You are on page 1of 49

Penyakit Virus

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

Penyakit Kulit yang Disebabkan oleh


Virus :

HERPES ZOSTER
HERPES SIMPLEKS
VERUKA
KONDILOMA AKUMINATUM
MOLUSKU KONTAGIOSUM
VARISELA
VARIOLA

HERPES ZOSTER

Herpes Zoster adalah penyakit yang


disebabkan oleh infeksi virus variselazoster yang menyerang kulit dan mukosa,
infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang
terjadi setelah infeksi primer.
Sinonim : Dampa, cacar ular

Patogenesis

Virus berda di ganglion posterior susunan saraf


tepi dan ganglion kranialis kelainan kulit
setingkat dengan daerah persarafan
Dapat menyerang ganglion anterior bagian
notorik kranialis gangguan motorik

Gejala Klinis

Predileksi : daerah torakal


Inkubasi : 7-12 hari
Prodromal : demam, pusing, nyeri otot/tulang, gatal
Timbul eritema
timbul lesi vesikel berkelompok,
dasar kulit eritematosa dan edema.
- unilateral, dermatomal
- hiperestesi
- vesikel jernih keruh; pustul krusta
- perdarahan HZ hemoragik
- infeksi sekunder ulkus sikatriks
- resolusi 1-2 minggu
- pembesar KGB regional


Kelainan pada wajah
- Gangguan n. trigeminus (ganglion
Gaseri)
- Gangguan n. fasialis
- Gangguan n. otikus (ganglion
Genikulatum)

H Z oftalmikus

- Gangguan pada n. trigeminus cabang


pertama
kelainan pada mata
- Cabang II + III kelainan pada kulit
- Sindrom Ramsay Hunt
* dikerenakan gangguan fasialis & otikus
* gejala : paralisis otot wajah (paralisis
Bell), tinitus, vertigo, nistagmus, nausea,
gangguan pendengaran

Komplikasi :
1. Neuralgia pascaherpetik
2. Ulkus dengan jaringan nekrotik pada
imunokompromais
3. HZ oftalmikus :ptosis paralitik, keratitis,
skleritis, uveitis, korioretinitis, neuritis
optik
4. Paralisis motorik
5. Infeksi menjalar ke organ dalam paru,
hepar, otak

Neuralgia pascaherpetik :
- rasa nyeri yang timbul pada bekas lesi
- terutama pada orang tua (usia > 40 th)

Diagnosis :

- anamnesis & klinis


- penunjang : uji Tzanck

Diagnosis banding :
- herpes simpleks
- Pada nyeri yang merupakan gejala
prodromal lokal : rematik, angina
pektoris, gastritis, artritis

Tatalaksana
1. Simtomatik

- kortikosteroid bila ada sindrom Ramsay Hunt


- analgetik

- jika masih stadium vesikel kering :bedak salisil, erosi :


kompres tebuka, ulcer : salep antibiotik.
2. Kausatif
- antiviral : asiklovir 5x800 mg/hr selama 7 hari,
valasiklovir 3x1000mg. Dapat dilanjutkan 2 hari setelah
lesi baru tidak timbul lagi.
- antibiotik bila ada infeksi sekunder
Prognosis :
- baik, bergantung tindakan/perawatan sejak awal

HERPES SIMPLEKS

Herpes simpleks adalah infeksi akut yang


disebabkan oleh herpes simpleks virus (HSV) tipe I
atau tipe II yang ditandai dengan adanya vesikel
yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan
eritematosa pada daerah dekat mukokutan
HSV tipe I daerah labialis 80-90%, urogenital 10-30%,
herpetic whitlow pada usia< 20 tahun & neonatal 30%.
HSV tipe II daerah labialis 10-20%, urogenital 70-90%,
herpetic whitlow pada usia> 20 tahun & neonatal 70%.

