You are on page 1of 26

FEBRIS

Oleh:
Fawziyah Putri Maulida
122011101041
Pembimbing:
dr. Hoedoyo, Sp.PD

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2016

Demam

kenaikan suhu tubuh di atas variasi sikardian yang


normal akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi
(hipotalamus anterior)
Hipertermia

kenaikan suhu tubuh di atas set point hipotalamus


sebagai akibat dari kehilangan panas yang tidak
memadai
Olahraga
Lingkungan yang panas

Definisi

Suhu normal
36,8oC

Demam
> 37,2oC

Hiperpireksi
a 41,2C
/lebih

Subnormal
< 36C

Hipotermia
< 35C

PIROGEN
Etiologi
Eksogen

Endoge
n

Mikroorganisme,
produk, toksin

Sitokin Inflamasi
(IL-1, IL-1,
TNF, TNF, IFN,
IL-6

Agen Infeksius
Toksin
Mediator
Inflamasi

Monosit/Makrofa
g
Sel endotel

Sitokin
Pirogenik

Hipotalamus
Anterior

Peningkatan
PGE2

Aksi

Peningkatan

Peningkatan

Patofisiologi
Konservasi
Panas

Produksi
Panas

Antipiretik

Demam

KELAINAN TUBUH YANG MENYEBABKAN


DEMAM
1. Infeksi
2. Non

Infeksi

Keganasan
Reaksi Pemakaian Obat
Kelainan Atau Gangguan Pusat
Pengaturan Suhu Di Hipotalamus

Gejala yang menyertai


Demam
Myalgia
Artralgia
Anoreksia
Somnolen

Chills (kedinginan)
Perasaan dingin sebagai respon
SSP terhadap set point yang
meminta lebih banyak panas

Demam
Rigors (menggigil)
Gejala kedinginan yang lebih
intensif disertai gigi gemeletuk
dan gemetaran hebat.

Prespirasi
Terjadi dengan aktivasi
mekanisme pelepasan panas
yang bisa disebakan oleh obat
antipiretik atau hilangnya
stimulus untuk menimbulkan
panas

Tipe demam

1.
2.
3.
4.
5.

Demam
Demam
Demam
Demam
Demam

septik
remiten
intermiten
kontinyu
siklik

Demam

Septik:
Suhu badan naik ke tingkat yg tinggi sekali pada
malam hari & turun kembali ke tingkat di atas
normal pd pagi hari. Bila turun ke tingkat yg
normal demam hektik.

Demam

Siklik:
Kenaikan suhu badan selama beberapa hari yg
diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa
hari yg kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti
semula.

Demam

Kontinyu:
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih
dari satu derajat.

BERDASARKAN ONSETNYA
DEMAM

AKUT
- demam >37,5C
- < seminggu

DEMAM

KRONIK
- demam 37,5C
- > seminggu

PENYEBAB DEMAM AKUT


UMUM
DHF
Septikemia
Obat

LOKAL
Respiratorik
1. Infeksi Saluran
Nafas Atas : Tonsilitis
2. Infeksi Saluran
Nafas Bawah :
Bronkitis, Pneumoni

Abdominal
Gastro-enteritis
Hepatitis
Pielonefritis

PENYEBAB DEMAM KRONIK

UMUM

LOKAL

Tuberkulosis
Malaria

SLE
Polimialgia
reumatika
Septikemia
Demam reumatik

Endokarditis
infeksiosa
Kelainan tiroid
Neoplasia

Diagnosis Demam
A.

ANAMNESA 80% dx
Lama demam berlangsung?
Timbulnya mendadak atau terus menerus?
Sifatnya
Demam timbul apakah dipengaruhi oleh
waktu ? (pagi/ siang/ malam)
Seberapa tinggi demamnya?
Demam ditimbulkan oleh apa?
Apa yang anda lakukan jika demam
muncul?
Sebelum demam apakah ada keluhan yang
muncul?
Selain demam apakah didapatkan keluhan
lain/gejala penyerta?

Tanyakan juga
1.Penyakit infeksi yang endemik di
lingkungan tempat tinggal pasien
2. Riwayat perjalanan dan dari daerah
mana saja
3. Riwayat kontak dengan orang sakit
4. Pemakaian obat-obatan

B. PEMERIKSAAN FISIK
Periksa :
1.Tanda-tanda klinis dari demam tifoid,
yang
penting
:
demam,
hepatosplenomegali, nyeri perut dan
meteorismus,diare
atau
obstipasi,
toksemia dan bradikardi relatif.
2.Tanda-tanda
malaria,
yaitu
febris
intermittent,
menggigil,
berkeringat,
anemia serta splenomegali.

