You are on page 1of 23

PELATIHAN

GIZI RS

PROSES ASUHAN GIZI


TERSTANDAR

An OVERVIEW

Park Hotel, Bandung


29 Mei 2 Juni 2013
ASDI - DPD JABAR

TUJUAN
2

Peserta pelatihan
dapat
o

Memahami proses asuhan gizi


terstandar dan bahasa
terstandar

Memahami manfaat proses


asuhan gizi bila diterapkan
dengan baik

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

PROSES ASUHAN GIZI


3

Sekumpulan aktivitas yang


terorganisir, mulai dari
mengidentifikasi kebutuhan gizi
sampai intervensi untuk memenuhi
kebutuhan tersebut
Tujuan
Mengembalikan pada kondisi status
gizi yang seimbang dengan
mempengaruhi berbagai faktor
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

SEJARAH SINGKAT NCP


4

Awal th 2002,Praktisi gizi USA


mengidentifikasi kebutuhan untuk
menciptakan metoda pemberian
asuhan gizi yang terstandar untuk
meningkatkan kualitas dan
Ditunjuk
Nutrition
Care Model
meningkatkan
keberhasilan
asuhan

Workgroup

Th 2003 diterima ADAs Standardized


Nutrition Care Process (NCP) untuk
diimplementasikan oleh praktisi gizi di USA
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

SEJARAH SINGKAT NCP


5

2003

Disepakati istilah:

Standardized Nutrition Care


Process
Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT)

Suatu metoda pemecahan masalah


yang sistematis dimana praktisi gizi
dengan berpikir kritis melakukan
pengambilan keputusan untuk
menangani problem gizi dan

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

SEJARAH SINGKAT NCP


6

4 langkah Standardized Nutrition


Care Process
Proses Asuhan Gizi
Terstandar (PAGT)A

sesmen
gizi

D
iagnosa
gizi
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

PROSES ASUHAN GIZI


TERSTANDAR
7

PAGT dirancang untuk


o Meningkatkan konsistensi dan
kualitas asuhan
o Hasil akhir lebih dapat diprediksi
o Terstandar namun proses asuhan secara
individual
o Kerangka berpikir
kritisstandar asuhan
PAGT bukan
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

-MNT

PAGT UNTUK MENINGKATKAN


KUALITAS ASUHAN
8

Definisi Kualitas:
Tingkat dimana pelayanan kesehatan untuk

individu atau masyarakat meningkatkan


kemungkinan keberhasilan dan konsisten
dengan pengetahuan profesi mutahir
Kualitas diukur dengan tingkat keberhasilan
(hasil ahir intervensi) dan kepatuhan
melaksanakan proses asuhan yang berlaku
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

PAGT UNTUK MENINGKATKAN


KUALITAS ASUHAN
9

PAGT suatu standard proses yang


memberikan struktur dan kerangka yang
konsisten digunakan untuk memberikan
asuhan gizi
Bila dikombinasikan dengan content of care
yang berdasarkan evidenced akan
menghasilakn peningkatan kualitas asuhan
dan perbaikan status gizi

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

BAHASA TERSTANDAR DALAM


PAGT
10

Sebelum PAGT, tidak adanya bahasa gizi


terstandar dan terminologi umum membuat
praktisi gizi kesulitan dalam berkomunikasi
baik dengan sesama atau dengan praktisi
kesehatan lainnya
Praktisi gizi kadang menggunakan kata yang
sama untuk maksud yang berbeda, dan
kadang menggunakan kata yang berbeda
untuk maksud yang sama

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

BAHASA TERSTANDAR DALAM


PAGT
11

Tidak adanya bahasa terstandar


menyebabkan :
Sulit dalam mengklasifikasi,
mengukur ataupun membuat
laporan keberhasilan
Sulit dalam membuat
intervensi
penelitian dan edukasi
Th 2003 dibentuk Standardized
Language
Task Force
Th 2005
disetujui terminologi

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

diagnosis gizi,
Th 2009 terminologi asesmen
gizi, termasuk terminologi
monitoring & evaluasi; dan juga

BAHASA TERSTANDAR DALAM


PAGT
12

Dalam penyempurnaan, beberapa kali direvisi dan


mendapat masukan dari praktisi gizi internasional,
Mulai diimplementasikan secara internasional,
dan dipublikasikan
buku International
Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Manual,terahir
edisi
ke 4, tahun 2013.
Berbagai rumah sakit di Indonesia
juga mulai
Dalam rangka meningkatkan
mengimplementasikan
pelayanan gizi di Indonesia, sejalan
dengan akreditasi JCI dan akreditasi
RS 2012, direktorat bina gizi
kemenkes RI awal 2013 sedang
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013 menyusun pedoman PAGT dan

MANFAAT PAGT & BAHASA


TERSTANDAR
13

Dietisien MENENTUKAN masalah gizi, bukan


hanya merespon
diagnosa profesi lain
Mempunyai penamaan masalah gizi yang
spesifik (DIAGNOSA GIZI)
Dokumentasi yang terstruktur. Jelas
rangkaian antara data ASESMEN
( sign simptoms ) dengan problem dan
intervensi berdasarkan etiologi
problem (Format PES)
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

Identifikasi sign simptoms yang akan

PROSES ASUHAN GIZI & MODEL


14

PROSES ASUHAN GIZI


DIMULAI BILA,,
Pasien/ klien/ grup teridentifikasi
risiko gangguan gizi
Membutuhkan bantuan lanjut untuk
mencapai dan menjaga
status gizi dan kesehatannya
PROSES ASUHAN GIZI
BERAKHIR
Tujuan BILA
telah
tercapai
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

Proses dan Model Asuhan Gizi Terstandar

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

15

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

16

Overview PAGT dan Terminologi

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

17

KAITAN LANGKAH LANGKAH


DALAM PAGT

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

18

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

19

Patient safety & NCP


20

Standar
akreditasi RS
FOKUS
2012
PASIEN
Pasien teridentifikasi
risiko
gangguan
gizi mendapat
Pasien
berisiko
terapi gizi
Ada proses menyeluruh untuk
merencanakan, memberikan
dan monitor terapi gizi
Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

Kolaborasi pasien, dietisien

KESIMPULAN
21

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

RUJUKAN
22

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar-2013

TERIMA KASIH

23

Asosiasi Dietisien Indonesia Jabar2013

You might also like