You are on page 1of 39

ANEMIA

DEFISIENSI BESI
Kurnia Ade Putri

IDENTITAS
NAMA : Ny. S
Umur : 29 Tahun
Alamat : Sumbersari 1 Ngargoretno, Magelang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah

Keluhan Utama : Pusing


RPS :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan pusing dan badan terasa
sangat lemas sejak 2 hari SMRS. Keluhan disertai mata
berkunang-kunang, rasa berdebar, dan sesak nafas seperti
ingin pingsan. Pasien juga mengeluhkan sering sariawan
dipinggir bibir dan nyeri telan sehingga nafsu makan jadi
berkurang.

Pasien

mengaku

ini

bukan

kali

pertamanya

merasakan keluhan serupa, beberapa bulan yang lalu pasien


juga mengalami keluhan serupa dan rencana transfusi tapi
pasien

menolak.

Muntah

kehitaman

dan

BAB

kehitaman

disangkal. Haid normal dan lancar. Sebelum masuk Rumah Sakit


pasien sering mengalami diare. Pasien memiliki riwayat sakit
magh sejak SMA dan sering konsumsi obat magh 1 minggu 1-2
kali.

RPD :
Riwayat keluhan yang sama

: (+) beberapa bulan lalu

Riwayat BAB darah

: (-)

Riwayat magh

: (+)

Riwayat muntah darah

: (-)

Riwayat perdarahan pervaginam


Riwayat Hipertensi

: (-)

: (-)

Riwayat Diabetes Mellitus

: (-)

RPK :
Riwayat keluarga menderita keluhan serupa
Riwayat Hipertensi
Riwayat DM

: (-)
: (-)

: (-)

Riwayat Personal Sosial


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Jika sedang
diluar rumah pasien selalu memakai sendal. Karena
masalah ekonomi, pasien jarang makan dengan lauk
daging dan selalu makan sayur-sayuran. Pasien mengaku
setiap harinya selalu minum teh 4-5 kali sehari.

Pemeriksaan Fisik
VITAL SIGN
TD : 110/70
N : 88 x/m
RR : 24 x/m
t : 36OC

Kepala
Mata: conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik
(-/-), penglihatan kabur (-/-)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-)
Mulut: gusi berdarah (-), stomatitis angularis
(+)
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), berdenging (-)
Tenggorokan: faring hiperemis (-) nyeri telan (-)
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-) pembesaran
limfonodi (-)

Paru (Depan)
Inspeksi:
Statis : simetris hemithorax kanan dan kiri
Dinamis : penggunaan otot bantu nafas/retraksi (-),
ketinggalan gerak (-)
Palpasi:
Pengembangan paru kanan kiri simetris
Vokal fremitus kanan kiri sama
Perkusi:
Sonor di kedua lapang paru
Ditemukan BPH di ICS VI linea midklavikularis dextra
Auskultasi: SDV +/+, Wheezing -/-

Paru (Belakang)
Inspeksi:
Statis : simetris kanan kiri (+), jejas (-)
Dinamis : ketinggalan gerak (-),
Palpasi:
Pengembangan paru kanan kiri simetris
Vokal fremitus kanan kiri sama
Perkusi:
Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: SDV +/+, Wheezing -/-

Jantung
Inspeksi:
ictus cordis terlihat pada ICS V medial linea midclavicula sinistra
Palpasi:
ictus cordis teraba pada ICS V medial linea midclavicula sinistra,
reguler
Perkusi:
Pinggang : SIC III Linea Para Sternalis Dextra
Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
Kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
Kiri bawah: SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra
Auskultasi: bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat S3,
S4, maupun murmur.

