You are on page 1of 238

Kerangka Dasar dan

Struktur Kurikulum 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2014
1

INSPIRASI MATEMATIS:

Pemangkatan : semakin tinggi pangkat bilangan pecahan maka


akan semakin kecil hasilnya.
Sistem kuadran Cartesius (Kuadran I sampai IV)
Nilai maksimal dan minimum grafik : siklus hidup selalu bermula
dari kondisi awal yang rendah, kemudian naik terus hingga titik
balik maksimal, hingga kembali lagi turun mengikuti kondisi
awal. Manusia lahir mulai dari ditolong kemudian tiba masanya
untuk menolong hingga kembali ditolong. Diberi, memberi dan
diberi lagi.
Mati, hidup, mati, hidup lagi: siklus perlu dikaitkan dengan
matematis: berperilaku sesuai saatnya : misalnya saat anak kecil
harus dimanfaatkan untuk pergi bersama sbb saat dia besar
tentu akan merasa malu jika diperlakukan spt anak-anak.
Ada 4 bilangan : 15, 20, 23, dan 25. Andai diminta mengeluarkan
satu bilangan maka cendrung anak memilih 23, sebab bukan
kelipatan 5. Pada hal 15 juga boleh dibuang dengan argumentasi
satu-satunya bilangan yang angka 1 didepan. Intinya bilangan
manapun boleh dibuang asal saja memiliki argumentasi.
Mengeksplorasi makna dalam Bahasa : apa yang diaksud dengan
yatim piyatu : berbeda dengan arti yang sesungguhnya dengan
persepsi masyarakat. Apa yang dimaksud dengan konsisten?
2
2

ANATOMI KOMPETENSI GS, IN, dan NS

NARASUMBER
(NS)

INSTRUKTUR
NASIONAL
(IN)

GURU
SASARAN
(GS)

SKENARIO PELATIHAN

PENGUAT
PENGUAT
AN
AN
PROSES:
PROSES:

PENGEMBAN
PENGEMBAN
GAN
GAN RPP:
RPP:

IN DAN GS:

SKENARIO PELATIHAN

ANALISIS
ANALISIS
BUKU
BUKU SISWA
SISWA
&
& SISWA
SISWA

PENILAIA
PENILAIA
N
N

MENILAI
ATAU
ANALISIS
KESESUAIA
N,
KECUKUPA
N,
KEDLAMAN
DAN
KELUASAN

SIMULASI
PENGGUN
AAN
INSTRUME
N

IN DAN GS:

MENEMUKA
N KONTEKS
DAN
REALITAS

MENGANLISI
S DATA/
MENAFSIR
HASIL

MENGEMBA
NG-KAN
PENGAYAAN

MENGEMBA
NG-KAN
DESKRIPSI

ANALISIS
KESESUAI
AN
SUMBER
DAN
MODEL

MENGISI KE
DALAM
RAPOR

KOMPONEN PEMBELAJARAN:

KONSEP
KURIKULU
RASIONAL
M
ELEMEN
PERUBAHAN
KERANGKA
DASAR
STRUKTUR
KOMPETEN
SI
ISI
PROSES
PENILAIAN

BUKU
SISWA

BERBASIS ISI
AKTIVITAS
URUTAN
PEMBELAJARAN
DINYATAKAN DALAM
KEGIATAN YANG HARUS
DILAKUKAN SISWA.

1. JARINGAN TEMA,
2. KEGIATAN PEMBELAJARAN
TEMATIK TERPADU
3. PENGALAMAN BELAJAR
BERMAKNA DAN BERBAGAI
TEKNIK PENILAIAN PESERTA
DIDIK
4. KEGIATAN REMEDIAL
5. PENGAYAAN
6. KEGIATAN INTERAKSI GURU
DAN ORANG TUA
7. PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
PESERTA DIDIK.

BUKU
GURU

RPP

KOMPETENSI
DASAR
INDIKATOR
TUJUAN
MATERI
SKENARIO
MEDIA
SUMBER BELAJAR
PENILAIAN
TUGAS-TUGAS
SISWA

VIDEO
PEMBELAJARAN

HASIL PELATIHAN

NARASUMBER NASIONAL

Narasumber Guru

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


GURU

Region
Jakarta
Surabaya
Makasar
Jumlah
%

Cukup

Baik

11
126
7
79
8
34
26
239
8.70 79.93

Baik Jumlah
Sekali
22
159
9
95
3
45
34
299
11.37 100.00

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


GURU
Latar
Baik
Belakang Cukup Baik Sekali Jumlah
Dosen
21
134
7
162
Widyaiswar
a
4
84 23
111
Lainnya
1
6
0
7
Guru
0
15
4
19
Jumlah
26
239 34
299
%

8.70 79.93 11.37 100.00

10

HASIL PRE DAN POST-TEST NARA SUMBER


GURU
Pre
Test:
53.9

Post
Test:
63.9

Delta:
10.0

11

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


GURU
Pre Test
NS
Rata
Min
Max
Stdev
N

53.9

63.9

53.9
32.5
77.5
9.2
297

Pre

Post

Naik 10.00

Post Test
NS
Rata

63.9

Min

22.5

Max

87.5

Stdev

11.0

299

[18,5%]
12

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


GURU
Jakarta64.1

54.2

Nasional
53.9

Naik 10.1
[18,4%]

63.9
Pre

Post

Surabaya

Pre

Post

54.8

Naik 9.1
[16,5%]
Pre

Naik 10.0

63.9

Post

Makasar
50.8

63.4

[18,5%]

Naik 12.6
[24,7%]
Pre

Post
13

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


GURU
Rata2:
Pre Test 53.9

61.79

60.93

58.72
51.17

Post Test

68.33

49.86

65.29

54.68

Rata2:
63.89

Dosen

Widyaiswara

Lainnya

Guru

Dosen

Widyaiswara

Lainnya

Guru

14

Hasil Pre-Post Test: (salah satu


region)
PreTest Post-Test Delta
Nilai
53.48 63,90 10,42
Total
N = 162
Meningkat : 140 orang
Menurun : 14 orang
Tetap : 8 orang

%
19,48

15

Narasumber Guru: Region


Semarang

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Mapel

Tidak
Lulus

B. Indonesia
Bhs Inggris
Seni Budaya
Bimbingan
Konseling
IPA
PJOK
Prakarya

Lulus Jumlah
1
3
0

61
45
37

39

1
1
4

52
43
30

Unsur
DOSEN
WIDYAISWARA
GURU
LAINNYA

62
48
37
39
53
44
34

Tidak Lulu
Jumlah
Lulus
s
5
2
3
0

142
104
51
10

147
106
54
10
17

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER

Rata2 :
52.8

Pre Test

Rata2
: 67.6

Post Test

Delta:
14.8

18

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Post Test
NS

Pre Test
NS
Rata

52.8

Min

15.0

Max

85.0
PRAKARYA
Stdev
12.4
N

55.4

IPA
BK

58.0
Rata2 :
52.8

52.8

SENI BUDAYA
BING
BIN

65.5
52.6
41.2

67.6

Min

32.5

Max
PRAKARYA
Stdev

49.0

PJOK
315

Rata

PJOK
N

95.0
11.3

57.8
79.8

318

IPA

67.5

BK

67.7

SENI BUDAYA
BING
BIN

Rata
2:
67.6

74.7
60.8
65.6
19

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Pre Test
NS

Post Test
NS

Rata

52.8

Rata

67.6

Min

15.0

Min

32.5

Max

85.0

Max

95.0

Stdev
N

12.4
LAINNYA
315
GURU

WIDYAISWARA

DOSEN

45.8

Rata2 :
52.8

50.9

56.8

51.0

LAINNYA

GURU

Stdev
65.8
N
64.4

WIDYAISWARA

DOSEN

11.3
Rata
2:
67.6

318

71.5

66.2

20

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Pre Test
NS

Post Test
NS

Rata

52.8

Rata

67.6

Min

15.0

Min

32.5

Max

85.0

Max

95.0

Stdev
12.4
Penilain Pembelajaran
N

52.9

Penilain Pembelajaran

315
Materi Pembelajaran
Rata2 :
52.8

51.4

Proses Pembelajaran

53.3

Kompetensi

Filosofi Perubahan

50.6

80.0

Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Kompetensi

Filosofi Perubahan

Stdev
N

70.6

64.2

11.3
318

Rata
65.8 2 :
67.6
67.5

80.8
21

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Pre Test
NS BIN

Post Test
NS BIN

Rata

41.8

Rata

65.6

Min

15.0

Min

32.5

Max

65.0

Max

82.5

Pembelajaran
Stdev Penilain
9.1
Rata2 :
N
62.0
41.8
Materi Pembelajaran

32.1

Penilain
Pembelajaran
Stdev
7.5
N

43.9

62

Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

48.9

Proses Pembelajaran

Kompetensi

44.9

Kompetensi

Filosofi Perubahan

87.1

59.56

Filosofi Perubahan

60.17

72.85

Rata2
: 65.6

79.30

93.55

22

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Post Test
NS BIG

Pre Test
NS BING
Rat
a
52.2
Min
20.0
Max
70.0
Std
ev
10.4
Penilain
Pembelajaran
N
50.0
Rata2 :
52,2
Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Kompetensi

Filosofi Perubahan

Rata

60.8

Min

37.5

Max

82.5

62.7
Penilain
Pembelajaran 9.4
Stdev
N
52.0

43.0

29.7

75.6
Rata2 :
60.8

48

Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Kompetensi

98.0Filosofi Perubahan

60.7

45.8

38.5

77.1
23

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Post Test
NS BK

Pre Test
NS BK
Rat
a
Min
Max
Std
ev
N Penilain

52.0
22.5
70.0

Rata

67.7

Min

55.0

11.1
42
Pembelajaran

Max

92.5

65.1
Stdev
9.0
Penilain
Pembelajaran

Rata2 :
52,0

Materi Pembelajaran

47.4

Proses Pembelajaran

Kompetensi

Filosofi Perubahan

61.9

26.6

19.0

74.4

39.0

Materi Pembelajaran

64.9

Proses Pembelajaran

79.5

Kompetensi

Filosofi Perubahan

Rata
2:
67.7

54.7

17.9
24

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Post Test
NS IPA

Pre Test
NS IPA
Rat
a
57.8
Min
25.0
Max
85.0
Std
ev
13.7
N
53.0
Penilain Pembelajaran

49.7

Penilain Pembelajaran

Rata2 :
57,8
Materi Pembelajaran

53.6

Min

45.0

Max

85.0

65.2
Stdev

11.7

53.0
Rata
2:
67.5

65.5

64.5

69.8

Proses Pembelajaran

Kompetensi

69.5

Kompetensi

84.9

67.5

Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Filosofi Perubahan

Rata

Filosofi Perubahan

68.8

85.2
25

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Post Test
NS PJOK

Pre Test
NS PJOK
Rat
a
55.4
Min
30.0
Max
77.5
Std
ev
10.2
N
44
Penilain Pembelajaran
Rata2 :
55,4
Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Kompetensi

Filosofi Perubahan

Rata

79.8

Min

37.5

Max

95.0

Penilain Pembelajaran
Stdev
11.2

48.5

N
Materi Pembelajaran

53.3

56.4

69.3

81.49

44
71.33

Proses Pembelajaran

84.47

Kompetensi

87.50

Filosofi Perubahan

90.91

Rata2
: 79.8

88.6

26

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Post Test
NS Prakarya

Pre Test
NS Prakarya
Rat
a
49.0
Min
30.0
Max
65.0
Std
ev
8.0
N
33.0
Penilain Pembelajaran
Rata2 :
59.0
Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Kompetensi

Filosofi Perubahan

62.8

Penilain Pembelajaran

Rata

57.9

Min

45.0

Max

67.5

Stdev73.88
N

43.6

Materi Pembelajaran

18.7

Proses Pembelajaran

51.5

Kompetensi

93.9

Filosofi Perubahan

6.4
35.0

53.85

18.10

Rata2 :
57.9

62.38

97.14
27

HASIL PRE DAN POST-TEST NARASUMBER


Post Test
NS SB

Pre Test
NS SB
Rat
a
65.5
Min
55.0
Max
80.0
Std
ev
6.8
N
37.0
Penilain
Pembelajaran

62.8

Rata2 :
65,5

Rata

74.7

Min

62.5

Max

87.5

Stdev
Penilain Pembelajaran
N

Materi Pembelajaran

70.6

Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

74.2

Proses Pembelajaran

Kompetensi

Filosofi Perubahan

Kompetensi

54.0

93.9

Filosofi Perubahan

6.3
68.53
37

Rata
2:
74.7

72.77

88.74

76.13

94.59

28

Narasumber Guru: Pre Test


Surabaya

HASIL PRE TEST NARASUMBER: Region Surabaya

Mapel Bahasa Indonesia


Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Penilain Pembelajaran
Nilai Total

Rerata
68.6
47.6
54.8
44.8
35.3
44.0

Min

Max
100.0
83.3
100.0
69.2
71.4
67.5

0.0
0.0
16.7
23.1
14.3
32.5

Stdev
47.1
17.7
16.9
12.6
14.3
8.9

Rata2 = 44.0
Pre Test
NS
Rata

44.0

Min

32.5

Max

67.5

Stdev

8.9

35.0

Penilain Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Kompetensi
Filosofi Perubahan

35.3
44.8
54.8
47.6
68.6

30

HASIL PRE TEST NARASUMBER: Region


Surabaya

Mapel Bahasa Inggris


Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Penilain Pembelajaran
Nilai Total

Rerata
90.9
32.8
37.4
52.0
58.7
50.2

Min

Max
100.0
66.7
66.7
76.9
85.7
65.0

0.0
0.0
0.0
23.1
28.6
30.0

Stdev
29.2
16.4
15.6
14.5
14.9
8.4

Rata2 = 50.2
Pre Test
NS
Rata

50.2

Min

30.0

Max

65.0

Stdev

8.4

33.0

Penilain Pembelajaran

58.7

Materi Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Kompetensi
Filosofi Perubahan

52.0
37.4
32.8
90.9

31

HASIL PRE TEST NARASUMBER: Region


Surabaya
MAPEL BK
Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Penilain Pembelajaran
Nilai Total

Rerata
17.2
27.0
55.2
43.0
57.9
47.0

Min
0.0
0.0
16.7
15.4
21.4
25.0

Penilain Pembelajaran

Pre Test
NS BK
47.0

Proses Pembelajaran

Min

25.0

Kompetensi

Max

62.5
Filosofi Perubahan

Stdev

11.3

29.0

57.9

Materi Pembelajaran

Rata

Max
100.0
66.7
83.3
61.5
92.9
62.5

Stdev
38.4
19.1
19.0
10.4
18.8
11.3

Rata2 = 47.0

43.0

55.2

27.0

17.2

32

HASIL PRE TEST NARASUMBER: Region


Surabaya

MAPEL IPA
Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Penilain Pembelajaran
Nilai Total

Rerata
95.6
56.3
54.8
46.2
49.2
51.3

Penilain Pembelajaran

Pre Test
NS IPA
Rata

51.3

Min

22.5

Max

82.5

Stdev

14.8

45.0

Materi Pembelajaran

Min

Max
100.0
100.0
100.0
84.6
85.7
82.5

0.0
0.0
0.0
7.7
14.3
22.5

49.2

Rata2 = 51.3

46.2

Proses Pembelajaran

54.8

Kompetensi

56.3

Filosofi Perubahan

Stdev
20.8
24.7
22.1
18.2
17.0
14.8

95.6

33

HASIL PRE TEST NARASUMBER: Region


Surabaya

MAPEL PJOK
Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Penilain Pembelajaran
Nilai Total

