

LAPANGAN
PENUMPUKAN
Adalah suatu tempat yg
luas & terletak di dekat
dermaga yg digunakan
untuk
menyimpan
barang-barang yg akan
dimuat
atau
setelah
dibongkar dari kapal.
Fungsi utamanya adalah
untuk
menyimpan
barang-barang berat &
besar serta mempunyai
ketahanan terhadap panas
matahari & hujan.

BAGIAN DARI DERMAGA

FENDER
Adalah balok karet
atau balok material
lainnya
bersifat
membal yg dipasang
pada
pinggir
dermaga
untuk
mencegah benturan
langsung
antara
kapal dgn dermaga.

BOLDER
Adalah tiang baja di
pinggir dermaga dgn
tinggi tidak lebih dari
1 (satu) meter untuk
mengikat tali kapal
pada
saat
kapal
bertambat.

TAMBATAN
Adalah suatu tempat
dimana
kapal
melakukan
B/M
barang.

JENIS GUDANG

MENURUT PABEAN

MENURUT PENGGUNAAN

MENURUT WAKTU
PENGGUNAAN

1. GUDANG LINI I

1. GUDANG UMUM

1. LONG TERM

2. GUDANG LINI II

2. GUDANG KHUSUS

2. SHORT TERM

3. GUDANG VERLENGSTUK

3. GUDANG CFS

4. GUDANG INTERPORT
6

PENGERTIAN & DEFINISI GUDANG

I. MENURUT PABEAN
1. GUDANG LINI I
Adalah gudang yg terletak di sisi dermaga, dimana barang-barang yg berada dalam
gudang masih dalam pengawasan bea cukai, artinya barang-barang tersebut masih
belum diselesaikan bea masuk atau kewajiban lainnya.
2. GUDANG LINI II
Adalah gudang yg terletak di belakang gudang lini I & masih berada didalam
lingkungan daerah pabean, barang-barang yg ditimbun di gudang ini sudah dibayar
bea masuk & persyaratan lain, tinggal menunggu pengeluarannya dari pelabuhan.
3. GUDANG VERLENGSTUK
Adalah gudang yg berada di lini II tetapi statusnya sebagai gudang lini I
4. GUDANG INTERPORT
Adalah gudang yg berada diluar pelabuhan yg digunakan untuk menyimpan
berang-barang pindahan dari gudang lini I yg sudah habis masa
penyimpanannya tetapi belum selesai proses dokumennya.
7

II. MENURUT PENGGUNAANNYA

1. GUDANG UMUM
Adalah gudang yang digunakan untuk menyimpan berbagai jenis
muatan kapal.
2. GUDANG KHUSUS
Adalah gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang
yang mempunyai jenis tertentu atau bersifat khusus
3. GUDANG CFS
Adalah gudang yang digunakan untuk melaksanakan proses
stripping dan stuffing barang-barang dari & ke petikemas.

III. MENURUT WAKTU PENGGUNAANNYA

1. SHORT TERM STORAGE
Adalah gudang yg digunakan untuk menyimpan barang-barang yg harus
berada sementara waktu di pelabuhan
KEGUNAAN GUDANG JENIS INI ADALAH :
1.

Untuk menjaga keseimbangan antara jumlah barang/ muatan yg

diangkut oleh kapal & angkutan darat;

2.

Untuk memungkinkan terlaksananyaformalitas administrasi;

3.

Untuk mencegah kerusakan muatan yg diakibatkan oleh cuaca &

penyebab lain;

4.

Untuk upaya mengumpulkan muatan (konsolidasi).

2. LONG TIME STORAGE

Adalah gudang yang digunakan untuk
menyimpan barang-barang yang karena
beberapa pertimbangan harus berada di
pelabuhan beberapa lama.
KEGUNAAN GUDANG JENIS INI ADALAH :
Untuk menjaga kesimbangan antara supply &
permintaan;
Untuk memperoleh kondisi pasar;
Untuk mendapatkan nilai ekonomi dari
perdagangan & transportasi;
Untuk menjamin kelancaran & kesinambungan
proses produksi dari industri / fabrikasi.

PELAKSANAAN KEGIATAN BONGKAR MUAT

DAN PENGGUNAAN PERALATAN BONGKAR MUAT
1.

