You are on page 1of 33

SALIVA GLAND DAN

INDRA
PENGECAP
Rhiza Mohammad Ishaq
Sobari, dr.
PHYSIOLOGY DEPT.

1
6
2

4
3
5

Kelenjar Air Liur

Hasilkan air liur


Cegah infeksi bakteri
Lubrikasi
Mgd amilase salivarius
Hancurkan makanan
Mukosa
Dikeluarkan oleh
kelanjar
submandibularis dan
sublingualis
lubrikasi
Tiga pasang
Parotis: Terbesar,
letak anterior telinga.
Submandibularis:
bawah
mandibula/rahang
bawah
Sublingualiis: Terkecil,
dibawah lidah.
3

Composition of Saliva

Aqueous fluids
Water, ions and enzymes
Parotid, submaxillary and
sublingual glands

Mucus secretion (mucin)


Submaxillary and sublingual
glands

Composition of Saliva
Aqueous Fluids
H2O, K, HCO3, Na, Cl, -amylase, lingual
lipase, IgA, kallikrein, muramidase (lyses
muramic acid of Staphylococcus),
lactoferrin and EGF
Hypotonic Solution
Ions Na, K, CI, HCO3: (concentrations
altered with altered flow rates)
At low flow rate
High K and HCO3
Low Na and CI

Composition of Saliva

Enzymes

-amylase, parotid glands


cleaves -1 ,4-glycosidic bonds
pH optimum of 7
inactivated @ pH 4 but continues to work for
sometime in unmixed food in stomach
Lingual lipase
hydrolyzes lipids
continues working into duodenum

Composition of Saliva
Enzymes (Cont)
Kallikrein (protease, acinar cells)
Catalyzes production of bradykinin
from -globulin
Increase local blood flow
Water (0.5 L saliva/day)

Secretory Unit (salivon)


The basic unit salivon consists of:
Acinus

-initial secretory process


Intercalated duct -initial portion of
duct
Striated duct -modification of
secretory product
Myoepithelial cells
surround acinus and intercalated
duct
contraction moves saliva, prevents

Characteristics of Saliva and


Flow Rate
Daily secretion = 800-1500 mL
PH = 6-7

Fungsi Saliva
Cairan yang kompleks yang
diproduksi oleh kelenjar saliva.

Mempertahankan keadaan
normal dari rongga mulut.

Fungsi Saliva
Proteksi

washing action
membersihkan
bakteri non adheren dan sisa-sisa makanan
lain
mencegah pertumbuhan mikroorganisme plak
yang bersifat asam.
Mucin dan glikoprotein
melubrikasi

melicinkan &

Mucin
membentuk suatu sawar
(barrier) terhadap stimulus sakit, toksin
mikroba dan trauma minor.

Sistem Buffer
ion bikarbonat dan ion fosfat
aksi
buffer
mencegah demineralisasi gigi yang
disebabkan oleh asam yang diproduksi oleh
bakteri sewaktu metabolisme glukosa.
metabolisme protein dan peptida saliva oleh
bakteri

menghasilkan urea dan ammonia

menaikkan Ph
mulut yang asam.

menetralkan rongga

Mempertahankan integritas gigi


Kelarutan dari ion-ion kalsium dan fosfat
dipertahankan oleh beberapa protein pengikat kalsium
( calcium-binding proteins), terutama acidic
prolonerich proteins dan statherin.
Konsentrasi yang tinggi dari kalsium dan fosfat

pematangan posterupsi dari enamel


meningkatkan kekerasan permukaan dan resistensi
terhadap demineralisasi.
Remineralisasi dari lesi karies juga dapat terjadi, ini
dipengaruhi oleh adanya ion fluor pada saliva.

Aksi Antimikroba
Mempunyai suatu spektrum protein dengan aktivitas
antimikroba seperti lisozim, laktoferin, peroksidase
dan secretory leukocyte protease inhibitor.
Beberapa peptida kecil seperti -defensins, defensins, cathelicidin-LL37 dan histatins
untuk mengganggu fungsi selular dan mitokondria
dengan cara menembus membran sel.
Protein dan peptida-peptida ini juga mempunyai
aktivitas anti virus.
Mucin juga berperan sebagai aglutinin yang dapat
mengagregasi mikroorganisme.

Immunoglobulin A sekretori,
Aglutinasi dari mikroorganisme spesifik,
Mencegah perlekatan mikroorganisme
pd jaringan oral
Membentuk suatu gumpalan yang akan
ditelan.

Perbaikan Jaringan
Faktor pertumbuhan dan peptida dan
protein aktif
Pertumbuhan jaringan, diferensiasi
jaringan dan penyembuhan luka.
Peran dari substansi ini dalam proteksi
rongga mulut belum diketahui.