Rerata
87.5
55.6
53.5
45.8
40.8
47.7
Penilain Pembelajaran

Pre Test
NS
Rata

47.7

Min

30.0

Max

67.5

Stdev

10.4

24.0

Materi Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Kompetensi
Filosofi Perubahan

Min

Max
100.0
100.0
83.3
76.9
64.3
67.5

0.0
16.7
16.7
23.1
14.3
30.0

Stdev
33.8
20.7
18.4
13.3
13.9
10.4

Rata2 = 47.7

40.8
45.8
53.5
55.6

87.5

34

HASIL PRE TEST NARASUMBER: Region


Surabaya

PRAKARYA
Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Penilain Pembelajaran
Nilai Total

Rerata
96.6
71.3
76.4
71.1
64.8
70.3
Penilain Pembelajaran

Pre Test
NS

Materi Pembelajaran

Rata

70.3

Proses Pembelajaran

Min

45.0

Kompetensi

Max

87.5

Stdev

11.2

29.0

Filosofi Perubahan

Min
0.0
33.3
33.3
30.8
42.9
45.0

Max
100.0
100.0
100.0
92.3
85.7
87.5
64.8

Stdev
18.6
21.3
17.5
16.5
12.9
11.2

Rata2 = 70.3

71.1
76.4
71.3
96.6

35

HASIL PRE TEST NARASUMBER: Region


Surabaya
MAPEL SENIBUDAYA
Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Penilain Pembelajaran
Nilai Total

Rerata
76.0
58.7
72.7
66.8
58.0
63.6

Min
0.0
33.3
16.7
38.5
35.7
42.5

Max
100.0
83.3
100.0
84.6
85.7
82.5

Stdev
43.6
12.8
17.9
12.5
13.6
10.1

Rata2 = 63.6
Penilain Pembelajaran

Pre Test
NS

Materi Pembelajaran

Rata

63.6

Proses Pembelajaran

Min

42.5

Kompetensi

Max

82.5

Filosofi Perubahan

Stdev

10.1

58.0
66.8
72.7
58.7
76.0

25
36

HASIL AKHIR

PENYEGARAN NARASUMBER NASIONAL


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SMP (MATEMATIKA, IPS, PPKN)
2014

HASIL PRE-POST TEST IN SMP

Matematika

Pre Test
NS

post Test
NS

Rata

57,9

Rata

65,4

Min

25,0

Min

42,5

Max

80,0

Max

85,0

Stdev

9,1

Stdev
12,7
Penilain Pembelajaran
N
89,0
Rata2 :
57,9
Materi Pembelajaran

59.8

56.3

Proses Pembelajaran

64.0

Kompetensi

Filosofi Perubahan

59.2

9.0

Penilain Pembelajaran
N

66.93
89

Materi Pembelajaran

Rata2
65.86 : 65.4

Proses Pembelajaran

65.73

Kompetensi

Filosofi Perubahan

56.93

87.64
38

HASIL PRE-POST TEST IN SMP

PPKn

Pre Test
NS

post Test
NS

Rata

44,5

Rata

48,4

Min

25,0

Min

30,0

Max

65,0

Max

65,0

Stdev Pembelajaran
9,3
Penilain

41.4

Penilain Pembelajaran

Rata2
N
74,0:
44,5
Materi Pembelajaran

41.5

Materi Pembelajaran

58.1 Proses Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Kompetensi

Filosofi Perubahan

46.8

29.7

Kompetensi

Filosofi Perubahan

Stdev
N

7,7
42.65

74
Rata2 :
48.4

45.04

66.67

48.55

53.62

39

HASIL PRE-POST TEST IN SMP

IPS

Penilain Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Proses Pembelajaran

Kompetensi

Filosofi Perubahan

post Test
NS
Rata

60,6

Min

35,0

Max

97,5

Stdev

11,0

56.84 71Rata2 :
60.6
62.62

69.72

54.23

70.42
40

HASIL PRE-POST TEST IN SMP

Perbandingan Pre dan Post Test Per Mapel


Pre Test PPKn
Materi
Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses
Pembelajaran
Materi
Pembelajaran
Penilain
Pembelajaran
Materi
Filosofi Perubahan
Kompetensi
Proses
Pembelajaran
Materi
Pembelajaran
Penilain
Pembelajaran

Post Test PPKn


Rerat
Stdev
a
Min Max Stdev
46,0
87,6 0,0 100,0 33,1
21,0
56,9 16,7 83,3 15,4

Rerat
a
29,7
46,8

Min
0,0
0,0

Max
100,0
100,0

58,1

16,7

100,0

18,3

41,5

7,7

76,9

14,6

41,4

14,3

71,4

13,7

65,7

16,7 100,0 21,4

65,9

30,8

84,6

12,6

66,9

35,7

85,7

12,2

Pre Test Matematik


Post Test Matematika
Rerat
Rerat
a
Min
Max
Stdev
a
Min
Max Stdev
33,09
9,0
0,0
100,0
28,8
87,64
0
100
8
59,2
0,0
100,0
23,0 56,93 16,67 83,33 15,45
64,0

16,7

100,0

18,8

56,3

23,1

84,6

13,9

59,8

21,4

85,7

15,9

65,73 16,67

100

21,37

65,86 30,77 84,62 12,59


66,93 35,71 85,71 12,25

HASIL PRE-POST TEST IN SMP

Rekap Hasil Pelatihan


Matematika
IPS
PPKn
Komponen
Kelas
Kelas B Kelas A Kelas B Kelas A Kelas B
A
Jumlah Peserta 46 org 45 org 39 org 38 org 36 org 39 org
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata

Baik Sekali
Baik
Cukup

45
43
40
35
33
30
80
85
98
73
65
63
65
66,3
63,5
58
48,6
48,7

13 org 26 org 6 org 3 org 2 org


33 org 19 org 31 org 35 org 28 org 34 org
-

2 org

6 org

5 org

HASIL PRE-POST TEST IN SMP

Rekap Nilai

Naik
Turun
Tetap

Matematik
a
39 org
50 org
3 org

PPKn
41 org
23 org
10 org

HASIL UJI KOMPETENSI dan Pre-Post Test


2013:
Latar Pengetahuan

: UKA 2012 : 42,25 UKG 2012:

45,82 UKG 2013: 47,84

Hasil Pelatihan Instruktur Nasional: Pretest


55,01 Posttest 66,97 (naik 11,96 atau 21,73
%) terdiri dari :
1. Konsep Kurikulum : 50,5573,56 (naik 23,01 atau 45,52 %)
2. Analisis Materi Ajar : 58,7465,12 (naik 6,38 atau 10,85 %)
3. Perancangan Pembelajaran dan Pelaksanaannya: 56,6962,74
(naik 6,65 atau 11,86 %)

Hasil Pelatihan Guru Inti Pretest: 43,03


Posttest 55,19 (naik 12,16 atau 28,26 %) terdiri
dari :
1. Konsep Kurikulum : 36,44 61,60 (naik 25,16 atau 69,05 %)
2. Analisis Materi Ajar : 46,36 54,62 (naik 8,26 atau 17,82 %),
3. Perancangan Pembelajaran dan Pengetahuan Praktik : 45,10
50,09 (naik 4,99 atau 11,06 %).

Hasil Pelatihan Guru Sasaran Pretest 40,01


Postest 52,62 (naik 12,61 atau 31,52 %,) terdiri
dari :

44

Narasumber Kepala Sekolah


dan Pengawas

HASIL PRE DAN POST TEST


KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS

Pengawas

Kepala Sekolah
75.62
48.73

Pre

75.93
52.27

Post

Pre

Post

Naik 26.9

Naik 23,66

[55,2%]

[45,3%]
46

HASIL PRE DAN POST TEST KEPALA


SEKOLAH
Post test
NS Kepala Sekolah

Pre test
NS Kepala Sekolah
Rerata

Rerata

48.73

Max

Max

75.00

12.50
Pre Test Kepsek

SMA

Rata2 :
48.73

35.00

Post Test Kepsek

10.3651.67

SMK

100.00

Min

Min
Std

75.62

53.7

Std

SMK

SMA

SMP

47.44

SMP

SD

47.21

SD

12.77
74.58

Rata2 :
75.62

78.26

79.04

72.74

HASIL PRE DAN POST TEST PENGAWAS


Post test
NS Pengawas

Pre test
NS Pengawas
Rerata
52.27
Max
70.00
Min
27.50
Std
10.17

Rerata
Max
Min

SMA

SMP

SD

13.27
Post Test Pengawas
54.22

55.13

Rata2 :
52.27

35.00

Std

Pre Test Pengawas


SMK

75.93
100.00

SMK

75.63

SMA

72.63
Rata2 :
75.93

SMP

72.84

49.66

51.16
SD

80.89

HASIL PRE TEST DAN POST TEST KEPALA


SEKOLAH
Post test
NS Kepala Sekolah
Rerata
75.62
Max
100.00
Min
35.00
Std
12.77

Pre test
NS Kepala Sekolah
Rerata
Max
Min
Std

48.73
75.00
12.50
10.36

Post Test

Pre Test
KEPRAMUKAAN
Rata
2:
SUPERVISI AKADEMIK
48.7
3
MANAJEMEN KURIKULUM 2013

KEPEMIMPINAN SEKOLAH

37.15

KEPRAMUKAAN

42.48

51.77

57.64

Rata2
SUPERVISI AKADEMIK :
75.62

77.92

66.31

MANAJEMEN KURIKULUM 2013

77.53

KEPEMIMPINAN SEKOLAH

80.89

HASIL PRE TEST DAN POST TEST PENGAWAS


Pre test
NS Pengawas
Rerata
Max
Min
Std

52.27
70.00
27.50
10.17

Post test
NS Pengawas
Rerata
75.93
Max
100.00
Min
35.00
Std
13.27
KEPRAMUKAAN

KEPRAMUKAAN
Rata
2:
SUPERVISI MAJERIAL
52.2
7
SUPERVISI AKADEMIK

40.50

65.58

Rata2 :
SUPERVISI MAJERIAL
75.39
SUPERVISI AKADEMIK

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN SEKOLAH

83.02

69.53

53.49
MANAJEMEN KURIKULUM 2013

MANAJEMEN KURIKULUM 2013

75.39

73.42

49.34

56.16

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN SEKOLAH

79.42

HASIL PRE TEST DAN POST TEST PENGAWAS


KEPALA SEKOLAH

PENGAWAS
SEKOLAH

Selisih positif
Selisih positif
(kenaikan nilai
(kenaikan nilai
post test) : 154
post test) : 81
orang (96,25%)
orang (94,19%)
Selisih negatif
Selisih negatif
(penurunan
(penurunan nilai
nilai post test) :
post test) : 3
4 orang (2,5%)
orang (3,49%)
Tidak ada
Tidak ada
perubahan : 2
perubahan : 2
orang (1,25%)
orang (2,47%)

PENGUATAN WAWASAN INSTRUKTUR NASIONAL:

A. Konsep kurikulum 2013: rasional,


elemen perubahan, kerangka dasar
dan struktur, serta rancangan
implementasi.
B. Pengembangkan KTSP dan Muatan
Lokal
C. Penguatan kegiatan ekstrakurikuler.
D. Perubahan Pola Kepemimpinan.
E. Supervisi dan Fasilitasi.
F. EDS dan Sistem Perencanaan serta
Penganggaran Sekolah.
5
5

PENGUATAN WAWASAN INSTRUKTUR NASIONAL :

A. Konsep kurikulum 2013: rasional,


elemen perubahan, kerangka dasar dan
struktur, serta rancangan implementasi.
1. Keterpaduan dan kesinambungan elemen
kompetensi lintas kelas dan antar jenjang
pendidikan.
2. Reorientasi dan penguatan materi (tematik
terpadu, tidak mereduksi, problem solving,
tidak rutin, tidak selalu jawaban tunggal:
kreativitas menjadi kata kunci)
3. Pendekatan saintifik.
4. Perubahan penilaian yang sangat
revolusioner.
5
5

PENGUATAN WAWASAN INSTRUKTUR NASIONAL :

B. Pengembangkan KTSP dan


Muatan Lokal :
1. Muatan kurikulum tingkat nasional
2. Muatan kurikulum tingkat daerah
3. Muatan kekhasan tingkat satuan
pendidikan
4. Pengaturan beban belajar:

Beban belajar KTSP diatur dalam Sistem


Paket dan SKS
Beban belajar tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar kegiatan praktik
Beban belajar tambahan
5
5

PENGUATAN WAWASAN INSTRUKTUR NASIONAL :

B. Pengembangkan KTSP dan


Muatan Lokal :
5. Muatan lokal dikembangkan dengan
batasan:
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada
satuan pendidikan yang berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik
terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
Pemerintah provinsi adalah gubernur dan
berbagai perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah provinsi.
Pemerintah kabupaten/kota adalah
bupati/walikota dan berbagai perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan

5
5

PENGUATAN WAWASAN INSTRUKTUR NASIONAL :

D. Penguatan kegiatan
ekstrakurikuler:
1. Fungsi dan tujuan
2. Jenis kegiatan
3. Pihak-pihak terkait.
4. Mekanisme pelaksanaan
5. Sistem Penilaian dan pengintegrasian
kedalam rapor
6. Monev dan sistem penjaminan mutu
kegiatannya
5
5

PENGUATAN WAWASAN INSTRUKTUR NASIONAL :

E. Perubahan Pola
Kepemimpinan.
1.Keberanian menjadi
pemimpin perubahan
2.Kapasitas dan kapabilitas
sebagai pemimpin
transformatif, scientific
leader, pemimpin
pebalajar.
5
5

PENGUATAN WAWASAN INSTRUKTUR NASIONAL :

F. Supervisi dan Fasilitasi :


1.Keberanian untuk
melakukan supervisi
2.Kualitas perencanaan dan
pelaksanaan
3.Pemanfaatan hasil supervisi
untuk fasilitasi

5
5

PENGUATAN WAWASAN INSTRUKTUR NASIONAL :

G. EDS dan Sistem Perencanaan serta


Penganggaran Sekolah :

1. Komitmen yang kuat untuk melakukan


EDS
2. Keterlibatan semua pihak dalam EDS
3. Ketersediaan instrumen
4. Penggunaan, analisis hasil serta
interpretasi yang memadai untuk
perencanaan dan perbaikian mutu internal
dan budaya sekolah

5
5

PENGUASAAN MINIMAL KS-PS:

Tetapi tantangan yang


paling substansial bukanlah
soal penguasaan konsep,
tetapi pada kesediaan,
ketulusan, kemampuan dan
keterampilan Bapak dan Ibu
untuk melatih para Guru
Sasaran agar mampu
melatih guru sasaran.

6
6

APA YANG HARUS DILAKUKAN ???

1. Meramu dan mengembangkan materi


pelatihan untuk GS berdasarkan hasil
atau bahan yang didiskusikan pada
kegiatan penyegaran ini.
2. Menemukan dan mengembangkan
model, metodologi, pendekatan dan
teknik yang relevan untuk GS
berdasarkan materi diskusi pada
penyegaran ini.
3. Mempersiapkan diri dengan setulustulusnya dan waktu yang memadai
untuk melatih para GS.
6
6

APA YANG HARUS DILAKUKAN ???

