You are on page 1of 54

KOSMETIKMEDIK ( ACNE

VULGARIS, GANGGUAN
PIGMENTASI)
Pembimbing klinis
Dr.lucky H. Sp.KK

DEFINISI

Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmetikos yang mempunyai


arti keterampilan menghias atau mengatur.
Pengertian kosmetik dalam Peraturan Menkes RI no 445 tahun
1998 dijelaskan sebagai berikut :

Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan


untuk
digosokkan,
dilekatkan,
dituangkan,
dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan
dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan
manusia dengan maksud untuk membersihkan,
memelihara, menambah daya tarik atau mengubah
rupa, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan
untuk
mengobati
atau
menyembuhkan
suatu
penyakit.. (Depkes RI, Undang-undang tentang
Kosmetika dan Alat Kesehatan, 1976)

PERKEMBANGAN....

Abad 19
Abad 20 berkembang
Pada tahun 1955, Lubowe menciptakan istilah Cosmedics
sebagai gabungan dari kosmetik dan obat yang sifatnya
dapat mempengaruhi faal kulit secara positif tetapi bukan
obat.
pada tahun 1982, Faust mengemukakan istilah medicated
cosmetics, yakni semacam kosmetik yang juga bermanfaat
untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit.
seperti preparat anti ketombe, deodorant, preparat
antipespirant, preparat untuk mempengaruhi warna kulit,
dan preparat anti jerawat.

Bahan-bahan yang kemudian dikenal


kosmedik atau kosmetik-medik adalah :

anti jerawat (sulfur,resorsin),


anti jasad renik
(heksaklorofen),
anti pengeluaran keringat
(alumunium klorida),
plasenta, atau hormon
(estrogen).

sebagai

KANDUNGAN KOSMETIK

1. BAHAN DASAR

Pada umumnya 95 % dari kandungan kosmetika adalah


bahan dasar dan 5 % bahan aktif. Bahan-bahan tersebut
mempunyai aneka fungsi antara lain
a.
sebagai solvent (pelarut)
bahan yang berfungsi sebagai zat pelarut seperti air,
alkohol, eter, dan minyak. Bahan yang dilarutkan dalam zat
pelarut terdiri atas 3 bentuk yaitu padat (garam), cair
(gliserin) dan gas (amoniak).
b. Emulsier (Pencampur)
c. Preservative (Pengawet) : asam benzoat, alkohol,
formaldehida
d. Adhesive (Pelekat) : seng stearat dan magnesium stearat

Astringent (Pengencang) : Bahan pengencang biasanya


menggunakan zat-zat yang bersifat asam lemah dalam kadar
rendah, alkohol dll
Absortent (Penyerap) : Bahan penyerap mempunyai daya
mengabsorbsi cairan, misalnya kalsium karbonat dalam
bedak yang dapat menyerap keringat di wajah.
Desinfektan
Desinfektan dalam kosmetika sering menggunakan ethyl
alkohol, propilalkohol, asam borat fenol dan senyawa
senyawa amonium kuaterner.

2. BAHAN AKTIF
o

Asam alfa hidroksi (AAH atau Alfa Hidroxil Acid/AHA)


Secara alamiah zat ini terdapat dalam buah-buahan
dan yoghurt. Manfaat AAH atau AHA adalah sebagai
emolien, yang dapat meningkatkan pergantian sel
kulit dan pembentukan sel kulit baru, mengurangi
ikatan antar komeosit dan mensintesis kolagen
sehingga dapat mengurangi keriput halus, membentuk
kulit halus dan sehat serta dapat memperbaiki tekstur
kulit. AHA hanya cocok digunakan untuk mereka yang
berusia antara 30-40 tahun.
Hidrokinon (hydroquinone) adalah bahan aktif yang
dapat mengendalikan produksi pigmen yang tidak
merata, tepatnya berfungsi untuk mengurangi atau
menghambat pembentukan melanin kulit.

