Professional Documents
Culture Documents
i
s
i
n
i
f
De
a
i
m
i
k
u
e
L
leukemia adalah suatu
penyakit yang
disebabkan oleh pertumbuhan yang
sangat cepat (poliferasi) sel darah putih
yang
abnormal
pada
jaringan
pembentuk darah.
Etiologi leukimia
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi
terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya
leukemia yaitu :
Faktor genetik: virus tertentu meyebabkan terjadinya
perubahan struktur gen (T cell leukemia-lymphoma
virus/HTLV). Dapat dilihat pada tingginya kasus leukemia
pada anak kembar monozigot.
Radiasi ionisasi: lingkungan kerja, pranatal, pengobatan
kanker sebelumnya.
Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen,
kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen anti neoplastik.
Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti
diethylstilbestrol.
Klasifikasi leukimia
Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa
leukemia mempengaruhi limfosit atau sel
limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel
mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil,
disebut leukemia mielositik
Kecil seragam
Sitoplasma <<
Nukleoli jelas
L1
Klasifikasi
Morfologi
FAB
Sel
Blast
L2
L3
FAB: French-American-British
Besar heterogen
Sitoplasma <<
Nukleoli jelas
Sitoplasma
bervakuola &
basofilik
L1
L2
L3
Insiden
Estimated New Cases*
LEUKEMIA
Estimated Deaths
12,100 9,600
21,700
2,200
1,600
3,800
800
600
1,400
4,100
2,900
7,000
2,600
1,900
4,500
5,900
4,700
10,600
4,000
3,400
7,400
2,500
1,900
4,400
1,100
900
2,000
Other leukemia
2,900
2,100
5,000
3,600
2,800
6,400
Acute lymphocytic
leukemia
Chronic lymphocytic
leukemia
Acute myeloid leukemia
Etiologi
Idiopatik
Faktor-faktor yang berpengaruh:
- Virus
- Radiasi ionisasi
- Iaterogenic
- Kimia (benzene, pestisida, destilasi petroleum pada LMA)
- Obat-obatan
- Beberapa kondisi genetik (Syndr. Down)
- Merokok
PATOFISIOLOGI
Transformasi maligna progenitor
hematopoetik, diikuti oleh replikasi sel &
ekspansi klon yang mengalami transformasi
tersebut Leukemia
Defek pada pematangan setelah tingkat
mieloblas/ promielosit (LMA) & tingkat
limfoblas pada LLA penumpukan sel
leukemia di SST penekanan hematopoiesis
N unsur N tersingkir anemia, infeksi,
penyulit perdarahan.
PATOFISIOLOGI
Sel leukemia secara primer berproliferasi di
SST darah jaringan lain: kelenjar limfe,
hati, limpa, kulit, gusi, viscera & SSP.
PATOFISIOLOGI)
Infiltrasi sel leukemik ke organ:
1. Sumsum tulang:
2. Limpa:
3. Hepar: Hepatomegali
4. Ginjal:
Agregat kecil perivascular yang menyebar ke
seluruh stroma.
5. Adrenal
6. Testis
7. SSP
PATOGENESIS
Metastatik
sel leukemik
sumsum tulang
Menyerbu
tulang
Infiltrasi
selaput
otak
Infeksi
Pengaruh
Umum
N
Y
E
R
I
Mudah
Fraktur
Sakit kepala, muntah,
edema papil,
palsi saraf kranial,
manifestasi SSP,
Perdarahan
intracerebral,
subarachnoid
Anemia berat
Trombositopenia mudah berdarah
Karena adanya pergantian sel N dlm
sumsum tulang & limfoid oleh sel leukemik
yg tidak berfungsi.
3 TANDA LEUKEMIA
1. Pucat (pansitopenia)
2. Panas
3. Perdarahan disertai dg splenomegali
GAMBARAN KLINIS
1. Gejala Sistemik
Anemia: pucat, mudah lelah, sesak
gangguan eritropoietik.
Perdarahan: petekie, purpura
gangguan trombopoietik.
Demam
gangguan granulopoietik.
gejala meningeal
Nyeri tulang & sendi
DIAGNOSIS
Anamnesis
1. Identitas pasien
2. Riwayat penyakit sekarang
- Keluhan utama: malaise, pucat, purpura, panas.
