You are on page 1of 41

KELOMPOK 6

NAMA ANGGOTA:
ALLYSSA SYIFA FAHIRA
ARIE MAULIZA PUTRI
CORNELIA ALHUSNI DESTIAWAN
DINDA TRIZAYANTI
DEVI SAPUTRI
FATMA SUCI SRIKANDI
MEUTIA KOMALA PUTRI
PUJA ASDINI
NISKA DARLIYANTI
THALITHA NABILA PUTRI

LUKA
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses
patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ tertentu
Jenis Luka
Berdasarkan lama waktu penyembuhannya, luka dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu:
a. Luka Akut
b. Luka Kronik

A.DARAH
1. KOMPONEN DAN FUNGSI DARAH
. A. plasma darah
. Kompenan darah yang berupa larutan aqueus yang berwarna
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dima sel darah
ditutup. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma
darah.

B. sel-sel darah
Sel-sel darah utama:

ERITROSIT (SEL DARAH MERAH)


Sel yang paling banyak dalam tubuh dan merupakan sel tidak berinti
Mengandung hemoglobin dan smolekul besi di sitoplasmanya
Membawa oksihemoglobin dan karbaminohemoglobin
Rentang usia 120 hari

PLATELET (TROMBOSIT)
Berfungsi sebagai pembekuan darah ketika dinding pembuluh darah
mengalami kerusakan
LEUKOSIT(SEL DARAH PUTIH)
GRANULOSIT
NEUTROFIL
a. sitoplasmanya jernih dibwah mikroskop
b. membentuk sekitar 60%-70% leukosit darah.
Eosinofil
Sitoplasmanya beri granula besar yang berwarna merah muda
Membentuk sekitar 2%-4% leukosit darah.

Basofil
a. sitoplasmanya mengandung granua biru gelap atau coklat
b. membentuk kurang dari 1% leukosit darah
AGRANULOSIT
Limfosit
a. tidak memiliki granua di sitoplasmanya dan ukuranya beragam
sel plasmanya melepaskan antibody untuk berekasi
menghancurkan organisme b. yang menginvansi
c. berfungsi sebagai pertahan imunologist tubuh terhadap
organisme.
d. membentuk 20%-30% leukosit darah.
Monosit
a. merupakan leukosit agranular terbesra dengan nukleus yang
berbentuk seperti
tapal kuda
b. tinggal di jaringan ikat dan merupakan fagosit yang kuat
c. membentuk sekitar 3%-8% leukosit darah.

2. SISTEM PERDARAN DARAH


Peredaran Darah Besar

Peredaran Darah
Kecil

Sistem peredaran darah manusia dimulai dari atrium kanan yang


memompa darah ke dalam ventrikel kanan melewati katup trikus
pidalis,kemudian darah dari ventrikel kanan akan dipompa menuju paruparu melalui arteri pulmonalis. Setelah terjadi pertukaran darah dan
difusi oksigen juga nutrisi,darah masuk kembali ke jantung melalui
atrium kiri,lalu ke ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis.
Organ Yang Berperan Dalam Peredaran Darah:
pemompa dalam sistem peredaran darah
mempunyai 3 katup: katup vena semilunair
terdapat di pangkal aorta (arteri besar), katup
bikuspidalis diantara ventrikel kiri dan
atrium
kiri,trikuspidalisterletak antara
ventrikel kanan dan atrium
kanan.
JANTUNG

Pembuluh Darah
A. Arteri
Secara anatomi terdiri atas beberapa lapisan:
.
.
.

Jaringan Ikat elastic


Jaringan otot polos
Jaringan endothelium

B. Vena
Pembuluh balik dimulai dari pembuluh darah kapiler,darah memasuki
venula. Pembuluh venula yang kecil akan bergabung menuju pembuluh vena.
. Vena Cava Superior: mengumpulkan darah dari seluruh tubuh bagian atas
. Vena Cava Inferior: mengumpulkan darah dari seluruh tubuh bagian bawah

3. PROSES HEMOSTATIS DAN PENYEMBUHAN LUKA


A. Proses hemostatis
Hemostatis pencegahan hilangnya darah, bila pembuluh darah mengalami
cedara atau pecah.
Hemostatis terjadi melalui beberapa cara:
1. Spasme pembuluh darah
2. Pembentukan sumbat dari trombosit (platalet)
3. pembekuan darah
4. Pembentukan jaringan ikat atau penghancuran bekuan darah