Tretinoin adalah bahan aktif dalam kosmetika, berupa zat kimia


yang termasuk vitamin A asam atau retinoic acid, yang berfungsi
untuk membentuk struktur atau lapisan kulit baru, mengganti
lapisan kulit luar yang rusak . Tretinoin mampu membantu
pembentukan sel fibrobias di bawah kulit, sehingga bantalan
kolagen menebal, kencang, dan kerut memudar.

Hidrogen peroksida atau hidrogen dioksida (H2O2),

Terbentuk dari dua atomhidrogen dan dua atom oksigen.


Bentuknya menyerupai air (H2O), tetapi pada H2O2 ada kelebihan
molekul oksigen, sehingga sangat baik digunakan sebagai oksidiser.
Bahan ini tidak berwarna, tidak bebau, dan tidak ada rasa. Saat
berkontak dengan kulit, hidrogen peroksida terpecah menjadi air
dan oksigen.
Oksigen masuk menembus kulit dan sampai ke pembuluh darah
kapiler.
Kehadiran
oksigen
pada
pembuluh
darah
kapiler,menyebabkan kulit menjadi segar, sehat, dan terpenuhi
kebutuhan gizinya, sebaboksigen yang dibawa H2O2 berfungsi
sebagai kendaraan betakaroten yang akandiubah menjadi vitamin A
oleh tubuh.

Kolagen : Kosmetika yang mengandung kolagen dapat


memperbaiki kekenyalan kulit, melicinkan permukaan kulit,
meningkatkan kelembaban kulit, serta memperbaiki fungsi
pembuluh kapiler kulit sehingga dapat digunakan untuk
peremajaan kulit.

Asam hialuronat termasuk ke dalam kelompok glikosaminoglikan


yang terdapat dalam dermis. Manfaat asam hialuronat adalah
sebagai pelumas untuk jaringan kolagen, dan mencegah
perubahan kolagen yang larut menjadi kolagen yang tidak larut.

Sari placenta bermanfaat untuk meningkatkan peredaran darah


lokal, merangsang metabolisme kulit, memperbaiki kekenyalan
serabut-serabut jaringan ikat, merangsang pernafasan kulit,
mampu memperbaiki elastisitas kulit, mengurangi tanda-tanda
penuaan dan menjadikan kulit awet muda (anti ageing),
mengurangi pigmentasi dan flek-flek hitam pada wajah,
memutihkan dan menghaluskan kulit, menjadikannya tampak
segar dan lembut.

Hormon dan vitamin

EFEK SAMPING KOSMETIKA

Dermatitis kontak alergi atau iritan,


Akne (jerawat),.
Fotosensitivitas,
Gangguan pigmen kulit (hipermelanosit),

ACNE VULGARIS

Akne vulgaris adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh inflamasi


kronik dari unit pilosebasea yang ditandai oleh pembentukan komedo,
papul, pustul, nodul, dan pada beberapa kasus disertai jaringan parut,
dengan predileksi diwajah, leher, lengan atas, dada dan punggung.
Umumnya terjadi pada remaja dan dapat sembuh sendiri. Pada orang
awam, akne dikenal dengan jerawat.
Epidermiologi
Pada umumnya terjadi pada remaja dan dewasa
muda ( wanita: 14-17 tahun, dan pria : 16-19
tahun).
wanita > pria

Etiologi
Penyebab pasti timbulnya akne belum diketahui dengan
jelas. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya akne
vulgaris antara lain :
1.

2.

Bakteria : Corynebakterium acnes, Staphylococcus


epidermidis, Pityrosporum ovale. Propionibacterium
acnes, Staphylococcus albus, dan Malassezia furfur
Genetik

3.

Ras : (Jepang, Cina, Korea) yang lebih jarang


dibandingkan dengan ras caucasian (Eropa, Amerika).

4.

Diet : tinggi lemak jenuh

5.

Psikis

6.

Hormon

7.

Trauma kulit berulang

8.

