RETINOPATI

AGUSTIAN DENY
I11109090

Definisi
Istilah umum yang digunakan untuk beberapa kerusakan noninflamasi pada retina.
Merupakan manifestasi dari penyakit sistemik

RETINOPATI DIABETIK

RETINOPATI DIABETIK
Perubahan retina pada penderita DM
Sekitar 90% dari semua pasien DM menderita retinopati
setelah 20 tahun.

Patofisiologi

Gambaran Funduskopi:
Edema retina => karena kebocoran kapiler terutama di
makula (macular edema)
Hard exudate => karena transudasi plasma kronis
Pendarahan retina => karena gangguan permeabilitas
mikroaneurisma
Cotton wool spots => nerve fiber layer retina iskemik

Gejala
1. Penglihatan kabur
2. Fluctuating vision
3. Dark areas in the vision
4. Poor night vision
5. Impaired color vision
6. Partial or total loss of vision

Normal Vision

How vision may

10
be affected by diabetic retinopathy

Diagnosis
Gejala dan tanda
Pemeruksaan oftalmoskop
Intravenous fluorescein
angiography
Fluorescein angiogram: dye is injected
systemically which demonstrates retinal
circulation.

Fluorescein angiogram

Optical coherence tomography

(OCT)
=>non-invasive imaging study that reveals retinal
anatomy

Riwayat DM:
Blood glucose
HbA1c

Optical coherence
tomography (OCT)

11

Tata Laksana
Skrining retinopati diabetik:
Setiap tahun : tidak ada retinopati DM atau terdapat
retinopati DM NPDR derajat ringan
Setiap 6 bulan, pada NPDR derajat sedang
Setiap 3 bulan, pada NPDR derajat berat
Setiap 2 bulan pada PDR tanpa isiko

Terapi medis
1. Kontrol faktor risiko
2. Modulasi
penggunaan
obat-obatan
yang
berpengaruh terhadap perubahan retina pada DM:
Protein kinase C (PKC) inhibitors,
Vascular endothelial growth factors (VEGF)
inhibitors
Aldose reductase and ACE inhibitors
Antioxidants such as vitamin E
3. Intravitreal steroids

Photocoagulation
1. Macular photocoagulation: First choice untuk
PDR
KI: ischaemic diabetic maculopathy.
Focal treatment

Grid treatment

2. Panretinal photocoagulation (PRP)

or scatter laser terdiri
dari 1200-1600 titik,
setiap 500 m dan
durasi 0,1 detik
Responsible
terhadap
pembentukan
faktor
vasoformative,
menghancurkan retina
yang
mengalami
iskemik

Indikasi:
PDR with HRCs,
Neovascularization of iris (NVI),
Severe NPDR associated with:
Poor compliance for follow up,
Before cataract surgery/YAG
capsulotomy
Renal failure
One-eyed patient,
Pregnancy

Surgical treatment
Diperlukan pada PDR
Pars plana vitrectomy adalah indikasi
pada
dense
persistent
vitreous
haemorrhage,
tractional
retinal
detachment, dan epiretinal membranes.

 Vitrectomy
a. Vitreous yang keruh dibuang dan diganti
dengan larutan jernih mirip cairan normal
pada mata
b. Memungkinkan cahaya yang masuk
difokuskan ke retina

18

RETINOPATI HPERTENSI
Perubahan pada fundus yang terjadi pada penderita hipertensi

19

Patofisiologi
Narrowing
atherosclerosis
Systermic
Increased
Hypoxia
Retinal
Focal
Retinal
capillary
of retinalpermeability
arterioles

20

Diagnosis
1. Anamnesis : Penglihatan
kabur, occipital
headache, dan
hipertensi
2. Pemeriksaan fisik :
peningkatan tekanan
darah

4. Funduskopi:
a. Cotton-wool spot
b. Flame haemorrhage
c. Silver wire appearance of
narrowed arterioles
d. Nicking of veins where
arteries cross them
(arteriovenous nicking)
e. Hard exudates lipids
deposites
f. Flame shape
haemorrhage
g. Retinal oedema
25
h. Swelling of the optic nerve
i. Aterial microaneurysms

Tata Laksana
1. Tujuan utama : mencegah, membatasi, atau
menurunkan kerusakan organ target
menurunkan TD
2. Perubahan gaya hidup

26

RETINOPATI PADA KEHAMILAN

 Perubahan pada retina dapat terjadi pada

hipertensi pada kehamilan, bila TD >200/130
mmHg
Pada tahap awal : terbatas pada arteriol nasal
Spasme pembuluh darah persisten berat
menyebabkan hipoksia retina yang ditandai
dengan munculnya cotton wool spots dan
perdarahan superfisial

 Selama kehamilan progresifitas lebih lanjut terjadi dengan

cepat.
Prognosis baik, retinal reattachment terjadi secara spontan
setelah terminasi: reversible, kecuali jika kelainan pembuluh
darah menetap
Hypoxic retinopathy (soft exudates, retinal oedema and
haemorrhages) : pertimbangan terminasi

SICKLE-CELL
RETINOPATHY

SICKLE-CELL RETINOPATHY
Perubahan pada retina pada pasien
dengan sickle cell haemoglobinopathies
(abnormal haemoglobins)
Retinal hypoxia => blockage arteriol

Clinical features
1.
2.
3.
4.
5.

Stage of peripheral arteriolar occlusion.

Stage of peripheral arteriovenous anastomoses.
Stage of neovascularisation.
Stage of vitreous haemorrhage.
Stage of vitreoretinal traction bands and tractional
retinal detachment.

Tata laksana:

. Panretinal photocoagulation (PRP) => efektif

mengurangi neovaskularisasi
. Pars plana vitrectomy => traksi vitreoretinal

RETINOPATHIES OF BLOOD
DYSCRASIAS

Retinopati Anemia
Perubahan pada retina terjadi bila nilai Hb turun 50% dan
menetap bila Hb <35%

Dilatasi vena retina

Perdarahan superfisial retina dan preretina
Perdarahan kecil : white centres (Roth spots).
Jarang terlihat soft exudates => cotton-wool patches

Karakteristik :
Pale arterioles
Pale general background of the fundus

Retinopati Leukemia
Karakteristik : Pale and orange fundus
background dengan dilatasi vena dan tortuous
veins.
Stadium lanjut : garis abu-abu di dekat vena
(sebagai
akibat
perivascular
leukaemic
infiltration)
Arterioles menjadi pucat
Perdarahan retina dengan ciri white centre (Roth
spots), perdarahan dapat meluas

THANK YOU

Tata Laksana
Changes of retinopathy are reversible and disappear after the
delivery, unless organic vascular disease is established.
When patient responds well to conservative treatment in
preorganic stage, the pregnancy may justifiably be continued
under close observation.
The advent of hypoxic retinopathy (soft exudates, retinal
oedema and haemorrhages) should be considered an
indication for termination of pregnancy; otherwise, permanent
visual loss or even loss of life (of both mother and foetus) may
occur.