You are on page 1of 10

DASAR DASAR PERBANKAN

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH

A.DJOKO PURNOMO,SE,SH,MM

PRINSIP PEMBERIAN KREDIT


1.Sebelum kredit diberikan, maka bank harus
punya keyakinan, bahwa debitur akan
membayar angsuran pokok dan bunganya
tepat pada waktunya, sesuai dengan yang
telah diperjanjikan.
2. Untuk memperoleh keyakinan, bank akan
melakukan
penilaian
terhadap
calon
debitur atas beberapa aspek, melalui
penilaian terhadap aspek
Charakter,
Capacity,
Capital,
Condition,
Collateral.

PENILAIAN 5 C
1.CHARAKTER, peneilaian terhadap sifat atau watak dari calon debitur benarbenar harus dipercaya.Untuk melihat sifat atau watak dapat dilihat dari
latar belakang calon debitur, mengenai usahanya, gaya hidup, keadaan
keluarga, kesenangan, perkembangan usaha dan komitmen untuk
mengembangkan usahanya.
2.CAPACITY, penilaian terhadap kemampuan nasabah untuk membayar
angsuran pokok dan bunganya serta kemampuan untuk mengelola dan
mengembangkan usahanya, dengan memperhatikan pengalaman dan
kompetensinya.
3.CAPITAL, penilaian terhadap kemampuan modal untuk mengembangkan
usahanya, apakah dapat dipenuhi dari dalam atau harus mencari sumber
dari luar. Hal ini untuk menghindari adanya penggunaan modal yang tidak
produktif, yang akan berdampak pada bertambahnya bebabn yang harus
ditanggung.
4.CONDITION,
penilaian terhadap
kondisi ekonomi, sosial, politik,
keamanan pada saat ini dan dimasa yang akan datang, karena hal ini akan
mempengaruhi perkembangan usaha yang akan dibiayai, jangan sampai
mempunyai dampak yang negatif atau kurang menguntungkan, sehingga
kemampuan untuk membayar angsuran pokok dan bunganya menjadi
terhamabt.

PENILAIAN 7P
1.PERSONALITY, penilaian terhadap pribadi calon debitur yang meliputi, perilaku, sikap,
emosi dalam menghadapi suatu permasalahan dan menyelesaikannya.
2.PARTY,
penilaian terhadap hasil klasifikasi calon debitur berdasarkan loyalitas,
itegritas, kompetensi, permodalan, pengeloaan usaha, pengembangan usaha.
3.PURPOSE, penilaian terhadap rencana penggunaan dana agar tidak terjadi kesalahan
dalam pengajuan dan peruntukannya.
4.PROSPECT, penilaian terhadap prospek usahanya sebelum dan setelah mendapatkan
faslitas pembiayaan, karena usaha yang tidak mempunyai prospek tidak mempunyai
peluang pasar sehingga tidak akan dapat keuntungan.
5.PAYMENT, penilaian terhadap kemampuan sumber-sumber yang akan digunakan untuk
membayar pengembalian pinjaman. Sumakin banyak sumber yang ada akan membuat
calon debitur mampu membayarnya.
6.PROFITABILITY, penilaian terhadap
kemampuan calon debitur untuk mencari
keuntungan. Setetelah memperoleh pembiayaan seharusnsya tingkat keuntungannya
semakin meningkat, tidak semakin turun karena dalam pembiayaan terdapat bebabn
pembayaran bunga.
7.PROTECTION, penilaian terhadap jaminan yang diberikan, apakah jaminan yang
diberikan mampu untuk membayar pinjamannya apabila calon terdibur usahanya
mengalamaimi kendala

ASPEK ASPEK PENILAIAN


KREDIT
1.ASPEK LEGALITAS, penilaian trerhadap legalitas calon debitur, yaitu
perorangan atau badan usaha yang didukung dengan bukti autentik,
disamping itu juga diteliti keabsahan dokumen perinjinan, misalnya KTP, Akte
pendirian, SIUP, TDP,NPWP, dll.
2.ASPEK PEMASARAN, penilaian terhadap pangsa pasar yang masih ada,
apakah permintaan lebih besar dari penawaran, dengan didukung jaringan,
produk, harga, promosi, sdm.
3.ASPEK KEUANGAN, penilaian terhadap kemampuan menggali sumbersumber dana yang dimiliki dan penggunaannya untuk dapat diketahui
kemampuan keuangan yang ada melalui analisa keuangan.
4.ASPEK OPERASIONAL, penilaian terhadap proses produksi, meliputi, lokasi
pabrik, bahan baku, tenaga kerja, mesin, treknologi dll.
5.ASPEK MANAJEMEN, penilaian terhadap pengelolaan usaha yang terdiri,
struktur organisasi,jumlah SDM, kualitas SDM dll.
6.ASPEK SOSIAL EKONOMI, penilaian terhadap pengaruhnya terhadap
kesempatan kerja, peningkatan ekspor, kesejateraan masyarakat, keamanan
dll.
7.ASPEK AMDAL, penilaian terhadap dampak lingkunan kesehatan
masayarakat,pencemaran lingkungan air, udara, budaya lingkungan.

