Professional Documents
Culture Documents
Terapi Cairan
Terapi Cairan
D haniRedhono,
Suharto
ent
Maintena
nce
Repair
Acid base,
electrolyte imbalances
FLUID THERAPY
RESUSCITATION
Crystalloid
Colloid
MAINTENANCE
ELECTROLYTES
NUTRITION
Repair
1. Replace acute loss
(hemorrhage, GI loss,
3rd space etc)
Membran Sel
Cairan Interstisial 15%
Plasma Darah 5%
K ategori C airan
.
Isotonic infusion
RL,
Asering
NS
INDICATION
1L
Replace acute/
abnormal
loss
800 ml
200 ml
Hypovolemic shock
Severe GEAD
Severe vomitus
DSS
Hemorragic shock
Burn
Intraoperative Emergency
Hypotonic infusion
INDICATION
Dextrose
KAEN
1L
Replace Normal
loss (IWL + urine)
Hospitalized patient :
Int.med, pediatric
Pulmonology
Obgyn
Neurology, stroke etc
225 ml
660 ml
85 ml
N orm al R ange
TBK 50 mEq/kg
Ion
Normal Range
Na+
135 - 145
mEq/L
K+
3.5 - 5.0
mEq/L
Ca 2+
4.5 - 5.5
mEq/L
Mg2+
1.0 - 3.5
mEq/L
Cl-
95 - 110
mEq/L
HCO3-
22 - 28
mEq/L
3.0 - 4.0
( 1.0- 1.3
mg/dl
mmol/L )
2% dari TBK
KALIUM
90%
intraseluler
K serum
3,6 5.0
mmol/L
active transport,
sodiumpotassium
pump
feedback
-blockade meningkatkan K serum;
-agonist menurunkan K serum
HYPOKALEMIA
Perpindahan K ekstra seluler ke
intraseluler
Kalium masuk sel :
Distimulasi oleh insulin dengan
adanya glukosa.
Distimulasi adrenergic
Dihambat oleh adrenergic
Kehilangan Kalium
Keluar melalui ekstra renal (diare)
Keluar melalui renal
Intake Kalium kurang
2. Potassium shift
into cell
Insulin
adrenergic
3. Renal potassium
loss
Hypomagnesemia,
Renal tubular acidosis
4. Extra renal
potassium loss
Liddles syndrome
Gastro intestinal
USDA
HHS(NCI)
RDA(1989)
adult
1004
1371
1887
3464
362
14
13
1017
1420
1955
3480
388
14
13
800
800
>500
>2000
280-350
10-15
12-15
KEBUTUHAN KALIUM
Dalam bahan makanan, diserap usus
Ginjal ekskresi K (dapat mengeluarkan sebanyak 5-1000
mEq/hari)
Dietery effect : setelah load
Kalium : ekskresi maksimal K dalam beberapa hari
Natrium : ekskresi maksimal Na dalam beberapa jam
Restriksi ekskresi
Kalium : maximal renal preservation after 1-2 weeks,
Natrium : lebih cepat
Manual of Nutritional Therapeutic,
3 rd edition, 1995
Mild
Moderate
Severe
SERUM
POTASSIUM
3.0 - 3.5 mmol/L
SYMPTOM-SIGN
No spesific symptom
With heart disease: cardiac
arrhytmia
Non specific symptom
Generalized weakness
Lassitude
Constipation
With heart disease: cardiac
arrhytmia
Increase systolic &diastolic blood
pressure
Muscle necrosis
Ascending paralysis
Impairment of respiratory function
Hipokalemia
Insiden 20% pasien rawat-inap
Banyak pada diare, muntahmuntah,malnutrisi (refeeding
syndrome)
Laxative abuse
Pasien mendapat diuretik boros
K+ (hipertensi, decomp cordis)
Pasien TPN tanpa suplemen K+
Pasien serangan asma yang
mendapat nebulizer beta-agonis
dll
HYPOKALEMIA
1. Jarang diperhatikan
2. Bag Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto-Jakarta,
melaporkan tahun 2004 Insiden Hipokalemia = 28 %
3. Peningkatan tendensi pasien rawat inap dengan
hipokalemia = 17,5 % (saat masuk ada 27 pasien
hipokalemi, saat keluar menjadi 45 pasien)
Sudomo, Untung. Marissa Ira. Gastroenterogy hepatoloy and digestive
endoscopy vol.5. Ed: Dec 2004. Page: 115-120
1.
