You are on page 1of 46

SRI RAHAYU

092110101109

1.

VEKTOR

- Sblm th 1983, vektor hanya diartikan sbg serangga yg


mengigit dan menghisap darah manusia saja (true
vector).
- Dg adanya penelitian dan penemuan baru yg berhasil
dicapai, pengertian vektor ialah arthropoda atau
invertebrata lain yg memindahkan penyakit infeksi pd
man melalui bibit penyakit yg dibawanya melalui gigitan
pd kulit/selaput lendir shg meninggalkan bibit penyakit
yg dibawa pd bahan makanan / lainnya sng
meninmbulkan
penyakit
pd
man
yg
menggunakan/memakan bahan tsb

KLASIFIKASI ARTHROPODA
Kelas Insekta

Kelas Arachinida

Kelas Crustacea

Nyamuk

Kutu

Cyclops

Lalat
Tuma
Pinjal
Reduviid bugs

Tungau

Dalam pengendalian vektor dan rodentia,


tidaklah
mungkin
dapat
dilakukan
pembasmian sampai tuntas,sehingga yang
mungkin dan dapat dilakukan adalah
usaha
untuk
mengurangi
dan
menurunkan populasi tsb ke tingkat yang
tidak membahayakan kehidupan manusia.

1.

2.

Penyebaran secara Mekanis


Pindahnya bibit penyakit yg dibawa oleh vektor kepada
bahan2 yg dipergunakan man dan jika bahan2 tersebut
dipergunakan ,timbullah penyakit.
Penyebaran secara Biologis
Bibit penyakit hidup serta berkembang biak di dlm
tubuh vektor dan jika kebetulan vektor tsb mengigit
man, maka bibit penyakit tsb masuk k dlm tubuh, shg
timbullah penyakit.

Belum

banyak obat dan vaksinnya.


Beberapa obat dan vaksinnya masih
belum efektif
Didapat banyak pada hewan
Sering menimbulkan kecacatan.
Cepat menjalar karena vektornya
dapat bergerak cepat

1.
Pengertian
Melakukan berbagai hal yg dipandang bermanfaat, shg
kehidupan arthropoda dan atau rodentia mjd sulit, tdk dpt
berkembang biak atau dimatikan,dan dg demikian tdk akan
menimbulkan penyakit bg manusia.
2. Hal - hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Pengawasan
Vektor
1. Siklus kehidupan vektor
2. Ekologi vektor
3. Tingkah laku vektor
4. Cara berpindahnya bibit penyakit
5. Cara transmisi vektor

1. Pengendalian Mekanik atau Fisik


- pemukulan menggunakan alat
- menggunakan kawat kasa dan kelambu
- pendingin / pemanas (ruangan)
2. Pengendalian Kimiawi
- penggunaan pestisida
Digunakan untuk mematikan, mengusir
ataupun, menimbulkan daya tarik.

Syarat penggunaan pestisida


1. tidak membahayakan kesehatan manusia
2. hanya membunuh binatang yang ingin dibunuh
3. mempunyai daya bunuh yang tinggi
4. mudah penggunaannya.
5. harganya murah
Cara Kerja Pestisida dalam Membunuh Vektor dan
Rodent
1. bersifat racun pada saluran pencernaan
2. bersifat racun jika kontak dg pestisida tsb
3. bersifat racun pd saluran pernapasan

3. Pengendalian Biophysical
pd dasarnya adl perpaduan antara dua macam
pengawasan, yakni cara fisik dan biologis.
prinsip menangkap binatang tsb dan kemudian
disterilkan dg menggunakan sinar gamma.
4. Pengendalian biologis
memanfaatkan binatang lain yg mjdi musuh dr vektor dan
atau rodent.
- membawa binatang yg mjdi musuh dr daerah lain ke
daerah yg ingin diawasi.
- menciptakan keadaan lingkungan sedemikian rupa,shg
binatang yg mjdi musuh dan telah berada di daerah tsb
dpt lbh berkembang biak, dan dg demikian dpt
membunuh vektor atau rodent yg ingin diawasi.