B. Penyembuhan luka
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses
patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ tertea
a. Hemostasis
Hemostatis : Pada fase ini terjadi peningkatan perlekatan platelet. Platelet akan
bekerja untuk menutup kerusakan pembuluh darah. Jaringan yang rusak akan
merangsang adenosin diphosphat (ADP) membentuk platelet. Platelet yang
dibentuk berfungsi untuk merekatkan kolagen dan mensekresi faktor yang
merangsang pembekuan darah.
b. Inflamasi
Pada proses penyembuhan ini biasanya terjadi proses pembersihan debris. Respon
jaringan yang rusak : jaringan yang rusak dan sel mast melepaskan plasma dan
polimorfonuklear ke sekitar jaringan. Makrofag mengadakan migrasi ke luar dari
kapiler dan masuk ke dalam darah yang rusak sebagai reaksi terhadap agens
kemotaktik yang dipacu oleh adanya cedera. Makrofag mampu memfagosit
bakteri.

C. Fase Proliferasi
Tanda-tanda inflamasi mulai berkurang. Jaringan yang
dibentuk dari gelung kapiler baru, yang menopang kolagen
dan subtansi dasar, disebut jaringan granulasi karena
penampakannya yang granuler dan warnanya merah terang.
Fase ini berlangsung selama 3-24 hari.
d. Maturasi (Remodelling)
Pada tahap maturasi terjadi proses epitelisasi, kontraksi dan
reorganisasi
jaringan ikat. Setiap cedera yang mengakibatkan hilangnya
kulit, sel epitel pada pinggir luka dan sisa-sisa folikel rambut,
serta glandula sebasea dan glandula sudorivera membelah
dan mulai bermigrasi diatas jaringan glandula baru.

Faktor-Faktor yang dapat Penghambat Penyembuhan Luka


Meskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap penderita, ada banyak faktor yang
mempengaruhi proses penyembuhan luka, yaitu
a. Faktor intrinsik
Faktor intrinstik meliputi faktor- faktor patofisiologi umum (misalnya, gangguan kardiovaskuler,
malnutrisi, gangguan metabolik dan endokrin, penurunan daya tahan terhadap infeksi) dan faktor
fisiologi normal yang berkaitan dengan usia dan kondisi lokal yang merugikan pada tempat luka
(misalnya, eksudat yang berlebihan, dehidrasi, infeksi luka, trauma kambuhan, penurunan suhu luka,
pasokan darah yang buruk, edema, hipoksia lokal, jaringan nekrotik, pengelupasan jaringan yang
luas, produk metabolik yang berlebihan, dan benda asing).
b. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik meliputi penatalaksanaan luka yang tidak tepat (misalnya, pengkajian luka yang
tidak tepat, penggunaan bahan perawatan luka primer yang tidak sesuai, dan teknik penggantian
balutan yang ceroboh).

B. SISTEM IMUN
A. Sistem imun secara garis besar adalah melindungi (makhluk hiidup) dan antigen (bakteri, parasit,
virus).
B. Tiga jenis sel yang memegang peranan penting dalam imunitas yaitu:
SEL B (LIMFOSIT B) :
merespon antigen tertentu, berdeferensiasi menjadi sel plasma yang mensintesis dan mensekresi
antibody.
SEL T (LIMFOSIT T) :
spesifitas antigen dan akan berproliferasi jika ada antigen, tetapi tidak memproduksi antibody. Sel T
berkomunikasi dengan antigen melalui reseptor sel T. sel T memproduksi zat aktif (limfokin), berfungsi
untuk membantu limfosit b merespon antigen membunuh sel tertentu dan mengatur respon
imun.
MAKROFAG

Fagositik menelan zat asing dan melalui kerja enzimatik menguraikan materi yang tertelan untuk di
ekresikan untuk
pemakaian ulang. Makrofag memproses antigen terfagositors melalui
denaturasi atau mencerna antigen untuk menghasilkan fragmen yang mengandung
determinan antigenic. Makrofag meletakkan fragmen antigen pada permukaan
selnya sehingga
terpapar limfosit t.
.
.

