You are on page 1of 45

Kelainan Katup Mitral

Arsy Prestica Rosadi


Pembimbing: dr Sr. Hastuti, SP,JP

Pendahuluan
Penyakit kelainan katup mitral
merupakan salah satu penyakit katup
jantung yang sering ditemukan di
Indonesia.
Mitral stenosis sering terjadi akibat
komplikasi dari penyakit demam
rematik.
Pentingnya penegakan diagnosis
pada penyakit kelainan katup mitral
sejak awal dan tatalaksana yang
tepat akan memberikan prognosis
yang baik untuk pasien

Struktur dan Fungsi Katup Jantung


Terdapat 4 katup jantung :
Katup
Atrioventrikular

Katup
Semilunar

Mitral
membagi atrium kiri dan
ventrikel kiri

Katup Aorta
terletak antara ventrikel
kiri dan aorta

Trikuspidalis
membagi atrium kanan
dan ventrikel kanan

Katup Pulmonal
terletak antara ventrikel
kanan dan arteri pulmonal

Katup Artrioventrikuler terdiri dari:


1. Kordae Tendinea
. Mengikat tepi-tepi daun katup
Atrioventrikular
. Mencegah katup berbalik.
2. Otot Papilaris
. Tempat berpangkalnya chordae
tendinea
. Berhubungan langsung dengan
permukaan dalam dinding ventrikel

Struktur
Katup Artrioventrikular

Mekanisme Kerja Katup AV


Gradien tekanan ke arah depan (tekanan di
belakang katup lebih besar) memaksa katup
terbuka.

Mekanisme Kerja Katup


Gradien tekanan ke arah belakang (tekanan di
depan katup lebih besar) mendorong katup
tertutup. Jadi, katup jantung ini bersifat satu
arah.

Stenosis Mitral
Definisi:
Keadaan dimana
terjadi gangguan
aliran darah dari
atrium kiri melalui
katup mitral
karena obstruksi
pada katup mitral.

Etiologi Mitral Stenosis


Penyebab utama : Demam Rematik
40 % stenosis mitral murni
Sisanya disertai dengan Mitral
regurgitasi atau kelainan pada
katup aorta
Protein M pada Streptococcus
hemolitycus grup A dapat pula
ditemukan pada jantung, sehingga
menimbulkan reaksi autoimun
sebagai respon antibody terhadap

Etiologi Mitral Stenosis

Akibat proses rematik, terjadi:


Penebalan di tepi daun katup
karena jaringan fibrosa atau
kalsifikasi
Fusi komisura
Pemendekan dan fusi chorda
tendinea, sehingga menyebabkan
daun katup keras dan kaku.

Etiologi Mitral
Stenosis

Komplikasi
Rhematoid
Artritis

Kongenital

Penggunaan
Katup prostetik

Kalsifikasi pada
cincin anulus
fibrosa Mitral

Komplikasi pada
Systemic Lupus
Erythematosus

Patofisiologi Mitral Stenosis


Ukuran normal orifisium katup mitral:
4-6 cm2
Ketika area orifisium berkurang
sampai < 1 cm2 diperlukan
peningkatan tekanan atrium kiri
sebesar 25 mmHg
Kenaikan tekanan atrium kiri akan
diteruskan ke vena pulmonalis dan
mengakibatkan kongesti paru serta
keluhan sesak.

Patofisiologi Mitral Stenosis

Tekanan arteri pulmonalis ikut


meningkat menyebabkan
hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonalis meningkatkan
resistensi ejeksi ventrikel kanan
menuju arteri pulmonalis hipertrofi
ventrikel kanan

Derajat Stenosis
Penentuan derajat beratnya stenosis:
Gradien
transmitral
Ringan MVG (Mean
Valve Gradien) < 5
mmHg
Sedang
MVG 5-10 mmHg
Berat
MVG > 10 mmHg

Luas area
orifisium
katup mitral
Ringan
(1,5-2,0 cm2)
Sedang
(1,0-1,5 cm2)
Berat (<1,0 cm2)

