You are on page 1of 22

REFERAT

TB pada Anak
Syurlia Putri
1102011273
Pembimbing:
Dr. Budi Risjadi, Sp.A

International Standard For


Tuberculosis Care (ISTC)
Point :
2. Semua pasien TB Paru (anak yang dapat keluarkan dahak) harus
menjalani pemeriksaan sputum secara Mikroskopis
3. Semua pasien TB ekstra Paru (anak) harus menjalani
pemeriksaan bahan yang di dapat dari kelainan yang dicurigai
.histopatologi
6. Diagnosis TB Intra toraks (paru, pleura, KGB hilus / mediastinal)
pada anak dengan BTA negatif berdasarkan foto toraks yang
sesuai dengan TB dan terdapat riwayat kontak atau uji
tuberkulin / interperon gamma release assay positif. Bila ada
fasilitas harus dilakukan pemeriksaan biakan dari bahan yang
berasal dari batuk, bilasan lambung atau induksi sputum.
10.Respon terapi semua pasien harus di monitor.penilaian respons
terapi pada anak-anak, paling baik dinilai secara klinis,
pemeriksaan foto toraks untuk evaluasi tidak diperlukan dan
dapat menyesatkan (misleading)
16. Kontak dengan pasien TB terutama Balita.evaluasi
(pemeriksaan TB laten maupun aktif)
2

Tuberkulosis ( T B )
-

TBC, KP, flek, Paru basah


Masalah kesehatan utama dunia
TB anak = TB dewasa
TB anak: TB Primer Reservoir penyakit masa
mendatang

Gejala TB anak tidak khas


- Masalah dDiagnosis
- Masalah terapi = kapan sembuh ?
3

Infeksi TB

Sakit TB

Kompetensi Sist Imun

Resist Multiplikasi M.TB

- Daya Tahan Rendah : HIV, Malnutrisi


- Turun Temporari

: Campak, Pertusis

Inhalasi Mycobacterium tuberculosis


Fagositosis oleh

Kuman mati

makrofag alveolus paru


Kuman hidup
berkembang biak
Pembentukan fokus primer
Penyebaran limfogen
Penyebaran hematogen

Masa inkubasi
(2-12 minggu)

Kompleks primer
Terbentuk imunitas seluler spesifik

Uji tuberkulin (+)

Sakit TB

Infeksi TB

Komplikasi kompleks primer


Komplikasi penyebaran hematogen
Komplikasi penyebaran limfogen

Imunitas optimal

Meninggal
Imunitas turun
Reaktivasi / reinfeksi
Sembuh

Sakit TB

Gambar 1. patogenesis tuberkulodid (dibuat berdasarkan beberapa sumber)

Kalender perjalanan penyakit Tuberkulosis primer


Kompleks Primer
Sebagian besar
sembuh sendiri
(3-24 bulan)

Erosi Bronkus
(3-9 bulan)
Pleural effusion
(3-6 bulan

INFEKSI

HIPERSENSIVITAS

TB Tulang
(dalam 3 tahun)
Meningitis
TB Milier
(dalam 12 bulan)

TB Ginjal
(setelah 5 tahun)

KEKEBALAN

1 tahun
2-12 minggu
(6-8 minggu)

Risiko tertinggi untuk


Risiko menurun
Komplikasi Lokal dan Diseminasi
6

DIAGNOSIS
Pasti : M. Tuberkulosis
Sulit : - Pengambilan sampel
- Jumlah Kuman Sedikit

Diagnosis Kerja :
- Klinis, Radiologis
- Tuberkulin
- Laboratorium lain

(Tidak Spesifik)

Gejala dan tanda umum atau nonspesifik


tuberkulosis anak :
1.
2.

3.

4.
5.
6.

Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau


tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi.
Nafsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal
tumbuh dan berat badan tidak naik dengan
adekuat (failure to thrive).
Demam lama dan berulang tanpa sebab yang
jelas (bukan tifus, malaria atau ISNA), dapat
disertai keringat malam.
Pembesaran kelenjar limfe superfisial yang tidak
sakit dan biasanya multipel.
Batuk lama lebih dari 30 hari.
Diare persisten yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare.
8

Gejala dan tanda spesifik sesuai organ yang


terkena :
1. TB kulit / skrofuloderma
2. TB tulang dan sendi
- Tulang punggung (spondilitis) : gibbus
- Tulang panggul (koksitis) : pincang
- Tulang lutut : pincang dan / bengkak
Dengan gejala pembengkakan sendi, gibbus, pincang, sulit
membungkuk
3. TB otak dan saraf
- Meningitis : iritabel, kaku kuduk, muntah muntah dan
kesadaran menurun.
4. TB mata
- Conjunctivitis phlyctenularis
- Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi)
5. TB organ organ lainnya

Foto Rontgen :
- Rontgen tidak khas kecuali Milier
- Non sugestif : infiltrat minimal (flek paru)
- Sugestif :
- Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dgn / tanpa
infiltrat
- Konsolidasi segmental / Lobar
- Milier
- Kalsifikasi
- Bronkiektasis
- Kavitas
- Efusi pleura,
- destroyed lung

10

Uji Tuberkulin
Positif
1. Infeksi TB alamiah
a. Infeksi TB tanpa sakit
b. Infeksi TB dan sakit TB
c. Pasca terapi TB
2. Imunisasi BCG (Infeksi buatan)
3. Infeksi M. Atipik / M. Leprae
Negatif
1. Tidak ada infeksi TB
2. Masa inkubasi infeksi TB
3. Anergi
11