C. PROSES PERADAGANGAN
Proses peradangan
.Defines radang : reaksi setempat dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang
atau injury. Radang merupakan proses yang kompleks, menyebakan terjadinya
perubahan didalam jaringan tubuh.
Penyebab umum terjadinya peradangan: 1.infeksi
2. Trauma fisik
3. Cedera kimiawi
4. Respon imun
.Proses terjadi radang terbagi menjadi 2:
. Perubahan vaskuler
Respon vaskuler pada tempat terjadinya cedera merupakan suatu yang mendasar
untuk reaksi inflamasi akut. Perubahan ini meliputi perubahan aliran darah dan
permeabilitas pembuluh darah, sehingga terjadi pertambahan aliran darah akibatnya
bagian tersebut menjadi panas. Sel darah putih akan berkumpul dan menempel di
sepanjang dinding pembuluh. Dinding pembuluh darah menjadi longgar susunannya
sehingga sel darah putih keluar melalui dinding pembuluh. Sel darah putih bertindak
sebagai sistem pertahanan untuk menghadapi serangan antigen.

Pembentukan cairan inflamasi


Peningkatan permeabilitas pembuluh darah disertai dengan
keluarnya sel darah putih dan protein plasma ke dalam jaringan
yang disebut eksudasi. Cairan inilah yang menjadi dasar
terjadinya pembengkakan. Pembengkakan yang menyebabakan
terjadinya tegangan dan tekanan pada sel saraf sehingga
menimbulkan rasa sakit.

C. SISTEM OTOT
A. Pengertian otot
.
Otot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak dan
merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu
berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem
saraf.

Karaktersistik
Otot

Kontraktilitas
Eksilitabilitas

Elastisitas
Eksentabilitas

1. Otot Rangka ( Textus Muscularis Striatus Skeletalis )


Ciri-ciri : 1. Berbentuk Silindris
2. Serabut memiliki banyak inti, tersusun dibagian perifer
3. Kontraksi cepat dan kuat
4. Bersifat Volunter
5. Mudah lelah
6. Terletak di anggota gerak yaitu tangan dan kaki, lidah dan rectum

2. Otot Jantung ( Textus Muscularis Cardiacus )


Ciri-ciri : 1. Berbentuk Silindris bercabang

2. Serabut terlogasi dan membentuk cabang dengan satu


nukleous sentra

3. Kontraksi kuat dan berirama

4. Bersifat Involunter

5. Tidak mudah lelah

6. Terletak hanya di organ jantung

3. Otot Polos ( Textus Muscularis Levis )


Ciri-ciri : 1. Bebentuk gelondong, dengan ujung meruncing
2. Serabut berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron
3. Kontraksi lemah
4. Bersifat Involunter
5. Tidak mudah lelah
6. Terletak di usus halus, lambung, faring, laring dan alveolus

Jenis Selubung Otot



Berfungsi membungkus setiap otot dan masuk ke bagian dalam
untuk melapisi fasikel dan serabut individual. Yang terbagi atas:

Epimisium
Perimisium
Endomisiu
m

C. Penamaan Otot

PENAMAAN OTOT (TATA)


NAMA PADA OTO T PADA DASARNYA MENGGAMBARKAN SATU CIRINYA ATAU LEB IH. OTO T TERSEBUT DAPAT DINAMAI SESUAI DENGAN LOKASI, AKSI, ORIGO, DLL.
YAITU SEPERTI :
AKSI :
FLEKSOR, JARI KAKI
ADU KTOR, LONGUS
LEVATOR, SUDUT MULUT
LOKASI :
TIBIALIS, A NTERIO R
REKTUS, TUNGAI
ARAH SERABUT :
REKTUS TU NGKAI
OTOT ABDOMINAL TRANSVERSUS
BENTUK
DELTOID
TRAPESIUS
JUMLAH PADA BAGIAN KEPALA
BISEP LENGAN
TRISEP LENGAN
KUADRISEP
TITIK PELEKATAN
STERNOCLEIDO MASTOIDEUS
UKURAN
MA XIMUS
MINIMUS

PENAMAAN OTOT (TATA)


