You are on page 1of 14

HEPATITIS PADA

kehamilan

PENGERTIAN
Hepatitis merupakan suatu peradangan pada
sel-sel hati bersifat akut dan disertai
ikterus
Hepatitis dapat disebabkan berbagai penyebab
yaitu :fisik, kimia, bakteri maupun virus.
Penyebab non-infeksi seperti obat-obatan,
alkohol, dan penyakit autoimun,
Penyebab infeksi : adanya infeksi misalnya
virus
Virus yang dpt menimbulkan hepatitis akut
adalah virus hepatitis A (VHA), virus
hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC),
Yellow fever virus maupun Ebstein Barr Virus
(EBV)

Hepatitis pada Kehamilan


Penyakit hepatitis atau inflamasi organ
hati yang terjadi pada saat ibu hamil
Masalah khusus penyakit infeksi pada kehamilan:
1. penyakit infeksi mungkin mengakibatkan komplikasi
atau penyulit bagi kehamilan.
Komplikasi kehamilan akibat penyakit infeksi :
kematian janin, cacat congenital, penularan kuman
langsung dari ibu ke janin (transmisi vertikal), dan proses
patologis kehamilan lain

2. kehamilan memperburuk perjalanan penyakit infeksi,


meningkatkan morbiditas & mortalitas ibu akibat penyakit
3. penatalaksanaan infeksi pada kehamilan memerlukan
penyesuaian.

Proses penyakit wanita hamil


dengan hepatitis virus
terjadi infeksi virus hepatitis secara kebetulan (ko-insidensi)
bersifat akut.
kejadian ini relatif lebih sering
Kehamilan tidak menambah berat
hepatitis virus, kecuali untuk hepatitis virus E.
( tgt status nutrisi yg buruk, t.u. defisiensi protein)
terjadi pada wanita yang sebelumnya sudah menderita
hepatitis virus.
bersifat kronis.
lebih jarang,.
risiko morbiditas/mortalitas meningkat sejalan dengan
beratnya hepatitis kronis4.

Gejala dan Tanda klinis


hepatitis
demam, mual dan muntah, kelemahan, sklera
berwarna kuning (ikterik), BAK berwarna seperti air
teh, dan pembesaran hati saat palpasi
Kepastian diagnosis didapatkan dengan pemeriksaan
laboratorium, yaitu peninggian SGOT, SGPT, dan
(umumnya) bilirubin serum. Pemerisaan penanda
virus (viral marker) yang positif memastikan jenis virus
penyebab hepatitis.

Transmisi Ibu - Janin


Apabila tes ibu positif untuk hepatitis B maka ada
kemungkinan ibu akan menularkan virus ini kepada
janin yang dikandung.
Berdasarkan The American College of Obstetricians
and Gynecologists (ACOG) :
apabila ibu mengalami hepatitis pada awal
kehamilan maka kemungkinan janin terinfeksi
adalah 10%.
Apabila ibu mengalami hepatitis pada akhir
kehamilan maka kemungkinan janin terinfeksi
adalah 90%.

Penularan Hepatitis
Hepatitis B dapat ditularkan secara vertikal dari ibu ke
janin, namun sebenarnya jarang terjadi karena plasenta
biasanya dapat menjadi penghalang yang efektif
terhadap penularannnya.
Penularan hepatitis terjadi jika terdapat kebocoran
plasenta akibat abortus atau sebab lain.
Penularan hepatitis B dapat dicegah jika ibu telah
mendapat vaksinasi sedangkan untuk
Penularan hepatitis C dapat dicegah dengan menjaga
kondisi diri dan lingkungan dengan bergaya hidup
sehat.

Bayi dilahirkan Ibu


Hepatitis
Bayi yang terinfeksi memiliki risiko sekitar 90% untuk
menjadi karier (membawa virus Hepatitis B).
Untuk mencegah bayi terinfeksi :
ketika bayi lahir dalam waktu 12 jam setelah lahir
bayi harus memperoleh vaksin hepatitis B dosis
pertama dan satu dosis Hepatitis B Imunoglobulin
(HBIG).
Ibu juga tetap dapat memberikan ASI ke bayi ibu karena
penularan virus melalui ASI kemungkinannya kecil.
Hepatitis kronik aktif yang sudah mengalami sirosis dapat
mempengaruhi risiko abortus spontan, kelahiran
prematur, dan kematian maternal

Pencegahan
Tindakan preventif hanya dapat dilakukan untuk
hepatitis virus A dan B, untuk individu yang belum
pernah terkena infeksi virus tersebut.
Pencegahan transmisi ke janin dilakukan dengan
skrining HBsAg untuk semua ibu hamil selanjutnya
pemberian imunoglobulin anti hepatitis B pada bayi
baru lahir dalam 24 -72 jam pertama untuk ibu dengan
HBsAg (+).

Pencegahan
Virus hepatitis B penularannya dapat ditekan dengan
pemberian antiviral seperti lamivudin atau telbivudin
dengan pertimbangan khusus
Pemberian ASI pada ibu penderita hepatitis B kronik
hendaknya dihindari terutama bila puting susu ibu luka.
Pemberian ASI dapat dilakukan bila bayi telah
mendapatkan HBIG dan vaksin hepatitis B pada 24 jam
kelahiran dan ibu yang menyusui puting susunya tidak
mengalami trauma/luka

Pengobatan
Prinsip pengobatan pasien hepatitis virus bersifat
suportif, meliputi antara lain istirahat yang cukup,
pemberian suplemen, dan pada kondisi khusus obat
anti viral (misal lamivudine pada hepatitis B).
Pasien dengan keadaan umum lemah, atau nilai
SGOT, SGPT, dan bilirubin cukup tinggi sebaiknya
dirawat di RS.

Komplikasi
Komplikasi terhadap ibu dengan hipertensi
yang berat dapat terjadi pada hampir separuh
masa kehamilan.
Komplikasi tersebut dapat berupa perdarahan
varises esophagus, gagal hati, ensefalopati,
dan malnutrisi.
Oleh karena itu, jika ibu mengalami hepatitis
kronik maka kehamilan harus direncanakan.

You might also like