2.
Hipokalemia di RS Sutomo
Admission 40/110 (36.36%)
Discharge 56/110 (50.91%)
Nasronuddin dkk, Medika 2006 Vol XXXII,No 12, p 732-734
RSCM 23%
Asupan K+
10 30 mEq/hari dibutuhkan untuk
menggantikan ekskresi obligat di urin
A person on a potassium-free diet continues to
lose approximately 5 to 15 mEq of potassium
daily.
1. Carol M. Porth. Essentials of Pathophysiology: Concepts of Altered Health
States. 2006 Lippincott Williams & Wilkins p 100
2. Koko Tannen. Fluids & Electrolyte
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
-Adrenergic agonist
Epinephrine
Decongestans
Pseudoephedrine
Phenylpropanolamine
Bronchodilator
Ephedrine
Terbutalin
Theophyllin
Caffein
Verapamil intoxication
Chloroquin
intoxication
Insulin overdose
Diuretica
Acetazolamide
Thiazide
Chlorthalidone
Indapamide
Bumetanide
Ethacrinic acid
Mineralocorticoid
Fludrocortison
High dose glucocorticoid
High dose antibiotics
Penicilin, ampicillin,
carbenicillin
Aminoglikosida, ampothericin B
Drug associated with magnesium
depletion
Hypokalemia due to
excess potassium loss
in stool
Phenolphtalein
Sodium polysteren
sulfonate
TREATMENT
Tujuan terapi : mengkoreksi defisit K
dan meminimalkan keluarnya K
Cara : terapi replasemen
Suplemen K dapat
menimbulkan hiperkalemia
Pemberian K intra vena
beresiko besar, hindari bila
mungkin
Bila memberi K Intra Vena, kecepatan
pemberian tak boleh melebihi 20 mmol
per jam
TREATMENT
Bila tak ada transcelular shift; defisit
persediaan K sebanding dengan
derajat hipokalemia
K serum turun 0,3 mmol/L untuk 100
mmol penurunan persediaan total
tubuh.
Response pemberian K bervariasi
Sebagian K yang diberikan di ekskresi
Tak ada rumus untuk menghitung
jumlah K yang diperlukan pada
seseorang yang pengeluaran K
berjalan terus
Biasanya diperlukan 40 -100 mmol K
suplemen per harinya untuk
mempertahankan kadar K serum
didalam batas normal pada pasien
yang memerlukan diuretik.
TREATMENT
Kalium chlorida
dalam normal
saline
PENCEGAHAN
TERAPI RUMATAN
Umumnya, infus konvensional (RL atau NS) tidak mampu
mensuplai kalium kebutuhan harian
Infus KA-EN mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian
Infus 5 % Dextrose atau RL tidak dapat memenuhi kebutuhan
K+ tubuh
Kandungan K+ dalam infus :
5 % Dextrose : 0 mEq/L
RL : hanya 4 mEq/L
Komposisi K+ dalam infus KA-EN :
- KA-EN 3A : 10 mEq/L
- KA-EN 3B : 20 mEq/L
- KA-EN MG3 : 20 mEq/L
- KA-EN 4B : 8 mEq/L
Tatalaksana Hipokalemia
Secara Umum
Karena banyak faktor
terlibat, pedoman ditujukan
pada pasien dengan
penyakit tertentu, dan pada
orang secara umum
PEDOMAN UMUM
1.
2.
3.
4.
PEDOMAN UMUM
1.
2.
3.
4.
PEDOMAN UMUM
Pasien dengan hipertensi
1. Pasien yang mendapat obat yang dapat
menyebabkan hypokalemia ( misal terapi
dengan non potassium sparing
diuretics ) hendaknya diberi suplemen K
2. Pada penderita hipertensi diusahakan
agar kadar K paling sedikit 4.0 mmol/L
Pasien dengan Congestive Heart Failure
(CHF)
. Suplemen K secara rutin perlu diberikan
pada pasien dengan CHF, meskipun
pemeriksaan awal kadar K tampaknya
normal
PEDOMAN UMUM
Pasien dengan gangguan irama jantung
Kadar K dipertahankan pada level
yang optimal (paling sedikit 4.0
mmol/L) dan pemeriksaan rutin kadar
K pada pasien-2 tersebut merupakan
keharusan.
Pasien rawan stroke
Kadar K optimal perlu dipertahankan
pada pasien rawan stroke; termasuk
juga pasien dengan dengan riwayat
atherosclerotic atau hemorrhagic
cerebral vascular accident.