3.Tanda dari tuberkulosa paru, misalnya


batuk yang menahun, batuk darah, sesak
nafas, cachexi.
4.Tanda-tanda klinis dari penyakit keganasan
misalnya penurunan berat badan, keadaan
umum yang jelek, serta adanya benjolan.
5.Tanda-tanda penyakit sistemik seperti
lupus eritematosus sistemik, arthritis
rematoid,
demam
rheumatik,
dan
sebagainya.

6. Tanda-tanda
perdarahan
seperti
hematemesis,
melena,
hematuri,
epistaksis, petechie dan echymosis.
7. Tanda-tanda dari penyakit endokarditis
bakterial subakuta, misalnya panas
badan, anemia, kelainan katub jantung.
8. Apakah ada pembesaran hati, limpa dan
kelenjar getah bening.

C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1.

Pemeriksaan laboratorium yang utama yaitu:


a) Darah lengkap dan urin lengkap
b) Pemeriksaan hapusan darah untuk malaria
c) Reaksi Widal, biakan darah atas kuman
Salmonella
d) Biakan air seni
e) Foto dada untuk melihat keadaan paru

2. Tes serologi
3. Pemeriksaan kimia darah
4. Pemeriksaan biopsi sutul, aspirasi cairan
lambung untuk hapusan langsung dan biakan
atas kuman-kuman tuberkulosa.
5. Pemeriksaan radiologi seperti IVP, Barium
enema, foto saluran makanan bagian atas,
foto tulang.

Beberapa pedoman dalam


menghadapi penderita demam
1. Px dg demam lebih dari seminggu sebelum

memikirkan penyakit yang begitu banyak,


ingatlah terlebih dahulu akan penyakit yang
sering dijumpai, yaitu:
1. Demam tifoid
2. Malaria
3. Tuberkulosis
4. ISK
5. Endokarditis bakterial subakuta
6. Penyakit keganasan sistim retikuloendotelial
7. Penyakit kolagen

2. Ingatlah akan kemungkinan febris habitualis,


ialah demam yang timbul pada sore hari,
yang terjadi pada wanita psikoneurosa
disertai kelemahan, tetapi laju endap darah
dalam
batas
normal.
Dengan
jalan
menghilangkan stress dan pemberian obat
penenang demamnya akan menghilang.
3. Jangan lupa akan kemungkinan malingering,
ialah tindakan stimulasi agar kesannya benarbenar demam, terutama dikala dokter
melakukan pemeriksaan. Hal ini akan cepat
diketahui bila dilakukan pemeriksaan kurve
suhu.

PENATALAKSANAAN
Non farmakologi
1. Pemberian cairan dalam jumlah banyak
untuk mencegah dehidrasi
2. istirahat cukup
3. Kompres hangat
Farmakologi
4. Mengatasi penyebab primer
5. Antipiretik
6. Pada penyakit autoimun/penyakit
granulomatosa steroid

FUO klasik

FUO
nosokomial
Klasifikasi
FUO
neutropenik
FUO
berhubungan
dengan
penyakit HIV

FUO (FEVER of UNKNOWN


ORIGIN)

FUO klasik :
Penderita telah diperiksa 3 hari berturut-turut tanpa
diketahui penyebab. Atau 3 minggu dengan diagnostik invasif
maupun non invasif tanpa hasil.
FUO Nosokomial
Demam >38,3 C pada beberapa kali pemeriksaan pasien
rawat inap tanpa tanda infeksi pada waktu MRS dengan 3x
pemeriksaan & 2x kultur tidak memberikan hasil yang
bermakna.
FUO neutropenik :
Demam >38,3 C beberapa kali pemeriksaan minimal 3 hari
pemeriksaan & 2 hari kultur tidak memberikan hasil
bermakna. Pada pasien dengan netrofil <500/L atau
diprediksi akan mencapai <500/L dalam 1-2 hari kemudian
FUO HIV:
Demam >38,3 C beberapa kali pemeriksaan dalam waktu 4
minggu/>3 hari pada pasien rawat inap tanpa penyebab
yang jelas pada pasien yang terinfeksi HIV

TERIMA KASIH

You might also like