Catatan:
Jika materi, model, cara, teknik
atau bahkan gaya yang
diperoleh selama kegiatan ini
belum memadai, bapak dan ibu
tidak dilarang mengembangkan
gaya sendiri sepanjang lebih
baik dari yang ibu bapak
saksikan pada kegiatan ini.
6
6

TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN: UU SISDIKNAS


MEMBANGUN BANGSA YANG BESAR: (pasal 1 ayat 1)

Usaha Sadar
dan Terencana

Mewujudkan
Suasana Belajar
dan Proses
Pembelajaran

Memiliki Kekuatan
Spiritual Keagamaan,
Pengendalian Diri,
Kepribadian,
Kecerdasan, Akhlak
Mulia, serta
Keterampilan

Peserta Didik Secara


Aktif Mengembangkan
Potensi Dirinya

BANGSA YANG
BESAR
BERMARTABAT

Dirinya,
Masyarakat,
Bangsa dan
Negara.

Konstruksi Tujuan Pendidikan Nasional


(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

...pendidikan
dilakukan
agar potensi
peserta didik
berkembang

(1)
(1) beriman
beriman dan
dan
bertakwa
bertakwa kepada
kepada
Tuhan
Tuhan Yang
Yang Maha
Maha Esa,
Esa,
(2)
(2) berakhlak
berakhlak mulia,
mulia,
(3)
(3) sehat,
sehat, (4)
(4) berilmu,
berilmu,
cakap,
cakap, kreatif,
kreatif, mandiri,
mandiri,

kemampuan dan watak serta


peradaban bangsa yang
SIKAP,
bermartabat
SIKAP, PENGETAHUAN
PENGETAHUAN

menjadi
menjadi warga
warga
negara
negara yang
yang

demokratis
serta
serta
bertanggu
ng jawab.

dan
dan KETERAMPILAN
KETERAMPILAN

Memerlukan perubahan yang revolusioner


tentang
isi, proses dan penilaian
Memerlukan
Memerlukan perubahan
perubahan mindset,
mindset, pengetahuan
pengetahuan dan
dan
keterampilan
keterampilan guru
guru serta
serta kinerja
kinerja guru
guru
mengimplementasikan
mengimplementasikan kurikulum
kurikulum
Oleh
Oleh sebab
sebab itu,
itu, kita
kita sedang
sedang bicara
bicara pelatihan
pelatihan guru
guru yang
yang juga
juga secara
secara
revolusioner
mengubah
perilaku
membelajarkan
dan
menilai
revolusioner mengubah perilaku membelajarkan dan menilai siswa
siswa
sesuai
sesuai karakteristik
karakteristik kurikulum
kurikulum 2013
2013 sehingga
sehingga secara
secara utuh
utuh menghasilkan
menghasilkan
lulusan
lulusan yang
yang sesuai
sesuai dengan
dengan cita-cita
cita-cita dan
dan tujuan
tujuan nasional
nasional pendidikan
pendidikan

64

ELEMEN UTAMA PERBAIKAN KURIKULUM 2013:


REKONSTRU
KSI
KOMPETENS
I beriman
Spiritu
al (KI-

1)
Sika
p
Sosial
(KI-2)

Pengetahuan

(KI-3)
Keterampilan

(KI-4)

dan
bertakwa
kepada
Tuhan
Yang Maha
Esa
berakhlak
mulia,
sehat,
mandiri,
demokrati
s,
bertanggu
ng jawab
berilmu
cakap dan
kreatif

KESESUAIAN
DAN
KEDALAMAN
MATERI
Mempertahank
an,
mengurangi
dan/atau
menambah
materi
Bahasa
sebagai
penghela
Tematik
Terpadu
Penguatan IPA
dan IPS di
SMP
Penyesuaian
dengan PISA,
TIMMS dan
lembaga
lainnya serta
dengan
perkembanga
n di berbagai

REVOLUSI
REFORMASI
PROSES
PENILAIAN
PEMBELAJAR
AN
Lintasan
Tes
Taksonomi
Portfolio
Anderson
Pedoman
untuk
Observasi
Pengetahuan,
Dyers untuk
Tes
Keterampilan
Performa
, dan
Krathwohl
untuk sikap
Pendekatan
scientific
Inquiry dan
discovery
Project based
learning
Cooperative
learning

65

KONSEKUENSI IMPLEMENTASI KURIKULUM


2013:
ASPEK PENTING KURIKULUM 2013

KOMPETEN
SI

SD

SMP

SMA

SMK

HANY TEMATI
A
K&
IPA/PS MAPEL

TEMATI
K DAN
MAPEL

KESEIMBANGAN
ANTARA
PENGETAHUAN,
KETERAMPILAN DAN
SIKAP
TEMATIK TERPADU

KELAS
1-6

PENDEKATAN
SCIENTIFIC

PROSES

INQUIRY, DISCOVERY,
PROJECT,
COOPERATIVE
LEARNING
PROSES PEROLEHAN
KOMPETENSI
(ANDERSON, DYERS,
dan KRATHWOHL)

PENILAIAN

PENILAIAN : OTENTIK,
PORTFOLIO, TES
PERFORMA

66

CRITICAL POINT IMPLEMENTASI KURIKULUM


2013:
PERANCANG
AN
RPP

Kompetensi
Dasar
Indikator
Tujuan
mengalir
secara logis
Pembelajaran

Materi Ajar
Rancangan
Proses dan
Aktivitas
Belajar
Sumber dan
Media
Ouput/produk
siswa
Penilaian

PELAKSANAA
N
PEMBELAJAR
AN SESUAI
RPP
Instrumen
Pengendalian
Indeks
Kesesuaian
RPP dengan
pelaksanaan

SUPERVISI
DAN
PENDAMPING
AN

Pedoman
Pelaksanaa
n Supervisi
Pelakasana
an
Eksekusi
Rekomend
asi
Supervisi
Sistem
Pelaporan
Perbaikan
pasca
Supervisi

BUDAYA
MUTU
SEKOLAH

Standar
Mutu
Kepemimpin
an
Atmosfir
Sekolah
Ketaatan
terhadap
Standar
Proses
Pembudaya
an
(penguatan
dan
penghargaa
n)
67

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM:


KERANGKA
DASAR
Tatanan
Konseptual
Kurikulum yang
dikembangkan
berdasarkan SNP
Landasan
filosofis,
Landasan
sosiologis,
psikopedagogis,
dan yuridis
sesuai dengan
SNP

STRUKTUR
KURIKULUM

....apakah
kerangka
dasar dan
struktur
kurikulum
2013 secara
elegan mampu
mengakomoda
si seluruh
persoalan
kurikulum
selama ini ......
?

PENILAIAN :
PENGAMATAN SIKAP
PENILAIAN PENGETAHUAN
PENILAIAN KETERAMPILAN

KOMPETENSI INTI

PEMETAAN
KOMPETENSI DASAR
RUANG LINGKUP
PEMBELAJARAN

PEMETAAN INDIKATOR

TUJUAN, MEDIA DAN


LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN

68

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM:


KERANGKA
DASAR
Tatanan
Konseptual
Kurikulum yang
dikembangkan
berdasarkan SNP
Landasan
filosofis,
Landasan
sosiologis,
psikopedagogis,
dan yuridis
sesuai dengan
SNP

....apakah kerangka dasar


dan struktur kurikulum
2013 secara elegan mampu
mengakomodasi seluruh
persoalan kurikulum

STRUKTUR
KURIKULUM

KOMPETENSI
INTI
KOMPETENSI
DASAR

MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA
PELAJARAN

BEBAN BELAJAR

69

Laporah Hasil Belajar SD (1)


KTSP

KURIKULUM 2013

70

Laporah Hasil Belajar SD (2)


KURIKULUM 2013

71

Laporah Hasil Belajar SMP (1)


KTSP

KURIKULUM 2013

72

Laporah Hasil Belajar SMP (2)


KURIKULUM 2013

73

Laporah Hasil Belajar SMP (3)


KURIKULUM 2013

MATA PELAJARAN

Kelompok A
Pendidikan Agama dan
1
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah
2
Raga, dan Kesehatan
3 Prakarya

Pengetahuan
(KI 3)

Sikap Spiritual dan Sosial (KI


Keterampil
1dan KI 2)
an
(KI 4)

Mata
Pelajaran

AntarMata Pelajaran

A-

SB

A-

B+

A
AB+
B
A
B+

A
B-

A
B
B+
B
A
B+

A
C

SB
B
B
B
SB

SB
B

Faris menunjukkan
sikap konsisten dan
sungguh-sungguh
dalam menerapkan
sikap spiritual, jujur
, dan kerjasama,
terutama dalam
mapel Pendidikan
Agama dan Budi
pekerti, Bahasa
Indonesia dan
bahasa Inggris.

74

Laporah Hasil Belajar SMA (1)


KTSP

KURIKULUM 2013

75

Laporah Hasil Belajar SMA (2)


KTSP

KURIKULUM 2013

76

Laporah Hasil Belajar SMK (1)


KTSP

KURIKULUM 2013

77

Laporah Hasil Belajar SMK (2)


KURIKULUM 2013

78

MATA PELAJARAN

Pengetahuan
(KI 3)

Keterampilan
(KI 4)

Sikap Spiritual dan Sosial


(KI 1 dan KI 2)

dalam
mapel

Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
1
(Nama guru : Achmad Syukur, S,Ag)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
Nama guru: Drs. Widodo
Bahasa Indonesia
3
Nama guru: Indrawati, S.Pd,
Matematika
4
Nama guru: Irawan, MPd
Sejarah Indonesia
5
Nama guru: Ana Rosida, S.Pd, MM
Bahasa Inggris
6
Nama guru: Safrida, S.Pd
Kelompok B (Wajib)
Seni Budaya
7
Nama guru: Alia, S.Pd
8

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan


Nama guru: Indra S, MPd

Prakarya dan Kewirausahaan


Nama guru: Drs. Rizki
Kelompok C : Teknik Otomotif
C1
Dasar Bidang Keahlian
Fisika
11
Nama guru: Tuti, MPd
Kimia
12
Nama guru: Putri, SPd
Gambar Teknik
13
Nama guru: Leonardo, MPd
C2
Dasar Program Keahlian
Teknologi Dasar Otomotif
14
Nama guru: Herman, MPd
Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif
15
Nama guru: Ridwan, S.Pd
Teknik Listrik Dasar Otomotif
16
Nama guru: Mansur, MPd
C3
Paket Keahlian
Teknik Sepeda Motor
17
Nama guru Yudi, M.Pd
9

antarmapel

4.00

3.67

A-

SB

3.67

A-

3.33

B+

4.00

4.00

SB

3.67

A-

3.00

3.00

3.33

B+

3.67

A-

3.67

A-

SB

3.33

B+

3.00

4.00

SB

2.67

B-

2.33

C+

3.67

A-

3.00

3.33

B+

2.67

B-

4.00

3.33

B+

SB

3.67

A-

3.33

B+

3.00

3.00

3.67

A-

4.00

SB

4.00

3.33

B+

SB

4.00

Peserta
didik
menunjukk
an sikap
sungguhsungguh
dalam
menerapka
n sikap
jujur dan
kerjasama,
namun
masih
perlu
ditingkatkan lagi
sikap
percaya
diri.

79

Konstruksi Tujuan Pendidikan Nasional


...pendidikan
dilakukan agar
potensi peserta
didik berkembang

(1) beriman dan bertakwa


kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(2) berakhlak mulia, (3) sehat,
(4) berilmu, cakap, kreatif,
mandiri,

menjadi warga
negara yang

demokratis serta
bertanggung
jawab.

SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN

KOMPETENSI LULUSAN
DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan
SIKAP

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG


JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM
SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta


KETERAMPILAN

PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF
DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi


+Mencipta
PENGETAHUAN

PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN


BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

STRUKTUR KURIKULUM SD

80

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4


Sikap

SEKOLAH DASAR
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan
tempat bermain

Keterampilan

Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,


menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang ditugaskan kepadanya.

Pengetahuan

Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,


menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4


SMP
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,


mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,


menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang
dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis
Pengetahuan

Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,


mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang
tampak mata

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4


SMA
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,


mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik],
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,


menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik]
sesuai dengan bakat dan minatnya
Pengetahuan

Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,


mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik]
sesuai bakat dan minatnya

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4


SMK
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,


menghayati, mengamalkan] perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia
[jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik],
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
Keterampila Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
n
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang
kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya
Pengetahua Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
n
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kerja

KETERPADUAN ANTAR JENJANG:


7/12
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha
yang terpadu antara (1) rekonstruksi
kompetensi lulusam, dengan (2)
kesesuaian & kecukupan, keluasan &
kedalaman materi, (3) revolusi
pembelajaran dan (4) reformasi
penilaian.......

PT

SMA/
K
SM
P
SD
TEMATIK
TERPADU
(Semua
Muatan
kecuali
agama)

TEMATIK
TERPADU
(IPA dan
IPS)
+
MAPEL

TEMATIK
+
MAPEL
(Integras
i
Pendidik
an
Menenga
h SMA
dan SMK)

TEMATIK
+
MATA
KULIAH

Contoh Scotland : Purposes of The Curriculum

http://www.scotland.gov.uk/Publications/2004/11/20178/45862

86

Muatan Pelajaran:
No

Komponen
Kelompok A

II

III

IV

VI

2
3
4
5

Pendidikan Agama dan Budi


Pekerti
PPKN
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA

5
8
5

5
9
6

6
10
6

5
7
6
3

5
7
6
3

5
7
6
3

IPS

Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya
(termasuk muatan lokal*)
8 Pend. Jasmani, OR & Kes
(termasuk muatan lokal).
Jumlah

30

32

34

36

36

36

Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah, 2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainny

TEMATIK TERPADU
87

Dasar Pertimbangan Penetapan


Struktur Kurikulum 2013

88

Pertimbangan Penetapan Struktur:


SD

SMP

1/3

SMA/SMK

Semua muatan
pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang
sama [saintifik]
melalui
mengamati,
menanya,
mencoba,
menalar,....

Tiap mata
pelajaran
mendukung
semua
kompetensi
[sikap,
keterampilan,
pengetahuan]

Tiap mata pelajaran


mendukung semua
kompetensi [sikap,
keterampilan,
pengetahuan]
dengan penekanan
yang berbeda

Bermacam jenis
konten
pembelajaran
diajarkan terkait
dan terpadu satu
sama lain [cross
curriculum atau

Mata pelajaran
dirancang terkait
satu dengan yang
lain dan memiliki
kompetensi dasar
yang diikat oleh
kompetensi inti

Mata pelajaran
dirancang terkait
satu dengan yang
lain dan memiliki
kompetensi dasar
yang diikat oleh
kompetensi inti tiap

89

Pertimbangan Penetapan Struktur:


SD

2/3

SMP

SMA/SMK

Konten ilmu
pengetahuan
diintegrasikan
dan dijadikan
penggerak
konten
pembelajaran
lainnya

Bahasa Indonesia
sebagai alat
komunikasi dan
carrier of
knowledge

Bahasa Indonesia
sebagai alat
komunikasi dan
carrier of knowledge

Tematik Terpadu
untuk Kelas I VI

Semua mata
pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang
sama, yaitu
pendekatan
saintifik melalui
mengamati,

Semua mata
pelajaran diajarkan
dengan pende-katan
yang sama, yaitu
pendekatan saintifik
melalui mengamati,
menanya, mencoba,
menalar,....

