Professional Documents
Culture Documents
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Rekaman
ditimbulkan
grafis
pada
kontraksi mekanis
dari
potensial
waktu
jantung
listrik
yang
melakukan
Conduction System
POROS
ATAU
AKSIS
DAN
SEGITIGA
EINTHOVE
N
KERTAS EKG
Merupakan kertas grafik yang dibagi dengan garis tipis (1
mm x 1 mm) dan garis agak tebal (5 mm x 5 mm) secara
horizontal dan vertikal
Aksis horizontal menggambarkan kurun waktu
Kecepatan mencatat mesin EKG : 25 mm/dtk
Setiap 1 mm horizontal mewakili 0,04 detik, dan 5 mm
mewakili 0,2 detik
Aksis vertikal menggambarkan voltage
Standarisasi baku voltage (amplitudo) adalah 1, 10 kotak
kecil vertikal (1 cm) mewakili 1 mV
IRAMA JANTUNG :
SISTEM KONDUKSI JANTUNG
Atrium
: 75 x/menit
Simpul AV : 60 x/menit
Berkas His : 50 x/menit
Serabut Purkinje dan ventrikel
x/menit
: 30-40
cepat dengan
menentukan aksis
menggunakan
sandapan I dan aVF
(tegak lurus)
- Nilai normal aksis :
antara - 30 sampai +
105
- menentukan jumlah
aljabar amplitudo
gelomb EKG (skala
mm)
- diekstrapolasikan di
sandapan yang
bersangkutan
DEVIASI AKSIS
Deviasi aksis kiri (Left Axis Deviation) :
Left Anterior Hemiblock
Left Bundle Branch Block : kadang-kadang
Hipertrofi ventrikel kiri : jarang ditemukan LAD
kecuali terdapat LAHB
Non-kardiak : diafragma letak tinggi, asites, tumor
abdominal dll
Individu normal
DEVIASI AKSIS
Deviasi aksis kanan (Right Axis Deviation) :
Hipertrofi ventrikel kanan
Bila perubahan aksis terjadi tiba-tiba : dicurigai terjadi
emboli paru atau infark miokard lateral
Gangguan konduksi : left posterior hemiblock, RBBB,
WPW syndrome, gangguan irama ventrikular
Hipertensi pulmonal
PPOK
Perikarditis Konstriktiva
GELOMBANG P
Menggambarkan aktivitas depolarisasi atrium.
Karekteristik Gelombang P :
Tinggi kurang dari 2,5 mm (0,25 mV)
Lebar (Durasi) kurang dari 3 mm (0,08-0,11 dtk)
Gambarannya :
Selalu positif di sandapan II dan selalu negatif di
sandapan aVR
Defleksi positif di sandapan lateral (I, aVL, V5 dan V6)
Biasanya bifasik pada sandapan V1
P-Pulmonal
Kelainan gel P akibat depolarisasi atrium
kanan yang lebih besar dari normal
Terdapat pada : Penyakit pada katup
Trikuspid, hipertensi pulmonal yang disertai
hipertrofi atrium kanan
Arus depolarisasi atrium kanan : inferior dan
anterior. Gamb P-Pulmonal paling sering
terlihat pada sandapan inferior dan anterior
GELOMBANG Q
Defleksi ke bawah yang pertama pada kompleks
QRS
Awal dari fase depolarisasi ventrikel
Gelombang Q patologis :
KOMPLEKS QRS
Mewakili depolarisasi ventrikel atau
penyebaran impuls di seluruh ventrikel
Komponen yang membentuk kompleks ini :
- Gel Q yaitu defleksi negatif sebelum
defleksi positif
- Gel R yaitu defleksi positif yang pertama
muncul disertai atau tidak disertai gel Q
- Gel S yaitu defleksi negatif setelah gel R
P-Mitral
Gelombang P yang berbentuk bifida dengan
lebar > 3 mm (0,12 detik)
Tanda khas dari pembesaran atrium kiri
Arus depolarisasi lebih besar sehingga waktu
depolarisasi lebih lama.