KEGIATAN BONGKAR
MUAT

PERALA
TAN

BURUH

TUJUAN/SASARAN POKOK KEGIATAN B/M

1.

MELAKSANAKAN B/M SECEPATNYA (PRODUKTIF)

Kesiapan alat B/M, Ketrampilan Buruh, Peranan Supervisor, Stowage
Plan yang baik, Kesiapan Barang, Kemasan Barang, Kesiapan
Dokumen dll.

2.

MENGHINDARI RESIKO KERUSAKAN TERHADAP BARANG,

PERALATAN DAN KECELAKAAN KERJA SERENDAH MUNGKIN
Pengawasan daro foreman kapal secara efektif, penggunaan alat yang
tepat, kapasitas daya angkat derek (SWL).

3.

MELAKSANAKAN SELURUH PERENCANAAN B/M SEBAGAIMANA

TERTERA PADA STOWAGE PLAN
Pembacaan stowage-plan harus tepat, Stowage Plan dikonsultasikan
lagi dengan pihak kapal (perwira muatan)

4.

MENGHASILKAN STABILITAS KAPAL YANG AMAN

Perencanaan B/M secara tepat, pengaturan truck ballast di kapal,
pengikatan muatan, pemilihan route dll.

5.

MENGHINDARI TERJADINYA LONG HATCES (KELAMBATAN

KEBERANGKATAN KAPAL), OVER HATCHES (TERPISAHNYA
SEBAGIAN KECIL MUATAN DIPALKA LAIN) DAN LONG DISTANCE
(TERBAWANYA MUATAN YANG SEHARUSNYA DI BONGKAR DI
PELABUHAN SEBELUMNYA)

METODE/
SYSTEM

15

2.

PELAKSANAAN
KEGIATAN BONGKAR
MUAT

1.
2.
3.

A.

PRA RENCANA KEGIATAN

4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.

B.

KEGIATAN DI DERMAGA

3.
4.
5.
6.
7.

Satu jam sebelum shift dimulai : buruh, peralatan dan perlengkapan

B/M harus sudah disiapkan disisi kapal.
Pintu gudang dibuka dan ruang penumpukan telah di siapkan
termasuk pengemudi/driver.
Sebelum buruh dan petugas stevedoring naik ke kapal harus
diperhatikan tangga kapal harus terpasang dengan baik dan di
pasang jala-jala.
Lubang-lubang pembuangan atau sirkulasi pada sisi kapal ke arah
dermaga telah diberi penutup.
Semua derek kapal yang akan digunakan telah disiapkan (oleh ABK)
dan Hook (Ganco) muatan telah tergantung dengan baik.
Penutup palka yang dapat dibuka secara mekanik dibuka oleh ABK.
1 Jam sebelum shift dimulai buruh sudah siap di kapal dan di
dermaga termasuk petugas cheker (kerani).
Sebelum memulai kegiatan foreman perlu mengetahui stabilitas kapal
yang ada dan memperhatikan kekencangan tros-tros kapal.
Jarak antara sisi dermaga atau sisi kapal dengan lokasi penumpukan
harus sedekat mungkin.
Sepanjang jarak transfering harus bebas dari hambatan dan mudah
dilalui oleh kendaraan dan peralatan bantu mekanik.
Peralatan transfering harus bebas dari hambatan dan mudah dilalui
oleh kendaraan dan peralatan bantu mekanik.
Peralatan transfering harus dalam kondisi yang baik.
Driver harus mempunyai ketrampilan yang baik.
Pemilihan dan peralatan mekanik harus disesuaikan dengan type dan
kapasitas yang dibutuhkan.
Pengaturan dan pendayagunaan buruh yang tepat, dll
16

C.

KEGIATAN PENUMPUKAN

OPERASI PENUMPUKAN
Kegiatan
penumpukan/penimbunan barang
dalam
gudang/lapangan
penumpukan

JANGKA PANJANG
2-3 TAHUN
SKALA
WAKTU
JANGKA PENDEK
2-3 MINGGU

PERENCANAAN OPERASI PENUMPUKAN

BERAPA BANYAK BARANG YANG MEMBUTUHKAN TEMPAT PENUMPUKAN
DATA YG DIPERLUKAN UNTUK MERENCANAKAN TEMPAT PENUMPUKAN :

Jumlah dan Jenis Barang yang di B/M

Jumlah Barang tersebut yang diangkut langsung
Jenis Fasilitas penumpukan yang diperlukan
Perhitungan kasar luas ruangan yang diperlukan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS TEMPAT PENUMPUKAN :

Jenis Barang
Kemasan/Pembungkus
Lama Waktu di Tempat Penumpukan
Stuffing dari Barang tersebut.
Tindakan Pencegahan (Keamanan).