Abdomen
Inspeksi: datar
Auskultasi: bising usus (+)
Perkusi: undulasi (-) shifting dullness (-)
Palpasi: supel (+), nyeri tekan epigastrik(+)
splenomegali (-), hepatomegali (-)
Ekstremitas
Koilonikia (-/-)
Akral hangat (+/+)
Pitting edem tungkai (-/-)

17-02-2016

Eosinofil (L)

0 (H)

SATUA

Basofil

PEMERIKSAAN

HASIL

Netrofil segmen

75

HEMATOLOGI

(H)

13

Hemoglobin

5.7 (L) g/dL

Limfosit (L)

12 (H)

JUMLAH SEL

Monosit

DARAH

8.0

Leukosit (H)

4.0

Eritrosit

21.3

Hematokrit

(L)

Angka Trombosit

361

FUNGSI HATI

53.1

103/uL

(L)

106/uL

CALCULATED

14.2

MCV

(L)

fL

103/uL

MCH

26.8

pg

(L)

g/dL

MCHC
FUNGSI GINJAL

SGOT

7.0

Ureum

16.0

mg/dL

SGPT

10.0

Kreatinin

0.40

mg/dL

GDS

93

Asam Urat

3.2

mg/dL

U/L

19-02-2016

20-02-2016

PEMERIKSAA
N
Retikulosit

Ferritin

HASIL
1. 7 (H)

1.7 (L)

TIBC

416.2

IRON

(H)

DIAMETER

0.3 (L)

SATUAN

0.5-1.50 HEMATOLOGI
%

Ng/L
Ug/L
g/L
Ng/L

SEL
RDW-CV

22.7 (H)

RDW-SD

52.4 (H)

P-LCR

18.6

PEMERIKSAAN

Scatered
Light

Hemoglobin

HASIL

10.4

JUMLAH SEL

(L)

DARAH

5.8

Leukosit

5.6

Eritrosit

35.6

Hematokrit

(L)

Angka Trombosit

361
63.6

SATUA
N

g/dL

103/uL
106/uL
%
103/uL

(L)
CALCULATED

18.6

MCV

(L)

fL

MORFOLOGI DARAH TEPI


Eritrosit :anisopoikilositosis, dominasi mikrosit, normosit,
makrosit, sel target, sel sigar, sel pensil, hipokromik,
polikromasi
Leukosit

Jumlah

cukup,

granulasi

toksik

netrofil,

monositisis
Trombosit : Jumlah cukup
Kesan : Anemia Mikrositik Hipokromik
Reaktivasi netrofil dan monosit
Kesimpulan : Anemia Defisiensi Besi disertai proses
infeksi/inflamasi

Terapi
Non farmakologis
o

Tirah Baring

Diet makanan tinggi besi

Farmakologis
o Infus NaCL : 20 tpm
o Inj. Kalnex 2x1 Amp (Tgl 18/02/2016 stop)
o Inj. Ranitidin 2x1 Amp (Tgl 18/02/2016 stop)
o Sulfas Ferrous 3x200 mg
o Vit. C 3 x 100 mg
o Transfusi PRC 4 kolf

Diagnosis
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Berdasarkan

obs.

Anemia

Mikrositik

Hipokromik :
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Sideroblastik
Anemia Akibat Penyakit Kronis
DIAGNOSIS KERJA
Anemia Defisiensi Besi et causa susp. inflamasi

Masalah yang dikaji


Bagaimana penegakan diagnosis Anemia
Defisensi Besi?

Definisi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang
timbul akibat berkurangnya penyediaan besi
untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong
(depleted iron store) yang pada akhirnya
mengakibatkan pembentukan hemoglobin
berkurang.

Etiologi

Patognesis

Manifestasi Klinis (Umum)

Manifestasi Klinis (ABD)


Atrofi Papil Lidah

Pica

Koilonikia

Stomatitis
Angularis

Pemeriksaan Lab
o

Hemoglobin (Hb) :

Indeks Eritrosit

a. Mean Corpusculer Volume (MCV) :

Ht/AE
Nilai normal 70-100 fl, mikrositik < 70 fl dan makrositik > 100
fl.
b. Mean Corpuscle Haemoglobin (MCH) :

Hb/AE
Nilai normal 27-31 pg, mikrositik hipokrom < 27 pg dan
makrositik > 31 pg.