90

Pertimbangan Penetapan Struktur:


SD

SMP

TIK merupakan
sarana
pembelajaran,
dipergunakan
sebagai media
pembelajaran mata
pelajaran lain

3/3

SMA/SMK

SMA dan SMK


memiliki mata
pelajaran wajib yang
sama terkait dasardasar pengetahuan,
keterampilan, dan
sikap.
Penjurusan di SMK
tidak terlalu detil
[sampai bidang
studi], didalamnya
terdapat
pengelompokkan
peminatan dan

91

TEMATIK TERPADU

KELAS I
TEMA
1. DIRIKU

SUB TEMA
a)Aku dan
Teman Baru
b)Tubuhku
c) Aku Merawat
Tubuhku
d) Aku Istimewa

2.
a)Gemar
Berolahraga
KEGEMARANK
U
b)Gemar

Bernyanyi dan
Menari
c) Gemar
Menggambar
d)Gemar
Membaca

KELAS IV
TEMA

SUB TEMA

1.
INDAHNYA
KEBERSAM
AAN

a)Keberagaman
Budaya Bangsaku
b)Kebersamaan
dalam
Keberagaman
c) Bersyukur atas
Keberagaman)

2. SELALU
BERHEMAT
ENERGI

a)Macam macam
Sumber Energi
b)Pemanfaatan
Energi
c) Gaya dan gerak

92

TEMATIK TERPADU

KELAS I

KELAS IV

TEMA

SUB TEMA

TEMA

3.
KEGIATANK
U

a)Kegiatan Pagi
Hari
b)Kegiatan Siang
Hari
c) Kegiatan Sore
Hari
d)Kegiatan
Malam Hari

3. PEDULI
TERHADA
P
MAKHLUK
HIDUP

a)Hewan dan
Tumbuhan di
Lingkungan
Rumahku
b)Keberagaman
Makhluk Hidup di
Lingkungan
c) Ayo Cintai
Lingkungan

4.
BERBAGAI
PEKERJAA
N

a)Jenis Jenis
Pekerjaan
b)Barang dan jasa
c) Pekerjaan Orang
Tuaku

4.
a)Anggota
KELUARGAK
Keluargaku
U
b)Kegiatan
Keluargaku
c) Keluarga
Besarku
d)Kebersamaan
dalam Keluarga

SUB TEMA

93

TEMATIK TERPADU

KELAS I

KELAS IV
TEMA

TEMA

SUB TEMA

5.
PENGALAMANK
U

a) Pengalaman
Masa Kecil
b) Pengalaman
Bersama Teman
c) Pengalaman Di
Sekolah
d) Pengalaman
yang Berkesan

5.
PAHLAWANK
U

a) Perjuangan Para
Pahlawan,
b) Pahlawanku
Kebanggaanku,
c) Sikap
Kepahlawanan

6.
LINGKUNGAN
BERSIH, SEHAT
DAN ASRI

a) Lingkungan
Rumahku
b) Lingkungan
Sekitar
Rumahku
c) Lingkungan
Sekolahku
d) Bekerja Sama
Menjaga
Kebersihan dan
Kesehatan
Lingkungan

6. INDAHNYA
NEGERIKU

a) Keanekaragaman
Hewan dan
Tumbuhan
b) Keindahan Alam
Negeriku
c) Indahnya
Peninggalan
Sejarah

SUB TEMA

94

KELAS I
TEMA

TEMATIK TERPADU

SUB TEMA

TEMA

KELAS IV

SUB TEMA

7. BENDA, a) Benda Hidup


7. CITA dan Benda Tak CITAKU
HEWAN ,
Hidup di
DAN
Sekitarku
TANAMAN b) Hewan di
DISEKITA
Sekitarku
c) Tumbuhan di
RKU
Sekitarku
d) Bentuk, Warna,
Ukuran dan
Permukaan
Benda

a)Aku dan Citacitaku


b)Hebatnya CitaCitaku
c) Giat Berusaha
Meraih Cita-Cita

8.
PERISTIW
A ALAM

8. TEMPAT
TINGGALKU

a) Lingkungan Tempat
Tinggalku
b) Keunikan Daerah
tempat Tinggalku
c) Aku Bangga dengan
Daerah Tempat
Tinggalku

9.
MAKANANK

a) Makananku Sehat
dan Bergizi

a) Cuaca
b) Musim
Kemarau
c) Musim
Penghujan
d) Bencana Alam

95

TEMATIK TERPADU

KELAS II
TEMA
1. HIDUP
RUKUN

2. BERMAIN DI
LINGKUNGANK
U

SUB TEMA

KELAS V
TEMA

SUB TEMA

a) Hidup Rukun di
Rumah
b) Hidup Rukun
dengan Teman
Bermain
c) Hidup Rukun di
Sekolah
d) Hidup Rukun di
Masyarakat

1. BENDAa)
BENDA DI
LINGKUNGAN b)
SEKITAR

a) Bermain di
Lingkungan
Rumah Gemar
Bernyanyi dan
Menari
b) Bermain di Rumah
Teman
c) Bermain di
Lingkungan
Sekolah

2. PERISTIWA a)
DALAM
KEHIDUPAN
b)

c)

c)

Wujud Benda dan


Cirinya
Perubahan
Wujud
Benda
Manusia
dan
Lingkungan

Macam-Macam
Peristiwa
dalam
Kehidupan
Peristiwa-peristiwa
Penting
Manusia
dan
Peristiwa Alam.

96

TEMATIK TERPADU

KELAS II
TEMA
3. TUGASKU
SEHARI-HARI

4. AKU DAN
SEKOLAHKU

KELAS V

SUB TEMA

TEMA

SUB TEMA

a. Tugasku Seharihari di Rumah


b. Tugasku Seharihari di Sekolah
c. Tugasku sebagai
Umat Beragama
d. Tugasku dalam
Kehidupan Sosial

3.

KERUKUNAN
DALAM
BERMASYARAKAT

a)

a. Tugas-tugas
Sekolahku
b. Kegiatan
Ekstrakurikulerku
c. Lingkungan
Sekolahku
d. Prestasi
Sekolahku 115

4. SEHAT ITU
PENTING

a)

b)
c)

b)
c)

Bentuk-bentuk
Kerukunan
Manfaat Hidup Rukun
Cara Menjaga
Kerukunan

Pentingnya
Kesehatan Diri dan
Lingkungan
Pola Hidup Sehat
Lingkungan Sehat

97

TEMATIK TERPADU

KELAS II
TEMA
5. HIDUP
BERSIH DAN
SEHAT

6. AIR BUMI
DAN MATAHARI

SUB TEMA

KELAS V
TEMA

a. Hidup Bersih dan


Sehat di Rumah
b. Hidup Bersih dan
Sehat di Sekolah
c. Hidup Bersih dan
Sehat di Tempat
Bermain
d. Hidup Bersih dan
Sehat di
Masyarakat

5. BANGGA
SEBAGAI
BANGSA
INDONESIA

a) Gemar
Berolahraga
b) Gemar Bernyanyi
dan Menari
c) Gemar
Menggambar
d) Gemar Membaca

6. ORGAN
MANUSIA
DAN HEWAN

SUB TEMA
a)
b)
c)
d)

a)
b)
c)

Bangga
sebagai
Bangsa Indonesia
Indonesiaku, Bangsa
yang Kaya
Indonesiaku, Bangsa
yang Berbudaya
Indonesiaku, Bangsa
yang Cinta Damai

Tubuh Manusia
Organ Manusia dan
Hewan
Cara Hidup Manusia,
Hewan, dan
Tumbuhan

98

TEMATIK TERPADU
KELAS II
TEMA
7. MERAWAT
HEWAN DAN
TUMBUHAN

SUB TEMA
a.
b.
c.
d.

Air
Bumi
Matahari
Alam Sekitar

KELAS V
TEMA
7. SEJARAH
PERADABAN
INDONESIA

SUB TEMA
a)
b)
c)

8. KESELAMATAN
DI RUMAH DAN
PERJALANAN

a. Aturan Keselamatan
di Rumah
b. Menjaga
Keselamatan di
Rumah
c. Aturan Keselamatan
di Perjalanan
d. Menjaga
Keselamatan di
Perjalanan

Kerajaan Islam di
Indonesia
PeninggalanPeninggalan Kerajaan
Islam di Indonesia
Melestarikan
Peninggalan KerajaanKerajaan Islam di
Indonesia

8. EKOSISTEM

a) Komponen Ekosistem
b) Hubungan Makhluk
Hidup dalam Ekosistem
c) Memelihara Ekosistem

9.
LINGKUNGAN
SAHABAT KITA

a) Manusia dan Lingkungan


b) Perubahan Lingkungan
c) Usaha Pelestarian
Lingkungan

99

Tentang Buku Panduan Guru

Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas II:


Buku Panduan Guru disusun untuk memudahkan para guru dalam
melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Buku ini mencakup
hal-hal sebagai berikut.
Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang
suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan
indikator dari berbagai mata pelajaran.
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan
kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.
Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan
perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir
saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan
masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.
Berbagai teknik penilaian siswa.
Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.
Kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang memberikan
kesempatan kepada orang tua untuk ikut berpartisipasi aktif
melalui kegiatan belajar siswa di rumah.

Petunjuk Penggunaan Buku Siswa.

Kegiatan pembelajaran di buku ini dirancang untuk mengembangkan


kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui
aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai
berikut.
Membuka pelajaran dengan cara yang menarik perhatian siswa, seperti
membacakan cerita, bertanya jawab, bernyanyi, melakukan permainan,
demonstrasi, dan pemecahan masalah.
Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat
mengorganisir informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dan dikerjakan).
Menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa
mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan dipelajari.
Memberi tugas yang bertahap guna membantu siswa memahami konsep.
Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah
dipelajari.
Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa.

Bagaimana Menggunakan Buku


Panduan
Guru?
Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk

penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan


pembelajaran di kelas.
Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.
Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Indikator yang dikaitkan
dengan tema.
Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dalam
semua kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan
penguatan untuk mendukung pembentukan sikap, pengetahuan,
dan perilaku positif.
Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dengan
kegiatan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.
Cocokkanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan
buku siswa sesuai dengan halaman yang dimaksud.
Mulailah setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan
pengantar sesuai tema pembelajaran. Lebih baik lagi jika
dilengkapi dengan kegiatan pembukaan yang menyenangkan dan
membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Misalnya bercerita,
mengajukan pertanyaan yang menantang, menyanyikan lagu,
menunjukkan gambar dan sebagainya. Demikian juga pada saat
menutup pembelajaran. Pemberian pengantar pada setiap
perpindahan subtema dan tema, menjadi faktor yang sangat
penting untuk memaksimalkan manfaat dan keberhasilan
pendekatan tematik terpadu yang diuraikan dalam buku ini.

Bagaimana Menggunakan Buku


Panduan Guru?

Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode


pembelajaran. Termasuk di dalamnya menemukan kegiatan
alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan
perencanaan (misalnya siswa tidak bisa mengamati
tanaman di luar kelas pada saat hujan).
Pilihlah beragam metode pembelajaran yang akan
dikembangkan (misalnya bermain peran, mengamati,
bertanya, bercerita, bernyanyi, menggambar, dan
sebagainya). Penggunaan beragam metode tersebut, selain
melibatkan siswa secara langsung, diharapkan juga dapat
melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah.
Kembangkanlah keterampilan berikut ini:
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM),
keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan
berpikir tingkat tinggi,
keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, dan
keterampilan mengelola kelas dan pajangan kelas.

Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang


tersedia di lingkungan sekolah.
Pada semester I terdapat 4 tema. Tiap tema terdiri atas 4
subtema. Setiap subtema diuraikan ke dalam 6
pembelajaran. Satu pembelajaran dialokasikan untuk 1 hari.

Perkiraan alokasi waktu dapat merujuk pada struktur kurikulum. Meskipun


demikian, alokasi waktu menurut mata pelajaran hanyalah sebagai petunjuk
umum. Guru diharapkan menentukan sendiri alokasi waktu berdasarkan
situasi dan kondisi di sekolah dan pendekatan tematik terpadu.
Pada akhir subtema buku siswa, dilengkapi dengan bahan-bahan latihan
yang sejalan dengan pencapaian kompetensi. Meskipun demikian, guru
dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi siswa dari sumbersumber yang lain.
Hasil unjuk kerja siswa yang berupa karya dan bukti penilaian dapat
berfungsi sebagai portofolio siswa.
Buatlah catatan refleksi setelah satu subtema selesai, sebagai bahan untuk
melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya
faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik,
kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan
lebih lanjut.
Libatkan semua siswa tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap siswa cerdas
dengan keunikan masing-masing. Dengan demikian, pemahaman tentang
kecerdasan majemuk, gaya belajar siswa serta beragam faktor penyebab
efektivitas dan kesulitan belajar siswa, sangat dibutuhkan.
Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk
mendidik sepenuh hati (antusias, kreatif, penuh cinta, dan kesabaran).

Kegiatan bersama Orang Tua


Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku
Siswa, terdapat kolom untuk orang tua dengan subjudul
Kegiatan bersama Orang Tua. Kolom ini berisi informasi
tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar
yang dapat dilakukan siswa bersama orang tua di
rumah. Orang tua diharapkan berdiskusi dan terlibat
dalam aktivitas belajar siswa. Guru perlu membangun
komunikasi dengan orang tua sehubungan dengan
kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan orang tua
dan siswa di rumah.
Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan
Kepanjangannya
1. SBDP : Seni Budaya dan Prakarya
2. PPKn : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. PJOK : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Keterangan:
Tahapan perkembangan nilai karakter sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan
Pendidikan Karakter (Kemendiknas, 2010) meliputi:

BT: Belum Terlihat

apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang


dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (tahap
anomi).

MT: Mulai Terlihat

apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena sudah ada
pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (tahap heteronomi).

MB: Mulai Berkembang

apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang


dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada
pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan
lingkungan yang lebih luas (Tahap Sosionomi).

SM: Sudah Membudaya,

apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam
indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran dan
mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas sudah
tumbuh kematangan moral (tahap autonomi).

Catatan: Guru diharapkan mengembangkan teknik dan instrumen penilaian lebih lanjut
menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.

Pemetaan Kompetensi Dasar 3 dan 4

TEMA : HIDUP RUKUN


SUB TEMA 1: Hidup Rukun di Rumah

TEMA : HIDUP RUKUN


SUB TEMA 1: Hidup Rukun di Rumah
Pemetaan Kompetensi Dasar 1
dan 2

Teknik Penilaian: SIKAP


Aspek Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
1. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera,
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan format observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan
saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran
Contoh Observasi
Lembar Pengamatan Sikap

No
1
2

Nama Peserta
didik
Ahmad
Anis

Perilaku yang diamati


Percaya
Diri
4
2

Disiplin
2
3

Bekerjasa
ma
3
1

Dsb

Keterangan: 4 : sangat baik ; 3 : Baik; 2: sedang ; 1:


kurang
Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

123

Teknik Penilaian: SIKAP


Aspek Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
2. Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa
penilaian
Penilaianlembar
diri terhadap
sikapdiri.

