You are on page 1of 13

NEURODERMATITIS

Widi Maulidya
1102110070
Dr. Soraya Bakri,SP.KK

I. PENDAHULUAN
Neurodermatitis (lichen simplex
chronicus) adalah peradangan kulit kronis,
yang ditandai dengan kulit tebal dan garis
kulit tampak menonjol (likenifikasi)
menyerupai batang kayu. Neurodermatitis
terjadi akibat gosokan atau garukan yang
berlebihan dan yang dilakukan secara
terus menerus dalam waktu yang lama
sehingga kulit menjadi tebal dan kasar,
mengakibatkan batas normal dari kulit
menjadi berlebihan.

II. EPIDEMIOLOGI
1. Sex
. Neurodermatitis lebih sering terjadi pada wanita

daripada pria.
2. Morbiditas/Kematian
. Neurodermatitis tidak mengakibatkan kematian pada

penderitanya, karena secara keseluruhan gatal yang di


derita memiliki ratio ringan sampai sedang.
3. Umur
. Neurodermatitis biasa terjadi pada usia 30-50 tahun.

III. ETIOLOGI
Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh

karena adanya penyakit yang mendasari,


misalnya gagal ginjal kronis, obstruksi
saluran empedu, limfoma hodgkin,
hipertiroidi, penyakit kulit seperti
dermatitis atopik, gigitan serangga, dan
aspek psikologik dengan tekanan emosi.

IV. PATOGENESIS
Pruritus memainkan peranan sentral

dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa


likenifikasi dan prurigo nodularis. Liken
simpleks kronis ditemukan pada regio yang
mudah dijangkau tangan untuk
menggaruk. Sensasi gatal memicu
keinginan untuk menggaruk atau
menggosok yang dapat mengakibatkan
lesi yang bernilai klinis, namun
patofisiologi yang mendasarinya masih
belum diketahui.

V. MANIFESTASI
KLINIK
Pada stadium awal kelainan kulit yang terjadi dapat

berupa eritem dan edema atau kelompok papul,


selanjutnya karena garukan berulang, bagian tengah
menebal, kering dan berskuama serta pinggirnya
hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat,
bentuk umum lonjong atau tidak beraturan. Kemudian
lesi juga dapat berupa plak solid dengan likenifikasi,
seringkali disertai papul kecil di tepi lesi, dan berskuama
tipis. Kulit yang mengalami likenifikasi teraba menebal,
dengan garis-garis kulit yang tegas dan meninggi, serta
dapat pula disertai eskoriasis. Warna lesi biasanya merah
tua, kemudian menjadi coklat atau hiperpigmentasi
hitam. Distribusi lesi biasanya tunggal.

VI. DIAGNOSIS
Diagnosis neurodermatitis didasarkan dari

anamnesis dan pemeriksaan fisis. Dari


anamnesis didapatkan keluhan sangat
gatal yang membaik apabila digaruk. Dari
pemeriksaan fisis didapatkan eritema,
likenifikasi, skuama, dan hiperpigmentasi.
Predileksi tersering terdapat pada scalp,
tengkuk, aspek dorsal-ekstensor dari
ekstremitas, dan area anogenital. Untuk
membedakan keluhan gatal dan likenifikasi
dengan penyakit lain maka dilakukan

VII. DIAGNOSIS BANDING


1. Dermatitis kontak alergi

2. Dermatitis atopik
3. Liken planus
4. Psoriasis

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan yang paling bermakna pada

dermatitis sirkumskripta adalah pemeriksaan


dermatopatologi. Pemeriksaan ini dapat
memberikan gambaran yang bervariasi
mengenai derajat hiperkeratosis, serta
psoriasiform epidermal hiperplasia. Pada dermis
ditemukan infiltrat inflamasi yang kronik. Biopsi
mungkin dapat bermanfaat dalam menemukan
gangguan pruritus primer yang telah
menyebabkan timbulnya likenifikasi sekunder
yang terjadi, seperti psoriasis.

