Professional Documents
Culture Documents
NAMA ANGGOTA:
ALLYSSA SYIFA FAHIRA
ARIE MAULIZA PUTRI
CORNELIA ALHUSNI DESTIAWAN
DINDA TRIZAYANTI
DEVI SAPUTRI
FATMA SUCI SRIKANDI
MEUTIA KOMALA PUTRI
PUJA ASDINI
NISKA DARLIYANTI
THALITHA NABILA PUTRI
LUKA
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses
patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ tertentu
Jenis Luka
Berdasarkan lama waktu penyembuhannya, luka dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu:
a. Luka Akut
b. Luka Kronik
A.DARAH
1. KOMPONEN DAN FUNGSI DARAH
. A. plasma darah
. Kompenan darah yang berupa larutan aqueus yang berwarna
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dima sel darah
ditutup. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma
darah.
B. sel-sel darah
Sel-sel darah utama:
PLATELET (TROMBOSIT)
Berfungsi sebagai pembekuan darah ketika dinding pembuluh darah
mengalami kerusakan
LEUKOSIT(SEL DARAH PUTIH)
GRANULOSIT
NEUTROFIL
a. sitoplasmanya jernih dibwah mikroskop
b. membentuk sekitar 60%-70% leukosit darah.
Eosinofil
Sitoplasmanya beri granula besar yang berwarna merah muda
Membentuk sekitar 2%-4% leukosit darah.
Basofil
a. sitoplasmanya mengandung granua biru gelap atau coklat
b. membentuk kurang dari 1% leukosit darah
AGRANULOSIT
Limfosit
a. tidak memiliki granua di sitoplasmanya dan ukuranya beragam
sel plasmanya melepaskan antibody untuk berekasi
menghancurkan organisme b. yang menginvansi
c. berfungsi sebagai pertahan imunologist tubuh terhadap
organisme.
d. membentuk 20%-30% leukosit darah.
Monosit
a. merupakan leukosit agranular terbesra dengan nukleus yang
berbentuk seperti
tapal kuda
b. tinggal di jaringan ikat dan merupakan fagosit yang kuat
c. membentuk sekitar 3%-8% leukosit darah.
Peredaran Darah
Kecil
Pembuluh Darah
A. Arteri
Secara anatomi terdiri atas beberapa lapisan:
.
.
.
B. Vena
Pembuluh balik dimulai dari pembuluh darah kapiler,darah memasuki
venula. Pembuluh venula yang kecil akan bergabung menuju pembuluh vena.
. Vena Cava Superior: mengumpulkan darah dari seluruh tubuh bagian atas
. Vena Cava Inferior: mengumpulkan darah dari seluruh tubuh bagian bawah
B. Penyembuhan luka
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses
patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ tertea
a. Hemostasis
Hemostatis : Pada fase ini terjadi peningkatan perlekatan platelet. Platelet akan
bekerja untuk menutup kerusakan pembuluh darah. Jaringan yang rusak akan
merangsang adenosin diphosphat (ADP) membentuk platelet. Platelet yang
dibentuk berfungsi untuk merekatkan kolagen dan mensekresi faktor yang
merangsang pembekuan darah.
b. Inflamasi
Pada proses penyembuhan ini biasanya terjadi proses pembersihan debris. Respon
jaringan yang rusak : jaringan yang rusak dan sel mast melepaskan plasma dan
polimorfonuklear ke sekitar jaringan. Makrofag mengadakan migrasi ke luar dari
kapiler dan masuk ke dalam darah yang rusak sebagai reaksi terhadap agens
kemotaktik yang dipacu oleh adanya cedera. Makrofag mampu memfagosit
bakteri.
C. Fase Proliferasi
Tanda-tanda inflamasi mulai berkurang. Jaringan yang
dibentuk dari gelung kapiler baru, yang menopang kolagen
dan subtansi dasar, disebut jaringan granulasi karena
penampakannya yang granuler dan warnanya merah terang.
Fase ini berlangsung selama 3-24 hari.
d. Maturasi (Remodelling)
Pada tahap maturasi terjadi proses epitelisasi, kontraksi dan
reorganisasi
jaringan ikat. Setiap cedera yang mengakibatkan hilangnya
kulit, sel epitel pada pinggir luka dan sisa-sisa folikel rambut,
serta glandula sebasea dan glandula sudorivera membelah
dan mulai bermigrasi diatas jaringan glandula baru.
