Professional Documents
Culture Documents
DAN
SAMPEL
Isi
Satuan
Cakupan (scope)
Waktu
Contoh:
Suatu penelitian tentang pendapatan
keluarga petani di Kabupaten Jombang
tahun 2005,
maka populasinya dapat ditetapkan
dengan 4 faktor tsb:
Isi
Semua keluarga petani
Satuan
Petani penggarap/pemilik
tanah
Cakupan (scope) Kabupaten Jombang
Waktu
tahun 2005
Populasi Survei
Populasi target
Apakah sampel?
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
10
10
220
140
1200
291
15
14
230
144
1300
297
20
19
240
148
1400
302
25
24
250
152
1500
306
30
28
260
155
1600
310
35
32
270
159
1700
313
40
36
280
162
1800
317
45
40
290
165
1900
320
50
44
300
169
2000
322
55
48
320
175
2200
327
60
52
340
181
2400
331
65
56
360
186
2600
335
70
59
380
191
2800
338
75
63
400
196
3000
341
80
66
420
201
3500
346
85
70
440
205
4000
351
90
73
460
210
4500
354
95
76
480
214
5000
14
357
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
Populasi (N)
Sampel (n)
100
80
500
217
6000
361
110
86
550
226
7000
364
120
92
600
234
8000
367
130
97
650
242
9000
368
140
103
700
248
10000
370
150
108
750
254
15000
375
160
113
800
260
20000
377
170
118
850
265
30000
379
180
123
900
269
40000
380
190
127
950
274
50000
381
200
132
1000
278
75000
382
210
136
1100
285
1000000
384
Rumus Slovin
Pertanyaan dalam seringkali diajukan dalam metode pengambilan sampel adalah berapa
jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang terlalu kecil dapat
menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang
sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat mengakibatkan
pemborosan biaya penelitian.
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah
menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:
dimana
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)
HASIL SLOVIN
N = 376 orang (jumlah populasi)
e2 = 0,05 dikuadratkan (0,05 x 0,05 =
0,0025)
n = 376 x 0,0025 + 1 = 1,94
N=376/1,94
= 193.81 dibulatkan 194 orang/responden
Parameter
Parameter adalah nilai yang saling terkait dan
menggunakan sumber data yang berasal dari
populasi dan dapat digunakan unuk menarik
kesimpulan mengenai karakter populasi.
Contoh : - mean ( ), standar deviasi ( ), proporsi
(P) dan koefisien korelasi ( ). - Rata-rata nilai ujian
Statistika mahasiswa Universitas Gajayana Median nilai ujian Statistika mahasiswa
Universitas Gajayana
Teknik penarikan/pengambilan
sample
1. Probability Sampling
(random sampling)
2. Non Probability Sampling
(non random sampling)
Probability Sampling
Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsure
atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama
dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam
sample.
Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah
tersedianya daftar anggota populasi atau daftar
unsure/elemen populasi (kerangka sample/sampling
frame).
4. Cluster Sampling
(Penarikan Sampel Berkelompok)
Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik
populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian
karena populasi tersebar di wilayah yang amat
luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan
sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang
ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan
sample semacam ini disebut cluster sampling atau
multi-stage sampling.
Cluster sampling adalah cara pengambilan sampel
yang berdasarkan pada cluster-cluster tertentu
4. Cluster Sampling
(Penarikan Sampel Berkelompok)
Misalkan seorang peneliti hendak melakukan studi pada populasi
yang jumlahnya 4.000 guru dalam 100 sekolah yang ada. `Sampel
yang diinginkan adalah 400 orang. Cara yang digunakan adalah
teknik sampel secara klaster dengan sekolah sebagai dasar
penentuan logis klaster yang ada. Bagaimanakah langkah
menentukan sampel tersebut? Jawabannya adalah sebagai berikut.
Total populasi adalah 4.000 orang. Jumlah sampel yang diinginkan
400 orang. Dasar logis klaster adalah sekolah yang jumlahnya ada
100. Dalam populasi, setiap sekolah adalah 4.000/100 = 40 guru
setiap sekolah. Jumlah klaster yang ada adalah 400/40 = 10. Oleh
karena itu, 10 sekolah di antara 100 sekolah dipilih secara random.
Jadi, semua guru yang ada dalam 10 sekolah sama dengan jumlah
sampel yang diinginkan
.
Caranya:
1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini
populasi. Mini populasi memiliki karakteristik yang
sama dengan populasi
2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan
pada pengelompokan secara administrasi.
3. Setelah itu menentukan cluster secara random
(bisa dilakukan secara bertingkat misal dari desa
menjadi dukuh-dukuh atau dusun dst)
4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen
sample final
2. Quota Sampling
(Penarikan Sampel Jatah)
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang
diinginkan.
Contoh Sampling Kuota, akan melakukan penelitian
tentang Karies Gigi, jumlah sampel yang ditentukan 500
orang, jika pengumpulan data belum memenuhi kuota
500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum
selesai.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang
terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota
kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota
sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data
dari 500 anggota sampel.
3. Snow-ball Sampling
(Penarikan Sampel Bola Salju)
Cara penarikan sampel ini dimulai dengan
jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak,
dengan beberapa tahap.
Pertama, menentukan satu atau beberapa
orang untuk diwawancarai.
Selanjutnya orang-orang tersebut akan
berperan sebagai titik awal penarikan sampel
selanjutnya.
Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada
tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer
group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari
satu.
4. Sequential Sampling
Penarikan sample ini dimulai dengan
pengambilan sample dalam jumlah kecil,
kemudian data dianalisis.
Jika hasilnya masih diragukan, maka
sample diambil yang lebih besar dan
seterusnya.
5. Accidental/Haphazard Sampling
(Penarikan Sampel Secara Kebetulan)