Pemeriksaan Lab
c. Mean Corpuscular Haemoglobin Concentration (MCHC) :

Hb/Ht
Nilai normal 30-35% dan hipokrom < 30%.
o Besi Serum (Serum Iron = SI) :
Kadar besi serum menurun < 50 mg/Dl
o TIBC :
Menunjukkan tingkat kejenuhan apotransferin thd besi. Meningkat
> 350 g/dl
o Feritin Serum :
Pada ADB, <12 g/l

Pemeriksaan Lab
o Red Cell Distribution Width (RDW) :
oTransferrin Saturation (Jenuh Transferin)
Rumus : Besi Serum / TIBC x 100 %
Merupakan indikator yang paling akurat dari
suplai besi ke sumsum tulang. Pada ADB, <15 %
o Pengecatan Besi sumsum tulang negatif

Apusan Darah Tepi


Anemia mikrositik-hipokromik

MCV <80 fl;


MCH <27 pg

MCV 80 -95 fl
MCH 27-34
pg

MCV > 95 fl

APUSAN DARAH TEPI


(MIKROSITIK HIPOKROMIK)

APUSAN DARAH TEPI


(MIKROSITIK HIPOKROMIK)
Cigar Cell

Poikilositosis

Target Cell

Anisositosis

Pada anemia
mikrositik hipokromik
dapat ditemukan :
Anisositosis
Poikilositosis
Ring cell,
Cigar/pencil cell,
Target cell

Diagnosis

Tiga tahap penegakkan diagnosis :


a. Tentukan adanya anemia (Hb dan Hmt)
b. Memastikan defisiensi besi
c. Menentukan penyebab

Diagnosis Laboratoris
Anemia hipokromik mikrositik pada apusan darah tepi atau
MCV <80% dan MCH <31% dengan salah satu dari :
a. Dua dari tiga parameter di bawah ini :
. Besi serum < 50 mg/dl
. TIBC > 350 mg/dl
. Saturasi transferin < 15%
b. Feritin serum <20mg/l, atau
c. Pengecatan sumsum tulang dengan Perls stain
menunjukkan cadangan besi negatif
d. Dengan pemberian sulfas ferous 3x200 mg/hari selama 4
minggu disertai kenaikan kadar hb > 2g/dl

Kriteria Anemia (Hb)

Terapi
a.

Kausal

b.

Iron Replacement Therapy

Sediaan Besi Oral

Indikasi Transfusi

Adanya penyakit jantung anemik dengan ancaman


gagal jantung

Anemia yang simptomatik misalnya anemia dengan


gejala pusing yang sangat menyolok

Pasien memerlukan peningkatan kadara Hb yang cepat


seperti pada kehamilan trimester akhir atau preoperasi
-jenis darah yang diberikan adalah PRC (packed red cell)
untung mengurangi bahaya overload-

Indikasi Transfusi

Kesimpulan
Diagnosis Anemia Defisiensi Besi ditegakkan dari hasil :
Anamnesis :
Manifestasi Klinis Anemia (+) ( Lemah, Nyeri Kepala, mata
berkunang-kunang, berdebar-debar.
Pemeriksaan Fisik : Conjungtiva Anemis +/+
Diagnosis Laboratoris :
Hemoglobin : < 12 mg/dl (+) (Anemia) dan < 8 (Anemia Berat)
(+)
MDT : Anemia Mikrositik Hipokromik (+) atau,
MCV < 80fl dan MCHC <31% (+) ditambah dengan Besi
Serum <50mg/dl (+) dan TIBC > 350 (+) dan Ferritin <20
ng/L

Kesimpulan

DD Etiologi :
Intake Besi Rendah : jarang makan daging (+), sering minum
teh (inhibitor penyerapan Fe) (+)
Riwayat magh??
Saran :
Pemeriksaan penunjang lebih lanjut (colonoscopy, endoscopy,
USG, cek feses) untuk menentukan penyakit yang mendasari.

You might also like