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT


1.Tahapan-tahapan yang harus dilakukan
sebelum diputuskan pinjaman yang diberikan.
2.Tujuannya
untuk
melakukan
penilaian
terhadap kelayakan calon debitur untuk
memperoleh pinjaman.
3.Prosedur pemberian kredit
secara umum
dapat dibedakan antara pemohon perorangan
dan badan usaha, tujuan permohonan kredit
untuk konsumtif atau produktif, kalau
produktif sektor usahanya apa.

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT


1.Pengajuan permohonan, Data pemohon, riwayat usaha, bidang usaha, susunan
pengurus pengalaman, perkembangan usaha, pekerjaan yang sudah pernah dilakukan.
Maksud dan tujuan penggunaan permohonan, untuk modal kerja atau investasi, untuk
meningkatkan kapasitas produksi atau pendirian pabrik baru.
Besarnya pinjaman yang diperlukan
dan jangka waktu pinjaman dan cara
pengembaliannya.
Jaminan yang diserahkan sebagai agunan pinjaman.
Dokumen yang harus dilampirkan, akte notaris,TDP, NPWP, SIUP, Laporan Keuangan,
Bukti Diri, Fotokopi sertikat jaminan.
2. Penyelidikan Berkas Pinjaman. apakah berkas yang diserahkan sudah lengkap
dan benar, termasuk keaslian dan keabsahan berkas, apabila belum bank akan meminta
kelengkapnya. Apabila kelengkapan tidak dapat dipenuhi maka permohonan akan ditolak.
3.Wawancara awal, apabila persyaratan dipeenuhi akan dilaksanakan wawancara awal,
tujuannya untuk memperoleh keyakinan
bahwa berkas yang sudah diserahkan
memenuhi persyaratan untuk diproses lebih lanjut. Disamping itu untuk memproleh
informasi awal mengenai prospek usaha calon peminjam.
4.On The spot, kegiatan untuk mencocokan data dan informasi yang diperoleh dengan
keadaan dilapangan yang sebenarnya.
5Wawancara lanjutan, berdasarkana hasil kunjungan
dan data yang ada
akan
dikonfirmasi kembali sebelum dilakukan analisa tindak lanjut

PROSES PEMBERIAN
KREDIT
6.Keputusan kredit, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan
kepastian apakah permohonan pinjmannya disetujui atau
ditolak. Apabila disetujui maka dipersiapkan tahap berikutnya
untuk penandatanganan kredit dan apabila disetujui atau ditolak
akan diberikan pemberitahuan persetujuan atau penolakan.
7.Penanda-tanganan akad kredit, kegiatan ini kelanjutan dari
keputusan kredit, sebelum dicairkan harus ada perikatan
pemberian kredit dan perikatan pengikatan jaminan antara bank
dengan debitur.
8.Realisasi kredit, kegiatan ini dilakukan setelah perikatan
selasai dilakukan dengan melimpahkan dana pada rekening
debitur di bank yang bersankgutan.
9.Penggunaan dana, kegiatan dilakukan untuk merealisir
penggunaan dana sesuai dengan peruntukannya dengan
melakukan penarikan dari rekening nasabah.

PENYELESAIAN KREDIT
BERMASALAH
Bahwa dalam perjalanan usaha debitur biasanya
mengalami pasang surut, oleh sebab itu bank mempunyai
peranan yang cukup besar apabila debitur mengalami
kendala dalam pembayaran kreditnya.
Potensi kredit bermasalah dapat timbul dari pihak bank
maupun dari pihak debitur. Dari Bank kemungkinan karena
kesalahan dalam melakukan analisa dan dari debitur
karana kemauan yang tidak ada atau kesalahan dalam
penggunaan, serta adanya perubahan kebijakan intern
maupun ekstern. Oleh sebab itu bank perlu melakukan
penyelamatan, sehingga tidak menimbulkan kredit
bemasalah. Untuk penyelesaian kredit bermalasalah bank
akan mengupayakan agar tidak melakukan penjualan
barang jaminan secara lelang, akan tetapi menempun
upaya-upaya sebagaimberikut :

PENYELESAIAN KREDIT
BERMASALAH
1.RESCHEDULING,
tindakan
ini
dilakukan
dengan
cara
memperpanjang jangka waktu kredit, misalnya yang tadinya 36 bulan
menjadi 48 bulan sehingga angsuran pinjman menjadi lebih kecil,
sehingga debitur mampu membayarnya.
2.RECONDITIONING, tindakan ini dilakukan dengan cara melakukan
perubahan cara pembayarannya yaitu pembayaran pokok atau
bunganya saja , penuruanan suku bunga, sampai kondisi
memungkinkan pembayaran seperi semula.
3.RESTRUKTURISASI, tindakan ini dilakukan dengan menambah
fasilitas pinjaman, dengan harapan dengan tercukupinya dana yang
diperlukan akan menambah kemampuan untuk pembayaran.
4.KOMBINASI, tindakan ini dilakukan dengan menggabungakn tida
cara tersebut diatas.
5.PENYITAAN JAMINAN, upaya ini dilakukan apabila cara tersebut
diatas sudah tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan dan
debititur sudah tidak mempunyai kemauan dan kemampuan untuk
menyelesaikan keewajibannya.

You might also like