NAMA PADA OTO T PADA DASARNYA MENGGAMBARKAN SATU CIRINYA ATAU LEB IH. OTO T TERSEBUT DAPAT DINAMAI SESUAI DENGAN LOKASI, AKSI, ORIGO, DLL.
YAITU SEPERTI :
AKSI :
FLEKSOR, JARI KAKI
ADU KTOR, LONGUS
LEVATOR, SUDUT MULUT
LOKASI :
TIBIALIS, A NTERIO R
REKTUS, TUNGAI
ARAH SERABUT :
REKTUS TU NGKAI
OTOT ABDOMINAL TRANSVERSUS
BENTUK
DELTOID
TRAPESIUS
JUMLAH PADA BAGIAN KEPALA
BISEP LENGAN
TRISEP LENGAN
KUADRISEP
TITIK PELEKATAN
STERNOCLEIDO MASTOIDEUS
UKURAN
MA XIMUS
MINIMUS

PENAMAAN OTOT (TATA)


NAMA PADA OTO T PADA DASARNYA MENGGAMBARKAN SATU CIRINYA ATAU LEB IH. OTO T TERSEBUT DAPAT DINAMAI SESUAI DENGAN LOKASI, AKSI, ORIGO, DLL.
YAITU SEPERTI :
AKSI :
FLEKSOR, JARI KAKI
ADU KTOR, LONGUS
LEVATOR, SUDUT MULUT
LOKASI :
TIBIALIS, A NTERIO R
REKTUS, TUNGAI
ARAH SERABUT :
REKTUS TU NGKAI
OTOT ABDOMINAL TRANSVERSUS
BENTUK
DELTOID
TRAPESIUS
JUMLAH PADA BAGIAN KEPALA
BISEP LENGAN
TRISEP LENGAN
KUADRISEP
TITIK PELEKATAN
STERNOCLEIDO MASTOIDEUS
UKURAN
MA XIMUS
MINIMUS

Nama pada otot pada dasarnya menggambarkan satu cirinya atau lebih. Otot
tersebut dapat dinamai sesuai dengan lokasi, aksi, origo, dll.
Aksi :

Lokasi :

a. Fleksor, jari kaki


b. Aduktor, longus
c. Levator, sudut mulut
a. Tibialis, anterior
b. Rektus, tungai

Arah serabut : a. Rektus tungkai


b. Otot abdominal transversus
Bentuk :

a. Deltoid
b. Trapesius

Jumlah pada bagian kepala:


a. Bisep lengan
b. Trisep lengan
c. Kuadrisep
Titik pelekatan :
Ukuran:

a. Sternocleidomastoideus

a. Maximus
b. Minimus

D. SISTEM SARAF
A.

Bagian saraf

.Sistem saraf pusat


Sistem saraf pusat merupakan kumpulan dari struktur rumit yang meliputi bagian yang mengambil
keputusan, membahas setiap macam informasi yang datang dari sekelilingnya, membuat pemahaman dan
semua kegiatan otak. Terdiri atas :

Otak
. Otak besar ( cerebrum )
. Berfungsi sebagai pusat saraf sadar, terdiri atas empat bagian, yaitu :
. Lobus oksipitalis : pusat penglihatan
. Lobus frontalis : pusat pengendalian pikiran
. Lobus parientalis : pusat pengendalian kerja kulit
. Lobus temporalis : pusat pendengaran dan bicara

Otak kecil (cerebelum )


Berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerak otot.
Otak tengah (mesencephalon )
Berfungsi sebagai pusat pengaturan gerak mata.
Sumsum tulang belakang
Berfungsi menghubungkan otak kecil dan sumsusm tulang belakang serta
sebagai saraf tak sadar.
Sumsum tulang belakang ( medula spinalis)
Terdapat dalam rongga tulang belakang. Berfungsi penghubung sistem saraf
tepi ke otak dan sebagai pusat gerak refleks.

Sistem saraf peripheral (ssph)


Sistem ini bekerja seperti sebuah pengantar sinyal. Informasi yang diambil
dari setiap bagian tubuh diantar ke sistem saraf pusat. Kemudian, sistem saraf
pusat mengeluarkan sinyal perintah yang akan membawa ke otot atau cairan
kelenjar yang terdiri dari kabel-kabel saraf. Berdasarkan kerjanya sistem saraf
tepi terbagi dua, yaitu :
a.

Sistem saraf somatik (Bekerja menurut kesadaran)

b.