17

3.

USAHA PENGENDALIAN BONGKAR MUAT

USAHA UNTUK MENGETAHUI DAN MENILAI APAKAH

PEKERJAAN BONGKAR MUAT SUATU KAPAL SUDAH
DILAKSANAKAN
SESUAI
DENGAN
YANG
DIRENCANAKAN.
JIKA TERJADI PENYIMPANGAN DI ADAKAN LANGKAHLANGKAH PERBAIKAN.
PENGENDALIAN BONGKAR MUAT DILAKSANAKAN
MELALUI :
OPERATION PLANNING
TIME SHEET

PENGENDALIAN = PENGAWASAN + TINDAKLANJUT

18

DOCUMENT
BALANCE SHEET

MANIFEST

LOADING REPORT

SHIP PARTICULAR

DISCHARGING REPORT

MATES RECEIPT

DAILY REPORT

DELIVERY ORDER

TALLY SHEET

BILL OF LADING

TIME SHEET

HEAVY CARGO LIST

OUTRUN REPORT

DANGEROUS CARGO LIST

STATEMENT OF FACT
DAMAGED CARGO REPORT
STOWAGE PLAN
LOADING LIST
PACKING LIST
19

4.

PERALATAN BONGKAR MUAT

1.

SHORE CRANE
2.

HARBOUR MOBILE CRANE (HMC)

3

CONVEYOR
4

FLOATING CRANE (Kran Terapung)

5

GANTRY CRANE CONTAINER CRANE

6

FORKLIFT DAN LAIN-LAIN

20

PELAYANAN JASA TERMINAL (HANDLING)

BONGKAR MUAT
( STEVEDORING )

CARGODORING
(HAULAGE)

RECEIVING/
DELIVERY

21

KINERJA PELAYANAN

KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN
KINERJA B/M DALAM SATUAN T/G/J
KINERJA B/M DALAM SATUAN B/C/H
SHED OCCUPANCY RATIO (SOR)
YARD OCCUPANCY RATIO (YOR)
KESIAPAN OPERASI PERALATAN
25

LEVEL OF SERVICE
KESELAMATAN

KEAMANAN

LEVEL OF SERVICE

KELANCARAN

KENYAMANAN

REALISASI
STANDAR KINERJA OPERASIONAL

KINERJA OPERASIONAL LEVEL OF SERVICE YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN

PENGGUNA JASA.
STANDARD KINERJA OPERASIONAL SESUAI SK. DITJEN HUBLA NOMOR:
PP.72/2/20-99 TANGGAL 27 OKTOBER 1999 TENTANG STANDARD KINERJA
OPERASIONAL PELABUHAN.
INDEKS LEVEL OF SERVICE
TINGKAT PELAYANAN SAMA DENGAN ATAU DIATAS STANDARD
TINGKAT PELAYANAN DIBAWAH STANDARD

LOS = 1
0 < LOS < 1

26

TINGKAT KEBERHASILAN PELAYANAN

PRESTASI DARI OUTPUT ATAU TINGKAT KEBERHASILAN PELAYANAN,
PENGGUNAAN FASILITAS MAUPUN PERALATAN PELABUHAN
PADA SUATU PERIODE WAKTU TERTENTU, YANG DITENTUKAN DALAM UKURAN
SATUAN WAKTU, SATUAN BERAT TERTENTU , RASIO PERBANDINGAN (PROSENTASE)

