You are on page 1of 55

PLENO TUTORIAL

SKENARIO B BLOK 15

NAMA KELOMPOK :
Kevin Arjun
Marlan Pardamean
Dwi Indah Lestari
Siti Selly Aprida
Ita Rahmatika
Frischa Tri Rosalia
Sisca
Indah Permata Sari
Nuari Indiyani
Erentina Suarna Putri
Sandra Magdalena
Hery Akbar

OUTLINE
- Skenario
- Klarifikasi Istilah
- Identifikasi Masalah
- Analisis Masalah
- Learning Issue
- Kerangka Konsep
- Kesimpulan

Mr. Manaf, a-57 year-old man, an accountant, comes to MH


hospital because of shortness of breath since 3 hours ago. In the
last 3 weeks he became easily tired in daily activities. He also
had night cough, nausea, and lost of appetite. Seven months ago
he was hospitalized due to chest discomfort.
Past medical history : treated hypertension, heavy smoker,
rarely
exercised
Family history : no history of premature coronary disease
Physical exam
Orthopneu, height 167 cm, body weight 79 kg, BP 180/110
mmHg, HR 122 x/min irregular, PR 102 x/min, irregular,
unequal, RR 32 x/min.
Pallor, JVP (5+0) cmH20, rales (+), wheezing (+), liver: palpable 2
fingers below the costal arch, and minimal ankle edema

Laboratory results
Hemoglobin: 12,8 g/dL, WBC:8.500/mm3, Diff.count:
0/2/10/60/22/6, ESR 20 mm/jam, Platelet: 225.000/mm3.
Total cholesterol 325 mg/dL, LDL 215 mg/dL, HDL 35
mg/dL, Triglyceride 210 mg/dL, blood glucose 110 mg/dL.
Urinalysis: normal findings.
SGOT 55 U/L, SGPT 45 U/L, CK NAC 92 U/L, CK MB 14
U/L, Troponin I 0,1 ng/ml.
Additional examinations
ECG: atrial fibrillation, LAD, HR 120 x/min, QS pattern
V1-V4, LV Strain
Chest X-Ray: CTR > 50, shoe-shaped cardiac, Kerleys line
(+), signs of cephalization

KLARIFIKASI ISTILAH

Shortness of breath
Nausea
Night cough
Lost of appetite
Chest discomfort
Hypertension
Heavy smoker
Premature coronary disease

Orthopneu
Pallor
Rales
Wheezing
Ankle Edema
Atrial fibrillation
Shoe-shaped cardiac
Signs of cephalization

Mr. Manaf, a-57 year-old man, an accountant, comes


to MH hospital because of shortness of breath since
3 hours ago.
2. In the last 3 weeks he became easily tired in daily
activities.
3. He also had night cough, nausea, and lost of
appetite.
4. Seven months ago he was hospitalized due to chest
discomfort.
5. Past medical history : treated hypertension, heavy
smoker, rarely exercised
.
Family history: no history of premature coronary
disease
1.

6.

Physical exam :
Orthopneu, height 167 cm, body weight 79 kg, BP 180/110 mmHg, HR
122 x/min irregular, PR 102 x/min, irregular, unequal, RR 32 x/min.
Pallor, JVP (5+0) cmH20, rales (+), wheezing (+), liver: palpable 2
fingers below the costal arch, and minimal ankle edema

7. Laboratory results
Hemoglobin: 12,8 g/dL, WBC:8.500/mm3, Diff.count: 0/2/10/60/22/6, ESR
20 mm/jam, Platelet: 225.000/mm3. Total cholesterol 325 mg/dL, LDL
215 mg/dL, HDL 35 mg/dL, Triglyceride 210 mg/dL, blood glucose 110
mg/dL.
Urinalysis: normal findings.
SGOT 55 U/L, SGPT 45 U/L, CK NAC 92 U/L, CK MB 14 U/L, Troponin
I 0,1 ng/ml.
8. Additional examinations
ECG: atrial fibrillation, LAD, HR 120 x/min, QS pattern V1-V4, LV
Strain
Chest X-Ray: CTR > 50, shoe-shaped cardiac, Kerleys line (+), signs of
cephalization

1. Mr. Manaf, a-57 year-old man, an accountant,


comes to MH hospital because of shortness of
breath since 3
hours ago.
- Bagaimana mekanisme dari shortness of breath?
- Bagaimana anatomi jantung?
- Bagaimana fisiologi jantung?
- Bagaimana vaskularisasi jantung?
- Bagaimana hubungan jenis kelamin, usia, dan
pekerjaan
dengan keluhan yang dialami?
- Bagaimana patogenesis dari heart failure?
- Bagaimana patofisiologi dari heart failure?
- Bagaimana etiologi dari heart failure?
- Apa saja klasifikasi heart failure?
- Apa saja faktor resiko heart failure?