Kosmetik

PATOGENESIS
Patogenesis acne meliputi empat faktor, yaitu:
hiperproliferasi epidermis folikular
terjadi sumbatan folikel,
produksi sebum berlebihan,

inflamasi, dan aktivitas Propionibacterium acnes


(P. acnes).

Androgen berperan penting pada patogenesis acne


tersebut

Acne mulai terjadi saat adrenarke, yaitu saat kelenjar adrenal


aktif menghasilkan dehidroepiandrosteron sulfat, prekursor
testosteron.

Androgen meningkatkan ukuran kelenjar sebasea merangsang


produksi sebum, selain itu juga merangsang proliferasi keratinosit
pada duktus seboglandularis dan akroinfundibulum.

Epitel folikel rambut bagian atas, yaitu infundibulum, menjadi


hiperkeratotik dan kohesi keratinosit bertambah terjadi
sumbatan pada muara folikel rambut akumulasi keratin, sebum,
dan bakteri, dan
dilatasi folikel rambut bagian atas,
membentuk mikrokomedo membesar ruptur inflamasi.

Inflamsi

- Proprionibacterium acnes memproduksi lipase yang dapat


menghidrolisis trigliserid dari sebum menjadi asam bebas yang
bersifat iritasi dan komedogenik.

Enzim hidrolisis yang dihasilkan oleh lekosit merusak dinding


folikel kemudian isi folikel seperti sebum, epitel yang mengalami
kerattinisasi, rambut dan P.acnes masuk ke dermis inflamasi

- Proliferasi Proprionibacterium acnes produksi sebum


meningkat

GAMBARAN KLINIS

Predileksi : wajah, punggung, dada, dan bahu.

Khas : lesi yang bervariasi, meskipun satu jenis lesi biasanya lebih
mendominasi.

Lesi non inflamasi ( komedo)

. Dapat berupa :

komedo terbuka (blackhead comedones)

lesi berwarna hitam berdiameter 0,1-3mm, biasanya


berkembang waktu beberapa minggu. Puncak komedo berwarna
hitam disebabkan permukaan lemaknya
mengalami oksidasi dan
akibat pengaruh melamin

komedo tertutup (whitehead comedones).

lesinya kecil dan jelas berdiameter 0,1-3mm, komedo jenis ini


disebabkan oleh sel-sel kulit mati
dan kelenjar minyak yang
berlebihan pada kulit

Lesi infl amasi berupa : papul, pustul, hingga nodus dan kista

Parut (Scar)

Merupakan komplikasi acne noninfl amasi maupun acne infl amasi. Scar
adalah Jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang sudah
hilang. Ada beberapa bentuk jaringan parut :
a) Ice-pick scar merupakan jaringan parut depresi dengan bentukireguler
terutama pada wajah
b) Fibrosis peri-folikuler ditandai dengan cincin kuning disekitar folikel
c) Jaringan parut hipertrofik atau keloid, sering terdapat didada,
punggung, garis rahang (jaw line) dan telinga, lebih sering ditemukan
pada orang berkulit gelap

GRADING
DERAJAT KOMEDO

PAPUL/PUSTUL

NODUL,KISTA

Ringan

<10

< 10

Sedang

<20

> 10-50

Berat

> 20-50

> 5O-100

++

++

Sangat
berat

> 50

> 100

>5

+++

+++

INFLAMASI SCAR
-

DIAGNOSIS

Diagnosis

Diagnosis akne vulgaris ditegakkan atas dasar klinis dan


pemeriksaan ekskohleasi sebum.4 Diagnosis klinis dimana
pada pemeriksaan kulit didapatkan erupsi kulit pada tempat
predileksi yang bersifat polimorfi yang terdiri dari komedo
(tanda patognominik akne vulgaris), papul, pustul dan
nodul.

Pemeriksaan ekskohleasi sebum adalah pengeluaran


sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok Unna).