Gejala Klinis Mitral Stenosis


Mitral Stenosis Ringan
Sesak dan batuk muncul jika
dipengaruhi aktivitas fisik berat,
demam, anemia berat, kehamilan
dan tirotoxikosis
Mitral Stenosis Berat
Sesak pada aktivitas sehari-hari
Paroksismal nokturnal dispnea dan
ortopnea
Atrial fibrilasi, trombus & emboli,

Diagnosis Mitral Stenosis


Inspeksi dan Palpasi
a) Malar flush
b) Distensi vena jugular
c) Tekanan arteri sistemik biasanya normal atau
sedikit rendah
d) Diastolik thrill pada apex jantung

e) Hepatomegali, edema ankle, asites dan efusi


pleura khususnya pada rongga pleura kanan jika
sudah gagal Jantung kanan.

Diagnosis Mitral Stenosis


Auskultasi
1. Bunyi jantung (S1) terdengar keras dan agak
terlambat
2. Opening snap katup mitral terdengar pada
ekspirasi tepat medial terhadap apeks jantung
3. Opening snap diikuti oleh diastolik murmur,
bernada rendah, bergemuruh dan paling baik
terdengar pada apek jantung dalam posisi pasien
berbaring ke arah kiri

Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiogram
Pembesaran atrium kiri
Pembesaran atrium
kanan jika terdapat
hipertensi pulmonal

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Foto
Toraks
Gambaran pembesaran
atrium kiri & vent.
Kanan
Lurusnya garis kiri atas
dari siluet jantung
Gambaran arteri
pulmonalis yang jelas
Pembesaran arteri
pulmonalis

Pemeriksaan Penunjang

Ekokardiografi:
Untuk menilai anatomis katup mitral,
gradien transmitral, area orifisium katup
mitral dan kemungkinan adanya trombus di
atrium kiri, penilaian trombus (TEE)

Gambaran Ekokardiografi
Mitral Stenosis

Penatalaksaanan Mitral Stenosis


Jika ditemukan Atrial Fibrilasi dilakukan pemberian
-bloker atau Ca-bloker. Jika terapi ini gagal dapat
ditambahkan digoxin, kemudian pikirkan untuk
penggunaan amiodarone.
Antikoagulan warfarin jika ada kecendrugan
pembentuk trombus untuk mencegah fenomena
tromboemboli.
Diuretik untuk menurunkan preload dan jika
terdapat bukti adanya kongesti vaskuler paru.

Penatalaksaanan
Mitral Stenosis
Penicillin oral untuk mencegah berulangnya
demam rematik.
Jika terapi di atas gagal mengatasi gejala klinis,
maka dilakukan ballon valvuloplasty (jika katup tidak
mengalami kalsifikasi) atau dilakukan open mitral
valvotomy atau penggantian katup

Mitral Regurgitasi
Definisi:
Kebocoran aliran balik melalui katup mitral setiap
kali ventrikel kiri berkontraksi.
Pada saat ventrikel kiri memompa darah dari
jantung menuju ke aorta, sebagian darah mengalir
kembali ke dalam atrium kiri.

Etiologi Mitral Regurgitasi


Mitral Regurgitasi (MR) terjadi akibat abnormalitas
pada satu atau lebih dari 5 komponen katup mitral
yaitu:
Daun katup
Annulus fibrosa
Chordae tendinea
Otot papilaris
Subjacent myocardium

Etiologi Mitral Regurgitasi


MR akut:
Infark myocardial akut dengan ruptur otot
papilaris
Endokarditis infektif menyebabkan destruksi dan
perforasi dari daun katup.
Degerasi miksomatous dari valvular yang disertai
ruptur chodae tendinea.
Trauma tumpul dada

Etiologi Mitral Regurgitasi


MR kronik, dapat terjadi pada penyakit jantung
valvular yang berlangsung secara slowly
progressive, seperti:
Penyakit jantung rematik
Mitral valve prolaps (MVP)
Ekstensive kalsifikasi pada annulus
Kerusakan katup congenital
Kardiomiopati obstructive hipertrofi

Patofisiologi Mitral Regurgitasi


MR akut
Terjadi peningkatan preload dan penurunan
afterload Ventrikel kiri tidak berdilatasi, namun
akan tetap terjadi peningkatan tekanan atau volume
ventrikel kiri yang berlebih diteruskan ke atrium
kiri selanjutnya ke vena-vena pulmonalis
timbulah edema paru yang akut.