2. In the last 3 weeks he became easily tired


in daily activities.
- Apa yang menyebabkan Mr. Manaf cepat lelah
saat
beraktivitas?
- Apa saja klasifikasi NYHA?

3. He also had night cough, nausea, and lost


of appetite.
- Bagaimana mekanisme dan etiologi night cough?
- Bagaimana mekanisme dan etiologi nausea?
- Bagaimana mekanisme dan etiologi lost of
appetite?

4. Seven months ago he was hospitalized due to chest


discomfort.
- Bagaimana hubungan antara penyakit 7 bulan yang lalu
dengan
keluhan sekarang?
- Bagaimana mekanisme dan etiologi chest discomfort?

5. Past medical history : treated hypertension, heavy


smoker, rarely exercised
Family history : no history of premature coronary
disease
- Bagaimana kriteria hipertensi?
- Bagaimana kriteria dari heavy smoker?
- Apa saja dampak dari jarang berolahraga?
- Bagaimana hubungan past medical history dengan keluhan
sekarang?
- Apa makna tidak ada riwayat premature coronary disease?

6. Physical exam :
Orthopneu, height 167 cm, body weight 79
kg, BP 180/110 mmHg, HR 122 x/min
irregular, PR 102 x/min, irregular, unequal, RR
32 x/min. Pallor, JVP (5+0) cmH20, rales (+),
wheezing (+), liver:
palpable 2 fingers below the costal arch,
and minimal ankle edema.
- Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan
fisik?
- Bagaimana mekanisme abnormalnya?

7. Laboratory results
Hemoglobin: 12,8 g/dL, WBC:8.500/mm3,
Diff.count: 0/2/10/60/22/6, ESR 20 mm/jam,
Platelet: 225.000/mm3. Total cholesterol 325
mg/dL, LDL 215 mg/dL, HDL 35 mg/dL,
Triglyceride 210 mg/dL, blood glucose 110
mg/dL.
Urinalysis: normal findings.
SGOT 55 U/L, SGPT 45 U/L, CK NAC 92 U/L, CK
MB 14 U/L, Troponin I 0,1 ng/ml.
- Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan
laboratorium?
- Bagaimana mekanisme abnormalnya?

8.

Additional examinations
ECG: atrial fibrillation, LAD, HR 120 x/min, QS
pattern V1-V4, LV Strain
Chest X-Ray: CTR > 50, shoe-shaped cardiac,
Kerleys line (+), signs of cephalization
- Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan penunjang?
- Bagaimana mekanisme abnormalnya?
- Bagaimana cara menegakkan diagnosa pada kasus ini?
- Apa diagnosis dari kasus ini?
- Bagaimana diagnosis banding pada kasus ini?
- Bagaimana tatalaksana Non-Farmakologi dan
Farmakologi
pada kasus ini?
- Apa saja komplikasi pada kasus ini?
- Bagaimana prognosis pada kasus ini?
- Bagaimana kompetensi dokter umum pada kasus ini?

LEARNING ISSUE
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
GAGAL JANTUNG
PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI
KAD

ANATOMI

CORONARY ARTERY SYSTEM

FISIOLOGI

GAGAL JANTUNG
Definisi
Gagal Jantung adalah kondisi patofisiologi, dimana
terdapat kegagalan jantung memompa darah
yang sesuai dengan kebutuhan jaringan
. Gagal jantung sistolik dan diastolik
. Gagal jantung high output dan low output
. Gagal jantung Akut dan kronis
. Gagal jantung Kiri dan gagal jantung kanan

FAKTOR RESIKO
1. Faktor resiko yang tidak diubah (Unmodifiable)
Usia
Jenis Kelamin (Laki-laki mempunyai resiko yang lebih tinggi dari
pada perempuan yang menstruasi tapi setelah perempuan
menopause resikonya meningkat)
Gen