Aspek yang dinilai


Mengikuti pembelajaran dengan penuh
perhatian
Mengerjakan tugas yang diberikan guru
tepat waktu
Mengajukan pertanyaan jika ada yang
tidak dipahami
Membuat catatan
Aktif dalam diskusi kelompok
Memberi tanggapan
Menyerahkan tugas tepat waktu

Ya

Tidak

dll ..

Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

124

Teknik Penilaian: SIKAP


Aspek Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
3. Penilaian Antarteman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
sikap dan perilaku keseharian peserta didik.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta
Contoh Penilaian didik.
antar peserta
didik

No

Nama

Perduli

Disiplin

Kebersiha

Jujur

DSB

Ahmad

Yenni

Nasrudin

Keterangan: 4 : sangat baik ; 3 : Baik; 2: sedang ; 1:


kurang
Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

125

Teknik Penilaian: SIKAP


Aspek Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
4. Jurnal
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang
berkesinambungan dari hasil observasi.
Contoh penilaian Jurnal
Nama

Catatan pengamatan

Tindak lanjut

Azis

Mutiara

Yenni

dst

Keterangan: 4 : sangat baik ; 3 : Baik; 2: sedang ; 1:


kurang

Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

126

Teknik Penilaian: SIKAP SPIRITUAL


Penilaian sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial
Sikap spiritual yang diamati meliputi : Ketaatan beribadah,
Perilaku syukur
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, Toleransi
dalam beribadah
Contoh lembar penilaian sikap spiritual :
Tema
:
Contoh
penilaian
Jurnal
Sikap yang
diamati
: Ketaatan beribadah

No

1
2

Nama

Egalita
Panji

Perilaku yang diamati


Berdoa
sebelum
Ketaatan
Perilaku
dan
beribada
syukur
sesudah
h
melakukan
kegiatan
3
3
3
2
3
2

Toleransi
dalam
beribada
h
3
2

Skala
akhir/
predik
at
3 (B)
2 (C)

Keterangan: 4 : sangat baik ; 3 : Baik; 2: sedang ; 1:


kurang

Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

127

Teknik Penilaian: SIKAP SPIRITUAL


Kriteria
Ketaatan
beribadah
Perilaku
syukur

Berdoa
sebelum
dan
sesudah
melakukan
kegiatan

Baik
Baik
sekali
4
3
Selalu
Sering
taat
taat
beribadah dalam
beribadah
Selalu
Sering
menunjuk menunjuk
kan
rasa kan
rasa
syukur
syukur

Selalu
Sering
melakuka berdoa
n
doa sebelum
sebelum
dan
dan
sesudah
sesudah
melakuka
melakuka n kegiatan
n kegiatan
Toleransi
Selalu
Sering
dalam
menunjuk menunjuk
beribadah 4 :kan
sikap
sikap
Keterangan:
sangat
baik kan
; 3 : Baik;
2:
toleransi
toleransi
kurang
dalam
dalam
Sumber : Panduan Teknis
Penilaian SD Ditjen
Dikdas
beribadah beribadah

Cukup

Kurang

2
Kadangkadang
taat
beribadah
Kadangkadang
menunjukk
an
rasa
syukur
Kadangkadang
berdoa
sebelum
dan
sesudah
melakukan
kegiatan
Kadangkadang
menunjukk
sedang
; 1:
an
sikap
toleransi
dalam

1
Tidak taat
dalam
beribadah
Tidak
bersyukur

Tidak
berdoa
sebelum
dan
sesudah
melakukan
kegiatan
Tidak
menunjukk
an
sikap
toleransi
dalam
beribadah 128

Teknik Penilaian: SIKAP SOSIAL


Sikap sosial yang diamati meliputi: Jujur, Disiplin, Tanggung
jawab, Santun, Peduli, Percaya diri.
Dapat juga ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai
kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian,
ketekunan, dll
No

Nama
Jujur

1
2

Egalita
Panji

3
2

Perilaku yang diamati


Disiplin
Tanggung jawab Dsb
3
3

3
2

Skala
akhir/
predikat
3 (B)
2 (C)

Contoh nilai sikap Panji:


Ananda sudah bisa menunjukkan
perilaku disiplin yang baik, dan masih
memerlukan bimbingan dalam
bertanggung
jawab
dan2: jujur
Keterangan: 4 : sangat
baik ; 3 : Baik;
sedang ; 1:
kurang

Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

129

Rubrik Penilaian: SIKAP SOSIAL


Kriteria

Baik sekali
4
Tindakan
selalu sesuai
dengan
ucapan

Baik
3
Jujur
Tindakan
kadangkadang
sesuai
dengan
ucapan
Disiplin Mampu
Mampu
menjalankan
menjalankan
aturan dengan aturan
kesadaran
dengan
sendiri
pengarahan
guru
Tanggu Tertib
Tertib
ng
mengikuti
mengikuti
Jawab instruksi dan instruksi,
selesai
tepat selesai tidak
waktu
tepat waktu
Santun Berbahasa
Berbahasa
positif
dan positif
tapi
bersikap sopan bersikap
kurang sopan
Peduli Selalu
Sering
care/empati
care /empati
Sumber : Panduan
Teknis
Penilaian
SD
Ditjen Dikdas
dengan
dengan

Cukup
Kurang
2
1
Tindakan
Tindakan
tidak
kurang sesuai sesuai
dengan
dengan
ucapan
ucapan
Kurang
mampu
menjalankan
aturan

Belum
mampu
menjalankan
aturan

Kurang tertib
mengikuti
instruksi,
selesai tidak
tepat waktu
Berbahasa
negative dan
bersikap
kurang sopan
Kadangkadang
care /empati

Tidak tertib dan


tidak
menyelesaikan
tugas
Berbahasa
negative
dan
tidak sopan
Belum / tidak
care/empati
dengan
130

REKAP:
Sumber penilaian

No

Nama
siswa

Skalapredika
Observa Penilai AntarJurnal
t
si
an diri teman

1
2

Egalita
Panji

4 3 2
2 2 3

3
3

Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

3 3 4
2 2 2

3 (B)
2 (C)

131

CONTOH DESKRIPSI RAPOR:

Deskripsi dalam rapor mengacu pada


sikap spiritual yang paling menonjol.
Contoh nilai Panji:
Ananda sudah bisa menunjukkan
perilaku syukur yang baik, dan
masih memerlukan bimbingan
dalam ketaatan beribadah,
membiasakan berdoa dan bersikap
toleransi dalam beribadah
Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

132

PENILAIAN PENGETAHUAN:
Pengetahuan dapat dinilaidengan cara : Tes tulis, Tes Lisan
dan Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang
dapat berupa pekerjaan rumah dan atau proyek baik secara
individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik
tugasnya.
Format penilaian pengetahuan dibuat setiap tema dan setiap
muatan

Tema-1
Tes tulis
Tes lisan
Penugasan
Nam
Tulis Tulis Tulis Lisa Lisa Lisa Tuga Tuga Tuga Tuga Nilai
a
akhir /
1
2
3
n1 n2
n3
s1
s2
s3
s4
sisw
predika
a
t
Egali

75

70

88

89

68

78 (B+)

ta
Panji

80

85

85

98

90

88 (A)

Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

133

PENILAIAN KETERAMPILAN:
Keterampilan:
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan
cara berikut:
1. Performance atau Kinerja
Suatu penilaian yang meminta siswa
untuk melakukan suatu tugas pada
situasi yang sesungguhnya yang
mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
Misalnya tugas memainkan alat musik,
menggunakan mikroskop, menyanyi,
bermain peran, menari.
Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

134

PENILAIAN KETERAMPILAN:
Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
2. Produk
Penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam
membuat produk teknologi dan seni (3 demensi).
Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir,
namun juga proses pembuatannya. Pengembangan
produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian
terhadap kemampuan siswa dalam merencanakan,
menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk
Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap
kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan
bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang
tepat.
Tahap penilaian (appraisal) meliputi penilaian
terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai
dengan kegunaannya.
Contoh membuat meja, membuat kincir angin, membuat
Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas
Kartu nama, membuat kotak kue, merangkai bunga.
135

PENILAIAN KETERAMPILAN:
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara
berikut:
3. Proyek
Penilaian terhadap tugas yang mengandung
investigasi dan harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan.
Projek juga akan memberikan informasi tentang
pemahaman dan pengetahuan siswa pada
pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan
siswa untuk mengomunikasikan informasi.
Penilaian proyek sangat dianjurkan karena
membantu mengembangkan ketrampilan berpikir
tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah,
berpikir kreatif) peserta didik .misalnya membuat
Sumber :laporan
Panduan Teknis
Penilaian SD Ditjen Dikdas
pemanfaatan
energy di dalam kehidupan,136

PENILAIAN KETERAMPILAN:
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
4. Portofolio
Penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun
secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama
kurun waktu tertentu.
Memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses &
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru
mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta
didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Misalnya
kompetensi pada tema selalu berhemat energy. Contoh
kompetensi membuat laporan hasil percobaan. Kemampuan
membuat laporan hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai
peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang, dimulai dari
penulisan draf, perbaikan draf, sampai laporan akhir yang siap
disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui
catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan
perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai
laporan akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru
inilah, yang menjadi potofolio.
Memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang
kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari
peserta
didik
yang
bersangkutan.
Sumber
: Panduan
Teknis
Penilaian
SD Ditjen Dikdas

137

PENILAIAN KETERAMPILAN:
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
4. Portofolio
Agar penilaian portofolio berjalan efektif perlu
diperhatikan :
Masing-masing peserta didik memiliki portofolio
sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar
siswa setiap muatan pelajaran atau setiap
kompetensi.
Menentukan hasil kerja apa yang perlu
dikumpulan/disimpan, sewaktu waktu peserta didik
diharuskan membaca catatan guru yang berisi
komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang
harus dilakukan peserta didik dalam rangka
memperbaiki hasil kerja dan sikap peserta didik
dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan
guru.
Catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang
dilakukan
peserta
perlu diberi tanggal,
Sumber
: Panduan Teknis
Penilaian SDdidik
Ditjen Dikdas

138

KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013


Silabus merupakan
rencana
Pembelajaran pada
mata pelajaran atau
tema tertentu berisi:
a. Kompetensi inti;
b. Kompetensi dasar;
c. Materi
pembelajaran;
d. Kegiatan
pembelajaran;
e. Penilaian;
f. Plokasi waktu; dan
g. Sumber belajar.

Pengembangan
Implementasi
Monitoring dan
Evaluasi

Landasan Filosofis
Sosiologis
Psikopedagogis
Yuridis

Acuan Pengembangan

Struktur di tingkat nasional

Muatan Lokal di tingkat daerah

KTSP

Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Muatan
Pembelajaran
Mata Pelajaran
Beban Belajar

Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Metode dan
Pendekatan
Media, alat dan
Sumber Belajar
Skenario
Pembelajaran
Penilaian

KURIKULUM
2013

KERANGKA
DASAR

STRUKTUR

SILABUS

RPP

139

PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:


KOMPETENSI
LUUSAN

MATERI

Konstruski yang
holistik
Didukung oleh
Semua Materi
atau Mapel
Terintegrasi
secara Vertikal
maupun
Horizontal
Dikembangkan
Berbasis
Kompetensi
sehingga
Memenuhi Aspek
Kesesuaian dan
Kecukupan
Mengakomodasi
Content Lokal,
Nasional dan
Internasional

PROSES

Berorientasi pada
karakteristik kompetensi:

Sikap (Krathwohl) : Menerima


+ Menjalankan + Menghargai
+ Menghayati +
Mengamalkan
Keterampilan (Dyers) :
Mengamati + Menanya +
Mencoba + Menalar +
Menyaji + Mencipta
Pengetahuan (Bloom &
Anderson): Mengetahui +
Memahami + Menerapkan +
Menganalisa + Mengevaluasi
+Mencipta

Menggunakan Pendekatan
Saintifik, Karakteristik
Kompetensi sesuai Jenjang
(SD: Tematik Terpadu, SMP:
Tematik Terpadu-IPA & IPSdan Mapel, SMA : Tematik
dan Mapel
Mengutamakan Discovery

PENILAIAN
Berbasis Tes
dan Non Tes
(porfolio)
Menilai
Proses dan
Output
dengan
menggunak
an
authentic
assesment
Rapor
memuat
penilaian
kuantitatif
tentang
pengetahua
n dan
deskripsi
kualitatif
tentang
140
sikap dan

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2


STRUKTUR
KURIKULUM

KOMPETENSI
INTI
KOMPETENSI
DASAR

MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA
PELAJARAN

BEBAN BELAJAR

Struktur Kurikulum
merupakan
pengorganisasian
Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar,
muatan Pembelajaran,
mata pelajaran, dan
beban belajar pada
setiap satuan
pendidikan dan program
pendidikan.

141

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2


STRUKTUR
KURIKULUM

KOMPETENSI
INTI
KOMPETENSI
DASAR

MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA
PELAJARAN

BEBAN BELAJAR

Kompetensi Inti merupakan


tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki
seorang Peserta Didik pada setiap
tingkat kelas atau program yang
menjadi landasan Pengembangan
Kompetensi dasar.
Kompetensi Inti dimaksud pada
mencakup: sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan yang
berfungsi sebagai pengintegrasi
muatan Pembelajaran, mata
pelajaran atau program dalam 142

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2


STRUKTUR
KURIKULUM

KOMPETENSI
INTI

KOMPETENSI
DASAR

MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA
PELAJARAN

BEBAN BELAJAR

Kompetensi Dasar
merupakan tingkat
kemampuan dalam
konteks muatan
Pembelajaran, pengalaman
belajar, atau mata
pelajaran yang mengacu
pada Kompetensi inti.
Kompetensi Dasar
dikembangkan dalam
konteks muatan
Pembelajaran, pengalaman
belajar, mata pelajaran

143

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2


STRUKTUR
KURIKULUM

KOMPETENSI
INTI

KOMPETENSI
DASAR

MUATAN
PEMBELAJARAN

Beban belajar memuat:


1. jumlah jam belajar yang
dialokasikan untuk
Pembelajaran suatu tema,
gabungan tema, mata
pelajaran; atau
2. keseluruhan kegiatan yang
harus diikuti Peserta Didik
dalam satu minggu, semester,
dan satu tahun pelajaran.
(2) Beban belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan tatap muka;
b. kegiatan terstruktur; dan
c. kegiatan mandiri.