5. Pengendalian Cultural
menciptakan keadaan lingk shg tdk menguntungkan
vektor dan atau rodent, dg cara mengubah kebiasaan
atau perilaku yg tdk menguntungkan.
Plants Substitution
6. Pengendalian Terintegrasi
Karena pd dasarnya sgt sulit mengharapkan hasil yg
maksimal jika hanya satu macam cara pengendalian
saja yg dilakukan, maka dipergunakan kombinasi dari
berbagai cara pengendalian di atas.

Terdapat 4 macam studi ttg vektor dan rodent dlm


menerapkan cara terintegrasi ini:
1. Key Pest, arthropoda d/a rodent yg diduga mjdi
penyebab utama munculnya gangguan terhadap
kesehatan.
2. Occcasional Pest, arthropoda d/a rodent yg kdg2
tdpt d tempat yg akan diawasi, dan diduga bukan
penyebab utama timbulnya penyakit
3. Potential Pest, arthropoda d/a rodent lain yg
ditemukan di daerah yg akan diawasi dan diduga pd
satu saat mempunyai potensi sbg penyebab
munculnya penyakit
4. Migrant Pest,arthropoda d/a rodent yg berasal dr
daerah lain, jd sblumnya tidak ditemukan di daerah yg
akan diawasi

7. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan merupakan cara terbaik
untuk mengontrol arthropoda karena hasilnya
dapat bersifat permanen. Contoh: membersihkan
tempat-tempat hidup arthropoda dengan tidak
membiarkan air hujan tergenang di parit atau
kaleng bekas.
8. Pengendalian genetik
Dalam pendekatan ini, ada beberapa teknik yang
dapat digunakan, diantaranya steril technique:
cytoplasmic incompability (dengan infeksi parasit
intraseluler Wolbachia), dan choromosomal
translocation (dengan balanced translocation,
yaitu pemindahan kromosom tanpa menambah
atau mengurangi informasi genetik).

1.

Nyamuk
- serangga ordo diptera
- jenisnya bnyk dan tersebar merata di bumi
- unfear female and mind male
- aides aigepty

demam
berdarah
anopheles

malaria
anopheles gambiae

filariasis

Ditinjau dr tempat hidupnya, nyamuk


dibedakan mjdi bbrapa macam
1.
2.
3.
4.
5.

salt marsh type


temporary pool type
artificial container type
treehole type
rock pool type

Ditinjau dr tempat persembunyiannya,


maka nyamuk dapat dibedakan mjdi dua
jenis, yakni :
1. natural resting stations type
2. artificial resting stations type

Dlm upaya pengendalian, biasanya sering


diawali dengan suatu survey. Ada 2 prinsip
dlm melakukan survey nyamuk
1. melakukan pemetaan daerah
2. melakukan kunjungan lapangan ke
daerah yang dicurigai.
Setelah diketahui jenis nyamuk yg harus
diawasi,
pekerjaan
dilanjutkan
dg
pengawasan itu sendiri. Pengawasan tsb
dapat dibedakan menjdi pengawasan pd
bentuk muda dr nyamuk dan pd nyamuk
dewasa.

Jenis
Pengendalian

Stadium
Telur,larva dan
pupa

dewasa

Mekanis (Fisik)

Gerakan 3M

Memasang kawat
kasa
Menggunakan
kelambu

Kimiawi

Menyiram permukaan
air dengan zat kimia
tertentu

Penggunaan
insektisida

Biologis

Memelihara ikan
pemakan telur, larva
serta telur nyamuk

Membiarkan hidup
binatang seperti
cecak di rumah, yang
akan memakan
nyamuk sbg
mangsanya

Cultural

Mengubah sikap
masyarakat yang

Mengubah sikap
masyarakat yang

- serangga ordo diptera dan metamorfose


sempurna
- suka hidup di tempat kotor
- tertarik pd cahaya terang
- dpt terbang sejauh 200 - 1000 mm
- penyakit yg dpt ditimbulkan :
- typhoid fever
- disentri basiller
- lalat tse-tse penyakit tidur