- Keluhan lain: mudah lelah saat beraktivitas,
anoreksia, epistaksis, nyeri tulang & sendi, mudah
terinfeksi, gusi berdarah.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik:
1. Inspeksi:
melihat ada/ tidaknya perdarahan (petekie, gusi),
pucat (konjungtiva, mukosa bibir, hiperplasia
gingiva)
2. Palpasi:
3. Perkusi:
4. Auskultasi:
Pemeriksaan
1. Hitung Darah Lengkap & Apus Darah Tepi
Laboratorium
3. Sitokimia
* Membedakan LLA & LMA
(jika apus darah tepi gagal)
LLA: pewarnaan sudan black & mieloperoksidase (-)
* Membedakan precursor B & B-ALL dari T-ALL.
T-ALL
: pewarnaan fosfatase asam (+)
B/ B-ALL : Pewarnaan PAS (+)
* Mendeteksi TdT yang diekspresikan oleh limfoblas
pewanaan imunoperoksidase/ flow cytometry.
5. Sitogenik
* Mengetahui subtipe dari LLA.
* Memberikan informasi prognostik.
6. Biologi Molekular
7. Pemeriksaan Lainnya
* Kelainan metabolik:
- hiperurikemia
pada pasien dengan sel-sel leukemia yang cepat
membelah
* Pungsi Lumbal
Meningitis
Kaku kuduk.
Kejang.
Kesadaran menurun.
Terapi LLA
1. Induksi Remisi
Untuk mencapai remisi komplit hematologik
eradikasi sel leukemia yang dapat dideteksi
secara
morfologi dalam darah & sumsum tulang.
hematopoieses kembali normal.
PENGOBATAN
1.
Transfusi darah,
bila kadar Hb < 6 g%.
transfusi trombosit u/ penderita trombositopenia
berat & perdarahan masif,
heparin jika terdapat tanda-tanda DIC.
2.
3.
Sitostatika.
diberikan kombinasi dengan prednison.
efek samping: alopesia, stomatitis, leukopenia,
infeksi sekunder atau kandidiasis.
Radiation Therapy
15 Mei 2015
Identitas Pasien
Nama
Tgl lahir (umur)
Jenis kelamin
Alamat
Agama
Pendidikan
Suku
: An. AP
: 7 tahun.
: Perempuan
: Kateng
: Islam
: Pelajar
: Sasak
Identitas
Ibu Wali
Ayah
Nama
: Tn. S
Nama
: Ny. A
Umur
: 28 tahun
Suku
: Sasak
Alamat
: Kateng
: Islam
Umur
: 29 tahun
Suku
: Sasak
Agama
Alamat
: Kateng
Pendidikan : SMP
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
tangga
ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis kepada ibu pasien
Keluhan utama
: Demam sejak 3 bulan yang lalu
Keluhan tambahan : perdarahan pada gigi, lemas, BAB
kehitaman, berat badan menurun
Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
Psikomotor
Tengkurap
Duduk
Berdiri
Berjalan
Berbicara
: 4 bulan
: 8 bulan
: 12 bulan
: 15 bulan
: 12 bulan
Riwayat Imunisasi
Riwayat Makanan
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Pemeriksaan Umum
- Kead. umum
: Tampak Sakit Sedang
- Kesadaran
: Composmentis
- Frek. nadi
: 80 x/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat)
- Tek. Darah
: 90/60 mmHg
- Frek. napas
: 16 x/mnt (reguler, adekuat)
- Suhu tubuh
: 37 C (axilla)
Data Antropometri
Berat badan : 16 kg
Tinggi badan : 110 cm
BB ideal berdasarkan TB = 19 kg
Kesan : malnutrisi ringan / gizi kurang
Kepala
- Bentuk dan ukuran
: Bulat, normosefali
- Rambut dan kulit kepala : Distribusi merata, hitam, tidak mudah dicabut
- Mata
: Konjungtiva anemis +/+ , sklera ikterik -/- , edema periorbita
-/- Telinga : lapang, serumen -/-.
- Hidung : lapang, secret -/- Bibir
: mukosa lembab
- Mulut
: sianosis sirkumoral (-)
- Lidah
: Tidak kotor
- tonsil
: T1 T1, hiperemis (-)
- Faring : sulit dinilai
- Leher
: KGB tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Toraks
Paru
:
I : Pergerakan dada simetris kanan = kiri.
Pa : Vocal fremitus kanan = kiri
Pe : sonor kanan = kiri
A : BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung :
I : Iktus kordis tidak terlihat
Pa : iktus kordis tidak teraba
A : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : tampak datar
Pa : supel, teraba hepar 4 jari dibawah arcus costa,
permukaan rata, tepi tumpul, nodul (-) , nyeri tekan
(+), lien teraba membesar pada S1, nyeri tekan (-)
A : bising usus (+) 6x/ menit
Pe : timpani
Ekstremitas: akral hangat, capillary refill > 2 detik
Kulit
: turgor baik, sianosis (-)
Darah Lengkap
Golongan darah : B
GDS : 84,1 mg/dl
Resume
Pasien seorang anak perempuan, umur 7 tahun dengan BB = 16 kg
datang ke IGD RSUD Praya dengan keluhan demam sejak 3 bulan SMRS.