Saraf otonom (Saraf yang bekerja tidak sadar)


Saraf ini terbagi dua yaitu :

.
.

Saraf simpatik
Saraf parasimpati

B. proses penyimpanan memori dan belajar


1. proses penyimpanan memori
Memori merupakan penyimpanan dari pengetahuan yang telah
didapat untuk bisa dipanggil kembali (recall) Penyimpanan informasi
yang didapat dilakukan melalui dua tahap:
C. Penyimpanan memori jangka pendek
1.Habituasi
Habituasi merupakan bentuk proses paling umum dan merupakan
proses belajar pertama pada bayi.
2.sensitisasi
Terjadi peningkatan pelepasan neurotransmitter sehingga potensial
prasinaps juga menjadi lebih besar.
B. Mekanisme memori jangka panjang
Pada memori jangka panjang terjadi aktivitas gen spesifik yang
mengontrol sintesis protein yang dibutuhkan untuk perubahan struktur
dan fungsiomnal jangka panjang.

C. Mekanisme penghantaran rangsangan


Pesan atau informasi dihantarkan oleh saraf. Dalam istilah sederhana,
rangsangan adalh pergerakan suatu potensial kerja (sinyal) di sepanjang akson
suatu sel saraf. Rangsangan yang merambat disepanjang akson itu dapat dikatakan
sebagai aliran listrik yang merambat dengan kecepatan 100 m per detik.
. Penghantaran rangsangan melalui akson
Disepanjang akson terdapat perbedaan potensial listrik antara again dalam
membrane dan luarmembran akson. Penghantaran rangsangan pada serabut saraf
disebabkan karena adanya perbedaan potensial listrik tersebut.

. Penghantaran rangsangan melalui sinaps


Rangsangan dari ujung akson suatu sel saraf akan diteruskan ke badan sel
ataupun ujung dendrite sel saraf berikutnya melalui titik pertemuan yang disebut
sinapsis

D. Proses terjadinya potensial aksi


Potensial aksi adalah impuls saraf. Timbul karena mebran
plasma sel-sel yang dapat di rangsang, mempunyai saluran ion
begerbang voltase. Saluran ionjenis ini mempunyai gerbang
yang membuka dan menutup sebagai respon terhadap respons
perubahan potensial membran. Dua jenis saluran begerbang
voltase memberikan sumbangasn terhadap aksi,yaitu saluran
kalium dan saluran natrium.

E. MIKROORGANISME
1.VIRUS
Merupakan makhluk peralihan antara benda mati dan makhluk hidup. Virus dikatakan sebagai
benda mati karena dapat di kristalkan , sedangkan virus dikatakan sebagai makhluk hidup karena
mampu melakukan reproduksi di dalam tubuh/sel inangnya.

Ciri-ciri virus:
Virus berukuran sangat kecil / ultramikroskopis
Tubuh virus terdiri atas asam nukleat dan kapsid. Asam nukleatnya hanya satu jenis , DNA / RNA
saja.
Virus mempunyai 2 fase untuk keberadaannya, di dalam sel inangnya dan di luar sel inangnya.
Virus merupakan parasit sejati dan pada umumnya merugikan pada inangnya.
Bentuk virus berbeda-beda , ada berbentuk batang, bulat, oval , kubus , silindris, huruf T dan tidak
beraturan.

Struktur virus:

Perkembangan virus:
Ada 2 perkembangan virus yaitu, daur litik dan daur lisogenik. virus yang mengalami daur litik adalah Virus yang
menyebabkan bakteri mengalami lisis, sedangkan virus yang mengalami daur lisogenik adalah virus yang tidak
menyebabkan bakteri mengalami lisis.
A. Daur litik:
Fase absorpsi : melekatnya atau menempelnya ekor virus pada dinding sel bakteri
Fase infeksi :
masuknya DNA virus ke dalam sel bakteri.
Fase sintesis :
pengambilalihan tugas DNA bakteri oleh DNA virus dengan cara menghancurkan
DNA bakteri tersebut
Fase perakitan : perakitan bagian tubuh virus menjadi virus baru yang utuh
Fase lisis
: hancurnya dinding sel bakteri disebabkan enzim lisozim yang dikeluarkan virus.

