You are on page 1of 25

TUBERKULOSIS ANAK

Leonirma Tengguna
D4 / 102009197

SKENARIO
Seorang ibu membawa
anaknya yang berusia dua
tahun ke poliklinik dengan
keluhan anaknya tampak
kurus dibanding teman-teman
seusianya. Pada pemeriksaan
fisik anak tidak tampak sakit,
berat badan 7 kg, dan tandatanda vital dalam batas
normal. Pasien tinggal
serumah dengan neneknya
yang batuk kronis.

ANAMNESIS
Sudah berapa lama BB pasien turun?
Kontak dengan penderita TB aktif?
Apa hasil uji tuberkulin +?

Jika ya, berapa diameter indurasinya?


Pernah imunisasi BCG?
Pasien merupakan golongan
immunocompromised?
Pasien kurang mendapat gizi yang baik?

PEMERIKSAAN FISIK

6
14)

TB:
Skor
(maks

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Uji Tuberkulin
Mantoux test
Menyuntikkan 0,1 ml PPD RT-232TU atau PPD S 5TU
intrakutan di volar lengan bawah. Pembacaan 48-72 jam.
Diameter indurasi

< 5 mm : tes (-)


5 9 mm : masih diragukan
> 10 mm : tes (+) infeksi TB
Balita sudah divaksin BCG
10-15 mm : tes (+) Penyebab: TB alamiah atau
vaksin
>15 mm : tes (+) Penyebab: TB alamiah
Imnunocompromised (+) jika 5 mm.

Uji tuberkulin (+) juga dijumpai pada:

Infeksi TB alamiah
a. Infeksi TB tanpa sakit TB (infeksi TB laten)
b. Infeksi TB dan sakit TB
c. TB yang telah sembuh.
lmunisasi BCG (infeksi TB buatan).
Infeksi mikobakterium atipik.
Uji tuberkulin (-) juga dijumpai pada:

Tidak ada infeksi TB.


Dalam masa inkubasi infeksi TB.
Anergi.

2.
Radiologi
Gambaran foto toraks pada TB tidak khas.
Secara umum, gambaran radiologi sugestif TB:
Milier, atelektasis, infiltrat, pembesaran kelenjar hilus,
konsolidasi (lobus), reaksi pleura dan/atau efusi pleura,
kalsifikasi, bronkiektasis, kavitas, destroyed lung.
3.
Mikrobiologi
Pemeriksaan langsung BTA dan biakan Mycobacterium
tuberculosis.
Sampel: sputum, bilasan lambung, LCS, cairan pleura
atau biopsi jaringan.
TB anak sampel: bilasan lambung yang diambil
melalui NGT.

ETIOLOGI
Mycobacterium Tuberculosis BTA
Flagel (-), kapsul (-), spora (-)
Aerob, tumbuh lambat, suhu optimal 37 oC.
Pewarnaan Ziehl-Neelsen atau Kinyoun
Gabbet.

EPIDEMIOLOGI

Indonesia = peringkat III setelah India dan Cina.


10% kasus terjadi pada anak berusia < 15
tahun.

PATOGENESIS
Inhalasi basil TB

Alveolus

Basil TB berkembang biak

Fagositosis oleh makrofag


Destruksi basil TB

Destruksi makrofag
Resolusi

Pembentukan tuberkel

Kelenjar limfe

Kalsifikasi
Kompleks Gohn
hematogen

Perkijuan

Penyebaran

Pecah
Lesi sekunder di paru Lesi di hepar, lien, ginjal,
tulang, otak, dll.

FAKTOR RESIKO
1.
Resiko Infeksi TB
Kontak dengan penderita TB aktif
Berada di daerah endemis
Kemiskinan
Gizi buruk
Tempat penampungan umum yang banyak
terdapat pasien TB dewasa aktif.
Pasien TB anak jarang menularkan karena:
Jumlah kuman sedikit.
Lokasi infeksi primer di daerah parenkim yang
jauh dari bronkus produksi sputum sedikit atau
tidak ada jarang batuk

2. Resiko sakit TB
Usia
Anak < 5 tahun risiko lebih besar progresi
menjadi sakit TB dan komplikasi TB diseminata
(seperti TB milier dan meningitis TB).
Resiko sakit berkurang seiring pertambahan usia
Pada bayi, inkubasi TB <1 tahun dan biasanya
timbul gejala akut.
Infeksi baru: konversi uji tuberkulin dari (-) menjadi
(+) dalam 1 tahun terakhir.
Sosial ekonomi rendah, kepadatan hunian,
penghasilan kurang, pengangguran, pendidikan
yang rendah.
Malnutrisi, immunocompromised

MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum/tidak spesifik

a. BB atau malnutrisi tanpa sebab jelas atau


tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan
gizi.
b. Anoreksia dengan gagal tumbuh dan BB
tidak naik (failure to thrive) dengan adekuat.
c. Demam lama/berulang tanpa sebab jelas
dapat disertai keringat malam.
d. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis
yang tidak sakit, biasanya multiple. Paling
sering di leher, axilla dan inguinal.

e.Gejala-gejala respiratorik :
- Batuk > 3 minggu
- Tanda cairan di dada, nyeri dada
f.Gejala gastrointestinal
- Diare persisten yang tidak sembuh dengan
pengobatan
- Benjolan/massa di abdomen
- Tanda-tanda cairan dalam abdomen

Gejala Spesifik

a. Tb kulit/skrofuloderma
b. Tb tulang dan sendi
-Tulang punggung (spondilitis) : gibbus
-Tulang panggul (koksitis) : pincang
-Tulang lutut : pincang dan/atau bengkak
- Tulang kaki dan tangan
c. Tb Otak dan Saraf
Meningitis dengan gejala iritabel, kaku kuduk,
muntah-muntah dan kesadaran
d. Gejala mata
Conjungtivitis phlyctenularis, Tuberkel koroid

KOMPLIKASI
Biasa terjadi pada 5 tahun pertama,

terutama 1 tahun pertama


Penyebaran limfohematogen menjadi Tb
milier atau meningitis Tb atau efusi pleura
biasanya terjadi 3-6 bulan setelah infeksi
primer.
Tb tulang dan sendi terbanyak terjadi dalam
3 tahun pertama.
Tb ginjal dan kulit terbanyak setelah 5 tahun
dari infeksi primer.

PENATALAKSANAAN
1.
TBC paru tidak berat
Cukup 3 OAT) selama 6 bulan.
Tahap intensif: 2HRZ.
Tahap lanjutan: 4HR.

2.
TBC paru berat atau TBC ekstrapulmonal
TBC milier, meningitis, dan TBC tulang juga ditambah
Streptomisin atau Etambutol pada permulaan
pengobatan.
Kombinasi 4-5 obat selama 2 bulan, lalu HR selama
10 bulan lagi atau lebih, sesuai perkembangan
klinisnya.
Jika resistensi obat diganti sesuai hasil uji
resistensi, atau tambah dan ubah kombinasi OAT.

OAT yang digunakan:


Isoniazid (INH) : selama 6-12 bulan
Rifampisin ( R ) : selama 6-12 bulan
Pirazinamid (Z) : selama 2-3 bulan pertama
Etambutol (E) : selama 2-3 bulan pertama
Streptomisin (S) : selama 1-2 bulan pertama
Kortikosteroid
Hanya pada Tb milier, meningitis Tb,
endobronkial Tb, pleuritis Tb, perikarditis Tb,
peritonitis Tb.
Prednison 1-2 mg/kg BB/hari selama 1-2
bulan

Penghentian pengobatan
1.
Bila setelah 6 bulan evaluasi membaik,
yakni:
Batuk (-), klinis membaik, anak menjadi
lebih aktif, BB , foto thorax membaik, LED
2. Bila setelah 6 bulan tidak ada perbaikan,
kemungkinan :
- Kepatuhan minum obat yang kurang
- MDR (Multi Drug Resistance)
- Diagnosis bukan TBC

Pencegahan dengan INH 5-10 mg/kg BB/hari.

1.Profilaksis primer
Infeksi (-) tapi kontak erat dengan penderita TB
aktif.
2.Profilaksis sekunder
Infeksi TB (+) dengan faktor resiko yang
memungkinkan menjadi TB aktif.
-Umur < 5 tahun
-Menderita penyakit infeksi (morbili, varicella)
-Mendapat obat imunosupresif (sitostatik, steroid,
dll)
-Umur akil balik
-+ infeksi HIV

PROFILAKSIS
Vaksinasi BCG hanya untuk tuberkulin test (-)
Dosis: 0,1 mg/0,1 ml secara intradermal
Timbul reaksi kulit dalam 2-3 minggu

Papula vesikel sembuh dengan parut kecil


Ulang tes tuberkulin dalam 2-3 bulan.
Reaksi (+) resistensi.
Kerugian BCG
Timbulkan hipersensitivitas terhadap tuberkulin
mengganggu nilai tes tuberkulin untuk
mendiagnosis TB.

PROGNOSIS
Baik jika destruksi paru (-) sewaktu pasien

didiagnosis.
Semakin cepat pengobatan, prognosis
semakin baik.

TERIMA KASIH

You might also like