IX.
PENATALAKSANAAN
Kortikosteroid dan antihistamin oral
mengurangi reaksi inflamasi y menimbulkan
rasa gatal
Steroid topical
mengurangi hyperkeratosis.
Anti-depresan atau anti-anxiety
membantu pada sebagian orang dan perlu
pertimbangan untuk pemberiannya.
Antibotik oral dan topical
jika ada
infeksi sekunder

X. KOMPLIKASI
Komplikasi dari neurodermatitis dapat

terjadi bila tidak adanya control dari


kebiasaan menggaruk untuk keluhan
gatalnya. Komplikasinya bisa berupa
perubahan warna pada kulit yang
permanen, terdapatnya bekas luka akibat
garukan sampai terjadinya ulkus karena
seringnya pasien menggaruk.

XI. PROGNOSIS
1. Rasa gatal dapat diatasi, likenifikasi yang

ringan dan perubahan pigmentasi dapat


diatasi setelah dilakukan pengobatan.
2. Relaps dapat terjadi, apabila dalam masa
stress atau tekanan emosional yang
meningkat.
3. Pengobatan untuk pencegahan pada
stadium-stadium awal dapat membantu
untuk mengurangi proses likenifikasi.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Sularsito SA, Djuanda S, Djuanda A, et al: Neurodermatitis sirkumskripta, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 4 th ed. Jakarta. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. p. 130-148, 189-195, 282-283.

2.

Susan B, Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, et al: Numular Eczema and Lichen Simplex Chronic/ Prurigo Nodularis Varicella and Herpes
Zoster, Fitzpatrickss Dermatology in general medicine. 7 th ed. Volumes 1&2. 2008. p. 140-141, 45-146, 158-162, 177-178, 247254.

Odom RB, James WD, Berger TG: Atopic dermatitis, eczema, and noninfectious immunodeficiency disorders, Andrews Diseases of
The Skin, Clinical Dermatology. 9th ed. Philadelphia: WB Saunders. 2006. p. 58.

3.
.

Burns T, Breathnach S, Cox N, et al: Lichen Simplex Chronic, Rooks Text Book of Dermatology. 8 th ed. Wiley-Blackwell Publishing.
2010. p. 17.41-17.43, 24.17-24.21.

4.
.

Habif TP. Eczema and hand dermatitis. Clinical dermatology : A color guide to diagnosis and therapy, 4 th ed. Philadelphia. Mosby;
2004. p 41

5.
.

6.
.

Wolff K, Richard AJ. Nummular eczema. Fitzpatricks : Color atlas & synopsis of clinical dermatology. New york. McGraw-Hill. p 46-48
Kline A: Allergic Contact Dermatitis of the Foot after use of Mastisol Skin Adhesive. International Foot and ankle Foundation:
[Online]. 2008 [cited 1 February 2008]. Available from: URL:http://faoj.org
/2008/02/01/allergic-contact-dermatitis-of-the-foot-after-use-of-mastisol-skin-adhesive-a-case-report/

7.

Goldberg G: Atopic Dermatitis (Eczema) Basics. From your doctor health source: [Online]. 2011 [cited on 12 May 2011]. Available
from: URL:http://fromyourdoctor.com/topic.do?title=Atopic+Dermatitis+Eczema+Basics&t=2177

8.
.

Berman K, Zieve D: Lichen planus on the hand. Medline Plus: [Online]. 2011 [cited on 13 May 2011]. Available from: URL:http://
www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagepages/2492.htm

9.
.

Pak H, Lui H, Stoppler MC: Psoriasis. E Medicine Health: [Online]. 2012 [cited on 12 February 2012]. Available from: URL:http://
images.emedicinehealth.com/images/4453/4453-13248-30934-31302.jpg

10.
.

Berman K, Zieve D: Psoriasis, Plaque psoriasis. A.D.A.M. Medical Encyclopedia: [Online]. 2011 [cited on 22 November 2011].
Available from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001470/figure/A000434.B2751/?report=objectonly

11.
.

12.
.
13.
.

Janju SA: Lichen Simplex Chronicus. Journal of Pakistan Association of Dermatologist: 2006; 16: 60, p. 62-64.
Ari MA: Dermatitis dan peran steroid dalam penanganannya. Dexa Media, No. 4, Vol. 17. RASB Harapan Kita. Jakarta. 2004.

You might also like