Pada umumnya pengawasan lalat dapat


dilakukan melalui 3 cara
1. Ditujukan pd telur
- menghilangkan daerah yg mungkin dipakai
sbg tempat
berkembang biak
2. Ditujukan pd tempayak
- menghindari tempat yang lembab
3. Ditujukan pd lalat dewasa
- berbagai cara yg dapat dilakukan
(pengendalian mekanis / fisik)

Jenis Pengawasan

Stadium
Telur-kepompong

Lalat dewasa

Mekanis (Fisik)

Menghilangkan
tempat yg mungkin
dipakai u/
berkembangbiak

Mempergunakan
perangkap,pemukul
dan lainnya.

Kimiawi

Menyiram tempat
berkembangbiak dg
zat kimia
( diazinon )

Mempergunakan
berbagai macam
insektisida.

Biologis

Umumnya tidak
diatur oleh manusia
(semut makan telur)

Cecak atau reptil


tertentu yg memakan
lalat

Cultural

Mengubah kebiasaan
man yg
menguntunkgkan
berkembangbiaknya
lalat

Mengubah kebiasaan
man yg
menguntunkgkan
berkembangbiaknya
lalat

- serangga ordo orthoptera


- vector mekanik bagi beberapa mikro
organisme patogen.
- Sebagai inang perantara bagi beberapa
spesies cacing.
- Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi
alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan
pembengkakan kelopak mata
- Kecoa dewasa bisa hidup selama 3 bulan - 1
tahun.

Mengalami 3 stadium:
telur, nimfa, dan dewasa.
Untuk stadium telur kecoa butuh waktu
30-40 hari sampai telur itu menetas.
Kelompok telur ini dilindungi oleh selaput
keras yang disebut kapsul telur atau
ootheca. Satu kapsul telur biasanya
berisi 30-40 telur.
Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu jenis
spesies akan berbeda dengan spesies yang
lain. Nimfa yang baru keluar dari kapsul
telur biasanya berwarna putih. Seiring
bertambahnya umur, warna ini akan
berubah menjadi cokelat.
Seekor nimfa akan mengalami pergantian
kulit beberapa kali sampai dia menjadi
dewasa. Lamanya stadium nimfa ini
berkisar 5-6 bulan.

Serangga ini dapat memindahkan beberapa mikro organisme


patogen antara lain, Streptococcus, Salmonella dan lain-lain
sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit
antara lain, Disentri, Diare, Cholera, Virus Hepatitis A, Polio
pada anak-anak.
Penularan penyakit dapat terjadi melalui organisme patogen
sebagai bibit penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa
makanan, dimana organisme tersebut terbawa oleh kaki atau
bagian tubuh lainnya dari kecoa, kemudian melalui organ
tubuh kecoa, organisme sebagai bibit penyakit tersebut
menkontaminasi makanan.

Pengendalian Kecoa

1) Pembersihan kapsul telur yang dilakukan dengan cara :


Mekanis yaitu mengambil kapsul telur yang terdapat pada
celah-celah dinding,celah-celah almari, celah-celah peralatan,
dan dimusnakan dengan membakar/dihancurkan.
2) Pemberantasan Kecoa
Pemberantasan kecoa dapat dilakukan secara fisik dan kimia.
Secara fisik atau mekanis dengan :
- Membunuh langsung kecoa dengan alat pemukul atau
tangan'
- Menyiram tempat perindukkan dengan air panas.
- Menutup celah-celah dinding.
Secara Kimiawi :
- Menggunakan bahan kimia (insektisida) dengan formulasi
spray (pengasapan), dust (bubuk), aerosol (semprotan) atau
bait (umpan).