MATA
PELAJARAN

BEBAN BELAJAR

144

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/12


PAUDNI

STRUKTUR
KURIKULUM

PENDIDIKAN DASAR
SD/MI/SDLB

KOMPETENSI
INTI

KOMPETENSI
DASAR

SMP/MTs/SMPLB
PENDIDIKAN
MENENGAH :
SMA/MA/SMALB/SMK/M
AK

MUATAN
PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN NON
FORMAL

MATA
PELAJARAN

BEBAN BELAJAR

145

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 2/12


STRUKTUR
KURIKULUM

PAUDNI : berisi program pengembangan

pribadi anak.
SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi

KOMPETENSI
INTI

KOMPETENSI
DASAR

MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA
PELAJARAN

BEBAN BELAJAR

muatan umum
(muatan nasional
untuk satuan pendidikan; dan
muatan lokal untuk satuan pendidikan
sesuai dengan potensi dan keunikan
lokal)
SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri
atas:
a. muatan umum (muatan nasional untuk
satuan pendidikan; dan muatan lokal
untuk satuan pendidikan sesuai dengan
potensi dan keunikan lokal)
b. muatan peminatan akademik;
c. muatan peminatan kejuruan; dan
d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman
minat.
PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi

146

FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/12


STRUKTUR
KURIKULUM

KOMPETENSI
INTI

KOMPETENSI
DASAR

MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA
PELAJARAN

BEBAN BELAJAR

SD/MI, SDLB atau bentuk lain


yang sederajat
terdiri atas muatan:
1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan;
3. Bahasa;
4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam;
6. Ilmu Pengetahuan Sosial;
7. Seni Dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani Dan
Olahraga;
9. Keterampilan/Kejuruan; Dan
10.Muatan Lokal.
(dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih
mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan
satuan pendidikan dan program pendidikan).
147

STRUKTUR KURIKULUM SD:


B. Muatan Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan
matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah
No
Komponen
II
III
IV
V VI
Ibtidaiyah
sebagaimana
tabel berikut. I
Kelompok A
1
2
3
4
5

Pendidikan Agama dan Budi


Pekerti
PPKN
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA

IPS

5
8
5

5
9
6

6
10
6

5
7
6
3

5
7
6
3

5
7
6
3

Kelompok B
7

Seni Budaya & Prakarya


(termasuk muatan lokal*)
8 Pend. Jasmani, OR & Kes
(termasuk muatan lokal).
Jumlah

30

32

34

36

36

36

STRUKTUR KURIKULUM SD:


Keterangan:
1. Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat
Bahasa Daerah.
2. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di
dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara
lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang
Merah Remaja.
3. Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit
Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya
adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi
sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli.
Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah
dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan
maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai
pendukung kegiatan kurikuler.
4. Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran
Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya
dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang kontennya

STRUKTUR KURIKULUM SD:


1. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat
diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran
Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk
memisahkannya. Satuan pendidikan dapat
menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
2. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka
jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap
matapelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik
dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
3. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas
merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
4. Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di
Madrasah Ibtidaiyah dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh
Kementerian Agama.

STRUKTUR KURIKULUM SD:

C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan
kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah
30 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah
32 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah
34 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan
VI adalah 36 jam pembelajaran.

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Durasi setiap satu jam


pembelajaran adalah 35 menit.
1. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V
dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
2. Beban belajar di kelas VI pada semester
ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester
genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
4. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran
paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.

STRUKTUR KURIKULUM SD:

D. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai


kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu muatan
pelajaran.
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok
sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap
spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap
sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar
pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Pendekatan :
Kompetensi dasar dikembangkan dari
berbagai muatan pelajaran secara intradisipliner, inter-disipliner, multi-disipliner,
dan trans-disipliner.
Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan
cara mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan menjadi
satu kesatuan yang utuh di setiap
matapelajaran.
Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan
menggabungkan kompetensi-kompetensi
dasar beberapa matapelajaran agar terkait
satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
saling memperkuat, menghindari terjadinya

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Pendekatan :

Integrasi multi-disipliner dilakukan


tanpa menggabungkan kompetensi
dasar tiap matapelajaran sehingga
tiap matapelajaran masih memiliki
kompetensi dasarnya sendiri.
Integrasi trans-disipliner dilakukan
dengan mengaitkan berbagai
matapelajaran yang ada dengan
permasalahan-permasalahan yang
dijumpai di sekitarnya sehingga
pembelajaran menjadi kontekstual.

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Pendekatan :

Tema merajut makna berbagai


konsep dasar sehingga peserta didik
tidak belajar konsep dasar secara
parsial. Dengan demikian,
pembelajarannya memberikan
makna yang utuh kepada peserta
didik seperti tercermin pada
berbagai tema yang tersedia.
Tematik terpadu disusun
berdasarkan gabungan proses
integrasi seperti dijelaskan di atas
sehingga berbeda dengan
pengertian tematik seperti yang

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Pendekatan :

Selain itu, pembelajaran tematikterpadu ini juga diperkaya dengan


penempatan matapelajaran Bahasa
Indonesia di Kelas I, II, dan III
sebagai penghela matapelajaran
lain.
Melalui perumusan Kompetensi Inti
sebagai pengikat berbagai
matapelajaran dalam satu kelas dan
tema sebagai pokok bahasannya,
sehingga penempatan
matapelajaran Bahasa Indonesia
sebagai penghela matapelajaran

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Pendekatan :
Penguatan peran matapelajaran
Bahasa Indonesia dilakukan secara
utuh melalui penggabungan
kompetensi dasar matapelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Alam ke dalam
matapelajaran Bahasa Indonesia.
Kedua ilmu pengetahuan tersebut
menyebabkan pelajaran Bahasa
Indonesia menjadi kontekstual,
sehingga pembelajaran Bahasa
Indonesia menjadi lebih menarik.

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Pendekatan :

Pendekatan sains seperti itu terutama di


Kelas I, II, dan III menyebabkan semua
matapelajaran yang diajarkan akan
diwarnai oleh matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Untuk kemudahan pengorganisasiannya,
kompetensi-kompetensi dasar kedua
matapelajaran ini diintegrasikan ke
matapelajaran lain (integrasi interdisipliner).
Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
kompetensi dasar matapelajaran Bahasa
Indonesia dan kompetensi dasar
matapelajaran Matematika.

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Pendekatan:
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan
VI, kompetensi dasar matapelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Alam masing-masing
berdiri sendiri, sehingga
pendekatan integrasinya adalah
multi-disipliner, walaupun
pembelajarannya tetap
menggunakan tematik terpadu.
Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial seperti
diuraikan di atas dapat juga

STRUKTUR KURIKULUM SD:

Kompetensi Dasar muatan lokal yang


berkenaan dengan seni, budaya,
keterampilan, dan bahasa daerah
diintegrasikan ke dalam matapelajaran
Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah
diintegrasikan ke dalam matapelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.

Elemen Perubahan :
Elemen

1/4

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Kompetensi
Lulusan

Adanya peningkatan dan keseimbangan soft


skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan

Kedudukan
mata
pelajaran
(ISI)

Kompetensi yang semula diturunkan dari


matapelajaran berubah menjadi matapelajaran
dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan
(ISI)

Kompetensi dikembangkan melalui:


Tematik Tematik Mata
Vokasiona
Terpadu
Terpadu
pelajara
l
dan
n
Mata
pelajara
n
162

Elemen Perubahan : 1/4


Eleme
n
Struktur
Kurikulu
m (Mata
pelajaran
dan
alokasi
waktu)
(ISI)

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Holistik
TIK menjadi
Perubahan Penyesuaia
media semua
sistem: ada
berbasis sains
n jenis
matapelajara
matapelaja
(alam, sosial,
keahlian
n
ran
wajib
dan budaya)
berdasarka
dan ada
Pengembang

n spektrum
Jumlah
mata
an diri
kebutuhan
pelajaran
matapelajaran
terintegrasi
saat ini
pilihan
dari 10
pada setiap
menjadi 6
matapelajara Terjadi
Penguranga
n dan
pengurang
n adaptif
Jumlah jam
ekstrakurikul
an
mata
dan
bertambah 4
er
pelajaran
normatif,
JP/minggu
yang
harus
Jumlah
penambaha
akibat
diikuti
matapelajara
n produktif
perubahan
siswa
n dari 12
pendekatan
menjadi 10
Jumlah jam Produktif
pembelajaran
disesuaikan
bertambah
Jumlah jam
1
dengan
bertambah 6
JP/minggu
trend
JP/minggu
akibat
perkemban
akibat
perubahan
perubahan
gan di
pendekata
pendekatan
Industri
n
pembelajaran
pembelajar
163

Elemen Perubahan :
Elemen

Proses
pembelajar
an

1/4

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Standar Proses yang semula terfokus pada


Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta.
Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi
juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui
contoh dan teladan
Tematik IPA dan
dan
IPS
terpadu
masingmasing
diajarkan
secara
terpadu

Adanya
mata
pelajaran
wajib dan
pilihan
sesuai
dengan
bakat dan
minatnya

Kompetensi
keterampilan yang
sesuai dengan
standar industri

164

Elemen Perubahan :
Elemen

Penilaian
Hasil Belajar

Ekstrakurikul
er

1/4

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Penilaian berbasis kompetensi


Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur
kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju
penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil]
Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu
pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang
diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga
kompetensi inti dan SKL
Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa
sebagai instrumen utama penilaian
Pramuka
(wajib)
UKS
PMR
Bahasa
Inggris

Pramuka
(wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll

Pramuka
(wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll

Pramuka
(wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll

165

1
REKONSTRUKSI KOMPETENSI
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara
(1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian
& kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi
pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

Keseimbangan antara sikap,


keterampilan dan pengetahuan
(soft skills dan hard skills1)

SAAT INI 2013


:
KURIKULUM
PT
Knowledge
Knowledge Skill
Skill
SMA/K

Attitude
Attitude

SMP
SD
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).

167

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4


SEKOLAH DASAR
Sikap
Memiliki [melalui menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, mengamalkan]
perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli,
disiplin, demokratis], percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di
sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampil Memiliki [melalui mengamati, menanya,
an
mencoba, mengolah, menyaji, menalar,
mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
Pengetahua Memiliki [melalui mengetahui, memahami,
n
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi]
pengetahuan faktual dan konseptual
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4


SMP
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,


menghayati, mengamalkan] perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia
[jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulannya
Keterampila Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
n
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain sejenis
Pengetahua Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
n
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,
budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4


SMA
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,


menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun,
peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
Keterampila Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
n
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir
dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak
dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari
di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik]
sesuai dengan bakat dan minatnya
Pengetahua Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
n
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4


SMK
Sikap

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,


menghayati, mengamalkan] perilaku yang
mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia
[jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik],
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Keterampila Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,
n
mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kerja
spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya
Pengetahua Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
n
menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kerja

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) RINGKAS


DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai +


Menghayati + Mengamalkan
SIKAP

KETERAMPIL
AN

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN


BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF
DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar +


Menyaji + Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG
PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +


Mengevaluasi +Mencipta
PENGETAHUA
N

PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI,


BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan

172

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)


SKL
SIKAP DAN PERILAKU:
Menerima + Menjalankan +
Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
1. Beriman, berakhlak mulia (jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun), rasa ingin tahu, estetika,
percaya diri, motivasi internal
2. Toleransi, gotong royong,
kerjasama, dan musyawarah
3. Pola hidup sehat, ramah
lingkungan, patriotik, dan cinta
perdamaian

KETERAMPILAN: Mengamati +
Menanya + Mencoba +
Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
1. Membaca, menulis, menghitung,
menggambar, mengarang
2. Menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi,
membuat, mencipta

PENGETAHUAN: Mengetahui
+ Memahami + Menerapkan
+ Menganalisa +

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami pengetahuan
faktual dan konseptual dengan
cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dalam bahasa
173
yang jelas, sistematis, logis dan

Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/


Madrasah Ibtidaiyah ...1/2
KOMPETENSI
INTI
KELAS I
1. Menerima
dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya
2. Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli,
dan percaya diri
dalam
berinteraksi
dengan

KOMPETENSI
INTI
KELAS II
1. Menerima dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya

KOMPETENSI
INTI
KELAS III
1. Menerima dan
menjalankan
ajaran agama
yang dianutnya

2. Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun,
peduli, dan
percaya diri
dalam
berinteraksi
dengan keluarga,

2. Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli,
dan percaya diri
dalam
berinteraksi
dengan

Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III Sekolah Dasar/


Madrasah Ibtidaiyah ...2/2
KOMPETENSI INTI
KELAS I

KOMPETENSI INTI
KELAS II

KOMPETENSI INTI
KELAS III

3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah

3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah

3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah

4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak

4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak

4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan
logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang

Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/


Madrasah Ibtidaiyah ...1/2
KOMPETENSI INTI
KELAS I V

KOMPETENSI INTI
KELAS V

KOMPETENSI
INTI
KELAS VI

1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya

1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya.

1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai
ajaran agama
yang dianutnya.

2. Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun,
peduli, dan percaya
diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman,
guru, dan
tetangganya

2. Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta
cinta tanah air.

2. Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun,
peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi
dengan keluarga,
teman, guru, dan
tetangganya serta
cinta tanah air.

Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar/


Madrasah Ibtidaiyah ...2/2
KOMPETENSI INTI
KELAS IV

KOMPETENSI INTI
KELAS V

KOMPETENSI INTI
KELAS VI

3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain

3. Memahami
pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara
mengamati, menanya
dan mencoba
berdasarkan rasa ingin
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah dan
tempat bermain

3. Memahami
pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara
mengamati, menanya
dan mencoba berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain

4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku

4. Menyajikan
pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang

4. Menyajikan
pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang

TINGKAT KOMPETENSI:
1. Tingkat Kompetensi 1
(Tingkat Kelas I-II SD/MI/SDLB/PAKET
A)
KOMPETENSI

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang


dianutnya

Sikap Sosial

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung


jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan
keluarga, teman, dan guru

Pengetahuan

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara


mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di
rumah dan di sekolah

Keterampilan

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa

TINGKAT KOMPETENSI:
2. Tingkat Kompetensi 2
(Tingkat Kelas III-IV
SD/MI/SDLB/PAKET A)
KOMPETENSI

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran


agama
yang dianutnya

Sikap Sosial

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung


jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya

Pengetahuan

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara


mengamati
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain

Keterampilan

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa

TINGKAT KOMPETENSI:
3. Tingkat Kompetensi 3
(Tingkat Kelas V-VI SD/MI/SDLB/PAKET
A)
KOMPETENSI

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran


agama
yang dianutnya.

Sikap Sosial

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah
air.

Pengetahuan

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual


dengan
cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan
rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah,
di sekolah dan tempat bermain

TINGKAT KOMPETENSI:
4. Tingkat Kompetensi 4
(Tingkat Kelas VII-VIII
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B)
KOMPETENSI

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


dianutnya

Sikap Sosial

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan
dan keberadaannya

Pengetahuan

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,


konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata

Keterampilan

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah


konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,

TINGKAT KOMPETENSI:
5. Tingkat Kompetensi 4A
(Tingkat Kelas IX
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B)
KOMPETENSI

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang


dianutnya

Sikap Sosial

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya

Pengetahuan

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,


konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata

Keterampilan

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah


konkret

TINGKAT KOMPETENSI:
6. Tingkat Kompetensi 5
(Tingkat Kelas X-XI
SMA/MA/SMALB/PAKET C)
KOMPETENSI

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung


jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

Pengetahuan

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Keterampilan

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan

TINGKAT KOMPETENSI:
(Tingkat Kelas X-XI SMK/MAK/PAKET C
KEJURUAN)
KOMPETENSI

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap
Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya

Sikap Sosial

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahua
n

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

TINGKAT KOMPETENSI:
7. Tingkat Kompetensi 6 (Tingkat Kelas XII SMA/MA/SMALB/PAKET C)
KOMPETENS
I

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap
Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya

Sikap Sosial

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahua
n

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah

TINGKAT KOMPETENSI:
(Tingkat Kelas XII SMK/MAK/PAKET C KEJURUAN)
KOMPETEN
SI

SIDESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap
Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya

Sikap
Sosial

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahu
an

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan


mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.