B. SISTEM IMUN
A. Sistem imun secara garis besar adalah melindungi (makhluk hiidup) dan antigen (bakteri, parasit,
virus).
B. Tiga jenis sel yang memegang peranan penting dalam imunitas yaitu:
SEL B (LIMFOSIT B) :
merespon antigen tertentu, berdeferensiasi menjadi sel plasma yang mensintesis dan mensekresi
antibody.
SEL T (LIMFOSIT T) :
spesifitas antigen dan akan berproliferasi jika ada antigen, tetapi tidak memproduksi antibody. Sel T
berkomunikasi dengan antigen melalui reseptor sel T. sel T memproduksi zat aktif (limfokin), berfungsi
untuk membantu limfosit b merespon antigen membunuh sel tertentu dan mengatur respon
imun.
MAKROFAG
Fagositik menelan zat asing dan melalui kerja enzimatik menguraikan materi yang tertelan untuk di
ekresikan untuk
pemakaian ulang. Makrofag memproses antigen terfagositors melalui
denaturasi atau mencerna antigen untuk menghasilkan fragmen yang mengandung
determinan antigenic. Makrofag meletakkan fragmen antigen pada permukaan
selnya sehingga
terpapar limfosit t.
.
.
C. PROSES PERADAGANGAN
Proses peradangan
.Defines radang : reaksi setempat dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang
atau injury. Radang merupakan proses yang kompleks, menyebakan terjadinya
perubahan didalam jaringan tubuh.
Penyebab umum terjadinya peradangan: 1.infeksi
2. Trauma fisik
3. Cedera kimiawi
4. Respon imun
.Proses terjadi radang terbagi menjadi 2:
. Perubahan vaskuler
Respon vaskuler pada tempat terjadinya cedera merupakan suatu yang mendasar
untuk reaksi inflamasi akut. Perubahan ini meliputi perubahan aliran darah dan
permeabilitas pembuluh darah, sehingga terjadi pertambahan aliran darah akibatnya
bagian tersebut menjadi panas. Sel darah putih akan berkumpul dan menempel di
sepanjang dinding pembuluh. Dinding pembuluh darah menjadi longgar susunannya
sehingga sel darah putih keluar melalui dinding pembuluh. Sel darah putih bertindak
sebagai sistem pertahanan untuk menghadapi serangan antigen.
C. SISTEM OTOT
A. Pengertian otot
.
Otot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak dan
merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu
berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem
saraf.
Karaktersistik
Otot
Kontraktilitas
Eksilitabilitas
Elastisitas
Eksentabilitas
4. Bersifat Involunter
Epimisium
Perimisium
Endomisiu
m
C. Penamaan Otot
Nama pada otot pada dasarnya menggambarkan satu cirinya atau lebih. Otot
tersebut dapat dinamai sesuai dengan lokasi, aksi, origo, dll.
Aksi :
Lokasi :
a. Deltoid
b. Trapesius
a. Sternocleidomastoideus
a. Maximus
b. Minimus
D. SISTEM SARAF
A.
Bagian saraf
Otak
. Otak besar ( cerebrum )
. Berfungsi sebagai pusat saraf sadar, terdiri atas empat bagian, yaitu :
. Lobus oksipitalis : pusat penglihatan
. Lobus frontalis : pusat pengendalian pikiran
. Lobus parientalis : pusat pengendalian kerja kulit
. Lobus temporalis : pusat pendengaran dan bicara
b.
.
.
Saraf simpatik
Saraf parasimpati
E. MIKROORGANISME
1.VIRUS
Merupakan makhluk peralihan antara benda mati dan makhluk hidup. Virus dikatakan sebagai
benda mati karena dapat di kristalkan , sedangkan virus dikatakan sebagai makhluk hidup karena
mampu melakukan reproduksi di dalam tubuh/sel inangnya.
Ciri-ciri virus:
Virus berukuran sangat kecil / ultramikroskopis
Tubuh virus terdiri atas asam nukleat dan kapsid. Asam nukleatnya hanya satu jenis , DNA / RNA
saja.