Peralatan

Untuk melakukan pengamatan secara visual diperlukan alat


bantu berupa
- Senter untuk menerangi tempat yang gelap dimana kecoa
senang bersembunyi
- cermin dengan tangkai untuk digunakan bersama senter
untuk membantu melihat tempat yang sulit dijangkau
seperti dibelakang bak mandi, di bawah lemari es atau
pemukaan lainnya. Sedangkan untuk melaksanakan upaya
pemberantas diperlukan peralatan sesuai lokasi dan
iformelasi yang digunakan, alatan tersebut adalah :
- Compressed Air Sprayer
- Ready To Use Sprayer
- Aerasol Sprayer and Fogger
- Crack & Crevice Acrosols
- Dust Applicators
- Bait Station and applicators

- Pinjal bisa menjadi vektor penyakit-penyakit

manusia yang penting


penyakit pest (= sampar = plague) dan
murine typhus
sebagai penjamu perantara untuk beberapa jenis
cacing pita anjing dan tikus, yang kadang-kadang
juga bisa menginfeksi manusia
Pinjal betina meletakkan telurnya diantara
rambut host-nya dan menetas dalam 2 hari
smapai beberapa minggu.

Ada 3 tahap :
Tahap telur
Tahap larva
Tahap pupa
Tahap dewasa

Secara Mekanis
-Membersihkan lingkungan yang sering ditepati hewan
peliharaan, misalnya membersihkan karpet.
-Alas kandang anjing yang mengandung banyak pinjal bisa
dibakar atau dicuci dengan sabun dan air panas atau dijemur
setelah dibersihkan.
-Melakukan pencarian kutu secara manual oleh pemilik
hewan peliharaan kemudian kutu yang didapat langsung
dibunuh menggunakan kuku


a)

b)

c)

Kimia
Pembrian bubuk insektisida pada lubang-lubang hewan
pengerat dan pada jalan hewan dimana pinjal dapat
berpindah pada hewan lain yang berbulu.
Permadani dan lantai bisa dibersihkan dengan vacuum
cleaner, dan setelah itu disemprot dengan residual
insekticide. Bisa dipakai emulsi atau larutan 0,5-1 %
lindane, 0,5 % diazinon. Kadang-kadang dipakai bubuk 510 % DDT atau 2-5 % malathion. Selanjutnya bisa
dilakukan pemberantasan tikus.
Memberikan Suntikan Ivermectin,
Ivermectin dapat dipergunakan untuk membasmi cacing
dan ektoparasit seperti kutu (pinjal, caplak dan tungau).
Sepertihalnya obat lain, ivermectin hanya membunuh
cacing/kutu dewasa, tidak membunuh telurnya.
Obat Tetes
Obat tetes biasanya diteteskan di kulit pangkal kepala di
bagian belakang, dimana kucing tidak bisa menjilat bagian
tersebut. Obat tetes Frontline cukup efektif membasmi
kutu/pinjal selama 1 bulan.

e)

f)

g)

h)

i)

Shampoo anti kutu


Shampoo anti kutu cocok digunakan pada anak kucing berumur kurang dari dua bulan
yang belum dapat diobati anti kutu lainnya. Beberapa pemilik kucing dewasa juga
lebih menyukai cara ini karena selain dapat membasmi kutu/pinjal, juga membuat
kucing lebih bersih.
Kalung Anti Pinjal
Cara kerja kalung anti pinjal ada dua yaitu pertama mengeluarkan gas beracun yang
mampu membunuh pinjal; kedua adalah bahan kimia yang terkandung dalam kalung
dapat meresap ke lapisan lemak kulit sehingga kutu yang menghisap darah dibagian
tersebut dapat mati. Namun, gas beracun yang terkandung dalam kalung hanya mampu
membunuh kutu yang ada di daerah leher dan punggung.
Bedak dan Semprotan Anti Pinjal
Hanya efektif membasmi kutu dewasa saja, dan melindungi hewan peliharaan hanya
selama 2-3 hari saja.
Pengobatan di area tertentu
Biasanya menggunakan produk merek-merek seperti: Advantage, Frontline, dan Biospot.
Obat Minum
Pill anti pinjal seperti Program dan Sentinel, mencegah larva keluar dari telur. Bila
seekor telur kutu betina menghisap darah anjing yang telah minum obat ini, maka
telur-telur yang dihasilkan tidak akan bisa menetas, obat ini tidak memberantas kutu
dewasa.


a)
b)
c)

Biologi :
Dapat dengan menggunakan semut yang dapat memakan telur
yang terjatuh di lantai.
Kumbang kecil yang merupakan predator dari pinjal baik
yang telur maupun yang dewasa.
Menggunakan daun sirih yang direbus, kemudian air
rebusannya dimandikan ke hewan peliharaan agar pinjal yang
ada di hewan tersebut mati.