Pada pemeriksaan histopatologi komedo sel keratin, sebum


dan beberapa mikroorganisme, memperlihatkan gambaran
yang tidak spesifik berupa serbukan sel radang kronis
disekitar folikel pilosebasea dengan masa sebum didalam
folike tetapi yang sering ditemukan hanyalah sel keratin

PENATALAKSANAAN

Terapi acne dimulai dari pembersihan wajah menggunakan


sabun. Beberapa sabun sudah mengandung antibakteri,
misalnya triclosan yang menghambat kokus positif gram.
Selain itu juga banyak sabun mengandung benzoil
peroksida atau asam salisilat

Terapi topikal (acne ringan-sedang) :


Sulfur, sodium
sulfasetamid, resorsinol, dan asam salisilat.

Terapi sistemik( acne sedang- berat) : antibiotik

EFEK TERAPETIK OBAT TOPICAL


Antikomedoge
nik
Asam salisilat

antimikroba

antiinflamasi

Benzoil iroksida +

++

Antibiotik

++

Asam azaleat

Tretionin

++

Isotretionin

++

Tazaroten

++

Adapalen

++

retinaldehid

TOPICAL

Retinoid merupakan turunan vitamin A yang mencegah


pembentukan komedo dengan menormalkan deskuamasi epitel
folikular. Retinoid topikal yang utama adalah tretinoin
tazaroten, dan adapalene. Tretinoin paling banyak digunakan,
bersifat komedolitik dan antiinfl amasi poten. Secara umum,
semua retinoid dapat menimbulkan dermatitis kontak iritan.
Tretinoin bersifat photolabile sehingga disarankan aplikasi
pada malam hari.

Antibiotik topical : Clindamisin, Eritromicyn.

GANGGUAN
PIGMENTASI

PENDAHULUAN

Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih


mulus, kuning,coklat, kemerahan atau hitam. Setiap
warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika
dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter
yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah
kebiruan
3. Melanin yang berwarna coklat
4. Keratohyalin yang memberikan penampakan
opaque pada kulit, serta
5. Lapisan stratum corneum yang memiliki warna
putih kekuningan atau keabuabuan

Dari semua bahan-bahan pembangun warna


kulit, yang paling menentukan warna kulit
adalah pigmen melanin.
Pigmen melanin dalam kulit ditentukan oleh
faktor ras, individu, dan lingkungan.
PEMBENTUKAN
Asam amino esensiel phenyl alanin
Tyrosisn enzim tyrpsinase-- oksidasi DOPA
(dehydroxyl phenylalanin) DOPA Quinon
melanin (eumelanin (coklat-hitam) >
dominan dan feomelanin (kuning-merah) di
dalam melanosom keratocyte Epidermis

Dalam keadaan normal, melanin dihasilkan secara


teratur oleh sel melanosit.. Pembentukan pigmen
melanin dirangsang oleh sinar ultra violet.
Kulit yang sehat memiliki ciri :
1.
Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga
terlihat basah atau berembun
2. Kulit senantiasa kenyal dan kencang
3.
Menampilkan kecerahan warna kulit yang
sesungguhnya.
4. Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari
noda, jerawat atau jamur
5. Kulit terlihat segar dan bercahaya, dan
6. Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.

MELANOSIS

Kelainan pigmen / melanosis : kelainan warna kulit akibat


berkuran atau bertambahnya pembentukan melanin pada
kulit.
MELANOSIS

Hipermelanosis
(Melanoderma):
Bertambahnya produksi
pigmen melanin.
- Melasma
- Lentigo
- Ephelid

Hipomelanosis (Lekoderma):
Berkurangnya produksi pigmen
melanin
Vitiligo

HIPERMELANOSIS

1. MELASMA
Melasma merupakan kelainan hipermelanosis yang sangat sering
dijumpai, bersifat didapat, dengan distribusi simetris pada daerah
yang sering terpapar sinar matahari dan biasanya dijumpai pada
wanita usia reproduksi.
Melasma muncul dalam bentuk makula berwarna coklat terang
sampai gelap dengan pinggir yang iregular, biasanya melibatkan
daerah dahi, pelipis, pipi, hidung, di atas bibir, dagu, dan kadangkadang leher.
semua ras ( >asia)
terutama wanita,
hamil,
Kontrasepsi hormonal
pemakai kosmetik,
pemakai obat, dll.