Patofisiologi Mitral Regurgitasi

Fase sistol Aliran darah ke aorta (sistemik) akan


berkurang Akibatnya cardiac output akan
berkurang.
Pada keadaan seperti ini, pasien akan
memperlihatkan gejala-gejala gagal jantung kiri
akut, kongesti paru, dan penurunan cardiac output

Patofisiologi Mitral Regurgitasi


MR kronik
Terjadi dilatasi ventrikel dan atrium kiri yang sesuai
dengan volume regurgitasi
Tekanan volume akhir diastole (end diastolic
volume) akan tetap normal.
Semakin progresifnya pembesaran ventrikel kiri,
annulus mitral akan tertarik dan mengakibatkan
semakin memburuknya penutupan katup mitral.

Patofisiologi Mitral Regurgitasi


MR derajat berat didefinisikan dengan volume
regurgitasi 60 ml/beat, Fraksi regurgitasi 50
% dan efektif orifisium regurgitasi area 0,40
cm2

Gejala Klinis Mitral Regurgitasi


Mitral Regurgitasi akut
Pulmonary edema akut merupakan
manifestasi awal MR akut yang berat.
Mitral Regurgitasi kronik
Pada pasien MR kronik derajat ringan sampai
sedang: asimptomatik selama beberapa
tahun.
MR kronik berat: cepat lelah, lemah, sesak
pada aktivitas atau tengah malam, bahkan
ketika berbaring diikuti tanda gagal jantung
kanan dengan edema tungkai, peningkatan
JVP dan asites

Pemeriksaan Fisik Mitral Regurgitasi


Palpasi
Pada pasien MR kronik derajat berat:
1. Tekanan arteri biasanya normal
2. Sistolik thrill teraba pada apek jantung
3. Impuls apeks cordis kuat dan bergeser ke lateral
karena adanya dilatasi ventrikel kiri.
. Pada pasien MR akut derajat berat:
1. Tekanan arteri mungkin turun
2. JVP cenderung normal
3. Tanda kongesti paru jelas.

Pemeriksaan Fisik
Auskultasi
S1 biasanya hilang atau lemah
Splitting S2 dikarenakan penutupan katup aorta yang
lebih dulu
S3 nada rendah terjadi 0,12-0,17 s setelah suara
penutupan katup aorta
P2 mengeras bila terjadi hipertensi pulmoner
S4 pada MR akut yang berat dengan irama sinus
Sistolik murmur minimal derajat III/IV merupakan
karakteristik dari MR kronik derajat berat dengan
punktum maksimum di apeks, menjalar ke lateral dan
axilla

Pemeriksaan Penunjang
Mitral Regurgitasi
EKG :
Hipertrofi atrium kiri pada pasien dengan
irama sinus
Fibrilasi atrium
Hipertrofi atrium kanan jika terdapat hipertensi
pulmonal berat.

Pemeriksaan Penunjang
Rontgent thorax:
Pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri
Edema interstitial
Kongesti vena pulmonal
Pada proyeksi lateral dari dada akan tampak
kalsifikasi annulus katup mitral.

