You are on page 1of 20

LITIGATION IN

CONSUMER DISPUTE
CASES
Aristo Pangaribuan

Why we need special procedures?


The Consumer need to protected: In order to maximize

profits, many businessmen exploit consumers by


supplying massive poor quality goods at higher prices
Big business houses using their power for private gain
Practical Use: Modest amounts of Money, Certain Period
of Time, Formal Rules of Evidence
Presented Directly by the People (BPSK and SEMA)

Special Procedures Regulation


UU Perlindungan Konsumen (UU no.8/1999)
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (1/POJK.07/2013)
tentang Perlindungan Konsumen dan 1/POJK.07/2014
tentang Alternatif Penyelesaian Sengketa
3. SEMA Gugatan Sederhana (Perma No. 2/2015)
4. SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan soal BPSK
(SK 350/MPP/Kep/2001)
1.

Landmark Cases > Indonesia


Nissan Motor Indonesia v. Ludmilla Arief (2012):

Disputing the advertisement of Nissan March fuel


efficiency. the advertisement says the efficiency is:
1:21,8KM. Fact tested by User: 1:8,2KM
Result: BPSK decided Nissan violated article 9 (1) k r and
10 (c) Consumer Protection Law regarding false
advertisement.

Landmark Cases > US


Volkswagen v Federal Trade Commissions (FTC): In 2015,
it was exposed that VW had been cheating emissions tests
on its diesel cars in the US for the past seven years.
Result: Ongoing. VW has apologized

Landmark Cases > US


Red Bull (Class Action): Energy drinks company Red Bull was
sued in 2014 for its slogan Red Bull gives you wings. The tagline,
which the company has used for nearly two decades, went
alongside marketing claims that that the caffeinated drink could
improve a consumers concentration and reaction speed. Beganin
Caraethers was one of several consumers who brought the case
against the Austrian drinks company. He said he was a regular
consumer of Red Bull for 10 years, but that he had not developed
wings, or shown any signs of improved intellectual or physical
abilities.
Result: The company settled the class action case by agreeing to
pay out a maximum of $13 million including $10 to every US
consumer who had bough the drink since 2002.

Special Procedures
Badan Perlindungan Sengketa Konsumen
2. Otoritas Jasa Keuangan (via Badan Arbitrase)
3. SEMA Gugatan Sederhana
1.

BPSK>Mechanism #1

Dalam menangani dan menyelesaikan sengketa konsumen BPSK membentuk

majelis, dengan jumlah anggota yang harus berjumlah ganjil, yang terdiri dari
sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang yang mewakili semua unsur, dan dibantu
oleh seorang panitera. Selanjutnya majelis dalam menangani penyelesaian
Penyelesaian sengketa, BPSK menawarkan 3 (tiga) alternatif penyelesaian
sengketa, yaitu: Konsiliasi, Mediasi atau Arbitrase. Salah satu dari tiga
mekanisme tersebut harus disepakati para pihak untuk sampai pada putusan.

Apabila para pihak telah sepakat memilih salah satu mekanisme penyelesaian

sengketa mengalami kegagalan dalam membuat kesepakatan, maka para


pihak tidak dapat melanjutkan proses penyelesaian sengketanya dengan
menggunakan mekanisme lainnya. Akan tetapi para pihak dapat melanjutkan
penyelesaian sengketa tersebut melalui jalur badan peradilan umum.

BPSK>Mechanism #2
Sistem pembuktian yang dilakukan dalam proses penyelesaian sengketa

konsumen adalah sistem pembuktian terbalik dimana dalam hal ini pelaku
usaha memiliki kewajiban untuk membuktikan bahwa memang pihaknya
benar-benar telah melakukan kegiatan usaha dalam menghasilkan produk,
baik barang dan jasa sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang berlaku.
Alat-alat bukti yang dipergunakan dalam penyelesaikan sengketa

konsumen pada BPSK terdiri dari:


1. Barang dan atau jasa;
2. Keterangan para pihak yang bersengketa;
3. Keterangan saksi;
4. Keterangan ahli;
5. Surat dan atau saran dokumen; dan
6. Bukti-bukti lain yang mendukung.

