You are on page 1of 37

ANALISIS

AKTIVITAS
INVESTASI

Analisis Aktivitas Investasi

Pengenalan
Aset Lancar
1. Kas dan
setara kas
2. Piutang
3. Beban di
bayar di
muka

Persediaan
1. Akuntansi
dalam
valuasi
persediaan
2. Analisis
persediaan

Pengenalan
Aset Jangka
Panjang
1. Akuntansi
asset jangka
panjang
2. Kapitalisasi
vs
pembebana
n

Aset Tetap dan


Sumber Daya
Alam
1. Valuasi
2. Analisis
3. Penyusutan
dan deplesi

Aset Tak
Berwujud
1. Akuntansi
asset tak
berwujud
2. Analisis
asset tak
berwujud
3. Goodwill
4. Aset tak
berwujud
tak tercatat
dan
kontinjensi

ASET LANCAR

merupakan sumber daya yang langsung dapat diubah


menjadi kas dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan

Selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar disebut


modal kerja (working capital)

perusahaan
meningkatkan
profitabilitas
dengan
mengurangi investasi pada aset lancar melalui metode :
pengelolaan penjaminan kredit, penagihan utang yang
efektif, serta persediaan tepat waktu (just in time).

KAS & SETARA KAS

PIUTANG

BEBAN DI BAYAR DI
MUKA

Kas dan Setara Kas

Kas adalah aset yang paling likuid, yang mencakup mata


uang, deposito dana, money order dan check

Setara kas (cash equivalen) juga sangat lancar, investasi


jangka pendek yang siap dikonversi menjadi kas dan
hampir jatuh tempo sehingga resiko perubahan harga yang
disebabkan pergerakan tingkat bunga hanya minimal

Contoh setara kas adalah treasury bill jangka pendek,


komersial paper, dan dana pasar uang

Likuiditas : jumlah kas yang dapat diperoleh dalam periode


singkat, juga terkait dengan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban saat jatuh tempo

Kas dan Setara Kas


Selain memeriksa jumlah aset likuid yang tersedia untuk
perusahaan, analis juga harus mempertimbangkan hal
berikut :

Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek


ekuitas, perusahaan dapat mengalami penurunan
likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut
turun

Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai


saldo kompensasi untuk mendukung suatu perjanjian
pinjaman atau sebagai jaminan hutang

Piutang

merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan


barang atau jasa atau dari pemberian pinjaman uang

mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktifitas seperti


sewa dan bunga

Piutang usaha (account receivable) berasal dari penjualan


produk dan jasa secara kredit

Wesel tagih ( notes receivable) mengacu pada janji tertulis


untuk membayar

Piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan


akan direalisasi atau ditagih dalam waktu 1 tahun atau 1 siklus
operasi

Piutang

Penilaian piutang perusahaan melaporkan piutang


sebesar nilai realisasi bersih (net realizable value) jumah
piutang total dikurangi penyisihan piutang tak tertagih

Analisis Piutang Risiko kolektibilitas, keaslian piutang,


sekuritisasi piutang

Beban di Bayar di Muka (prepaid


expense)

merupakan pembayaran dimuka atas jasa atau barang


yang belum diterima

Contoh : pembayaran di muka untuk sewa, asuransi


utilitas, dan pajak bangunan

biasanya dikelompokkan dalam aset lancar karena


mencerminkan jasa yang diberikan

PERSEDIAAN

Persediaan (inventory) merupakan barang yang dijual


dalam aktivitas operasi normal perusahaan

Metode akumulasi biaya persediaan digunakan untuk


mengalokasi biaya barang tersedia untuk dijual pada
harga pokok penjualan atau persediaan akhir

Persamaan Persediaan :

Persediaan
Awal

Pembelian
Bersih

HPP

Persediaan
Akhir

Arus Biaya Persediaan


Masuk

Pertama, Keluar Pertama


(First-in, First-Out FIFO)
Masuk Terakhir, Keluar Pertama
(Last-in, First-Out LIFO)
Biaya Rata-Rata (Average Cost)

Analisis Persediaan

Penerapan metode yang berbeda dapat memberikan hasil


yang berbeda.
Dampak biaya persediaan dapat berpengaruh pada
Profit
Neraca
Arus

Kas

Masalah Penilaian Persediaan


Lainnya
A. Likuidasi LIFO

Perusahaan diwajibkan untuk mencatat tiap tingkat


biaya sebagai kelompok persediaan terpisah.