B. Daur lisogenik
Terjadi penempelan DNA virus pada bakteri, DNA virus yang menempel pada DNA bakteri
disebut profage.
Tahapan daur lisogenik :

fase absorpsi,
fase infeksi ,
fase penggabungan,
fase pembelahan

2. BAKTERI
Ciri ciri bakteri:
a. Dinding selnya tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
b. Sel bakteri bisa mensekresikan lendir kepermukaan dinding selnya, kemudian lendir yang
terakumulasi tersebut akan membentuk kapsul.
c. Sitoplasmanya tersusun dari 80 % air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak, ion
anorganik, dan kromatofora. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma , membaran
sitoplasma tersusun dari fosfolipit dan protein
d. Pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri membentuk endospora.
e. Bakteri ada yang memiliki flagela ( cambuk) yang digunakan untuk bergerak, dan ada yang
tidak memiliki flagela sehingga bergeraknya dengan cara berguling.
f. Bakteri dapat hidup di berbagai lingkungan, dapat di jumpai di udara, tanah, air, bahkan di
dalam tubuh kita.

Struktur bakteri:
Kapsul, tidak semua bakteri mempunyai kapsul, hanya bakteri patogen yang
mempunyai kapsul.
Flagel , digunakan untuk alat gerak . tetapi tidak semua bakteri mempunyai flagel.
Dinding sel, tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
Membran sel , tersusun atas fospolipid dan protein serta bersifat semipermiabel.
Mesosom, dibentuk oleh membran sel yang melekuk ke dalam sitoplasma dan tetap
melekat pada membran sel
Lembaran fotosintetik
Sitoplasma, tersusun atas 80 % air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak, ion
anorganik dan kromatofora.
DNA, merupakan materi genetik bakteri yang terdapat didalam sitoplasma.
Plasmid , merupakan DNA non kromosom (DNA sirkuler) yang terletak di DNA
kromosom.
Ribosom, tersusun atas protein dan RNA.
Endospora, merupakan struktur berdinding yang mengelilingi inti sel dan sedikit
sitoplasma.

Bentuk
bakteri:

Siklus hidup bakteri:


Berdasarkan cara hidupnya, dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan
bakteri autotrof.
Reproduksi bakteri
Aseksual dengan pembelahan biner, dan paraseksual (pemindahan
materi genetik dari satu
bakteri ke bakteri lain tanpa
menghasilkan zigot). Paraseksual dibedakan melalui 3
cara :
Transformasi: merupakan pemindahan sedikit DNA atau bahkan satu gen
saja dari satu
bakteri ke bakteri lain dengan proses
fisiologi yang kompleks.
Konjugasi : merupakan pemindahan DNA secara langsung diantara 2 sel
bakteri melalu
jembatan sitoplasma.
Transduksi : merupakan pemindahan materi genitik dengan perantara
bakteriofage

3. Jamur
Ciri-ciri :

Tidak memiliki klorofil


Bersifat heterorof (saprofit, parasit , atau simbiotik )
Mempunyai dinding sel dari zat kitin dan selulosa
Mempunyai membran inti sel sehingga bersifat eukariotik, tubuhnya ada yang
uniseluler / multiseluler.
Reproduksi secara seksual dan aseksual
Reproduksi seksual dengan konjugasi dan spora seksual
Reproduksi aseksual dengan pembelahan, pengucupan / pembentukan spora
aseksual.
Hidup di tempat yang lembab yang mengandung xat organik sedikit asam dan kurang
sinar matahari.
Pengelompokan jamur

Ciri- ciri

Zygomycota

ascomycota

basidiomycot
a

deuteromyc
ota

Miselium
(hifa)

Tidak bersekat
(aseptat)

Bersekat ( septat)

Bersekat
( septat)

Bersekat
( septat)

Spora
seksual

zigospora

askospora

basidiospora

Tidak
diketahui

Spora
aseksual

Sporangiospora,kada
ng-kadang konidia

konidia

konidia

konidia

Habitat

Air, tanah, hewan

Tanah, tumbuhan,
hewan

Tanah,
tumbuhan,

Tanah,
tumbuhan,
hewan

Contoh

rhizopus

Aspergillus,
saccharomyces
penicillium

Volvariella ,
auricula

Epidermophy
ton,
cercospora

You might also like