BPSK>Mechanism #3
Putusan Majelis BPSK dijatuhkan dalam waktu 21 (dua

puluh satu hari) sejak gugatan diterima di sekretariat


BPSK (Pasal 55 UUPK jo Pasal 38 SK
350/MPP/Kep/2001).
Dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak

menerima Putusan BPSK pelaku usaha wajib


melaksanakan putusan tersebut (Pasal 56 ayat 1 UUPK).

OJK>Mechanism #1
Financial Authority Services (OJK): 1/POJK.07/2013 concerning Consumer
Protection
a. Konsumen mengalami kerugian finansial yang ditimbulkan oleh:
1. Pelaku Usaha Jasa Keuangan di bidang Perbankan, Pasar Modal, Dana
Pensiun, Asuransi Jiwa, Pembiayaan, Perusahaan Gadai, atau
Penjaminan, paling banyak sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah);
2. Pelaku Usaha Jasa Keuangan di bidang asuransi umum paling banyak
sebesar Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah);
b. Konsumen mengajukan permohonan secara tertulis disertai dengan
dokumen pendukung yang berkaitan dengan pengaduan;
c. Pelaku Usaha Jasa Keuangan telah melakukan upaya penyelesaian
pengaduan namun Konsumen tidak dapat menerima penyelesaian tersebut
atau telah melewati batas waktu sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini;

OJK>Mechanism #2
d. pengaduan yang diajukan bukan merupakan sengketa
sedang dalam proses atau pernah diputus oleh lembaga
arbritrase atau peradilan, atau lembaga mediasi lainnya;
e. pengaduan yang diajukan bersifat keperdataan;

OJK>Mechanism #3
f. pengaduan yang diajukan belum pernah difasilitasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan; dan
g. pengajuan penyelesaian pengaduan tidak melebihi 60
(enam puluh) hari kerja sejak tanggal surat hasil
penyelesaian Pengaduan yang disampaikan Pelaku Usaha
Jasa Keuangan kepada Konsumen.

SEMA>Mechanism #1
Gugatan Sederhana atau Small Claim Courtadalah

tata cara pemeriksaan di persidangan terhadap gugatan


perdata dengan nilai gugatan materil paling banyak
Rp 200 juta yang diselesaikan dengan tata cara dan
pembuktiannya sederhana
This is not specially tailored for Consumer Protection
The idea is the widely practiced Small Claims Court

SEMA>Mechanism #2
Gugatan sederhana diajukan terhadap perkara:

1.
2.

cidera janji (wanprestasi) dan/atau


perbuatan melawan hukum

dengan nilai gugatan materil paling banyak Rp 200 juta.

Kecuali perkara yang penyelesaian sengketanya


dilakukan melalui pengadilan khusus sebagaimana diatur
di dalam peraturan perundang-undangan atau sengketa
hak atas tanah.

SEMA>Mechanism #3
(1) Parapihakdalamgugatansederhanaterdiridari
penggugatdantergugatyangmasing-masingtidakboleh
lebihdarisatu,kecualimemilikikepentinganhukumyang
sama.
(2) Terhadaptergugatyangtidakdiketahuitempat
tinggalnya,tidakdapatdiajukangugatansederhana.
(3) Penggugatdantergugatdalamgugatansederhana
berdomisilididaerahhukumPengadilanyangsama.
(4) Penggugatdantergugatwajib menghadiri secara
langsung setiappersidangandenganatautanpa
didampingiolehkuasahukum.

SEMA>Mechanism #4
1. Gugatan sederhana diperiksa dan diputus oleh Hakim tunggal yang
ditunjuk oleh Ketua Pengadilan.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Tahapan penyelesaian gugatan sederhana meliputi:


pendaftaran;
pemeriksaan kelengkapan gugatan sederhana;
penetapan Hakim dan penunjukan panitera pengganti;
pemeriksaan pendahuluan;
penetapan hari sidang dan pemanggilan para pihak;
pemeriksaan sidang dan perdamaian;
pembuktian; dan
putusan.

3. Penyelesaian gugatan sederhana paling lama 25 (dua puluh lima) hari


sejak hari sidang pertama.

You might also like