Demam dirasakan hilang timbul selama tiga bulan terakhir, demam
biasanya muncul selama satu minggu lalu membaik dalam beberapa hari,
kemudian demam muncul kembali. Ketika demam muncul, demam
dirasakan sepanjang hari. Demam dirasakan tidak terlalu tinggi, namun
tidak sampai diukur dengan thermometer. Sebelumnya paisen sudah
berobat ke dokter, saat itu keluhan membaik namun tidak lama muncul
kembali.
Selain demam pasien juga mengeluhkan perdarahan pada gusi yang timbul
satu minggu sebelum masuk rumah sakit, darah tidak terlalu banyak dan
dapat berhenti dalam waktu cepat. Pasien juga mengeluhkan rasa lemas
sejak timbul sakit dalam 3 bulan terakhir. Menurut ibu pasien, terjadi
penurunan berat badan pada anaknya, namun tidak ditimbang secara pasti.
WBC
5,36 x 103/uL
NEU
0,665
12,4%
LYM
4,51
84,2%
MONO
0.099
1,85%
EOS
0.024
0.445%
BASO
0.058
1,09%
RBC
1,70 x 106/uL
HGB
4,32 g/dL
HCT
14,5 %
MCV
85,4 fL
MCH
25,4 pg
MCHC
RDW
29,7 g/dL
22,1 %
PLT
27.800/uL
MPV
8,94 fL
Golongan
darah
B
DIAGNOSIS KERJA
Observasi febris
Pansitopenia
Organomegali
DIAGNOSIS BANDING
Leukemia
Anemia aplastik
PENATALAKSANAAN
Rawat inap
Diet : biasa
IVFD D5 NS 20 tts/m (makro)
Medikamentosa :
Cefotaxime
3 x 1 gr (iv)
Paracetamol tab 500 mg
3 x tab (po)
Pro tranfusi PRC (400 cc)
I. 100 cc
II. 150 cc
III.150 cc
Pro lasix 15 mg sebelum transfusi
FOLLOW UP
18/05/2015
S : demam (+), lemas (+), gusi berdarrah (-), BAB hitam (-).
Sudah transfusi 250 cc
O :
KU
: Tampak Sakit Sedang
Kes
: Compos Mentis
TD: 90/60 mmHg
FN: 80 x/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat)
RR
: 18 x/menit (regular, adekuat)
S : 36.7C (axilla)
Kepala dan leher : normosefali, konjungtiva anemis +/+ , sklera ikterik -/- , edema periorbita -/- ,
tonsil
T1 T1, hiperemis (-), KGB tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Toraks
Paru
: BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung
: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : tampak datar
Pa : supel, teraba hepar 4 jari dibawah arcus costa, permukaan rata, tepi tumpul, nodul (-) nyeri
tekan (+), lien teraba membesar pada S1, nyeri tekan (-)
A : bising usus (+) 6x/ menit
Pe : timpani
Ekstremitas : akral hangat, capillary refill > 2 detik
Kulit
: turgor baik, sianosis (-)
A
P
19/05/2015
S : demam (+), lemas (+), gusi berdarrah (-), BAB hitam (+).
Sudah transfusi 400 cc
O :
KU
: Tampak Sakit Sedang
Kes
: Compos Mentis
TD: 90/60 mmHg
FN: 84 x/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat)
RR
: 20 x/menit (regular, adekuat)
S : 36.8C (axilla)
Kepala dan leher : normosefali, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- , edema periorbita -/- ,
tonsil
T1 T1, hiperemis (-), KGB tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Toraks
Paru
: BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung
: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : tampak datar
Pa : supel, teraba hepar 4 jari dibawah arcus costa, permukaan rata, tepi tumpul, nodul (-) , nyeri
tekan (+), lien teraba membesar pada S1, nyeri tekan (-)
A : bising usus (+) 7x/ menit
Pe : timpani
Ekstremitas : akral hangat, capillary refill < 2 detik
Kulit
: turgor baik, sianosis (-)
A
P
20/05/2015
S : demam (+), lemas (-), gusi berdarrah (-), BAB (+) tidak hitam.