2
ANALISIS KESESUAIAN & KECKUKPUAN
SERTA KELUASAN DAN KEDALAMAN
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara
(1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian
& kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi
pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

N
o

Dasar Pemikiran Perancangan Struktur


Kurikulum
SD
Permasalahan
Penyelesaian

Capaian pembelajaran disusun


berdasarkan materi pelajaran bukan
kompetensi yang harus dimiliki
peserta didik

Perlunya ditetapkan standar kompetensi


kelulusan dan standar kompetensi kelas
untuk menyatakan capaian
pembelajaran

Kompetensi diturunkan dari


pengetahuan yang diperoleh dari
mata pelajaran

Kompetensi dirumuskan dalam tiga


domain, yaitu sikap, keteramilan, dan
pengetahuan

Walaupun kelas I III menerapkan


pembelajaran tematik, tidak ada
kompetensi inti yang mengikat
semua mata pelajaran

Perlunya merumuskan kompetensi inti


untuk masing-masing kelas

Walaupun kelas I-III menerapkan


Mata pelajaran harus dipergunakan
pembelajaran tematik, tetapi warna
sebagai sumber kompetensi bukan yang
mata pelajaran sangat kental bahkan yang diajarkan
berjalan sendiri-sendiri dan saling
mengabaikan

Kompetensi siswa hanya diukur dari


kompetensi pengetahuan yang
diperolehnya melalui penilaian
berbasis tes tertulis

Penilaian terhadap semua domain


kompetensi menggunakan penilaian
otentik [proses dan hasil]

Penilaian hanya berdasarkan

Penilaian berdasarkan kompetensi dasar18

N
o

Standar Kompetensi Lulusan: Domain


Keterampilan
Permasalahan
Penyelesaian

Peserta didik pada jenjang satuan


sekolah dasar belum perlu diajak
berfikir tersegmentasi dalam mata
pelajaran-mata pelajaran terpisah
karena masih berfikir utuh

Perlunya proses pembelajaran yang


menyuguhkan keutuhan pada peserta
didik melalui pemilihan tema

Banyak sekolah alternatif yang


menerapkan sistem pembelajaran
integratif berbasis tema yang
menujukkan hasil menggembirakan

Perlunya menerapkan sistem


pembelajaran integratif berbasis tema

Adanya keluhan banyaknya buku yang


harus dibawa oleh anak sekolah dasar
sesuai dengan banyaknya mata
pelajaran

Perlunya penyederhanaan mata


pelajaran

10

Indonesia menerapkan sistem guru


kelas dimana semua mata pelajaran
[kecuali agama, seni budaya, dan
pendidikan jasmani] diampu oleh satu
orang guru

Perlunya membantu memudahkan tugas


guru dalam menyampaikan pelajaran
sebagai suatu keutuhan dengan
meminimumkan jumlah mata pelajaran
tanpa melanggar ketentuan konstitusi
[idealnya tanpa mata pelajaran sama]

11 Banyak negara menerapkan sistem

pembelajaran berbasis tematikintegratif sampai SD kelas VI, seperti

Dapat dipergunakan sebagai acuan


dalam usaha meringankan beban guru
kelas yang harus mengampu sejumlah18

Usulan Rancangan Struktur Kurikulum SD


No

Komponen Rancangan

Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI

Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap


kelas

Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati,


menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua
mata pelajaran

Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata
pelajaran

Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai


menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan
sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk
sikap ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara
bertanggung jawab.

Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah


buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat
beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi

19

Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar

Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang


memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada
matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: gaya, usaha,
daya, dll.
Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masingmasing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung,
maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa
Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya
beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga
tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai
kolom sains.
Peserta didik kelas IV VI (usia 10 12 tahun) sudah masuk
pada tahap berpikir abstrak (operasi formal ), sehingga sudah
mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana
Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses

19

Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..1/2

Mengacu pada kompetensi inti yang telah


dirumuskan untuk kelas dimana buku
tersebut ditulis
Menjelaskan pengetahuan sebagai input
kepada siswa untuk menghasilkan output
berupa keterampilan siswa dan bermuara
pada pembentukan sikap siswa sebagai
outcome pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik
melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan menyaji
Menggiring siswa untuk menemukan
konsep yang sedang dipelajari melalui
deduksi [discovery learning]. Siswa sebisa
mungkin diajak untuk mencari tahu, bukan
langsung diberi tahu.
192

Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..2/2

Memuat penilaian capaian


pembelajaran secara bertahap mulai
review [ulasan], exercise [latihan],
problem [pemecahan masalah],
challenge [tantangan yang membutuhkan
pemikiran mendalam], dan project
[kegiatan bersama dalam memecahkan
permasalahan yang membutuhkan
dukungan sumber lainnya].
Menekankan penggunaan bahasa yang
jelas, logis, sistematis.
Keterampilan tidak selalu dalam ranah
abstrak, tetapi juga harus konkret dalam
bentuk tindakan nyata
193

STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM


2013
B
U
K
U

SKL

KOMPET
ENSI
INTI

KOMPETE
NSI
DASAR

MATER
I AJAR

PROSE
S
BELAJA
R

PENILAI
AN

T
E
K
S
P
E
L
A
J
A
R
A
N

Model Soal TIMSS


TIMSS dan PIRLS membagi soalsoalnya menjadi empat katagori:
Low mengukur kemampuan sampai
level knowing
Intermediate mengukur kemampuan
sampai level applying
High mengukur kemampuan sampai
level reasoning
Advance mengukur kemampuan
sampai level reasoning with
incomplete information

Buku Sekolah Dasar...1/2


Berupa buku pembelajaran tematik terpadu
Berbasis aktivitas, memuat rencana kegiatan harian
Merupakan buku kerja siswa [pada akhir tema menjadi
portofolio siswa?]
Tiap rangkaian pembelajaran (sub-tema) dimulai dengan
ajakan untuk mengamati dan menanya tentang sekitarnya
sesuai dengan sub-tema yang dibahas (disusun dalam
bentuk teks yang jelas, logis, dan sistematis)
Selanjutnya diawali dengan pembelajaran teks bahasa
[tulis/lisan] yang jelas sesuai subtema dan materi-materi
yang akan dibahas
Anak kelas I SD/MI dianggap masih belum baca tulis
hitung
Membiasakan mengamati pola [angka, bangun] dan
memahami aturan pembentukannya
196

Buku Sekolah Dasar...2/2


Pemahaman bahasa harus didahulukan terhadap
materi lainnya
Pengetahuan dijadikan sebagai topik dalam
memahami bahasa, sehingga siswa dapat
memahami bahasa dan ilmu pengetahuan
sekaligus
Menunjukkan pentingnya data dan penyajiannya
Matematika tidak selalu berkaitan dengan angka
dan perhitungan
PJOK dan SBP dikaitkan materi pengetahuan yang
dibahas (Mat, IPA, dll)
Keterampilan juga harus berbentuk tindakan
nyata (konkret) bukan hanya abstrak
Tiap tema diakhiri dengan project
197

3
REKONSTRUKSI PROSES
PEMBELAJARAN
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara
(1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian
& kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi
pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:


Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang
digunakan:
1. Dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik
mencari tahu;
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber
belajarmenjadi belajar berbasis aneka
sumberbelajar;
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju
pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran
terpadu;
6. Daripembelajaran yang menekankan jawaban
tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban
yang kebenarannya multi dimensi;
199

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:


7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbanganantara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didiksebagai pembelajar
sepanjanghayat;
10.pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11.Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
12.pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja
adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja
adalah kelas.
13.Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14.Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang
budayapesertadidik.
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses
yang mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
200

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

Kegiatan Inti :
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari
informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
matapelajaran, yang meliputi proses observasi,
menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan
komunikasi.
Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD
yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu,
guru memfasilitasi agar peserta didik dapat
melakukan pengamatan terhadap
pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta

201

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:


Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran
tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak
terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.
Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam
suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana
untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman
belajar pokok yaitu:
1) mengamati;
2) menanya;
3) mengumpulkan informasi;
4) mengasosiasi; dan
202

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:


LANGKAH
PEMBELAJA
RAN

KEGIATAN BELAJAR

KOMPETENSI
YANG
DIKEMBANGKAN

Mengamati

Membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa
atau dengan alat)

Melatih
kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi

Menanya

Mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa
yang diamati atau
pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang apa
yang diamati
(dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)

Mengembangkan
kreativitas, rasa
ingin tahu,
kemampuan
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran
kritis yang perlu
untuk hidup cerdas
dan belajar
sepanjang hayat
203

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:


LANGKAH
PEMBELAJA
RAN

KEGIATAN
BELAJAR

Mengumpulk melakukan
an informasi/
eksperimen
eksperimen
membaca
sumber lain
selain buku
teks
mengamati
objek/
kejadian/aktivi
tas
wawancara
dengan nara
sumber

KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengembangkan
sikap teliti,
jujur,sopan,
menghargai pendapat
orang lain,
kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
204

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:


LANGKAH
PEMBELAJA
RAN

KEGIATAN BELAJAR

Mengasosiasi mengolah informasi yang


kan/mengolah sudah dikumpulkan baik
infromasi
terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen
mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda
sampai kepada yang

KOMPETENSI
YANG
DIKEMBANG
KAN
Mengembang
kan sikap
jujur, teliti,
disiplin, taat
aturan, kerja
keras,
kemampuan
menerapkan
prosedur dan
kemampuan
berpikir
induktif serta
deduktif
dalam
menyimpulka
n.

205

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:


LANGKAH
PEMBELAJAR
AN

KEGIATAN
BELAJAR

Mengkomunik Menyampaikan
asikan
hasil
pengamatan,
kesimpulan
berdasarkan hasil
analisis secara
lisan, tertulis,
atau media
lainnya

KOMPETENSI
YANG
DIKEMBANGKAN
Mengembangkan
sikap jujur, teliti,
toleransi,
kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas,
dan
mengembangkan
kemampuan
berbahasa yang
baik dan benar.
206

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi


yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama,
toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan
jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio,
lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya.
Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan
terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.
Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar
(learning event) yang diuraikan dalam tabel 1 di atas.

a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara
luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk
melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan

pengamatan, melatih mereka untuk


memperhatikan (melihat, membaca,
mendengar) hal yang penting dari suatu

207

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

b. Menanya

Dalam kegiatan mengamati,

guru membuka
kesempatan secara luas kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.

Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan


pertanyaantentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit
sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta,

konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih


abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada

pertanyaan yang bersifat hipotetik.


Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan
pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk
mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta
didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin
dapat dikembangkan.
Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang
lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru

208

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

c. Mengumpulkan dan
mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali


dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara.
Untuk itu peserta didik dapat membaca buku
yang lebih banyak, memperhatikan fenomena
atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen.
Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah
informasi yang menjadi dasar bagi kegiatan
berikutnya yaitu memeroses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu

informasi dengan informasi


lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi dan bahkan

209

PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN:

d. Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah

menuliskan atau menceritakan


apa yang ditemukan dalam
kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut
disampikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau
kelompok peserta didik tersebut.
210

Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP

uasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompeten


2006

Evaluat
ing
Analyzi
ng

2013
Creati
ng
Characteriz
Communica
ing/
Actualizing ting
Organizi
Associat
ng/
Internali
ing
zing

PT

Evaluat
ing
Analyzi
ng

SMA/K
SM
P
S
D

Knowledge
(Bloom)

Attitude
(Krathwohl)

Skill
(Dyers)

Knowledge
(Bloom)

21

PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3


Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat
dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung,
bukannya penggalan-penggalan yang lepas dan
terpisah. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada]
Walaupun sekolah dasar dirancang dengan
menggunakan mata pelajaran dengan definisi
kompetensi yang berbeda satu dengan yang lain
[seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006], mapel
tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang
sama dengan mapel lainnya. [Departemen
Pendidikan Alberta, Kanada]
Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata
sangat banyak keterkaitan satu sama lain
[sebagaimana tampak pada rumusan kompetensi
dasar KTSP 2006]. Dengan demikian keterpaduan
konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa
untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan
memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen
Pendidikan Alberta, Kanada]

212

PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3


Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu
adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana
kompetensi [pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari
berbagai mapel digabungkan menjadi satu untuk merumuskan
pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa
yang harus dikuasai siswa.
Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan
pentingnya pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi
Hayes Jacobs, James Beane and Gordon Vars, dll yang
menyatakan bahwa kurikulum adalah terkait, terpadu, lintas
disiplin, holistik, dan berbagai istilah lain yang memiliki arti
yang sama.
James Beane lebih jauh menekankan When we are confronted
in real life with a compelling problem or puzzling situation, we
dont ask which part is mathematics, which part is science,
which part is history, and so on. Instead we draw on or seek
out knowledge and skill from any and all sources that might be
helpful

213

PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3


Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik
terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain:
Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran
Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah
dan lingkungannya
Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut
penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi
bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan
merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara
holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak
mengolah informasi.

214

PENGUATAN PROSES

KOMPETENSI LULUSAN
LEARNIN
G
ACTIVITIE
S

LEARNIN
G
OUTPUT

LEARNIN LEARNIN LEARNIN


G
G
G
OUTCOME RESOURC ASSESME
S
E
NT

KULTUR SEKOLAH

PENGUATAN PROSES:
NO

1.
2.
3.
4.
5.

