You are on page 1of 28

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEJADIAN HIV/AIDS DAN PEMETAAN


BERBASIS SIG DI PROVINSI SULAWESI
SELATAN TAHUN 2016

HALIDA
0028.10.02.2014
EPIDEMIOLOGI

I. Pendahuluan

Epidemi HIV dan AIDS telah menyebar


dengan sangat cepat. Penyakit yang 20
tahun lalu belum dikenal sama sekali,
saat ini telah menginfeksi sekitar 60 juta
orang di seluruh dunia dan lebih 21 juta
telah meninggal. Setiap harinya orang
yang terinfeksi bertambah 14.000 orang.
Separuh dari itu adalah remaja berusia
antara 15- 24 tahun (KPAN, 2010).

DUNIA

Indonesia
2012

Angka Kasus dan Kematian HIV/ AIDS


di Indonesia dari tahun 2012- 2014

Rumusan Masalah
Kepadatan

Tujuan Penelitian
Tujuan

Tujuan
Khusus
Pemetaan
Terapi
Penasun
Perinatal
Hubungan
Mobilitas
Kepadatan

III. Kerangka Konsep

1. Kepadatan
Penduduk
2. Mobilitas
Penduduk
3. Hubungan
Seksual
Berisiko
4. Perinatal
5. Penasun
6. Terapi ARV

Pemetaan
Kejadian
HIV/AIDS

Hipotesis Penelitian
Hipotesis

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel

Metode Analisis
Analisis Pemetaan

Hasil Penelitian

Provinsi

Sulawesi

Selatan

yang

beribukota di Kota Makassar. Luas


wilayah

Provinsi

Sulawesi

Selatan

tercacat 46.083,94 Km persegi yang


meliputi 21 Kabupaten dan 3 Kota

Analisis Univariat

1. Kejadian HIV/AIDS

Tahun

Endemis

Non- endemis

Total

2013

20.83

19

79.17

24

100

2014

14

58.33

10

41.67

24

100

2015

20

83.33

16.67

24

100

2. Kepadatan Penduduk

Tahun

Nilai

Nilai

Mean

Standar

(Kabupaten)

Min

Maks

(%)

Deviasi

(%)

(%)

2013

24

37

8010

602,21

1601,97

2014

24

39

8131

592,25

1628,03

2015

24

40

8132

625,96

1622,63

3. Mobilitas Penduduk

Tahun

Nilai

Nilai

Mean

Standar

(Kabupaten)

Min

Maks

(%)

Deviasi

(%)

(%)

2013

24

3479

93078

22634.92

23727.47

2014

24

3979

793010

54942.62

158672.68

2015

24

7478

8132

48497.12

92560.96

4. Hubungan Seksual Berisiko


Tahun

Nilai

Nilai

Mean

Standar

(Kabupaten)

Min

Maks

(%)

Deviasi

(%)

(%)

2013

24

453

26.25

94.79

2014

24

465

26.58

97.43

2015

24

383

25.62

85.23

5. Perinatal

Tahun

n (Kabupaten)

Nilai

Nilai

Mean

Standar

Min

Maks

(%)

Deviasi

(%)

(%)

2013

24

37

1.83

7.62

2014

24

31

1.58

6.42

2015

24

15

2.12

3.83

6. Penasun

Tahun

Nilai

Nilai

Mean

Standar

(Kabupaten)

Min

Maks

(%)

Deviasi

(%)

(%)

2013

24

147

7.17

30.05

2014

24

69

3.38

14.12

2015

24

24

1.42

5.09

7. Terapi ARV

Tahun

n (Kabupaten)

Nilai

Nilai

Mean

Standar

Min

Maks

(%)

Deviasi

(%)

(%)

2013

24

1491

68.04

303.70

2014

24

1478

67.50

301.05

2015

24

1568

72.33

319.41

Analisis Bivariat
1. Kejadian HIV/AIDS denga Kepadatan
Penduduk
Kepadatan
Penduduk

Kejadian HIV/AIDS
Endemis

Jumlah

P
Value

Non Endemis

Tinggi

100

100

Rendah

17.4

19

82.6

23

100

Jumlah

20.8

19

79.2

24

100

0.051

2. Hubungan antara mobilitas penduduk


dengan kejadian HIV/AIDS
Mobilitas

Kejadian HIV/AIDS

Jumlah

Penduduk

Value
Endemis

Tinggi

Non Endemis

50.0

50.0

100
0.078

Rendah

11.1

16

88.9

18

100

Jumlah

20.8

19

79.2

24

100

3. Kejadian HIV/AIDS dengan Hubungan


seksual berisiko

Hubungan
Seksual

Kejadian HIV/AIDS
Endemis

Jumlah

P
Value

Non Endemis

Berisiko
n

Ada Kasus

75.0

25.0

100

Tidak ada

10.0

18

90.0

20

100

20.8

19

79.2

24

100

Kasus
Jumlah

0.018

4. Kejadian HIV/AIDS Dengan


Perinatal

Perinatal

Kejadian HIV/AIDS
Endemis

Jumlah

Value

Non Endemis

Ada Kasus

100

100

Tidak ada

13.6

19

86.4

22

100

20.8

19

79.2

24

100

Kasus
Jumlah

0.036

5. Kejadian HIV/AIDS Dengan


Penasun

Penasun

Kejadian HIV/AIDS

Jumlah

P
Value

Endemis

Ada Kasus

Non Endemis

100

100
0.005

Tidak ada

9.5

19

90.5

21

100

20.8

19

79.2

24

100

Kasus
Jumlah

6. Kejadian HIV/AIDS Dengan Terapi ARV

Terapi ARV

Kejadian HIV/AIDS
Endemis

Melakukan

Jumlah

Value

Non Endemis

40.0

60.0

100

Terapi
Tidak

0.270
3

15.8

16

84.2

19

100

20.8

19

79.2

24

100

Terapi
Jumlah

C. Analisis Multivariat
Analisis Multivariat Antara Hubungan Seksual Berisiko,
Perinatal, dan Penasun Dengan Kejadian HIV/AIDS Di
Provinsi Sulawesi Selatan
B

Hubungan

Wald

Exp(B)

OR (95%)
Lower

Upper

2.890

2.734

0.098

18.000

0.585

553.586

Perinatal

2.890

0.000

1.000

18.000

0.000

Penasun

24.093

0.000

1.000

1908E10

0.000

Seksual Berisiko

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil uji statistic

2. Berdasarkan hasil uji statistik

menunjukkan ada hubungan

menunjukkan

antar,

hubungan antara kepadatan

hubungan

berisiko,

perinatal,

penasun

dengan

endemisitas
Provinsi

dan
status

HIV/AIDS

Sulawesi

Tahun 2016

seksual

di

Selatan

penduduk,

tidak

mobilitas,

ada
dan

terapi ARV, dengan status


Endemisitas

HIV/AIDS

di

Provinsi Sulawesi Selatan


Tahun 2016

TERIMA KASIH

You might also like