Pemeriksaan Penunjang

Ekokardiogram
TTE (Trans Oesophageal Echogram) untuk
mengetahui fungsi ventrikel kiri, keparahan MR
dan menentukan tatalaksana selanjutnya yang
sesuai, seperti perbaikan atau pergantian katup.
Doppler Eco untuk menilai ukuran dan posisi
regurgitasi

Tatalaksana Regurgitasi Mitral


MR dengan fibrilasi atrial dan riwayat
tromboemboli diberi terapi antikoagulan.
Antibiotik untuk mencegah endokarditis.
Terapi pembedahan dengan memperbaiki atau
mengganti katup

Prolaps Katup Mitral


(Mitral Valve Prolaps/MVP)
Dikenal juga sebagai systolic click murmur syndrome
ataupun Floppy valve syndrome.
Berkaitan dengan terjadinya degenerasi myxomatosa
dan peningkatan asam mucopolisakarida pada daun
katup.
Dapat timbul berupa lesi murni atau disertai dengan
ASD (Arterial Septal Defect), Patent Ductus Arteriosus
(PDA), cardiomiopaty, sindrom Marfan ataupun
Sindrom Turner, osteogenesis imperfekta, dan
sindrom Ehler-Danlos.

Etiologi dan Patofisiologi


Pada kebanyakan kasus MVP, penyebab utamanya
tidak diketahui.
Sering ditemukan pada pasien yang memiliki
gangguan pembentukkan kolagen ataupun jaringan
ikat yang bersifat kongenital.
Pada MVP terjadi disfungsi ataupun iskemi pada otot
papilaris dan miokardium ventrikel. Dapat pula terjadi
rupture pada cordae tendinea, dilatasi dan kalsifikasi
pada annulus fibrosa katup mitral

Tanda dan Gejala klinis


Biasanya asimptomatik
Dapat ditemukan nyeri dada yang tidak khas dan
palpitasi
Beberapa pasien memiliki gejala otonom seperti
cemas, serangan panik dan sincope.
MVP dapat menimbulkan komplikasi berupa Mitral
regurgitasi, emboli cerebral, aritmia dan sudden
death.
Pada auskultasi ditemukan mid sistolik klik dengan
atau tanpa late systolic murmur

Pemeriksaan Penunjang dan


Tatalaksana
EKG biasanya normal, tetapi menunjukkan bifasik
atau gelombang T inverted pada lead II, III dan aVF
dan kadang-kadang disertai supraventrikular.
TTE dapat digunakan secara efektif untuk
menentukan posisi abnormal dan prolaps pada katup
mitral.
blocker dapat mengurangi gejala klinis nyeri dada
dan palpitasi.
Pada kasus Mitral Regurgitasi berat diperlukan
prosedur pembedahan.

Kesimpulan
Katup jantung bekerja mengatur aliran darah melalui
jantung
Bila salah satu katup tidak terbuka atau tertutup
dengan baik maka akan mempengaruhi aliran darah
Insiden tertinggi penyakit katup adalah pada katup
mitralis
Kelainan katup mitral adalah kelainan mekanik, oleh
karena itu tatalaksana medikamentosa hanya bersifat
suportif atau simptomatik terhadap gangguan
fungsional jantung atau pencegahan terhadap infeksi

Daftar Pustaka
1. Carabello, Blas A. Modern Management of
Mitral Stenosis. CirculationAHA
2005;112:432-437
2. Kuncoro, Ario Soeryo. Pemeriksaan Stenosis
Mitral Akibat Proses Rheumatik dengan
Ekokardiografi.J Kardiol Indones.2010;31:6265.
3. Sherwood, lauralee. Fisiologi Manusia: dari
Sel ke Sistem ed.6. Jakarta : EGC ; 2011
4. Fauci, Anthony S. et al.2008. Harrisons
principles of internal medicine 17th ed volume
II. McGraw-Hill Compani: United States of

Daftar Pustaka
5. David Ziede. Medical Director, A.D.A.M.
Health Solutions. Update Date: 6/4/2012
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus.
6. Longmore, Muray. Wilkanson, Ian B.
Davidson, Edward H. Foulkes, Alexander. Mafi,
Ahmad R.Oxford Handbook of Clinical
Medicine ed.8th. New York : Oxford University
Press ; 2010.
7. Hanson, Ivan et al.2014. Mitral
Regurgitation. http://emedicine
.medscape.com

You might also like