Saat terjadi kuantitas persediaan, perusahaan akan


menggunakan lapisan biaya yang lebih awal untuk
dikaitkan dengan harga jual saat ini.

Pada periode harga meningkat, menghasilkan


peningkatan pada laba kotor seperti dampak
penggunaan biaya persediaan FIFO.

Masalah Penilaian Persediaan


Lainnya
B. Penyajian Kembali (Restatement) Analitis dari LIFO ke
FIFO
Diperlukan tiga penyesuaian :

Persediaan yang dilaporkan berdasarkan LIFO + Cadangan


LIFO

Pertambahan kewajiban pajak tangguhan + [Cadangan LIFO x


Tarif pajak]

Saldo laba yang dilaporkan + [Cadangan LIFO x (1 - Tarif


pajak)]

Cadangan LIFO adalah jumlah dimana biaya saat ini melebihi


biaya yang dilaporkan dari persediaan LIFO.

Biaya
Persediaan
Perusahaan
Manufaktur dan Dampak Peningkatan
Produksi
Terdiri dari 3 komponen:

Bahan baku atau bahan mentah biaya dari bahan dasar yang
digunakan untuk membuat produk.

Tenaga kerja biaya tenaga kerja langsung yang dibutuhkan


untuk menyelesaikan produk jadi.

Overhead biaya tidak langsung pada proses manufaktur,


seperti penyusutan peralatan manufaktur, gaji penyelia, dan
biaya prasarana

Biaya Perolehan atau Nilai Pasar, Mana yang Lebih


Rendah

Prinsip akuntansi yang berlaku umum atas valuasi


persediaan adalah menilai pada biaya perolehan atau nilai
pasar yang lebih rendah (lower of cost or market LOCOM).

Penilaian ini dapat mempengaruhi secara signifikan laba


berjalan dan nilai persediaan.

Aturan LOCOM : jika harga pasar persediaan turun melebihi


biaya perolehan persediaan untuk alasan apapun, maka
nilai persediaan diturunkan untuk mencerminkan kerugian

PENGENALAN ASET JANGKA


PANJANG

merupakan sumber daya yang digunakan untuk


menghailkan penghasilan operasi (atau mengurangi
biaya operasi) untuk lebih dari satu periode

Bentuk yang paling umum adalah aset tetap berwujud


: bangunan, pabrik, dan peralatan.

Bentuk aset tak berwujud : paten, merek dagang,


copyright dan goodwill.

Kapitalisasi

Merupakan proses penangguhan biaya pada periode


berjalan, tetapi manfaatnya dapat berlangsung selama
beberapa periode di masa depan

Kapitalisasi berarti menempatkan aset di neraca, bukannya


segera membebankan biayanya di laporan laba rugi.

Aset berwujud (hard asset) dicatat pada nilai perolehan.

Aset tak bewujud (soft asset) tidak dicatat pada neraca.

Alokasi

Merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (aset)


secara periodik sepanjang satu atau lebih.

Proses ini dinamakan penyusutan untuk aset berwujud,


amortisasi untuk aset tak berwujud, dan deplesi untuk
sumber daya alam.

Terdapat tiga faktor menentukan nilai alokasi biaya : periode


manfaat, nilai sisa, dan metode alokasi.

Penurunan Nilai (impairment)

Merupakan proses penurunan nilai buku aset arus kas yang


diharapkan tidak lagi cukup untuk menutupi biaya tersisa
yang masih tercatat pada neraca.

Jika arus kas yang diharapkan lebih kecil dibandingkan nilai


tercatat aset (biaya dikurangi akumulasi penyusutan), aset
perlu diturunkan nilainya dan dinyatakan sebesar nilai pasar
wajar.

Dampak kapitalisasi terhadap


laba

kapitalisasi menangguhkan pengakuan biaya artinya


kapitalisasi menghasilkan laba yang lebih tinggi selama
periode akuisisi namun lebih rendah pada periode
berikutnya.

kapitalisasi menghasilkan serial perataan laba.

Pembebanan langsung menghasilkan serial laba yang lebih


berfluktuasi

Sebaliknya alokasi biaya aset sepanjang periode manfaat


menghasilkan angka laba akrual yang lebih stabil dan
merupakan pengukuran kinerja perusahaan yang lebih
berarti.