Patogenesis

Infeksi primer : melalui defek kecil pada kulit atau


mukosa bereplikasi lokal menyebar lewat akson
ganglia sensoris masuk fase laten
Tanpa gejela
Dapat dideteksi dengan kenaiakn titer IgG
Infeksi sekunder : aktif kembali lewat berbagai
rangsangan (trauma kulit lokal,sinar UV, demam)
gejala klinis.
Penularan : droplets, kontak langsung dg lesi,
kontak cairan spt saliva
3-7 hari kulit lembek, nyeri, parastesia ringan, rasa
terbakar, gatal.


2 24 jam pertama : Gejala berupa gatal atau
terbakar
12 jam berubah dari lesi eritem menajdi
papula hingga terbentuk vesikel pecah
menjadi erosi. Di daerah mulut dan vagina
Dapat menyebar ke kulit mana saja : jari jari
tangan herpetic whitlow

Gejala Klinis

1. Infeksi primer : HSV I predileksi mulut & hidung


pada usia anak-anak, HSV II predileksi pinggang &
genital. Dapat disertai gejala sistemik (demam,
malaise).
Kulit : vesikel berkelompok,ukuran sama,
eritematosa, berisi cairan jernihseropurulen,
krusta, ulserasi
2. Fase Laten : tidak ada GK
3. Infeksi sekunder : ditempat yang sama tau
sekitarnya, GK lebih ringan, disertai demam,
panas, gatal, nyeri.

Diagnosis

Antibodi HSV
Tes Tzanck dengan pewarnaan giemsa
ditemukan sel datia berinti banyak dan adan
inklusi intranuklear

DD
Impetigo vesikobulosa
Ulkus durum
Ulkus mole

Penatalaksanaan

Topikal : Salep/krim idoksuridin atau asiklovir


Oral : asiklovir 5x200mg selama 5 hari.
Vaksin HSV untuk ibu hamil, bayi yangterinfeksi HSV diberi
asiklovir intravena

Komplikasi
Pioderma, ekzema herpetikum, eritema multiform, ensefalitis/
meningitis

Prognosis
Penyakit singkat & rekuren jarang : bonam
Orang dg gg. imunitas : malam

KONDILOMA AKUMINATUM

Sinonim : veruka akuminatum


Etiologi : virus papiloma humanus (VPH)
Epidemiologi :
- merupakan penyakit IMS
- tersebar di seluruh dunia
- transmisi melalui kontak langsung

Gejala klinis :

- bentuk lesi vegetasi bertangkai, warna

kemerahan/kehitaman
- permukaan papilomatosa
- vegetasi besar giant condyloma
(Buschke) maligna
- Lokasi :
* : perineum, anus, sulkus koronarius,
glans penis, oue, korpus, pangkal
penis
* : vulva, introitus vagina, porsio uteri

Diagnosis banding :
1. Veruka vulgaris
2. Kondiloma latum (S II)
3. Karsinoma sel skuamosa

Tatalaksana :
1. Kemoterapi
- tingtura podofilin 25%
- larutan asam trikloroasetat 50%
- krim 5 fluorourasil

2. Bedah listrik, bedak beku, skalpel, laser


3. Interferon
4. Imunoterapi

Prognosis
Pada umumnya baik, kecuali pada VPH
tipe tertentu dapat menyebabkan
keganasan

VERUKA

Sinonim : kutil, common wart


Etiologi : virus papiloma
Kalsifikasi menurut bentuk :
1. veruka vulgaris
2. veruka plana juvenilis
3. veruka plantaris
4. veruka akuminatum (kandiloma
akuminatum)

1. Veruka vulgaris

Pada anak & dewasa


Predileksi di ekstremitas
Bentuk bulat, abu-abu, lentikular permukaan
verukosa
Fenomena Koebner (+) : dengan goresan
dapat timbul autoinokulasi sepanjang goresan

2. Veruka plana
juvenilis :

Lesi papul datar, miliar-lentikular


Permukaan licin, warna kulit kecoklatan
Letak di wajah, leher, dorsum manus/pedis,
pergelangan tangan, lutut
Fenomena Koebner (+)

