You are on page 1of 19

WELL CONTROL

Dasar Mempelajari Well Control


Potensi masalah well control dan blow out
selalu

ada

pada

tahapan

manapun:

eksplorasi, pengembangan atau workover,


sumur dalam ataupun dangkal, pada tekanan
tinggi (12,000 psi) atau rendah (15 psi).
Apabila terjadi dapat mengalami kerugian
yang sangat besar bahkan JIWA MANUSIA.

Konsep Well Control


Teknik yang digunakan dalam operasi migas
seperti

pengeboran,

workover,

dan

penyelesaian sumur (well completion) dengan


tujuan untuk menjaga tekanan hidrostatik
kolom fluida dan tekanan formasi agar cairan
formasi tidak masuk ke dalam lubang sumur.

Materi Well Control


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Prinsip Dasar Well Control


Well Kick
Prosedur Menutup Sumur
Metode Well Control
Peralatan Well Control
Sistem Kontrol Surface BOP
Sistem Kontrol Sub-Sea BOP dan Sistem Marine
Riser

1. Prinsip Dasar Well Control

Berdasarkan fungsinya, well control dapat


dikategorikan menjadi 3 (tiga) yaitu :
Primary well control
Secondary well control
Tertiary well control

Primary Well Control


Pengendalian tekanan formasi dengan
mengandalkan lumpur pemboran dengan
pengertian bahwa : Ph > Pf.

Secondary Well Control


Diperlukan jika primary well control gagal
dalam
mengatasi masuknya fluida
formasi ke dalam lubang bor, yaitu
dengan cara penutupan sumur dengan
BOP dan pensirkulasian lumpur berat.

Primary Well Control


Kegagalan primary control dapat terjadi, karena :
1. Berat lumpur terlalu rendah
Pemboran menembus formasi
dengan tekanan tinggi
Pengukuran densitas tidak teliti
Pengenceran lumpur yang
berlebihan
Gas cut mud
2. Berkurangnya kolom lumpur :
Tidak ada pengisian lumpur dalam
lubang bor saat pencabutan pipa
Swabbing effect
Lost Circulation

Secondary Well Control


Sumur sudah mengalami kick, sehingga harus
segera ditutup dan dilakukan tindakan lanjutan
dalam waktu secepat mungkin.
1. Prosedur menutup sumur
Prosedur ini tergantung dari kondisi :
(a). Kick terjadi pada saat membor
Stop putaran meja
Angkat kelly sampai tool joint
keluar dari meja putar
Matikan pompa
Buka choke line
Tutup annular preventer
Baca tekanan drillpipe (SIDP),
tekanan annulus (SICP) dan pit gain

Ketika Mengebor
Jika anda mengamati salah satu:
1. Peningkatan aliran balik.
2. Peningkatan perolehan pit.
1. Tarik dari dasar dan naikkan tool joint ke atas rotary table.
2. Stop rotary dan stop pompa.
3. Cek aliran.
TIDAK
Apa sumur
mengalir?

1. Beritahukan Drilling Supv


2. Teruskan mengebor

YA
1. Buka HCR Choke valve dan turup
annular.
2. Beritahukan Drilling Supv. dan Toolpusher.
3. Kirim orang untuk monitor kebocoran.
4. Catat Shut-in DP, CP dan perolehan pit.

(b). Kick terjadi saat tripping


Dudukkan top tool joint pada slips
Pasang safety valve (open) pada DP
Tutup safety valve dan annular prev
Sambungkan kelly
Buka safety valve
Baca shut in pressure dan pit gain

Ketika Tripping
Jika anda mengamati salah satu:
1. Lubang tidak mengambil volume yang benar.
2. Peningkatan aliran balik.
1. Stop trip dan naikkan tool joint ke atas rotary table
2. Cek aliran.
TIDAK
Apakah sumur
mengalir?
YA

1. Beritahu Drilling Supv aliran


kembali yang tidak benar.

