You are on page 1of 11

ASUHAN KEPERAWATAN

DHF (DENGUE
HEMORAGIC FEVER)

Latar Belakang
Infeksi virus dengue telah menjadi masalah
kesehatan yang serius pada banyak Negara tropis
dan subtropics. Semakin tahun penderita DHF
(Dengue Hemoragic Fever) semakin bertambah.
Antara tahun 1975-1995 DHF (Dengue Hemoragic
Fever)/DBD (Demam Berdarah Dengue) terdeteksi
keberadaannya di 102 negara dari 5 wilayah WHO
yaitu: 20 negara Afrika, 42 negara Amerika, 7
negara Asia Tenggara, 4 negara Mediterania Timur,
29 negara Pasifik Barat. Seluruh wilayah tropis di
dunia saat ini telah menjadi hiperendemis dengan
ke-4 serotipe virus secara bersama-sama diwilayah
Amerika, Thailand, Asia Pasifik dan Afrika, Indonesia.

Definisi
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah
penyakit demam akut yang disertai dengan
adanya manifestasi perdarahan, yang
bertendesi mengakibatkan renjatan yang
dapat menyebabkan kematian (Arief
Mansjoer & Suprohaita; 2000; 419).
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah
infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus
(arthropodborn virus) dan ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus (Ngastiyah, 1995;341).

etiologi
1. Virus Dengue
2. Vektor

Manifestasi Klinis

Demam
Perdarahan
Hepatomegali
Renjatan

Klasifikasi

Derajat
Derajat
Derajat
Derajat

I
II
III
IV

Patofisiologi
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan
kemudian bereaksi dengan antibody dan
terbentuklah komplek virus antibody, dalam
sirkulasi akan mengaktifasi system
komplemen. Akibat aktivasi c3 dan c5 akan
dilepas c3a dan c5a,dua peptida yang
berdaya untuk melepaskan histamin dan
merupakan mediator kuat sebagai factor
meningginya permeabilitas dinding
pembuluh darah dan menghilangkan plasma
melalui endotel dinding itu

Pathway

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai
berikut:
1. Tirah baring atau istirahat baring.
2. Diet makanan lunak.
3. Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam)dapat berupa : susu,
the manis, sirup dan beri penderita sedikit oralit,
pemberian cairan merupakan hal yang penting bagi
penderita DHF.
4. Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat,
NaCl Faali) merupakan cairan yang paling sering
digunakan.
5. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi,
pernafasan) jika kondisi klien memburuk, observasi
ketat tiap jam.

Simulasi Kasus
An. A umur 6 tahun diantar oleh ibunya di RS
datoe binangkang kotamobagu dengan
keluhan panas tinggi sudah 3 hari yang lalu.
Ibu klien mengatakan timbul bintik-bintik
dikulit seperti digigit nyamuk, muntahmuntah, serta klien terlihat lemah. Saat
diobservasi didapatkan TTV: TD: N:
100x/menit; RR: 20x/menit; SB: 38,5 C. hasil
pemeriksaan lab Hb: 11,70 gr%; Ht: 35,3 %;
Eritrosit: 4,20 jt/mmk; MCH: 27,60 pg; MCV:
83,80 fl; MCHC: 33,10 gr/dl; Leukosit: 6,10
rb/mm; Trombosit: 19,50 rb/mm.

Terima kasih

You might also like