3. Veruka plantaris

Ditelapak kaki
Bentuk cincin, bagian tengah lunak
Warna kekuningan
Nyeri waktu berjalan

Penatalaksanaan

1. Bahan Kaustik : asam trikloroksetat 50% dan fenol


likuifaktum
2. Bedah Beku : CO2, N2 dan N2O
3. Bedah Skapel
4. Bedah Listrik
5. Bedah Laser

Prognosis
Sering residif, walaupun diberikan pengobatan adekuat

MOLUSKUM KONTAGIOSUM

Etiologi : virus poks


Epidemiologi :
- menyerang anak & dewasa (IMS)
- transmisi kontak kulit langsung dan
autoinokulasi

Gejala klinis
- inkubasi : beberapa minggu
- lesi papul miliar lentikular, warna putih,
bentuk kubah, lekukan di tengah (delle)
- Lokasi : wajah, badan, ekstremitas, pubis

Penatalaksanaan

Mengeluarkan massa yang

menggandung badan moluskum.


ekstraktor komedo, jarum suntik, kuret
Elektrokauterisasi / bedah beku

Prognosis
Menghilangkan semua lesi, jarang residif

VARISELA

Sinomim
: cacar air, chicken pox
Etiologi
: virus varisela-zoster
Epidemiologi :
- tersebar diseluruh dunia
- mengenai semua usia, terutama anakanak
- penularan aerogen

Gejala klinis :

- inkubasi : 7 14 hari
- gejala prodromal : demam, malese, nyeri kepala
- erupsi polimorfi : papul eritem vesikel
pustul krusta
- lokasi : badan menyebar ke wajah &
ekstremitas
- mukosa mata, mulut, sal napas atas
- pembesaran KGB
- dapat disertai gatal

Komplikasi

- anak jarang, dewasa lebih sering


- ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis,
karditis, hepatitis, keratitis,
konjungtivitis, otitis, arteritis, purpura
- ibu hamil
trimester I : kelainan kongenital
trimester III : varisela kongenital

Diagnosis

- anamnesis & klinis


- penunjang uji Tzanck

Diagnosis banding :
- variola

Tatalaksana :
1. Simtomatik
- analgetik/antipiretik
- antipruritus oral, bedak salisil
2. Kausatif :
- antivirus : asiklovir 5x400-800 mg/hr
- VZIG (varisela zoster immunoglobuline)
3. Pencegahan :
- vaksinasi varisela pada bayi < 12 bulan
- vaksinasi ulang setelah 4-6 tahun

Prognosis :
- baik

Variola

Sinonim : cacar, small pox


Etiologi : virus pox (pox virus variolae)
Epidemiologi :
- tersebar diseluruh dunia, beberapa
insidens
- WHO 1984 : seluruh dunia bebas
varisela

Gejala klinis
- inkubasi : 2-3 minggu
- terdapat 4 stadium
- Stadium inkubasi/prodromal
* nyeri kepala, tulang, sendi
* demam tinggi, malese, mual/muntah
- Stadium makulo-papular
* makula eritem papul
* letak di wajah & ekstremitas, telapak
tangan & kaki
*suhu normal, lesi baru (-)

- Stadium vesikulo-pustulosa
- 5-10 hari timbul vesikel pustul
- suhu naik kembali
- lesi membentuk umbilikasi

- Stadium resolusi
- berlangsung 2 minggu
- lesi krustasi lepas sikatriks atrofik
- suhu normal
- perdarahan black variola
- fatal mortalitas 1-50%

Komplikasi

- Bronkopneumonia
- Pioderma : furunkulosis, impetigo
- Ulkus kornea, ensefalitis, telogen
efluvium
Diagnosis

- Anamnesis, klinis
- Penunjang : inokulasi korioalantoik

Tatalaksana
- simtomatik
* antipiretik
- kausatif
* antivirus (asiklovir, valasiklovir)
* antibiotik bila ada infeksi sekunder

Prognosis
- mortalitas 1-50%
- kurang baik, karena terbentuk
sikatriks

You might also like