You are on page 1of 16

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL


BINA PEMERINTAHAN DESA

NATA IRAWAN
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

JAKARTA, 2015

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TUJUAN PENGATURAN DESA


a. Memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah ada dengan
keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. Memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa dalam sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia;
c. Melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa;
d. Mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan
potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama;
e. Membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta
bertanggung jawab;
f. Meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat
perwujudan kesejahteraan umum;
g. Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna mewujudkan
masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari
ketahanan nasional;
h. Memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasi kesenjangan
pembangunan nasional; dan
i. Memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

VISI DAN MISI PEMERINTAH

VISI
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong

MISI
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

NAWA CITA (9 AGENDA PRIORITAS)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

AGENDA PRIORITAS PEMERINTAH TERKAIT


DENGAN DESA
3
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH
DAN DESA DALAM KERANGKAN NEGARA KESATUAN

Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Terutama Desa, Kawasan Timur Indonesia dan
Kawasan Perbatasan

Implementasi Undang-Undang Desa

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

LANGKAH PEMERINTAH

Perpres
Perpres No.
No. 165
165 Tahun
Tahun 2014
2014 tentang
tentang Penataan
Penataan Tugas
Tugas dan
dan Fungsi
Fungsi Kabinet
Kabinet Kerja
Kerja
PENANGANAN BIDANG
DESA
Tugas dan Fungsi
Direktorat Jenderal PMD
(Tersisa Pemerintahan Desa
dan Kelurahan)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

4 TUSI DIALIHKAN

Kelembagaan dan Pelatihan


Masyarakat
Pemberdayaan Adat dan Sosial
Budaya Masyarakat
Usaha Ekonomi Masyarakat
SDA dan TTG Perdesaan

KEMENTERIAN DESA, PDTT

Perpres
Perpres No.
No. 77 Tahun
Tahun 2015
2015 tentang
tentang Organisasi
Organisasi Kementerian
Kementerian Negara
Negara

No.
11
Tahun
2015
tentang
Kementerian
Dalam
Negeri
Perpres
Perpres No. 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri

Perpres
Perpres No.
No. 12
12 Tahun
Tahun 2015
2015 tentang
tentang Kementerian
Kementerian Desa,
Desa, PDTT
PDTT

Bina Pemerintahan Desa

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Pembangunan kawasan
Perdesaan
KEMENTERIAN DESA, PDTT

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DITJEN BINA PEMDES

Pasal Pasal 4 f: Kementerian Dalam Negeri terdiri atas: f. Direktorat Jenderal Bina
Pemerintahan Desa.

PERPRES
11/2015

Pasal 20 ayat (1): Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
Pasal 20 ayat (2): Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa dipimpin oleh Direktur
Jenderal.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TUGAS DAN FUNGSI DITJEN BINA PEMDES

Pasal 21: Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa mempunyai tugas


menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERPRES
11/2015

Pasal 22: Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan


umum, penyusunan NSPK, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, pemberian
bimtek di bidang fasilitasi penataan desa, penyelenggaraan administrasi
pemerintahan desa, pengelolaan keuangan dan aset desa, produk hukum desa,
pemilihan kepala desa, perangkat desa, pelaksanaan penugasan urusan
pemerintahan, kelembagaan desa, kerja sama pemerintahan, serta evaluasi
perkembangan desa, pelaksanaan administrasi , dan pelaksanaan fungsi lain dari
menterI.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERMASALAHAN DESA

Masih rendahnya efektifitas kelembagaan dan tata kelola


pemerintahan desa serta pelayanan masyarakat;
Masih rendahnya kapasitas dan kualitas aparatur pemerintahan
desa;
Masih terbatasnya akses masyarakat terhadap informasi
penyelenggaraan pemerintahan desa; dan
Masih lemahnya koordinasi antar Kementerian/Lembaga serta
pemerintah daerah dalam pembinaan Desa.
KENDALA PELAKSANAAN
PROGRAM/KEGIATAN
1. Penyesuaian Nomenklatur dan Program/Kegiatan di Kementerian
Membutuhkan Waktu Panjang.
2. Pelaksanaan revisi DIPA yang membutuhkan waktu.
3. Pelantikan pejabat definitif yang membutuhkan waktu cukup lama.
4. Revisi penyesuaian anggaran kegiatan yang membutuhkan waktu.

yang

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

UPAYA DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA


Revisi PP 43/2014 dengan PP 47/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
KEMENDAGRI

ATURAN

Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun


2014 tentang Desa

PERMENDAGRI NO.111/2014 tentang Pendoman Teknis Peraturan di Desa

PERMENDAGRI NO.112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa

PERMENDAGRI NO.113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

PERMENDAGRI NO.114/2014 tentang Pendoman Pembangunan Desa


Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa Lingkup Regional

LANGKAH
PERSIAPAN

Fasilitasi Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa


Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa

PROGRAM/KEGIATAN

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa


Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama Desa
Evaluasi Perkembangan Desa
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Bina
Pemdes Kemendagri