INDIKATOR PELAYANAN
INDIKATOR
SERVICE

INDIKATOR
OUTPUT

PELAYANAN KAPAL DI PERAIRAN

UTILISASI FASILITAS

PELAYANAN KAPAL DI TAMBATAN

SHIP OUTPUT
GANG OUTPUT

27

INDIKATOR OUTPUT
( UTILISASI FASILITAS )
FASILITAS DERMAGA
BERTH OUPUT/BERTH THROUGH PUT (BTP) ATAU DAYA LALU SATUAN BARANG ATAU
PETIKEMAS DI DERMAGA/ TAMBATAN ADALAH JUMLAH TON/M3 BARANG ATAU
TEUS/BOXES PETIKEMAS DALAM SATU PERIODE (BULAN/TAHUN) YANG MELEWATI TIAP
METER PANJANG DERMAGA/TAMBATAN YANG TERSEDIA
JUMLAH TON/M3 BARANG TEUS/BOXES PETIKEMAS SATU PERIODE
PANJANG DERMAGA/TAMBATAN YANG TERSEDIA

FASILITAS GUDANG
SHED THROUGH PUT (STP) ATAU DAYA LALU SATUAN BARANG DI GUDANG PENUMPUKAN
ADALAH JUMLAH TON/M3 BARANG DALAM WAKTU TERTENTU YANG MELEWATI TIAP
METER PERSEGI LUAS EFEKTIF GUDANG
JUMLAH TON/M3 BARANG YANG MASUK GUDANG DLM PERIODE TERTENTU
LUAS EFEKTIF GUDANG

FASILITAS LAPANGAN PENUMPUKAN

OPEN STORAGE THROUGH PUT (OSTP) ATAU DAYA LALU SATUAN BARANG ATAU
PETIKEMAS DI LAPANGAN PENUMPUKAN ADALAH JUMLAH TON/M3 BARANG DALAM
WAKTU TERTENTU YANG MELEWATI TIAP METER PERSEGI LUAS EFEKTIF LAPANGAN
JUMLAH TON/M3 BARANG TEUS/BOXES YANG MASUK LAPANGAN DLM PERIODE TERTENTU
LUAS EFEKTIF LAPANGAN

28

KINERJA PELAYANAN BARANG

BERTH THROUGHPUT

BTP = JUMLAH B/M MELALUI DERMAGA

PANJANG DERMAGA

SHED THROUGHPUT

STP = JUMLAH BARANG MELALUI GUDANG

LUAS GUDANG EFEKTIF

YARD THROUGHPUT

YTP = JUMLAH BARANG MELALUI LAPANGAN

PENUMPUKAN
LUAS LAPANGAN PENUMPUKAN EFEKTIF

29

KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN

INDIKATOR OUTPUT
( SHIP OUTPUT )

KECEPATAN BONGKAR MUAT KAPAL DI PELABUHAN

ATAU TON PER SHIP HOUR IN PORT ( TSHP )
JML B/M PER KAPAL
JML TURN ROUND TIME( TRT ) PER KAPAL

JML B/M PADA PERIODE TERTENTU

JML TURN ROUND TIME( TRT ) PADA PERIODE TERTENTU

KECEPATAN BONGKAR MUAT PER KAPAL TIAP JAM SELAMA KAPAL

BERADA DI TAMBATAN ATAU TON PER SHIP HOUR BERTH ( TSHB )
JML B/M KAPAL
JML BERTHING TIME ( BT )

JML B/M PADA PERIODE TERTENTU

JML BERTHING TIME ( BT ) PADA PERIODE TERTENTU

30

A. JUMLAH RATA-RATA B/M

PER JAM DAN
DILAKUKAN OLEH 1
GANG (REGU) BURUH (
12 ORANG) DIATAS
KAPAL TON/GANG/JAM/
(T/G/J)

KINERJA
PELAYANAN
BARANG /
PRODUKTIFITAS
B/M

B. JUMLAH RATA-RATA B/M

BARANG YANG DICAPAI
PER KAPAL/JAM DAN
DILAKUKAN OLEH
SELURUH GANG DIATAS
KAPAL SELAMA KAPAL
BERADA DI DERMAGA
(BWT) TON/KAPAL/JAM
(T/K/J) TON PER SHIP
HOUR AT BERTH (TSHB)
C. BAGIAN WAKTU KERJA
KAPAL DI TAMBATAN
ADALAH PERBANDINGAN
WAKTU RATA-RATA KAPAL
BEKERJA EFEKTIF DI
TAMBATAN DENGAN WAKTU
RATA-RATA KAPAL SELAMA
DI TAMBATAN (FRACTION OF
TIME BERTHED SHIP
WORKED)
D. JUMLAH GANG HARUS
TERSEDIA PER GILIR KERJA
ADALAH JUMLAH RATA-RATA
YANG TERSEDIA PER GILIR
KERJA YANG BEKERJA
EFEKTIF DI KAPAL DALAM
PERIODE LAPORAN
(NUMBER OF GANG
EMPLOYED PER SHIFT)