Sering ditemukan pada penyakit katup mitral
dan aorta
GELOMBANG R
GELOMBANG S
Defleksi negatif setelah gelombang R
Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel
Kepentingan hampir sama dengan gel R
GELOMBANG T
Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel
Bila abnormal menunjukkan :
Adanya iskemia/infark
Kelainan elektrolit
Amplitudo normal :
Normal bila :
GELOMBANG U
Gelombang kecil yang kadang-kadang terlihat
setelah gel T
Bagian akhir dari repolarisasi yang seb nya
masih termasuk bag gel T
Normal :
Kurang dari 2 mm
Selalu lebih kecil dari gel T di sandapan II
Abnormal :
Amplitudo > 2 mm atau > T, tdp hipokalemia
Gel U terbalik (sandapan I, II, V5 dan V6) : pada
iskemia dan hipertrofi
INTERVAL PR
Waktu mulai depolarisasi atrium sampai
onset depolarisasi ventrikel
Jarak antara permulaan gel P-permulaan
kompleks QRS
Batas normal : 0,12-0,20 detik
Interval PR < 0,12 detik : pada keadaan
hantaran dipercepat (sindrom WPW)
Interval PR > 0,20 detik : terdapat blok AV
Interval PR berubah-ubah : wandering
pacemaker
INTERVAL QRS
INTERVAL QT
Interval QT memanjang
Risiko timbulnya aritmia
Kongenital : Long QT syndrome (autosomal
dominan)
Didapat :
Pengaruh obat-obatan antiaritmia : quinidin,
prokainamid, hipnotik, major tranquilizer
Gangguan elektrolit : hipokalemia,
hipomagnesemia, hipokalsemia
Interval QT memendek
Pemakaian digitalis
Hiperkalsemia
SEGMEN S-T
Mulai dari titik J sampai permulaan gelombang T
Normal : isoelektrik ( range antara 0,5 mm
sampai + 2 mm )
Guna :
Elevasi segmen ST : infark miokard akut, aneurisma LV,
perikarditis
Depresi segmen ST : iskemia, efek digitalis, LV strain
IRAMA SINUS
SINUS TAKIKARDIA
SINUS BRADIKARDIA
SINUS ARITMIA
SINUS ARREST (HENTI SINUS)
ARRHYTHMIA
Sinus Bradycardia
Rythm
Rate
P wave
PR Interval
QRS complex
: Regular
: < 60 bpm
: Normal. Followed by QRS
: Normal
: Normal
Sinus Tachycardia
Rythm
Rate
P wave
PR Interval
QRS complex
: Regular
: >100 bpm
: Normal. Followed by QRS
: Normal
: Normal
Sinus Arryhthmia
Rythm
Rate
P wave
PR Interval
QRS complex
: Irregular
: 60-100 bpm
: Normal. Followed by QRS
: Normal
: Normal
Supraventricular Tachycardia
Rythm
Rate
P wave
PR Interval
QRS complex
: Regular
: 150-250bpm
: (-) or small
: cant be measured(usually)
: Normal
Atrial Flutter
Rythm
Rate
P wave
P : QRS
PR Interval
QRS complex
: Regular (usually)
: variable
: sawtooth appearance
: 2:1, 3:1, 4:1
: cant be measured
: Normal
Atrial Fibrillation
Rythm
Rate
P wave
PR Interval
QRS complex
: Irregularly Irregular
: variable
: cant be identified
: cant be measured
: Normal
Junctional Rythm
Rythm
Rate
P wave
PR Interval
QRS complex
: Regular
: 40-60bpm
: (-) or inverted
: <0.12s or (-)
: Normal
: Iregular
: variable
: depends on impuls
: <0.12s or (-)
: Normal
: Irregular
: variable
: (-)
: (-)
: >0.12s
Bigeminy
Trigemin
y
Quadrigemi
ny
Ventricular Tachycardia
Rythm
Rate
P wave
PR Interval
QRS complex
: Regular
: >100bpm
: maybe present (av dissociation)
: (-)
: >0.12s
Ventricular Fibrillation
Rythm
Rate
P wave
PR Interval
QRS complex
: Irregular
:?
: (-)
: (-)
: cant be identified
TERIMA KASIH