Guillain Barre

Syndrome
dr.Neimy Novitasari Sp.S

GBS
Nama lain : POLIRADIKULONEUROPATI

Macam GBS
AIDP : Acut Inflamatory Demyelinating

Polyradiculopathy
AMSAN : Acute Motor Sensory Neuropathy
AMAN : Acute Motor Axonal Neuropathy
Varian :
Miler Fisher syndrom ( ataxia, areflexia,

optalmoplegia)

GBS

Gareth . J. Perry

Kriteria NINCDS ( 1978 )

Untuk mendiagnosa berdasarkan : Klinis,lab,

elektrodx

NINCDS
I. Gambaran Dx :
Progresif motor weakness > satu angg gerak
Derajat kelemahan minimal kaki, ataxia ringan, paralisa keempat ekstrimitas,
dada, bulbar, facial paralisa, optalmoplegia eksterna
II. Areflexia / hiporeflexia
A. Klinis ( urut )
1. Progresif : kelemahan motorik berkembang cepat, berhenti progresifitas

dalam 4 minggu
2. Relative simetris
3. Mild sensori symtom
4. Cranial Nerve : VII 50 % & bilat, XII, Nerve extraoculi
5. Recovery mulai 2-4 minggu setelah progresifitas berhenti
6. otonom disfungsi ( takicardi, aritmia, post hipotensi, Hipertensi, vasomotor
7. tanpa febris ( saat neuritic symptom )

NINCDS
II. Variant ( tak urut )
Febris saat neuritic symptom
Hilangnya sensoris dan nyeri
Progresifitas berlangsung > 4 minggu
Penghentian progresif tanpa penyembuhan
GG fx spincter paralise
GG CNS
IIB : CSF pendukung dx

1. Prot setelah 1 minggu gx makin pada serial LP

2. Sel : 10 / MN leukositt gx

Variant

1. - prot pada 1-2 minggu setelah onset

2. sel 11-50 MN leukosit

NINCDS
IIC : Elektrodx
NCV : CMAP : DL Amplitudo N/ KHS
III : Gambaran yang meragukan
1. Nyata, persisten asimetri yang meragukan
2. Disfx bladder & bowel yang menetap
3. Lp : Csf > 50 MN
4. Lp : PMN
5. GG sensori berat
IV : Rule out dx
1. Riw hexacarbon
2. Abn porfirin metab
3. Infeksi difteri, myocarditis
4. Klinis menetap dengan neuropati ( wrist drop)
5. Murni sensoris syndrom
6. Dx pasti : poliomyelitis, botulism, toxixcneuropati

Infeksi yang berhubungan dengan

GBS
definite

probable

possible

Viral

CMV
EBV

HIV
Varicella Zoster
Small pox

Influenza
Measles
Mumps
Rubella
Hepatitis
coxachi

Bacterial

Clampilobacter
Jejuni
Mycoplasma
pneumonia

Thypoid

Borrelia
Paratiroid
Brucellosis
Clamidia
legionella

vaccine

Rabies,
Swine influenza

Poliovirus
H. Influenza
Typoid
Tetanus toxoid

Pemeriksaan
Pemeriksaan umum : Tensi, nadi, respiratori

rate, suhu
Pemeriksaan cardio / paru
Pemeriksaan neurologis
Laboratorium : DL, Fungsi ginjal, liver, kimia
klinik,
Blood gas analisa, UL, kultur darah , urin ,
liguor
EMNG
Lumbal pungsi

Tata laksana
Emergency :
kelumpuhan berat
paresis bulbar
gagal nafas

Tatalaksana
Umum :
Menanggulangi komplikasi respirasi. Otonom,
fungsi nafas
Spesifik
Menghilangkan autoabtibodi mendasari lesi
saraf perifer
Menurunkan reaksi inflamasi

Terapi spesifik
Intravenus imunoglobulin
Plasma faresis
Kortikosteroid