GAMBARAN KLINIS

Lesi melasma tampak sebagai makula coklat terang sampai


gelap, dengan pinggir iregular, dan distribusi biasanya
simetris pada wajah, menyatu dengan pola retikular.
Melasma tidak mengenai membran mukosa.
Jumlah makula hiperpigmentasi berkisar antara satu lesi
sampai multipel dengan distribusi simetris
Terdapat tiga pola utama dari distribusi lesi tersebut, yaitu
:
a) sentrofasial (63%) mengenai daerah pipi, dahi, hidung, di
atas bibir dan dagu, merupakan bentuk yang paling
sering ditemukan,
b) malar (21%) mengenai pipi dan hidung,
c) Mandibular (16%) mengenai ramus madnibula.

PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIS
Terdapat tiga gambaran histopatologis dari
pigmentasi yaitu epidermal, dermal, dan
campuran.
1. Pada melasma tipe epidermal : Terlihat
berwarna kecoklatan, terdapat peningkatan
melanin di lapisan basal dan suprabasal.
2. Pada melasma tipe dermal, yang terlihat
berwarna abu-abu kebiruan, pigmen melanin
yang diproduksi oleh melanosit epidermal
memasuki papilla dermis dan diambil oleh
makrofag (melanofag),dimana sering berkumpul
di sekitar pembuluh darah kecil dan dilatasi.
3. Pada melasma tipe campuran ditandai dengan
adanya deposisi pada lapisan dermal dan
epidermal

B.LAMPU WOOD
1. Tipe Epidermal : Hiperpigmentasi biasanya berwarna
coklat terang apabila dilihat dibawah lampu biasa dan
penilaian dengan lampu Wood menunjukkan warna yang
kontras antara daerah yang hiperpigmentasi dibanding
kulit normal
2. Tipe dermal
Hiperpigmentasi biasanya berwarna abu-abu atau abuabu kebiruan apabila dilihat dibawah lampu biasa dan
dengan lampu Wood tidak memberikan warna kontras
pada lesi.
3. Tipe Dermal-Epidermal (Campuran)
Hiperpigmentasi biasanya berwarna coklat gelap apabila
dilihat dengan lampu biasa dan dengan lampu Wood
terlihat pada beberapa daerah lesi akan tampak warna
yang kontras sedangkan pada daerah yang lain tidak

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Histopatologi
Epidermal

; melanin pada lapisan basal dan supra basal,


kadang diseluruh stratum sponosum sampai stratum
korneum.
Dermal : makrofag bermelanin disekitar pembuluh darah
dalam dermis bagian atas dan bawah, pada dermis bagian
atas terlihat fokus-fokus infiltrat

Mikroskop Elektron
Gambaran

ultrastruktur melanosit dalam lapisan basal


memberi kesan aktivitas melanosit

Sinar Wood
Epidermal

: lesi lebih kontras


Dermal : lesi tidak bertambah kontras
Campuran : lesi ada yang lebih kontras ada yang tidak
Tidak Jelas : lesih lebih kontras dengan sinar biasa

PENGOBATAN
a. Topikal

Hidrokinon konsentrasi 2-5%. Krim dipakai pada malam hari


disertai tabir surya pada siang hari. Umumnya perbaikan dalam 68 minggu dan dilanjutkan sampai 6 bulan. Efek samping adalah
dermatitis kontak iritan atau alergik. Setelah penghentiang
hidrokinon sering terjadi kekambuhan.
Asam Retinoat 0,1% terutama digunakan sebagai terapi tambahan
atau terapi kombinasi. Krim dipakai malam hari. Efek samping
berupa eritema, deskuamasi, dan fotosensitasi.
Asam Azeleat merupakan obat yang aman untuk dipakai,
pengobatan dengan asam azeleat 20% selama 6 bulan memberikan
hasil yang baik. Efek samping berupa rasa panas dan gatal.

b. Sistemik
Asam askorbat (Vit C) mempunyai efek merubah melanin menjadi
melanin bentuk reduksi yang berwarna lebih cerah

TINDAKAN KHUSUS.