Osmolaritas
Na
Cl
Ca
++
Laktat
-
Dekstros
a
(g/L)
Kalori
(kCl/L)
273
130
109
28
Ringer D5
589
147
155.
5
4.5
50
200
NaCl 0.9%
308
154
154
Dekstrosa 5%
253
50
200
Dekstrosa 10%
506
100
400
NaCl 0.45% + D5
428
77
77
50
200
NaCl 0.225% + D5
353
38.5
38.5
50
200
KA-EN 3A
290
60
50
10
20
27
108
KA-EN 3B
290
50
50
20
20
27
108
KA-EN MG3
695
50
50
20
20
100
400
Maintenance therapy
Adult :
General guidelines
Pasien dengan Diabetes mellitus
Kadar K hendaknya di monitor pada pasien
dengan DM dan replasemen K hendaknya
diberikan seperlunya
Pasien dengan kelainan ginjal
Terdapat hubungan antara kadar K dengan
kelainan ginjal dengan penyakit ginjal dan
diabetes mellitus
Berat
Gram - molekul
Ekstraseluler (mEq/L)
Intraseluler
(mEq/L)
Intravaskuler
Inters tisial
Natrium
23.0
10
145
142
Kalium
39.1
140
Kalsium
40.1
<1
Magnesium
24.3
50
Klorida
35.5
105
110
Bikarbonat
61.0
10
24
28
Fosfat
31.0
75
16
Protein (gr/L)
Air
1. Air minum
2. Air dalam makanan
3. Air hasil oksidasi
Total
Natrium (mEq)
70 (50-100) mEq/hari
Kalium (mEq/hari)
Magnesium (mEq/hari)
30 (5-60) mEq/hari
15 (2-50) mEq/hari
Protein (g/hari)
Nitrogen (g.hari)
Kalori kcal/hari
55 (30-80) mEq/hari
8 (4-12) mEq/hari
1800-3000 mEq/hari
OUTPUT ( RANGE)
Urine
IWL
Faeces
Total
Urine
Faeces
Urine
Faeces
Urine
Faeces
Urine
TERAPI RUMATAN
Umumnya, infus konvensional (RL atau NS) tidak mampu
mensuplai kalium kebutuhan harian
Infus KA-EN mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian
Infus 5 % Dextrose atau RL tidak dapat memenuhi kebutuhan
K+ tubuh
Kandungan K+ dalam infus :
KAEN
5 % Dextrose : 0 mEq/L
3B
RL : hanya 4 mEq/L
Komposisi K+ dalam infus KA-EN :
- KA-EN 3A : 10 mEq/L
- KA-EN 3B : 20 mEq/L
- KA-EN MG3 : 20 mEq/L
- KA-EN 4B : 8 mEq/L
HIPOKALEMIA
Tidak
Ya
KAEN
3B
KAEN
3B
KAEN
3B
KAEN
3B
10
10
10
10
* Jika perlu pada restriksi cairan: bisa ditambahkan 10 mmol KCL kedalam
1 botol KAEN 3B, jadi konsentrasi akhir 20 mmol/500 ml.
KCl 10 ml
+
KAEN
3B
KAEN
3B
KAEN
3B
KAEN
3B
10
10
10
10
KCl 10 ml
+
KCl 10 ml
+
Bagaimana dg life-threatening
Hypokalemia?
Kadar serum < 2 mmol/L
Alkalosis
Aritmia
Paralisis pernapasan
Kelumpuhan otot/rhabdomyolisis
KCL 10 ml
+
KCL 10 ml
+
KCL 10 ml
+
KCL 10 ml
+
KAEN
3B
KAEN
3B
KAEN
3B
KAEN
3B
10
10
10
10
dalam 1 jam
diberikan
via vena
sentral
Simpulan
Hipokalemia sering terjadi pada
pasien rawat inap
Hipokalemia ringan-sedang (2.53.4) umumnya tidak dikoreksi
melainkan diberikan K+ sesuai
kebutuhan harian dalam
makanan atau tablet. Jika pasien
ada kendala untuk intake oral,
maka diberikan melalui infus
KAEN 3B atau KAEN MG3
walaupun mengandung K+ (20
mEq/L) bukan untuk koreksi
hipokalemia melainkan sebagai
pengganti asupan rutin dalam
makanan
Pada pasien kelainan jantung,
+