1. Pasang slip dan pasang FOSV.


2. Tutup FOSV.
3. Buka HCR Choke valve dan tutup annular.
4. Beritahu Drilling Supv dan Toolpusher.
5. Pasang Top Drive.
6. Catat Shut-in CP dan perolehan pit.
7. Kirim orang untuk monitor kebocoran.

Tanda-Tanda Kick
Kick adalah masuknya fluida formasi kedalam
lubang bor (disebabkan karena kegagalan primary
control)

1. Indikator Primer :
Kenaikan flow rate
Disebabkan masuknya fluida formasi ke dalam
lubang bor karena tekanan hidrostatis sumur
lebih kecil dari tekanan formasi.
Pertambahan volume lumpur (pit gain)
Menunjukkan bahwa fluida formasi sudah
masuk ke dalam lubang bor.
Terjadi aliran pada saat stop pompa
Disebabkan masuknya fluida formasi ke dalam
lubang bor sehingga adanya tekanan dari fluida
formasi ke permukaan.
2. Indikator Sekunder :
Perubahan tekanan pompa

Sebab-Sebab Terjadinya Kick


1.

Tekanan formasi
hidrostatis

lebih

besar

dari

tekanan

Tekanan formasi yang melebihi tekanan hidrostatis


lumpur menyebabkan fluida formasi mengalir
masuk ke dalam lubang bor dan mendorong lumpur
keluar dari dalam lubang bor
2.

Tinggi Kolom Lumpur Turun


2.1. Lumpur masuk ke dalam formasi
.

Formasi rekahan
adanya gua-gua

secara

alamiah

atau

Formasi rekah karena kesalahan kerja dalam


operasi pemboran atau karena sifat-sifat
lumpur yang digunakan tidak sesuai

Sifat-sifat lumpur yang digunakan tidak sesuai :


- Berat jenis lumpur yang tinggi
- Viscositas lumpur yang tinggi
- Gel strength yang tinggi
2.2. Formasi rekah karena kesalahan waktu operasi pengeboran
yang disebabkan oleh :

Squeeze Effect / Efek Tekan

Pemompaan yang mengejut

3.

Tekanan Formasi Abnormal


Biasanya terjadi jika pemboran menembus formasi
abnormal yang mempunyai gradien tekanan lebih
besar dari 0.465 psi/ft sedangkan lumpur pemboran
hanya direncanakan untuk formasi normal.
Akibat dari tekanan hidrostatis lumpur yang lebih
kecil dari tekanan formasi, maka akan terjadi kick.
Gas : 0,075 - 0,150 psi/ft.
Oil
: 0,30 - 0,40 psi/ft.
3.1. Patahan (Faults)
Patahan menyebabkan pengangkatan atau
penurunan
suatu
formasi
sehingga
memungkinkan tekanan di sekitar patahan
tersebut menjadi abnormal.

3.2. Struktur reservoir yang luas


o

Suatu reservoir yang luas dan terdapat gas


cap dipuncaknya, akan terjadi tekanan yang
abnormal sewaktu menembus formasi gas
tersebut.

Suatu lapisan formasi yang mempunyai


sumber air yang letaknya lebih tinggi, air
akan mendorong reservoir minyak atau gas.
Hal ini akan menyebabkan reservoir tersebut
mempunyai tekanan abnormal.

3.3. Lensa-lensa pasir


Lensa-lensa pasir yang terdapat dalam lapisan
shale yang tebal, umumnya mempunyai tekanan
yang tinggi. Fluida yang semula berada di dalam
shale masuk ke dalam lensa-lensa pasir, sehingga
lensa-lensa pasir tersebut bertekanan tinggi.
3.4. Komunikasi tekanan antar lapisan
Suatu sumur yang menembus dua lapisan yang
porous dan permeable, tekanan abnormal berada
di lapisan bawah dan tekanan normal di lapisan
atasnya sehingga terdapat komunikasi antara dua
lapisan tersebut yang mengakibatkan lapisan di
atas mempunyai tekanan abnormal.

You might also like