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

PROGRAM DAN KEGIATAN

KEGIATAN:
Peningkatan Kapasitas
Pemerintahan Desa Lingkup
Regional

PROGRAM:
BINA PEMERINTAHAN
DESA

Fasilitasi Penataan dan Administrasi


Pemerintahan Desa

INDIKATOR KINERJA
PROGRAM (IKP):

SASARAN

Jlh. Fasilitasi Pengelolaan


Keuangan dan Aset Desa

74.093 Desa

Fasilitasi Pengembangan Kapasitas


Aparatur Desa

Jlh. Fasilitasi Kapasitas


Aparat dan Kader Desa

148.186 Aparat
dan Kader Desa

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan


Keuangan dan Aset Desa

Jlh. Desa/Kel yang dibina


dalam penyelenggaraan
Evaluasi Perkembangan
Desa/Kel

74.093 Desa dan


8.412 Kelurahan

Pengembangan Kelembagaan dan


Kerjasama Desa

Jlh. Aparat Kecamatan ,


Aparat Desa/Kel, Lembaga
Desa dan Kader Desa yang
terampil dalam Manajemen
Pemdes Lingkup Regional

Evaluasi Perkembangan Desa


1.520 Orang

Dukungan Manajemen dan


Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Ditjen Bina Pemdes Kemendagri
Quick Wins

Mewujudkan
Mewujudkan
Pemerintahan
Pemerintahan
Desa
Desa yang
yang
Mampu
Mampu
Memberikan
Memberikan
Pelayanan
Pelayanan Prima
Prima
kepala
kepala
Masyarakat
Masyarakat

Mewujudkan
Mewujudkan
Kesejahteraan
Kesejahteraan
Masyarakat
Masyarakat

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

PROGRAM/KEGIATAN/ INDIKATOR/KOMPONEN
2
PROGRAM BINA PEMERINTAHAN DESA

OUTCOME/OUTPUT/ TARGET/SASARAN
3
Mewujudkan Pemerintahan Desa yang Mampu Menghadirkan
Negara dan Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat

INDIKATOR KINERJA PROGRAM :


1

Jumlah Fasilitasi Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa

Jumlah Kapasitas Aparat dan Kader Desa

Jumlah Desa/Kelurahan yang dibina Dalam Penyelenggaraan


Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan

74.093 Desa dan 8.412 Kelurahan

Jumlah Aparat Kecamatan, Aparat Desa/Kelurahan, Lembaga


Desa dan Kader Desa yang Terampil Dalam Manajemen
Pemerintahan Desa Lingkup Regional

1.520 Orang

74.093 Desa
148.186 Aparat dan Kader Desa

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

QUICK WINS

Terlaksananya Pilot project Pelayanan Di luar Jam Kantor Desa/Kelurahan pada 1000 Desa

Tersusunnya Permen NSPK SPM Desa

Jumlah Desa Penyelenggara Penerapan Model Perencanaan Pembangunan Partisipatif


dengan Sistem Penyusunan RAPBDesa secara partisipatif pada 14.098 Desa.

Terlaksananya dukungan implementasi PP Sistem Keuangan Desa (tersusun dan


tersosialisasi permen Pengelolaan Aset)

Terlaksananya Pilot project format birokrasi Pemdes (organisasi, PNS, Perencanaan,


Penganggaran, Pengawasan) untuk implementasi dana desa dan RAPBDesa dilaksanakan
dengan pola detasering pendampingan pada 5 Provinsi (Jateng, Sulsel, Maluku, Sumut,
Kalteng)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

ALOKASI ANGGARAN PER KEGIATAN

19,1%

6,0%

7,9%
9,4%

4,4%

5,5%
47,7%
(10,8% Pusat,
89,2% Dekonsentrasi)

PENUTUP
KESIMPULAN :
peningkatan peran pemerintahan desa adalah pilihan strategis yang diharapkan dapat
mewujudkan kemandirian pemerintah desa dalam proses implementasi UU desa.
Regulasi tentang pembinaan pemerintahan desa yang belum sepenuhnya lengkap.
Sebagai organisasi baru, direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa membutuhkan dukungan
pendanaan yang optimal dan Adanya Komitmen pemerintahan Jokowi-JK yang kuat terhadap
penyelenggaraan dan pembangunan desa tertuang dalam NAWACITA.
Dengan dilaksanakannya langkah dalam pembahasan tsb maka diharapkan pemerintahan
desa mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat serta mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
REKOMENDASI :
Perlunya penguatan regulasi tentang pembinaan pemerintahan desa yang belum disusun
antara lain tentang aset desa, musyawarah desa, pembentukan, penghapusan dan perubahan
status desa, evaluasi perkembangan desa serta Pedoman Pengelolaan BUMDes (+/- 15
Permendagri sebagai tindak lanjut PP No. 47 Tahun 2015)
Perlunya dukungan pendanaan yang optimal terhadap program yang dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa melalui koordinasi dan komunikasi dengan
Kementerian keuangan , Bappenas, atas persetujuan DPR-RI.
Perlunya penjabaran yang kongkrit terhadap program NAWACITA Jokowi-JK kedalam
15 program
kerja Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa.
Membentuk forum koordinasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa
antar kementerian/lembaga.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

Terima Kasih

You might also like