2. Faktor yang dapat diubah (modifiable)


Merokok
Hiperkolestrolemia
Hipertensi
Diabetes
Obesitas (diet)
Stress
Alkohol
Kurang Olahraga

ETIOLOGI
Meningkatnya beban preload (tekanan di vena
dan volume volume tinggi)
Keadaan yang meningkatkan beban preload
yakni regurgitasi aorta dan cacat septum
ventrikel
Meningkatnya beban afterload (resistensi perifer
tinggi)
Keadaan yang meningkatkan beban afterload
yakni stenosis aorta dan hipertensi sistemik
Menurunnya kontraktilitas miokardium

PATOGENESIS

PATOFISIOLOGI

Penyakit jantung iskemik kelainan interinsik


pada kontraktilitas miokardium mengganggu
kemampuan pengosongan ventrikel
penurunan CO dan meningkatnya volume
residual tekanan akhir diastolic ventrikel
kiri (LVDEP) tekanan atrium kiri(LAP)
takanan vena dan kapiler paru transudasi
(jika efek transudasi > drainase limfatik maka
akan menyebabakan edema paru)
tekanan arteri pulmonalis tahanan
terhadap ejeksi ventrikel kanan tekanan
atrium kanan edema dan kongesti sistemik

KLASIFIKASI

DIAGNOSIS
Anamesis
Pemeriksaan fisik
Elektrokardiografi dan foto toraks,
akokardiografi doppler
Untuk menegakkan diagnosis gagal jantung,
praktisi kesehatan dapat menggunakan kriteria
Framingham. Diagnosis gagal jantung
berdasarkan kriteria Framingham memerlukan
setidaknya satu kriteria mayor dan dua kriteria
minor

PENATALAKSANAAN

PRINSIP TATA LAKSANA PADA GAGAL JANTUNG

Mengurangi beban kerja


Memperkuat kontraksi miokard
Mengurangi kelebihan cairan dan garam
Melakukan tindakan dan pengobatan khusus
terhadap penyakit, faktor pencetus, dan kelainan
yang mendasari
. Farmakologi
. Nonfarmakologi

HYPERTENTION HEART DISEASE

PATOGENESIS

Hipertrofi ventrikel kiri (HVK) merupakan


kompensasi jantung menghadapi tekanan darah
tinggi ditambah dengan factor neurohumoral yang
ditandai oleh penebalan konsentrik otot jantung
(hipertrofi konsentrik). Fungsi diastolik akan mulai
terganggu akibat dari gangguan relaksasi ventrikel
kiri, kemudian disusul oleh dilatasi ventrikel kiri
(hipertrofi eksentrik). Rangsangan simpatis dan
aktivasi
sistem
Renin-Angiotensin-Aldosterone
(RAA) memacu mekanisme Frank-Starling melalui
peningkatan volume diastolic ventrikel sampai tahap
tertentu dan pada akhirnya akan terjadi gangguan
kontraksi miokard (penurunan/gangguan fungsi
sistolik).

Iskemia miokardium
. Aterosklerosis
. Peningkatan kebutuhan oksigen akibat HVK
Keluhan dan Gejala
. Pada tahap awal, seperti hipertensi pada umumnya
kebanyakan pasien tidak ada keluhan. Bila
simtomatik, maka biasanya disebabkan oleh
Peninggian tekanan darah itu sendiri, seperti
berdebar-debar, rasa melayang (dizzy) dan impoten

Penyakit jantung/hipertensi vascular seperti cepat


capek, sesak napas, sakit dada (iskemia miokard
atau diseksi aorta), bengkak kedua kaki atau
perut. Gangguan vascular lainnya adalah
epiktaksis, hematuria, pandangan kabur karena
pendarahan retina, transient cerebral ischemic
Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder :
polidipsia, poliuria, dan kelemahan otot pada
aldosteronisme primer, peningkatan erat badan
dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing.
Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan
episode sakit kepala, palpitasi, banyak keringat
dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy).

PEMERIKSAAN FISIK

.
.
.