Selain itu pada kasus-kasus yang sulit diobati


dapat digunakan pengobatan dengan
pengelupasan kimia yaitu dengan asam glikolik
(GA), 50-70% selama 4-6 menit setiap 3 minggu
selama 6 kali. Sebelum dilakukan pengelupasan
kimiawi diberikan krim asam glikoliat 10%
selama 14 hari
asam trikloroasetat (TCA), asam salisilat,
tretinoin dan resorsinol; dermabrasi, intense
pulsed light therapy (IPL) dan laser.
Bedah laser dengan Q-Switched Ruby dan Laser
Argon.

LENTIGO (LENTIGINES)

Disebabkan karena bertambahnya melanosit pada taut dermo-epidermal

Makula berwarna coklat sampai coklat gelap atau hitam, sirkumskripta, dengan
diameter kurang dari 0,5cm.

Lesi ini mempunyai warna yang sama (uniform) ataupun berseling-seling


(variegated ).

Bisa didapatkan di mana sajadipermukaan kulit,termasuk telapak tangan,


telapak kaki, dan membran mukosa.

Lentigo bisa berbentuk oval atau regular.

Kelainan ini dapat timbul sejak permulaankehidupan.

Lentigo perlu dibedakan dengan lentigo maligna yangmerupakan lesi premaligna


yang akan menjadi lentigo melanoma.

Warna lentigo maligna, pada permulaan stadium, bisa


seragamtetapi kemudian akan terlihat berwarna tipikal, yaitu
pigmentasi yang tidak teratur. Selain itu bentuknya lebih besar
dari lentigo dan timbul pada usia pertengahan. Untuk
membedakan kedua jenis lentigo tersebut, perludiadakan
pemeriksaan patologi anatomi (biopsi)

1. LENTIGINOSIS GENERALISATA

Umumnya multipel, timbul satu demi satu atau dalam


kelompok kecil sejak anak-anak

Lentiginosis Eruptif : timbul sangat banyak dan dalam waktu


singkat. Lesi awalnya berupa telangiektasis yang dengan cepat
mengalami pigmentasi dan berubah jadi melanosit seluller.

Lentiginosis Multiple : timbul pada waktu lahir dan bertambah


sampai masa pubertas, ditemukan pada daerah leher pada
bagian atas, tetapi dapat juga ditemukan diseluruh tubuh,.

2. LENTIGINOSIS SENTROFASIAL

Diturunkan secara autosomal dominan, Berupa makula


kecil berwarna coklat atau hitam Timbul pada waktu
tahun pertama kehidupan bertambah jumlahnya pada
umur 8-9 tahun. Distribusi terbatas pada garis horisontal
melalui sentral muka tanpa mengenai membran mukosa.

Tanda lainya : retardasi mental dan epilepsi, arkus


palatum yang tinggi, bersatunya alis, gigi seri atas tidak
ada, hipertrikosis sakral, spina bifida, skoliosis.

3. SINDROM PEUTZ-JEGHERS

>>laki-laki, autosomal dominan.


berupa makula hiperpigmentasi
yang timbul sejak lahir dan
berkembang pada masa anakanak,
makula diselaput lendir mulut
berbentuk bulat dan oval, tidak
teratur, berwarna coklat
kehitaman berukursn 1-5 mm.
Letak pada bukal, gusi, palatum
durum, bibir.
Bercak dimuka lebih kecil dan
lebih gelap terutama disekitar
hidung dan mulut.

EFELID

Makula hiperpigmentasi berwarna coklat


terang yang timbul pada kulit yang sering
terkena sinar matahari.
Gejala klinis:
Timbul

pada umur 5 tahun.