PENDEKATAN/MODEL
BELAJAR

Tematik Terpadu
Pendekatan
Scientific
Discovery Learning
Problem Based
Learning
Project Based
Learning

MODUL PELATIHAN

Konsep Dasar
Succes Story/Fakta
Empirik
Penerapannya
Langkaah
Operasional
Penerapan
Evaluasi Yang
Digunakan
Video
Pembelajarannya
216

4
REKONSTRUKSI PENILAIAN

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara


(1) rekonstruksi kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian
& kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi
pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

PRINSIP PENILAIAN:

1.Otentik :
Penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal
yang saling berkaitan.
Penilaian otentik harus mencerminkan masalah
dunia nyata, bukan dunia sekolah.
Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap).
Tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh
peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur
apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
Contoh-contoh tugas autentik: Pemecahan
masalah matematika , melaksanakan percobaan,
Bercerita, Menulis laporan , Berpidato, Membaca
puisi, Membuat peta perjalanan
218

PRINSIP PENILAIAN:

2. Berkesinambungan :
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan
sebagai penilaian yang dilakukan secara
terus menerus dan berkelanjutan selama
pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan hasil belajar
peserta didik, memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil terus menerus dalam
bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis
ulangan secara berkelanjutan (ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas)
219

PRINSIP PENILAIAN:

3. Menggunakan teknik yang


bervariasi.
Teknik penilaian yang dipilih dapat
berupa tertulis, lisan, produk, portofolio,
unjuk kerja, projek, pengamatan, dan
penilaian diri.
4. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang
ditetapkan. Kemampuan peserta didik
tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap kriteria yang ditetapkan.
220

Tabel Konversi Nilai:


Predikat
A
AB+
B
BC+
C
CD+
Keterangan:
D

Nilai Kompetensi
Keterampil
Pengetahuan
Sikap
an
4
4
SB
3.66
3.66
3.33
3.33
3
3
B
2.66
2.66
2.33
2.33
2
2
C
1.66
1.66
1.33
1.33
K
1
1

SB = Sangat Baik

= Baik C

Sumber : Panduan Teknis Penilaian SD Ditjen Dikdas

= Cukup K

= Kurang

221

C
Pengawalan Implementasi Kurikulum

222

EVALUASI KURIKULUM:

Pengembangan kurikulum merupakan kegiatan sistematis


dan terencana yang terdiri atas kegiatan pengembangan
ide kurikulum, dokumen kurikulum, implementasi
kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Keempat dimensi pengembangan kurikulum ini saling
terkait dan merupakan satu kesatuan keseluruhan proses
pengembangan.
Sebagai bagian dari pengembangan kurikulum, evaluasi
kurikulum merupakan kegiatan yang dilakukan sejak awal
pengembangan ide kurikulum, pengembangan dokumen,
implementasi, dan sampai kepada saat di mana hasil
kurikulum sudah memiliki dampak di masyarakat.
Evaluasi dalam proses pengembangan ide dan dokumen
kurikulum dilakukan untuk mendapatkan masukan
mengenai kesesuaian ide dan desain kurikulum untuk
mengembangkan kualitas yang dirumuskan dalam Standar
Kompetensi lulusan (SKL).
Evaluasi terhadap implementasi dilakukan untuk
memberikan masukan terhadap proses pelaksanaan
kurikulum agar sesuai dengan apa yang telah dirancang
dalam dokumen. Evaluasi terhadap hasil memberikan
keputusan mengenai dampak kurikulum terhadap individu
warga negara, masyarakat, dan bangsa. Secara singkat,
223

EVALUASI KURIKULUM:

Evaluasi terhadap ide dan dokumen kurikulum dilakukan


terhadap upaya mencari informasi dan memberikan
pertimbangan berkenaan dengan keajekan konsistensi ide
kurikulum untuk mengembangkan kualitas yang
diharapkan, dan keajekan desain kurikulum dengan model
dan prinsip pengembangan kurikulum.
Evaluasi terhadap ide kurikulum menentukan apakah
filosofi, teori, dan model yang akan dikembangkan telah
mampu memenuhi fungsi kurikulum dalam mempersiapkan
generasi muda bangsa untuk menjalani kehidupan sebagai
seorang individu dan warga negara di masa yang akan
datang sebagaimana ditetapkan dalam SKL.
Evaluasi kurikulum dilaksanakan dengan mengacu pada
Pasal 57 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan
bahwa evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga,
dan program pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu program pendidikan yang
menjadi rujukan inti pelaksanaan sistem pendidikan
nasional. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 77Q ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan

224

EVALUASI KURIKULUM:

DEFINISI OPERASIONAL
Evaluasi kurikulum adalah serangkaian tindakan
sistematis dalam mengumpulkan informasi,
pemberian pertimbangan dan keputusan
mengenai nilai dan makna kurikulum.
Pertimbangan dan keputusan mengenai nilai
berkenaan dengan keajekan ide, desain,
implementasi, dan hasil kurikulum.
Pertimbangan dan keputusan mengenai arti
berkenaan dengan dampak kurikulum terhadap
masyarakat. Dampak dimaknai sebagai sesuatu
yang positif.

225

EVALUASI KURIKULUM:
KOMPONEN EVALUASI KURIKULUM
A. Fokus Evaluasi
Evaluasi Kurikulum berfokus pada empat dimensi kurikulum yaitu ide,
dokumen, implementasi, dan hasil. Evaluasi terhadap dua dimensi kurikulum
yaitu terhadap ide dan desain telah dilakukan selama proses pengembangan
keduanya.
Fokus dari pedoman ini adalah pada implementasi kurikulum. Implementasi
diartikan sebagai kegiatan merealisasikan ide dan rancangan kurikulum dalam
proses pendidikan dan pembelajaran. Implementasi terdiri atas dua fase yaitu
implementasi awal dan implementasi penuh.
Atas dasar pengertian implementasi tersebut maka fokus dari pedoman ini
adalah evaluasi terhadap:
1.pengadaan dokumen kurikulum dan distribusi ke pengguna (fokus 1);
2.kegiatan persiapan lapangan untuk melaksanakan kurikulum (fokus 2); dan
3.implementasi kurikulum secara terbatas dan menyeluruh (fokus 3).
Fokus pada pengadaan dokumen kurikulum meliputi ketersediaan dokumen
untuk digunakan oleh sekolah dan guru yang akan mengimplementasikan
Kurikulum 2013 pada tahun 2013-2014, 2014-2015, dan 2015-2016.

226

EVALUASI KURIKULUM:
KOMPONEN EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi terhadap ketersediaan diarahkan pada adanya dokumen kurikulum, buku
panduan guru dan buku teks pelajaran untuk peserta didik, serta pedoman lain
sebelum tahun pendidikan baru dimulai.
Evaluasi terhadap persiapan lapangan berkenaan dengan pelatihan para pengguna
kurikulum terutama guru, kepala sekolah dan pengawas. Evaluasi persiapan
lapangan berkenaan pula dengan kesiapan administrasi sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
Evaluasi terhadap implementasi kurikulum ditujukan untuk mengkaji rancangan
yang dibuat oleh satuan pendidikan, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan
kegiatan pembelajaran. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
proses pelaksanaan kurikulum mampu mencapai kompetensi peserta didik yang
diharapkan. Termasuk dalam evaluasi ini adalah kajian tentang seberapa jauh
pedoman implementasi kurikulum memfasilitasi pengelolaan kurikulum secara
optimal di lapangan.
Evaluasi untuk fokus 1 dan 2 bersifat reflektif yang ditujukan untuk mengkaji
kesahihan isi, keberterimaan, keterlaksanaan, dan legalitas melalui diskusi tim
pengembang kurikulum dan uji publik secara nasional. Sedangkan fokus 3
merupakan evaluasi formatif terhadap implementasi kurikulum secara terbatas dan
evaluasi sumatif yang merupakan penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan
kurikulum baru secara nasional setelah implementasi kurikulum berjalan selama 5
(lima) tahun.

227

EVALUASI KURIKULUM:
KOMPONEN EVALUASI KURIKULUM

B. Aspek Evaluasi Implementasi


Aspek evaluasi kurikulum mencakup:
1.Evaluasi reflektif dilakukan dalam suatu proses diskusi intensif dalam kelompok
pengembang kurikulum (tim pengarah dan tim teknis) dan tim nara sumber
secara internal. Evaluasi reflektif tersebut dilaksanakan melalui diskusi mengenai
landasan filosofi, teoritik, dan model yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum.
a.Landasan filosofi yang digunakan adalah pemikiran yang bersifat eklektik yang
berakar dari filosofi perenialisme, esensialisme, progresivisme, rekonstruksi
sosial, dan humanisme dinyatakan sebagai landasan filosofi yang dipilih sebagai
landasan dan kerangka pengembangan kurikulum. Dengan pandangan filosofis
yang bersifat eklektik tersebut kurikulum dikembangkan dengan tetap berakar
pada nilai dan moral Pancasila untuk mewarisi keunggulan bangsa, menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia dan bangsa, mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta didik,
dan memberikan kontribusi pada upaya pembangunan masyarakat, bangsa dan
negara dalam menghadapi tantangan kehidupan abad ke 21.
b.Desain kurikulum mengalami perubahan. Perubahan ini diyakini lebih
memperkuat konsep kurikulum yang berbasis kompetensi, dan memperkuat
organisasi vertikal (antar tingkat satuan pendidikan) dan horizontal
(antarmuatan atau mata pelajaran) kurikulum. Keterkaitan konten kurikulum
secara horizontal dan vertikal dilakukan melalui Kompetensi Inti (KI).

228

EVALUASI KURIKULUM:
KOMPONEN EVALUASI KURIKULUM

Untuk memastikan bahwa disain kurikulum ini mampu menjawab


berbagai tantangan abad ke 21, diperlukan evaluasi konseptual dilihat
dari koherensi ide dengan kenyataan. Review dan revisi terhadap
Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi konten/kompetensi kurikulum
dilakukan segera setelah KD selesai dikembangkan dan umpan balik
untuk revisi segera diberikan.
Evaluasi terhadap kesesuaian konten dengan tahap perkembangan
psikologi anak dilakukan oleh para ahli psikologi anak dan psikologi
pendidikan terutama untuk konten kurikulum SD. Perumusan ulang dan
penyederhanaan KD-SD yang telah dikembangkan tim dilakukan untuk
memberikan kepastian mengenai kesuaian antar materi kurikulum
dengan kemampuan kognitif, sosial, dan afektif peserta didik SD.
Di SMP dan SMA/SMK yang peserta didiknya telah memasuki tahap
kemampuan berpikir formal, evaluasi terhadap konten kurikulum
dilakukan oleh para ahli dalam bidang materi pelajaran. Evaluasi
menghasilkan berbagai penyesuaian KD terhadap KI dan keterkaitan
antara satu KD dengan KD lainnya. Hasil dari evaluasi ini memberikan
keyakinan akan organisasi horizontal dan tata urutan konten kurikulum.

229

EVALUASI KURIKULUM:
KOMPONEN EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi terhadap kesinambungan konten antara satu kelas (tahun)


dengan kelas lainnya dilakukan secara terbuka. Hasil evaluasi
menjadi dasar untuk perubahan beberapa KD yang dianggap terlalu
tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan kelas sebelumnya.
Pelaksanaan evaluasi sangat intensif dan dilakukan secara internal
dalam pertemuan antartim pengembang.
Evaluasi keterkaitan antara KD-SD dengan KD-SMP dan KD-SMP
dengan KD-SMA dilakukan dengan menempatkan KD-SD sebagai
dasar untuk mengembangkan KD-SMP dan KD-SMP sebagai dasar
untuk mengembangkan KD-SMA. Evaluasi kesesuaian dilakukan
secara terbuka dalam proses pengembangan kurikulum.
Evaluasi oleh tim eksternal dilakukan dengan mengundang para
pakar dari 12 perguruan tinggi yang memiliki Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK). Temuan dari tim eksternal langsung
dikomunikasikan kepada tim teknis pengembang. Masukan dari tim
eksternal merevisi berbagai KD yang telah dirumuskan dan hasil
rumusan tersebut dianggap final.

230

EVALUASI KURIKULUM:
2. Evaluasi dokumen kurikulum mencakup kegiatan penilaian
terhadap:

a. dokumen kurikulum setiap satuan pendidikan atau program


pedidikan (kerangka dasar dan struktur kurikulum);
b. dokumen kurikulum setiap mata pelajaran (silabus);
c. pedoman implementasi kurikulum (pedoman penyusunan
dan pengelolaan KTSP, pedoman umum pembelajaran,
pedoman pengembangan muatan lokal, dan pedoman
kegiatan ekstrakurikuler);
d. buku teks pelajaran;
e. buku panduan guru; dan
f. dokumen kurikulum lainnya.

Evaluasi dilakukan untuk mengkaji ketersediaan,


keterpahaman, dan kemanfaatan dari dokumen tersebut
dilihat dari sisi/kelompok pengguna.
231

EVALUASI KURIKULUM:

3.Evaluasi implementasi kurikulum dilakukan


untuk mengkaji keterlaksanaan dan
dampak dari penerapan kurikulum pada
tingkat nasional, daerah, dan satuan
pendidikan.
Pada tingkat nasional mencakup penilaian
implementasi kurikulum secara nasional.
Pada tingkat daerah penilaian implementasi
kurikulum mencakup kajian pelaksanaan
pengembangan dan pengelolaan muatan lokal
oleh pemerintah daerah.
Pada tingkat satuan pendidikan evaluasi dilakukan
pada tingkat satuan pendidikan.

232

EVALUASI KURIKULUM:

Evaluasi implementasi kurikulum pada tingkat


nasional mencakup kajian kebijakan dalam
penyiapan dan distribusi dokumen, penyiapan dan
peningkatan kemampuan sumber daya yang
diperlukan, dan pelaksanaan kurikulum, serta
dampak kebijakan terhadap pengelolaan kurikulum
pada tingkat daerah dan tingkat satuan
pendidikan.
Evaluasi implementasi kurikulum pada tingkat
daerah mencakup kajian kebijakan dalam
penyiapan dan distribusi dokumen muatan lokal,
penyiapan dan peningkatan kemampuan sumber
daya yang diperlukan, dan pelaksanaan kurikulum
muatan lokal serta keterlaksanaannya pada tingkat
satuan pendidikan.
Evaluasi implementasi kurikulum pada tingkat
satuan pendidikan mencakup kajian penyusunan
dan pengelolaan KTSP, penyiapan dan peningkatan
kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan

233

EVALUASI KURIKULUM:

4. Evaluasi hasil implementasi kurikulum


merupakan evaluasi ketercapaian standar
kompetensi lulusan pada setiap peserta
didik pada satuan pendidikan.
Capaian standar kompetensi lulusan setiap
peserta didik dikaji melalui:
a. hasil penilaian individual yang bersifat
otentik;
b. hasil ujian sekolah; dan
c. hasil ujian yang bersifat nasional.

234

EVALUASI KURIKULUM:

Desain dan Instrumen


Aspek
Evaluasi
Reflektif

Dokumen

Pendekatan
Desain
Analisis iluminatif berbentuk
eksplanasi secara tuntas
tentang prinsip yang digunakan
Analisis diskrepansi berbentuk
kajian kesenjangan antara
dokumen dengan implementasi

Implementa Analisis kontingensi berbentuk


si
kajian kesenjangan antara
tuntutan kurikulum dan
kenyataan pembelajaran

Kuantita
Kualitatif
tif
-

Hasil
hasil belajar
(sikap,desain dan jenis data
2. Instrumen : Analisis
dikembangkan
sesuai dengan
pengetahuan,
dan
dan informasi yang
akan dikumpulkan.
v
v 235

EVALUASI KURIKULUM:

MEKANISME PELAKSANAAN

Tingkatan
evaluasi

Inisiator

Pelaksana

Pengguna

Nasional

Kemdikbud
Kemenag

Unit utama yang


ditunjuk untuk
melaksanakan

Kemdikbud,
Kemenag, dan
pemerintah
daerah

Daerah

Pemerintah daerah,
kantor wilayah
kementerian Agama,
kantor kementerian
agama

Unit terkait

Kemdikbud,
Kemenag, dan
permerintah
daerah

Kepala sekolah/
madrasah

Kemdikbud,
Kemenag, dan
pemerintah
daerah

Satuan
pendidikan

Unit terkait

236

PIHAK YANG TERLIBAT

1.
2.
3.
4.
5.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;


Kementerian Agama;
Pemerintah Daerah;
Penyelenggara pendidikan oleh masyarakat;
Pendidik dan tenaga kependidikan satuan
pendidikan;
6. Komite Sekolah; dan
7. Pihak lain yang relevan.

237

MEKANISME PELAKSANAAN

Nasional
1. Penetapan kebijakan evaluasi kurikulum
2. Pembentukan tim kerja
3. Desain induk evaluasi kurikulum
4. Pelaksanaan evaluasi
5. Penyusunan laporan
Daerah
1. Penetapan kebijakan evaluasi kurikulum
2. Pembentukan tim kerja
3. Desain induk evaluasi kurikulum
4. Pelaksanaan evaluasi
5. Penyusunan laporan
Satuan pendidikan
1. Penetapan kebijakan evaluasi kurikulum
2. Pembentukan tim kerja
3. Desain induk evaluasi kurikulum
4. Pelaksanaan evaluasi
5. Penyusunan laporan

238

You might also like