Dampak kapitalisasi terhadap


tingkat pengembalian investasi

Kapitalisasi meningkatkan fluktuasi pengukuran laba dan


rasio tingkat pengembalian investasi.

Kapitalisasi memengaruhi laba maupun investasi dari rasio


tingkat pengembalian investasi.

Membebankan biaya aset menghasilkan basis investasi


yang lebih rendah dan meningkatkan fluktuasi laba.

Pembebanan juga menghasilkan bias terhadap pengukuran


laba, karena laba dinyatakan terlalu rendah pada tahun
akuisisi dan terlalu tingi pada tahun berikutnya

Dampak Kapitalisasi terhadap


Rasio Solvabilitas

Pembebanan biaya aset secara langsung, rasio solvabilitas,


seperti rasio utang terhadap ekuitas mencerminkan kondisi
perusahaan yang lebih buruk dari kondisi sebenarnya. Ini
terjadi karena pembebanan biaya langsung menyebabkan
ekuitas dinyatakan terlalu rendah untuk perusahaan yang
memiliki aset produktif.

Dampak Kapitalisasi terhadap


Arus Kas Operasi

Saat biaya aset dibebankan langsung, biaya ini dilaporkan


sebagai arus kas keluar aktivitas operasi.

Sebaliknya, jika aset dikapitalisasi, biaya ini dilaporkan


sebagai arus kas keluar aktivitas investasi.

Pembebanan langsung biaya aset akan menyatakan arus


kas keluar operasi yang terlalu tinggi dan arus kas keluar
investasi terlalu rendah pada tahun akuisisi dibandingkan
dengan lainnya

ASET TETAP DAN SUMBER DAYA


ALAM

Properti, pabrik, dan peralatan merupakan aset berwujud


tak lancar yang digunakan dalam proses manufaktur,
penjualan atau jasa untuk menghasilkan pendapatan

Aset ini memiliki periode manfaat uang diharapkan


meliputi lebih dari satu periode.

Menilai Properti, Pabrik, dan


Peralatan

Prinsip biaya historis digunakan saat menilai properti,


pabrik, dan peralatan.

Penilaian historis mengharuskan suatu perusahaan pertama


kali mencatat aset sebesar harga belinya.

Biaya ini mencakup beban yang diperlukan agar aset


berada dalam lokasi dan kondisi siap digunakan. Seluruh
biaya akuisisi dan persiapan dikapitalisasi pada saldo akun
aset

Menilai Sumber Daya Alam

merupakan hak untuk


sumber daya alam.

mengambil

atau

mengonsumsi

Contoh : hak untuk menambang,


mengambil gas alam dan minyak.

Perusahaan melaporkan sumber daya alam sebesar biaya


historis ditambah dengan biaya pencarian, eksplorasi, dan
pengembangan.

Perusahaan biasanya mengalokasi biaya sumber daya alam


pada jumlah unit estimasi unit cadangan yang tersedia.

menebang

kayu,

Penyusutan
Penyusutan

merupakan
bangunan dan peralatan
manfaatnya.

Penyusutan

alokasi
sepanjang

biaya
masa

tidak menghasilkan dana bagi


penggantian aset.

Tingkat penyusutan
Tingkat penyusutan bergantung pada dua faktor
Umur

(Masa) Manfaat

Metode
Garis

alokasi

lurus

Dipercepat
Khusus

Deplesi

Alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat


pemungutan atau produksi.

Perbedaan dengan penyusutan : penyusutan merupakan


alokasi aseet produktif sepanjang waktu, sementara deplesi
alokasi biaya berdasarkan unit yang dieksploitasi dari
sumber daya alam.

Deplesi tergantung dari produksi, menghasilkan lebih


banyak produksi berarti mengeluarkan biaya deplesi yang
lebih

Menganalisis Aset Tetap dan


Sumber Daya Alam

Valuasi aset tetap dan sumber daya alam menekankan


objektivitas biaya historis.

Biaya historis sangat tidak relevan dalam penilaian nilai


pengganti atau dalam menentukan kebutuhan aset
operasi pada masa depan.

Biaya ini tidak dapat dibandingkan untuk mengukur biaya


kesempatan (oppoortunity cost) atas penghapusan atau
dalam menilai kegunaan alternatif dana.