Petunjuk WHO untuk Diagnosis


Tuberkulosis Anak
a. Dicurigai Tuberkulosis
1.
Anak sakit dengan riwayat kontak penderita tuberkulosis dengan
diagnosis pasti
2.
Anak dengan :

Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau batuk


rejan

Berat badan menurun, batuk dan mengi yang tidak baik dengan
pengobatan untuk penyakit pernapasan

Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit


b. Mungkin Tuberkulosis
Anak yang dicurigai tuberkulosis ditambah :

Uji tuberkulin positif (10 mm atau lebih)

Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis

Respons yang baik pada pengobatan dengan OAT


c. Pasti Tuberkulosis (confirmed TB)
Ditemukan hasil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakan
Identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan
12

Sistem Skoring Diagnosis TB Anak


Parameter

Kontak TB

Tidak jelas

Uji tuberkulin

Negatif

Laporan keluarga
(BTA negatif atau
tidak jelas)

BB/TB<90% atau
BB/U<80%

Demam tanpa
sebab jelas

> 2 minggu

Batuk

= 3 minggu

Pembesaran
gelenjar limfe kolli,
aksila, inguinal

> 1cm, jumlah .1,


tidak nyeri

Pembengkakan
tulang / sendi
panggul, lutut,
falang

Ada pembengkakan

Normal/kelahir
an tidak jelas

3
BTA (+)

Positif (=10mm,
atau = 5 mm pada
keadaan
imunosupresi)

Berat
badan/keadaan
gizi

Foto toraks

Klinis gizi buruk atau


BB/TB <70% atau
BB/U<60%

Gambaran sugestif
TB*

Catatan :
Diagnosis dengan sistem skoring ini ditegakan oleh dokter.
Bila dijumpai gambaran milier atau skrofuloderma, langsung didiagnosis TB.
Berat badan dinilai saat datang (moment opname)
Demam dan batuk tidak ada respons terhadap terapi sesuai baku
Foto toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak

13

Tatalaksana
1.
2.
3.

Medika Mentosa
Penataan Gizi
Lingkungan : TB anak tidak menular
TB dewasa menular dan merupakan
sumber infeksi TB anak
Obat utama ( first line ) : INH,ripamfisin,PZA,ETB,Strep
Obat lain ( second line ) : RAS, viomisin, siklosepin,
etionamid,
kanamisin, kapriomisin.

14

RESISTEN GANDA
(MULTI DRUG RESISTANCE / MDR)
M. Tuberkulosis resisten terhadap rifampisin &
INH dengan atau tanpa OAT lainnya

15

Tabel 1.Obat antituberkulosis yang biasa dipakai dan dosisnya


Nama obat

Dosis harian
(mg/Kg BB/hari)

Dosis maksimal
(mg per hari)

Efek samping

Isoniazid

5 15*

300

Hepatiis, neurit is
perifer,
hipersensitivitas

Rifampisin**

10 20

600

Pirazinamid

15 30

2000

Gastrointestinal,
hepatitis,
peningkatan enzim
hati, cairan tubuh
oranye kemerahan
Toksitas hati,
artralgia,
gastrointestinal

Etambutol

15 20

1250

Streptomisin

15 40

1000

Neuritis optik,
ketajaman mata
berkurang, buta
warna merah
hijau
Ototoksik,
nefrotoksik

**Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain, bioavailabilitas terganggu
16

Tabel Panduan OAT


2 bl

6 bl

9 bl

12 bl

INH
RIF
PZA
EMB
STREP
PRED
Panduan Obat
-Fase intesif : 2 bulan ( 3 obat )
-Fase lanjutan : > 4 bulan ( 2 obat)

17

Tabel 2. Dosis kombinasi pada TB anak


Berat badan (kg)

2 bulan

4 bulan
RHZ (75/50 mg)

59

RHZ (75/50/150
mg)
1 tablet

10 14

2 tablet

2 tablet

15 19

3 tablet

3 tablet

20 32

4 tablet

4 tablet

1 tablet

Catatan
Bila BB > 33 Kg, dosis di sesuaikan dengan tabel 1 (perhatikan dosisi maksimal).
Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.
Obat Tidak Boleh diberikan setengah dosis tablet.
Anak dengan BB antara 9 10 diberikan 1 tablet.

18

Evaluasi Terapi
Penting : Keadaan Klinis
- Rontgen hanya penunjang
Kritisi : status quo ante ,
bertambah buruk
- Tuberkulin tes : (+) tetap (+)
- LED tidak spesifik
19

Strategi DOTS atas 5 komponen (WHO) :


1.
2.
3.

4.
5.

Komitmen politis pada para pengambil


keputusan, termasuk dukungan dana.
Diagosis TB dengan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis*
Pengobatan dengan panduan OAT jangka
pendek dengan pengawasan langsung oleh
Pengawas menelan obat (PMO).
Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek
dengan mutu terjamin.
Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk
memudahkan pemantauan dan evaluasi
program penanggulangan TB.*

Masalah :
Poin 2 : Sulit ( ganti Tuberkulin ? )
Poin 5 : Format > 15 th ( < 15 th ? )

20

PENCEGAHAN
- Imunisasi BCG
- Kemoprofilaksis
INH 5-20 mg/kg bb/hari
- Primer
: cegah infeksi, kontak tidak akti (BTA -)
- Sekunder : cegah aktifitas infeksi (Mt + ,klinis & rontgen - )
* Balita
* Morbili
* Varisela
* Pertusis
* Imunosupresi lama
- Hindari kontak
- Diagnosis / obati kasus TB dengan benar (DOTS)
21

TERIMA KASIH

22

You might also like