1. TON/GANG/JAM (GROSS) :
JUMLAH BARANG YANG DI B/M PER KAPAL
(JUMLAH GANG TIAP SHIFT PER KAPAL X JAM TERSEDIA TIAP SHIFT)

2. TON GANG JAM (NET) :

JUMLAH BARANG YANG DI B/M PER KAPAL
(JUMLAH GANG TIAP SHIFT PER KAPAL X JAM EFEKTIK TIAP SHIFT)

TSHB :

JUMLAH DI B/M PER KAPAL

BWT PER KAPAL

ATAU :

JUMLAH DI B/M PER KAPAL

BT PER KAPAL

BWT

BERTH WORKING TIME

BT

BERTHING TIME

FRACTION OF TIME BERTHED SHIP WORKED ( FOTBSW) :

EFEKTIVE TIME (ET)
BERTHING TIME

X 100%

NUMBER OF GANG EMPLOYED PER SHIFT ( NOGEPS) :

JUMLAH GANG TERPAKAI PER KAPAL
JUMLAH SHIFT PER KAPAL

31

INDIKATOR OUTPUT
( GANG OUTPUT )

JUMLAH TON BARANG YANG

DIHASILKAN OLEH TIAP GANG YANG
DIBEDAKAN OLEH JENIS KEMASAN
( GENERAL CARGO, BAG CARGO,
UNITIZED, CURAH CAIR DAN CURAH
KERING )

32

1. BERTH OCCUPANCY RATIO (BOR) ATAU TINGKAT

1. PEMAKAIAN
DERMAGA / TA,MBATAN
(BERTH) :
DERMAGA/ TAMBATAN
BOR = (PANJANG KAPAL + 5 M) X JAM BERTAMBAT
PANJANG TAMBATAN TERSEDIA X 24 JAM X HARI KALENDER
2. SHED OCCUPANCY RATIO (SOR) / OPEN STORAGE OCCUPANCY
RATIO (OSOR) ATAU TINGKAT PEMAKAIAN GUDANG/ LAP.
PENUMPUKAN
OSOR =
TON/M3 X HARI
TON/M3 KAPASITAS GUDANG/LAP. X HARI DALAM 1 BLN/TH

X 100%

X 100%

3. CONTAINER FREIGHT STATION OCCUPANCY RATIO (CFSOR)

ATAU TINGKAT PEMAKAIAN GUDANG CFS

UTILISASI
FASILITAS
DAN
PERALATAN

CFSOR =

TEUS X HARI
TEUS KAPASITAS CFS X HARI DLM 1 BLN / TH

X 100%

4. CONTAINER YARD OCCUPANCY RATIO (CYOR) ATAU TINGKAT

PENGGUNAAN LAPANGAN PENUMPUKAN PETIKEMAS YANG
TERSEDIA
CYOR =

TEUS X HARI
TEUS KAPASITAS CY X HARI DALAM 1 BLN/ TH

X 100%

5. RATIO TINGKAT PEMAKAIAN PERALATAN : GANTRY CRANE, KAPAL

TUNDA, KAPAL PANDU, FORKLIFT DLL (WAKTU YG TERSEDIA ALAT
HARI = 21 JAM (3 JAM UNTUK PERAWATAN/ PERBAIKAN ALAT)
TINGKAT PEMAKAIAN

(UTILKSASI)

WAKTU SIAP OPERASI

(AVAILABEL TIME)
AVAILABILITY

WAKTU PEMAKAIAN OPERASI

WAKTU SIAP OPERASI (AVAILABEL TIME)

POSSIBLE TIME
(WAKTU TERSEDIA)
AVAILABEL TIME
POSSIBLE TIME

1
X 100%

DOWN TIME
(RUSAK/PERBAIKAN)
X 100%

33