Makula hiperpigmentasi di daerah
kulit yang terkena sinar matahari
Merupakan problem kosmetik
Penderita cenderung
mendapat melanocytic naevi

4. LENTIGO SENILIS

Terjadi pada usia 60 th


Lesi berdiameter sekitar kurang dari 1 mm
sampai beberapa sentimeter.
lesi biasanya berwarna coklat muda,
kadang-kadang hitam.
Lesi bisa menetap dan sedikit memudar
biarpun pada kondisi ketiadaan paparan sinar
matahari.

HIPOPIGMENTASI

Vitiligo adalah gangguan pigmentasi secara


klinis ditandai dengan perkembangan makula
putih yang disebabkan oleh kerusakan
melanosit di kulit bagian epidermis.
Vitiligo dapat meluas, mengenai seluruh
bagian
tubuh
yang
mengandung
sel
melanosit.

GAMBARAN KLINIS

Vitiligo merupakan bercak putih pucat, berbatas


tegas, umumnya berdiameter 0,5-5 cm, tidk terdapat
skuama, asimtomatik.
keluhanterutama pada problem kosmetik
Distribusi vitiligo mengikuti tiga pola, yaitu:
Fokal; vitiligo terbatas pada satu atau dua area
tubuh.
Segmental: hilangnya warna hanya pada satu sisi
tubuh,bisa juga mengenai minimal satu segmen atau
lebih, Bersifat stabil dan unilateral. Distribusinya
sesuai dengan satu atau lebih dermatoma tubuh yang
berdekatan atau Sering dimulai di masa anakanak,Onset cepat, sering terjadi pada wajah.

Generalisata (nonsegmental); terbanyakdijumpai,


hilangnya pigmen tersebar dan simetris. Bersifat
progresif dan bergejolak (fl are-ups).
Karakterisasinya adalah bercak putih biasanya
simetris,
sering
bertambah/meluas
seiring
berjalannya waktu.
Umumnya terjadi di tempat yang sensitif terhadap
tekanan-gesekan, dan cenderung mudah trauma,
seperti di: jari-jari, persendian (siku,lutut), aksila,
pergelangan tangan, pusat, sekitar mata, hidung,
telinga, mulut, lipat paha, genitalia, dan anus.
vitiligo universal,yaitu: hilangnya pigmen di seluruh
area permukaan tubuh. Presentasi klinis paling umum
adalah lesi depigmentasi di area yang terpapar sinar
matahar

Adapun klasifi kasi klinis vitiligo adalah sebagai berikut:

1. Localized, terbagi tiga: fokal (satu makula atau lebih


dengan distribusi sederhana),unilateral (satu makula atau
lebih di salah satubagian tubuh, dengan distribusi
dermatomal; ciri khasnya adalah lesi berhenti mendadakdi
garis tengah tubuh), mukosal (keterlibatanmukosa membran).

2. Generalized, terbagi tiga: vulgaris (bercakputih tersebar


atau berpencar), acrofacialis (bagian putih atau patches
terlokalisir atau terbatas pada ekstrimitas distal dan wajah),
mixed atau campuran (bentuk vulgaris danacrofacialis).

3. Universalis (lesi
permukaan kulit).

sepenuhnya

atau

hampirdi

seluruh

Obat
golongan
kortikosteroid,
seperti:
,
hydrocortisone, atau prednisone,dipakai untuk
menghentikan
penyebaran
vitiligo
dan
menyempurnakan pembentukan kembali pigmen
kulit.
Prednicarbate 0,25%, Dosis 2 dd 1 ue, untuk
sedikitnya 4 bulan menghasilkan setidaknya 50%
repigmentasi.
PROGNOSIS
Prognosis untuk repigmentasi pada sebagian besar
penderita vitiligo tidak baik. Padasebagian besar
kasus, vitiligo merupakan penyakit kronis dan
progresif. Repigmentasi spontan jarang terjadi

You might also like