Pencernaan Makanan
Dimulai dari pelarutan substansi makanan
Aksi dari enzim seperti enzim amilase dan
lipase.
Saliva juga melembabkan dan melicinkan
makanan

Mempermudah pembentukkan dan penelanan


bolus makanan.

Membantu dalam Pengecapan


Rasa
Melarutkan substansi makanan
dapat
dirasa oleh reseptor pengecapan yang terletak
pada taste buds.
Saliva yang diproduksi oleh kelenjar saliva minor
yang berada didekat papilla circumvallata
mengandung protein yang dapat mengikat
substansi rasa dan mempresentasikannya pada
reseptor pengecapan.
Selain itu, saliva juga mengandung protein yang
mempunyai efek trophic pada reseptor rasa.

Control of Secretion
Unique aspects of control of salivary
secretion
secretion rate depends entirely on
neural control -ANS
both Parasympathetic and
Sympathetic lead to increase secretion
Composition modified by Aldosterone
increases Na, Cl reabsoption
increases K secretion

Parasympathetic
Origin
salivary nucleus in medulla
Outflow
CN VII & IX
Transmitter
Ach
Increased stimulation in response to
conditioned reflexes (taste, smell)
Decreased stimulation due to
sleep, fear, dehydration

Parasympathetic
Stimulates
- initiation & maintenance of secretion
(protein poor, high k and HCO3)
- contraction of myoepithelial cell
- metabolic rate
- blood flow
- direct innervation of blood vessels
- growth

Sectioning of parasympathetic markedly


decreases flow & leads to atrophy

Sympathetic
Origin
intermediolateral gray T1-T3

Transmitter
norepinephrine

Stimulates
- secretion (mostly enzymes)
- contraction of myoepithelial cell
- metabolic rate

Sympathetic
Stimulates (cont)
- growth

Sectioning of sympathetic nerves


has minimal impact on secretion

Indra Pengecapan
Ada 13 reseptor kimia, menghasilkan
sinyal listrik apabila berikatan dengan
zat kimiawi, kemudian dibagi 5 kategori
umum: Manis, Kecut, Pahit, Asin, umami.
Sel resptor berespon dalam tingkat yang
berbeda terhadap kelima rasa utama
Dikemas dalam papil-papil pengecap
(taste bads) dalam mulut dan
tenggorokan. permukaan atas lidah.
Setiap papil memiliki pori pengecap yang
menonjol, hanya yang larut dalam air liur

Mulut
Rongga mulut
dimulai dari
belakang gigi
memanjang
kebelakang
sampai
oropharing.

27

as Oral

Mulut/cavitas oral

Vestibulum: Ruang
antara bibir dan
processus alveolaris
Oral cavity proper

Bibir (labia)

Palatum
(langit2mulut):

Durum/keras dan
molle/halus

Tonsila Palatina
Lidah

berguna untuk
bicara, merasakan,
kunyah dan menelan

Faucium
lubang tenggorokan
ke arah faring

Frenulum
menghubungkan
bibir dengan
processus alveolaris
28

Reseptor untuk pengecap: (a)Sebagian besar taste


bud/tongkat pengecap ditemukan di sekeliling tepi
lidah.Rangsangan bagian tengah lidah tak menimbulkan
sensasi rasa. Reseptor sensasi empat rasa primer
ditemukan di semua tempat yang diarsir, dan bawah
lidah.Sehingga seluruh sensasi rasa dapat ditemukan
sepanjang ada tongkat pengecap/taste bud. Textbook
yang menunjukkan lokasi khusus yang menunjukkan
zona rasauntuk manis, pahit, asam dan pahit adalah
salah. (b) Detail taste bud dalam lidah.Tongkat

Papillae (nama berdasar


ukuran)
c. Vallata (dikelilingi
oleh dinding)
Terbesar, tak
banyak
e. Fungiform (bentuk
jamur)
Tersebar tak teratur
d. Foliate (leaf shape)
Tersebar pada
lipatan sisi lidah.
Paling sensitif.
b. Filiform (bentuk
benang/filamen)
Terletak pada epitel
lidah dan mulut
30

Messages from the taste


receptors follow many
different pathways. All of
these paths lead first to the
solitary nucleus in the
medulla.
From this point there are two
main pathways.
The first goes up into the
thalamus, where messages
are split into taste and touch
sensations.
The gustatory information is
then sent to two different
areas in the cortex. These are
the postcentral gyrus and the
insula.

Taste receptors transfer


their information to the
brain via nerve fibres.
Each nerve fibre branches
off to receive information
from many different taste
buds.
Fibres for the anterior two
thirds of the tongue are a
part of the chorda tympani,
which is part of the facial
nerve, or cranial nerve VII.
The back of the tongue
sends its messages through
the lingual branch of the
glossopharyngeal nerve, or
cranial nerve IX.

a
l
e
S at
m la
e

You might also like