Professional Documents
Culture Documents
092110101109
1.
VEKTOR
KLASIFIKASI ARTHROPODA
Kelas Insekta
Kelas Arachinida
Kelas Crustacea
Nyamuk
Kutu
Cyclops
Lalat
Tuma
Pinjal
Reduviid bugs
Tungau
1.
2.
Belum
1.
Pengertian
Melakukan berbagai hal yg dipandang bermanfaat, shg
kehidupan arthropoda dan atau rodentia mjd sulit, tdk dpt
berkembang biak atau dimatikan,dan dg demikian tdk akan
menimbulkan penyakit bg manusia.
2. Hal - hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Pengawasan
Vektor
1. Siklus kehidupan vektor
2. Ekologi vektor
3. Tingkah laku vektor
4. Cara berpindahnya bibit penyakit
5. Cara transmisi vektor
3. Pengendalian Biophysical
pd dasarnya adl perpaduan antara dua macam
pengawasan, yakni cara fisik dan biologis.
prinsip menangkap binatang tsb dan kemudian
disterilkan dg menggunakan sinar gamma.
4. Pengendalian biologis
memanfaatkan binatang lain yg mjdi musuh dr vektor dan
atau rodent.
- membawa binatang yg mjdi musuh dr daerah lain ke
daerah yg ingin diawasi.
- menciptakan keadaan lingkungan sedemikian rupa,shg
binatang yg mjdi musuh dan telah berada di daerah tsb
dpt lbh berkembang biak, dan dg demikian dpt
membunuh vektor atau rodent yg ingin diawasi.
5. Pengendalian Cultural
menciptakan keadaan lingk shg tdk menguntungkan
vektor dan atau rodent, dg cara mengubah kebiasaan
atau perilaku yg tdk menguntungkan.
Plants Substitution
6. Pengendalian Terintegrasi
Karena pd dasarnya sgt sulit mengharapkan hasil yg
maksimal jika hanya satu macam cara pengendalian
saja yg dilakukan, maka dipergunakan kombinasi dari
berbagai cara pengendalian di atas.
7. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan merupakan cara terbaik
untuk mengontrol arthropoda karena hasilnya
dapat bersifat permanen. Contoh: membersihkan
tempat-tempat hidup arthropoda dengan tidak
membiarkan air hujan tergenang di parit atau
kaleng bekas.
8. Pengendalian genetik
Dalam pendekatan ini, ada beberapa teknik yang
dapat digunakan, diantaranya steril technique:
cytoplasmic incompability (dengan infeksi parasit
intraseluler Wolbachia), dan choromosomal
translocation (dengan balanced translocation,
yaitu pemindahan kromosom tanpa menambah
atau mengurangi informasi genetik).
1.
Nyamuk
- serangga ordo diptera
- jenisnya bnyk dan tersebar merata di bumi
- unfear female and mind male
- aides aigepty
demam
berdarah
anopheles
malaria
anopheles gambiae
filariasis
Jenis
Pengendalian
Stadium
Telur,larva dan
pupa
dewasa
Mekanis (Fisik)
Gerakan 3M
Memasang kawat
kasa
Menggunakan
kelambu
Kimiawi
Menyiram permukaan
air dengan zat kimia
tertentu
Penggunaan
insektisida
Biologis
Memelihara ikan
pemakan telur, larva
serta telur nyamuk
Membiarkan hidup
binatang seperti
cecak di rumah, yang
akan memakan
nyamuk sbg
mangsanya
Cultural
Mengubah sikap
masyarakat yang
Mengubah sikap
masyarakat yang
Jenis Pengawasan
Stadium
Telur-kepompong
Lalat dewasa
Mekanis (Fisik)
Menghilangkan
tempat yg mungkin
dipakai u/
berkembangbiak
Mempergunakan
perangkap,pemukul
dan lainnya.
Kimiawi
Menyiram tempat
berkembangbiak dg
zat kimia
( diazinon )
Mempergunakan
berbagai macam
insektisida.
Biologis
Umumnya tidak
diatur oleh manusia
(semut makan telur)
Cultural
Mengubah kebiasaan
man yg
menguntunkgkan
berkembangbiaknya
lalat
Mengubah kebiasaan
man yg
menguntunkgkan
berkembangbiaknya
lalat
Mengalami 3 stadium:
telur, nimfa, dan dewasa.
Untuk stadium telur kecoa butuh waktu
30-40 hari sampai telur itu menetas.
Kelompok telur ini dilindungi oleh selaput
keras yang disebut kapsul telur atau
ootheca. Satu kapsul telur biasanya
berisi 30-40 telur.
Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu jenis
spesies akan berbeda dengan spesies yang
lain. Nimfa yang baru keluar dari kapsul
telur biasanya berwarna putih. Seiring
bertambahnya umur, warna ini akan
berubah menjadi cokelat.
Seekor nimfa akan mengalami pergantian
kulit beberapa kali sampai dia menjadi
dewasa. Lamanya stadium nimfa ini
berkisar 5-6 bulan.
Pengendalian Kecoa
Peralatan
Ada 3 tahap :
Tahap telur
Tahap larva
Tahap pupa
Tahap dewasa
Secara Mekanis
-Membersihkan lingkungan yang sering ditepati hewan
peliharaan, misalnya membersihkan karpet.
-Alas kandang anjing yang mengandung banyak pinjal bisa
dibakar atau dicuci dengan sabun dan air panas atau dijemur
setelah dibersihkan.
-Melakukan pencarian kutu secara manual oleh pemilik
hewan peliharaan kemudian kutu yang didapat langsung
dibunuh menggunakan kuku
a)
b)
c)
Kimia
Pembrian bubuk insektisida pada lubang-lubang hewan
pengerat dan pada jalan hewan dimana pinjal dapat
berpindah pada hewan lain yang berbulu.
Permadani dan lantai bisa dibersihkan dengan vacuum
cleaner, dan setelah itu disemprot dengan residual
insekticide. Bisa dipakai emulsi atau larutan 0,5-1 %
lindane, 0,5 % diazinon. Kadang-kadang dipakai bubuk 510 % DDT atau 2-5 % malathion. Selanjutnya bisa
dilakukan pemberantasan tikus.
Memberikan Suntikan Ivermectin,
Ivermectin dapat dipergunakan untuk membasmi cacing
dan ektoparasit seperti kutu (pinjal, caplak dan tungau).
Sepertihalnya obat lain, ivermectin hanya membunuh
cacing/kutu dewasa, tidak membunuh telurnya.
Obat Tetes
Obat tetes biasanya diteteskan di kulit pangkal kepala di
bagian belakang, dimana kucing tidak bisa menjilat bagian
tersebut. Obat tetes Frontline cukup efektif membasmi
kutu/pinjal selama 1 bulan.
e)
f)
g)
h)
i)
a)
b)
c)
Biologi :
Dapat dengan menggunakan semut yang dapat memakan telur
yang terjatuh di lantai.
Kumbang kecil yang merupakan predator dari pinjal baik
yang telur maupun yang dewasa.
Menggunakan daun sirih yang direbus, kemudian air
rebusannya dimandikan ke hewan peliharaan agar pinjal yang
ada di hewan tersebut mati.
1.
2.
-
3. Secara biologis
memelihara binatang yg menjadikan tikus sbg
mangsanya kucing
4. Secara Kultural
- Selalu menjaga kebersihan
- Tdk membiarkan sisa-sia makanan berserakan
- Menghilangkan tempat2 yg terlindung dan yan
gelap