Menganalisis Penyusutan dan


Deplesi
Tantangan bagi analisis berasal dari perbedaan metode
alokasi yang digunakan untuk pelaporan keuangan dan
tujuan pajak. Tiga kemungkinan yang umum adalah :

Penggunaan garis lurus baik dalam pelaporan keuangan


maupun tujuan pajak.

Penggunaan garis lurus untuk pelaporan keuangan dan


metode dipercepat untuk pajak

Penggunaan metode dipercepat baik untuk laporan


keuangan dan pajak.

Menganalisis Penyusutan dan


Deplesi

Terdapat beberapa pengukuran yang terkait dengan umur


aset tetap yang berguna untuk membandingkan kebijakan
penyusutan antar periode dan antarperusahaan:

Rata rata jangkauan waktu total


Nilai kotor aset bangunan
penyusutan periode berjalan.

dan

perlengkapan/

beban

Umur rata rata


Akumulasi penyusutan / beban penyusutan periode berjalan

Umur sisa rata rata


Nilai bersih aset bangunan dan perlengkapan / beban
penyusutan periode berjalan

Analisis Penurunan Nilai


Tiga

masalah analisis
penurunan nilai adalah :
1.Evaluasi
2.Evaluasi

yang

timbul

dari

jumlah penurunan nilai,


kelayakan waktu penurunan nilai,

dan
3.Analisis

efek penurunan nilai terhadap laba.

Aset Tak Berwujud

Merupakan hak, keistimewaan dan manfaat kepemilikan atas


pengendalian.

Dua karakteristik : tingginya ketidakpastian masa manfaat dan


tidak adanya wujud fisik.

Aset berwujud sering kali tidak dapat dipisahkan adri suatu


perusahaan, masa manfaat yang tidak terhingga, mengalami
perubahan peniliaian besar karena kondisi yang kompetitif.

Perbedaan antara akuntansi aset tak berwujud dan berwujud:


perusahaan menggunakan bahan baku dan tenaga
kerja,
perusahaan
akan
mengapitalisasi
biaya
dan
menyusutkannya sepanjang masa manfaat.

a.berwujud

berwujud perusahaan tidak dapat mengapitalisasi biaya


ini meskipun mungkin terdapat manfaat masa depan

b.Tdk

Aset Tak Berwujud


Contoh aset-aset tak berwujud

Goodwill

Paten, hak cipta, merek dagang, dan merek jual

Sewa, pemegang hak sewa, dan perbaikan hak sewa

Hak eksplorasi dan biaya sumber daya alam

Rumus khusus, proses, teknologi, dan rancangan

Lisensi, franchises keanggotaan, dan daftar pelanggan


Akuntansi Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud yang Dapat Diindentifikasi

Contohnya adalah paten, merek dagang, hak cipta, dan franchises.

Aset Tak Berwujud yang Tidak Dapat Diidentifikasi

Merupakan aset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak
dapat diidentifikasi dan sering kali memiliki masa manfaat yang tak terhingga.
Contohnya adalah goodwill.

Amortisasi Aset Tak Berwujud

Saat kapitalisasi biaya aset tak berwujud yang dapat atau tidak dapat diidentifikasi,
biaya ini selanjutnya harus diamortisasi sepanjang periode manfaat aset ini. Contoh,
paten merupakan hak ekslusif yang diberikan pemerintah pada investor selama periode
tertentu. Goodwill tidak diamortisasi melainkan diuji penurunan nilai tiap tahun.

Menganalisis Aset Tak Berwujud

Jika kelebihan laba tidak terbukti, maka goodwill, baik dibeli atau tidak, tidak atau hanya
bernilai kecil.

Aset Tak Berwujud dan


Kontinjensi yang Tak Tercatat

Salah satu aset penting dalam kategori ini adalah goodwill yang
diciptakan secara internal.

Dalam praktik, pengeluaran untuk menciptakan goodwill dibebankan


saat kejadian. Jika goodwill diciptakan dan dapat dijual atau
menghasilkan kekuatan laba yang lebih besar, laba perusahaan saat ini
dinyatakan terlalu rendah karena pembebanan pengembangan
goodwill.

Analisis harus mengakui kasus ini dan menyesuaikan aset dan


kewajiban secara layak. Contoh, program televisi dicatat sebesar biaya
tersembunyi untuk menghasilkan lisensi bernilai jutaan, dan obatobatan yang butuh beberapa tahun untuk dikembangkan tetapi
biayanya dihapuskan bebrapa tahun sebelumnya.

You might also like