O :
KU
: Tampak Sakit Sedang
Kes
: Compos Mentis
TD: 100/60 mmHg
FN: 80x/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat)
RR
: 21 x/menit (regular, adekuat)
S : 36.6C (axilla)
Kepala dan leher : normosefali, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- , edema periorbita -/- ,
tonsil
T1 T1, hiperemis (-), KGB tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Toraks
Paru
: BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung
: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : tampak datar
Pa : supel, teraba hepar 4 jari dibawah arcus costa, permukaan rata, tepi tumpul, nodul (-)
nyeri tekan (-), lien teraba membesar pada S1, nyeri tekan (-)
A : bising usus (+) 5x/ menit
Pe : timpani
Ekstremitas : akral hangat, capillary refill < 2 detik
Kulit
: turgor baik, sianosis (-)
A
P
21/05/2015
S : demam (-), lemas (-), gusi berdarrah (-), BAB (+) tidak hitam.
O :
KU
: Tampak Sakit Sedang
Kes
: Compos Mentis
TD
: 100/60 mmHg
FN: 90x/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat)
RR
: 20 x/menit (regular, adekuat)
S : 36.2C (axilla)
Kepala dan leher : normosefali, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- , edema periorbita -/- ,
tonsil
T1 T1, hiperemis (-), KGB tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Toraks
Paru
: BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung
: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : tampak datar
Pa : supel, teraba hepar 4 jari dibawah arcus costa, permukaan ratatepi tumpul, nodul (-) ,
nyeri tekan (-), lien tidak teraba membesar .
A : bising usus (+) 5x/ menit
Pe : timpani
Ekstremitas : akral hangat, capillary refill < 2 detik
Kulit
: turgor baik, sianosis (-)
A : Pansitopenia + Organomegali, susp. Leukemia
P :
Diet : biasa
IVFD D5 NS 20 tts/m (makro)
Medikamentosa :
Cefotaxime
3 x 1 gr (iv)
Paracetamol tab 500 mg
3 x tab (po) prn demam
22/05/2015
S : demam (-), lemas (-), gusi berdarrah (-), BAB (+) tidak hitam.
O :
KU
: Tampak Sakit Sedang
Kes
: Compos Mentis
TD
: 100/70 mmHg
FN: 92x/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat)
RR
: 21 x/menit (regular, adekuat)
S : 37.3C (axilla)
Kepala dan leher : normosefali, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- , edema periorbita -/- ,
tonsil
T1 T1, hiperemis (-), KGB tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Toraks
Paru
: BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung
: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : tampak datar
Pa : supel, teraba hepar 4 jari dibawah arcus costa, permukaan rata, tepi tumpul, nodul (-) ,
nyeri tekan (-), lien tidak teraba membesar .
A : bising usus (+) 5x/ menit
Pe : timpani
Ekstremitas : akral hangat, capillary refill < 2 detik
Kulit
: turgor baik, sianosis (-)
A : Pansitopenia + Organomegali, susp. Leukemia
P :
Diet : biasa
IVFD D5 NS 20 tts/m (makro)
Medikamentosa :
Cefotaxime
3 x 1 gr (iv)
Paracetamol tab 500 mg
3 x tab (po) prn demam
Nystin drop 3 x 1 cc
23/05/2015
S : demam (-), lemas (-), gusi berdarrah (-), BAB (+) tidak hitam.
O :
KU
: Tampak Sakit Sedang
Kes
: Compos Mentis
TD
: 100/70 mmHg
FN: 88x/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat)
RR
: 22 x/menit (regular, adekuat)
S : 37.0C (axilla)
Kepala dan leher : normosefali, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- , edema periorbita -/- ,
tonsil
T1 T1, hiperemis (-), KGB tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Toraks
Paru
: BND vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung
: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
I : tampak datar
Pa : supel, teraba hepar 4 jari dibawah arcus costa, permukaan rata, tepi tumpul, nodul (-)
nyeri tekan (-), lien tidak teraba membesar .
A : bising usus (+) 6x/ menit
Pe : timpani
Ekstremitas : akral hangat, capillary refill < 2 detik
Kulit
: turgor baik, sianosis (-)
A : Pansitopenia + Organomegali, susp. Leukemia
P :
Diet : biasa
IVFD D5 NS 20 tts/m (makro)
Medikamentosa :
Cefotaxime
3 x 1 gr (iv)
Paracetamol tab 500 mg
3 x tab (po) prn demam
Nystin drop 3 x 1 cc
Menunjukkan
anemia
normokromik
anisopoikilositosis,
normoblast + limfositosis, limfosit besar, atipikal limfosit, shift to
the left + trombositopenia.