Virus mempunyai 2 fase untuk keberadaannya, di dalam sel inangnya dan di luar sel inangnya.
Virus merupakan parasit sejati dan pada umumnya merugikan pada inangnya.
Bentuk virus berbeda-beda , ada berbentuk batang, bulat, oval , kubus , silindris, huruf T dan tidak
beraturan.
Struktur virus:
Perkembangan virus:
Ada 2 perkembangan virus yaitu, daur litik dan daur lisogenik. virus yang mengalami daur litik adalah Virus yang
menyebabkan bakteri mengalami lisis, sedangkan virus yang mengalami daur lisogenik adalah virus yang tidak
menyebabkan bakteri mengalami lisis.
A. Daur litik:
Fase absorpsi : melekatnya atau menempelnya ekor virus pada dinding sel bakteri
Fase infeksi :
masuknya DNA virus ke dalam sel bakteri.
Fase sintesis :
pengambilalihan tugas DNA bakteri oleh DNA virus dengan cara menghancurkan
DNA bakteri tersebut
Fase perakitan : perakitan bagian tubuh virus menjadi virus baru yang utuh
Fase lisis
: hancurnya dinding sel bakteri disebabkan enzim lisozim yang dikeluarkan virus.
B. Daur lisogenik
Terjadi penempelan DNA virus pada bakteri, DNA virus yang menempel pada DNA bakteri
disebut profage.
Tahapan daur lisogenik :
fase absorpsi,
fase infeksi ,
fase penggabungan,
fase pembelahan
2. BAKTERI
Ciri ciri bakteri:
a. Dinding selnya tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
b. Sel bakteri bisa mensekresikan lendir kepermukaan dinding selnya, kemudian lendir yang
terakumulasi tersebut akan membentuk kapsul.
c. Sitoplasmanya tersusun dari 80 % air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak, ion
anorganik, dan kromatofora. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma , membaran
sitoplasma tersusun dari fosfolipit dan protein
d. Pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri membentuk endospora.
e. Bakteri ada yang memiliki flagela ( cambuk) yang digunakan untuk bergerak, dan ada yang
tidak memiliki flagela sehingga bergeraknya dengan cara berguling.
f. Bakteri dapat hidup di berbagai lingkungan, dapat di jumpai di udara, tanah, air, bahkan di
dalam tubuh kita.
Struktur bakteri:
Kapsul, tidak semua bakteri mempunyai kapsul, hanya bakteri patogen yang
mempunyai kapsul.
Flagel , digunakan untuk alat gerak . tetapi tidak semua bakteri mempunyai flagel.
Dinding sel, tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
Membran sel , tersusun atas fospolipid dan protein serta bersifat semipermiabel.
Mesosom, dibentuk oleh membran sel yang melekuk ke dalam sitoplasma dan tetap
melekat pada membran sel
Lembaran fotosintetik
Sitoplasma, tersusun atas 80 % air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak, ion
anorganik dan kromatofora.
DNA, merupakan materi genetik bakteri yang terdapat didalam sitoplasma.
Plasmid , merupakan DNA non kromosom (DNA sirkuler) yang terletak di DNA
kromosom.
Ribosom, tersusun atas protein dan RNA.
Endospora, merupakan struktur berdinding yang mengelilingi inti sel dan sedikit
sitoplasma.
Bentuk
bakteri:
3. Jamur
Ciri-ciri :
Ciri- ciri
Zygomycota
ascomycota
basidiomycot
a
deuteromyc
ota
Miselium
(hifa)
Tidak bersekat
(aseptat)
Bersekat ( septat)
Bersekat
( septat)
Bersekat
( septat)
Spora
seksual
zigospora
askospora
basidiospora
Tidak
diketahui
Spora
aseksual
Sporangiospora,kada
ng-kadang konidia
konidia
konidia
konidia
Habitat
Tanah, tumbuhan,
hewan
Tanah,
tumbuhan,
Tanah,
tumbuhan,
hewan
Contoh
rhizopus
Aspergillus,
saccharomyces
penicillium
Volvariella ,
auricula
Epidermophy
ton,
cercospora