Bisa sebagai vektor transmisi penyakit-penyakit


manusia
Louse born epidemica typhus dan relapsing fever
- menggigit dan menghisap darah manusia dan
binatang lain
- kutu busuk biasanya hidup di tempat tidur,
perabot, dinding-dinding dan langit-langit rumah
dan kadang-kadang juga pada ternak \ unggas.
-

Mencuci pakaian dengan sabun biasa. Ini


akan mematikan semua stadium dari kutu
badan. Pada pakaian dari wol kutu-kutu
bisa dimatikan dengan proses dry-cleaning
mentaburi pakaian dengan 10% DDT
dalam pyrophylite atau 1% lindane dalam
pyrophyllite

Rodent : binatang menyusui dan mengerat


Rodentia, dipandang dr sudut ekologi
dibedakan mjdi beberapa macam, yakni :
1. aquatic rodent
2. leaping rodent
3. tunneling rodent
4. tree-dwelling rodent

Tikus menimbulkan masalah bagi kehidupan


manusia karena :
1. menimbulkan kerusakan pd alat2 rumah
tangga, tanaman, dll.
2. menimbulkan penyakit pd manusia
(pes, lestospirosis, rat-bite fever,)
3. menimbulkan masalah ekonomi, karena
tikus memakan bahan makanan manusia.
4. menimbulkan masalah estetika

Sifat2 khusus tikus :


1. senang hidup di tempat2 dimana tdpt makanan
atau sisa2 makanan
2. keluar pd malam hari dan sembunyi di siang hari
3. dpt memanjat melalui kawat/tali yg diletakkan
secara vertikal maupun horizontal
4. dpt memanjat bag dlm pipa berdiameter antara 2
10 cm.
5. dpt meloncat vertikal setinggi 90 cm, meloncat
sejauh 1,2 m dan tidak mati jika jatuh dr ketinggian
15 m
6. umumnya tidak meninggalkan sarangnya terlalu
jauh

Berikut merupakan hal2 untuk mengetahui ada


tidaknya tikus di sekitar tempat tinggal :
1. Gnawing : adanya bekas gigitan tikus
2. Burrows : terdapat lubang atau terowongan di
rumah
3. Droppings : adanya kotoran tikus
4. Runway : jalan yang dilalui tikus biasanya
sama
5. Footprints and tail marks : bekas jejak kaki
tikus
6. Rub mark : bekas jejak kaki tikus yang
berlemak
7. Tanda2 lain bau, suara, kotoran dan bangkai
tikus.

1.

2.
-

Secara Mekanik atau Fisik


memasang perangkap tikus
Secara Kimiawi
(arsenic trioxid, barium carbonat serta warfarin
dan pival yg mana tikus yg memakannya akan
mati dlm wktu 4-7hari)
Fumigasi
(CCL4, HCN dan Methyl Bromida)

3. Secara biologis
memelihara binatang yg menjadikan tikus sbg
mangsanya kucing
4. Secara Kultural
- Selalu menjaga kebersihan
- Tdk membiarkan sisa-sia makanan berserakan
- Menghilangkan tempat2 yg terlindung dan yan
gelap

Azwar, Azrul,dr. 1989. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan.


Jakarta : PT Mutiara Sumber Widya
Mukono. 2000. Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Lingkungan.
Suravaya : Airlangga University Press
Chandra, Budiman. 2000. Pengantar Kesehatan Lingkungan.
Jakarta : EGC
www.solex-un.net/repository/id/hlth/CR6-Res3-ind.pdf
www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Tikus.pdf

You might also like