Keadaan umum dan keadaan khusus


Cushing
Feokromasitoma
perkembangan tidak proposionalnya tubuh atas
dibanding bawah yang sering ditemukan pada
koarktasio aorta
Pengukuran tekanan darahdi tangan kiri dan
kanan saat tidur dan berdiri
Funduskopi dengan klasifikasi Keith-WagenerBarker sangat berguna untuk menilai prognosis.
Palpasi dan auskultasi arteri karotis, untuk
menilai stenosis atau oklusi

Tambahan
Pemeriksaan jantung, untuk mencari pembesaran jantung
ditujukan untuk menilai HVK dan tanda-tanda gagal jantung
seperti:
Impuls apeks yang prominen
Bunyi jantunng S2 yang meningkat akibat kerasnya
penutupan katup aorta
Murmur diastolik akibat regurgitasi aorta
Bunyi S4 (gallopatrial atau presistolik), dapat ditemukan
akibat dari peninggian tekanan atrium kiri
Bunyi S3 (gallopventrikel atau protodistolik), ditemukan bila
tekanan akhir diastolik venttrikel kiri meningkat akibat dari
dilatasi ventrikel kiri
S3 dan S4 yang ditemukan bersama, disebutsummation
gallop.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium awal meliputi:
Urinalisis : protein,leukosit, eritrosit, dan
silinder
Hemoglobin/hematokrit
Elektrolit darah : Kalium
Ureum/kreatinin
Gula darah puasa
Kolesterol total
Elektrokardiografi menunjukan HVK pada
sekitar 20-50% (kurang sensitif) tetapi masih
menjadi metode standar.

PENATALAKSANAAN
JNC VIII2013,ESH/ESC 2013
Pengelolaan lipid agresif dan pemberian aspirin
bloker, ACE inhibitor atau antialdosteron
(pasca Infark)
Diuretik dan ccb (resiko pjk yang tinggi)
Diuretik, Ace dan Arb dan antildosteron
(gangguan fungsi ventrikel)

CORONARY ARTERY DISEASE


Defenisi
Penyakit arteri koroner adalah penyempitan atau
penyumbatan arteri koroner, arteri yang
menyalurkan darah ke otot jantung. Bila aliran
darah melambat, jantung tak mendapat cukup
oksigen dan zat nutrisi. Hal ini biasanya
mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina.
Bila satu atau lebih dari arteri koroner
tersumbat sama sekali, akibatnya adalah
serangan jantung (kerusakan pada otot jantung)

ETOLOGI
Terdapat empat faktor resiko biologis yang tak
dapat diubah, yaitu: usia, jenis kelamin, ras dan
riwayat keluarga
Faktor-faktor resiko tambahan lainnya masih
dapat diubah
1)Hiperlipidemia
2)Hipertensi
3)Merokok
4)Diabetes Militus

PATOFISIOLOGI

TANDADAN GEJALA
Dada terasa tak enak(digambarkan sebagai
mati rasa, berat, atau terbakar;dapat menjalar
ke pundak kiri, lengan, leher, punggung, atau
rahang)
Sesak napas
Berdebar-debar dan denyut jantung lebih cepat
Pusing
Mual
Kelemahan yang luar bias

PENGOBATAN
Obat Antianginal
Nitrat
Beta Blocker
Calsium Channel Blocker
Diuretik

Digitalis

Obat Anti Aritmia

Anticoagulant

Obat Antiplatelete

Obat Untuk Memperbaiki Kadar Kolesterol Dalam Darah

Statin

Nicotinic Acid

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN LAB

ADDITIONAL EXAMINATIONS
Pemeriksaan

Hasil

Keadaan

Interpretasi

Normal

Cor

CTR

>50%

<50%

Cardiomegali

Bentuk

Shoe-Shaped

Normal

ACS

Atrial fibrilasi

Atrial fibrilasi

Tidak ada

Q-S

Q-S pattern V1-

Tidak ada

pattern

sampai V4

V1

Abnormal
Abnormal

sampai V4

LV strain
Kerleys line

Abnormal

Signs of

Abnormal

cephalization

DIAGNOSIS BANDING
Gagal

COPD

jantung

Heart

Pneumonia

Attack

kongestif
Nyeri dada

Nafas

pendek
Fatigue

Nausea
Takikardia

V
V

V
V

V
-

Wheezing

Edema pada

Hepatomeg

ali
Peningkata

ankle

n JVP

LEVEL KOMPETENSI
Gagal Jantung Akut , 3B
Gagal Jantung Kronik, 3A

KERANGKA KONSEP

KESIMPULAN

Mr.Manaf, 57 tahun menderita congestive heart


failure karena hipertensi heart disease dan
coronary artery disease.

TERIMA KASIH

You might also like